(9-20) Manasye memakan Efraim, dan Efraim memakan Manasye,<x id="q" /> dan bersama-sama mereka melawan Yehuda.<x id="r" /> Sekalipun semuanya ini terjadi, murka-Nya belum surut, dan tangan-Nya masih teracung.<x id="s" />

Maka sekarang TUHAN berfirman: "Dalam tiga tahun,<x id="x" /> menurut masa kerja<x id="y" /><x id="z" /> prajurit upahan, maka kemuliaan Moab, serta dengan keramaiannya yang besar, akan menjadi kehinaan,<x id="a" /> dan orang yang tertinggal akan sangat sedikit dan tiada berkuasa.<x id="b" />"

Pada waktu itu juga persembahan<x id="r" /> akan disampaikan kepada TUHAN semesta alam dari kaum yang jangkung dan berkulit mengkilap,<x id="s" /> dan dari kaum yang ditakuti<x id="t" /> dekat dan jauh, yakni bangsa yang berkekuatan ulet dan lalim, yang negerinya dilintasi sungai-sungai,<x id="u" /> ke tempat nama TUHAN semesta alam,<x id="v" /> yaitu gunung Sion.

Maka tanah Yehuda akan menimbulkan kegemparan di antara orang Mesir, dan siapapun yang teringat kepadanya akan terkejut<x id="l" /> mendengar keputusan TUHAN semesta alam yang diambil-Nya<x id="m" /> mengenai mereka.

pada waktu itu berfirmanlah TUHAN melalui Yesaya bin Amos.<x id="s" /> Firman-Nya: "Pergilah dan bukalah kain kabung<x id="t" /> dari pinggangmu dan tanggalkanlah kasut<x id="u" /> dari kakimu," lalu iapun berbuat demikian, maka berjalanlah ia telanjang<x id="v" /> dan tidak berkasut<n id="1" />.<x id="w" />

Dan penduduk tanah pesisir ini akan berkata pada waktu itu:<x id="n" /> Lihat, beginilah nasib<x id="o" /> orang-orang yang kami harapkan,<x id="p" /> kepada siapa kami melarikan diri minta pertolongan<x id="q" /> supaya diselamatkan dari raja Asyur. Bagaimana mungkin kami terluput?<x id="r" />"

Maka pada waktu itu,<x id="r" /> demikianlah firman TUHAN semesta alam, gantungan<x id="s" /> yang dipasang kuat-kuat pada tempat yang kokoh itu tidak akan kuat lagi, sehingga patah dan jatuh, dan segala tanggungannya itu hancur, sebab TUHAN telah mengatakannya.<x id="t" />"

Sebab sesungguhnya, TUHAN mau keluar<x id="m" /> dari tempat-Nya<x id="n" /> untuk menghukum<x id="o" /> penduduk bumi karena kesalahannya, dan bumi tidak lagi menyembunyikan darah<x id="p" /> yang tertumpah di atasnya, tidak lagi menutupi orang-orang yang mati terbunuh di sana.

Pada waktu itu<x id="q" /> TUHAN akan melaksanakan hukuman dengan pedang-Nya<x id="r" /> yang keras, besar dan kuat atas Lewiatan<x id="s" />, ular<n id="1" /><x id="t" /> yang meluncur, atas Lewiatan, ular yang melingkar, dan Ia akan membunuh ular naga<x id="u" /> yang di laut.

Apabila ranting-rantingnya sudah kering, maka akan dipatahkan;<x id="t" /> perempuan-perempuan akan datang dan menyalakannya.<x id="u" /> Sebab inilah suatu bangsa yang tidak berakal budi,<x id="v" /> itulah sebabnya dia tidak disayangi oleh Dia yang menjadikannya dan tidak dikasihi<x id="w" /> oleh Dia yang membentuknya.<x id="x" />

dan bunga yang sudah mulai layu di perhiasan kepala mereka yang indah-indah itu--yaitu kota yang terletak tinggi di atas bukit, di atas lembah<x id="r" /> yang subur--nasibnya akan seperti nasib buah ara<x id="s" /> yang masak duluan sebelum musim kemarau: baru saja dilihat orang terus dipetik dan ditelan.

Karena kamu telah berkata: "Kami telah mengikat perjanjian dengan maut<n id="1" />,<x id="u" /> dan dengan dunia maut kami telah mengadakan persetujuan; biarpun cemeti berdesik-desik<x id="v" /> dengan kerasnya, kami tidak akan kena; sebab kami telah membuat bohong<x id="w" /> sebagai perlindungan<x id="x" /> kami, dan dalam dusta kami menyembunyikan diri,"

seumpama seorang yang lapar bermimpi ia sedang makan, pada waktu terjaga,<x id="e" /> perutnya masih kosong, atau seumpama seorang yang haus bermimpi ia sedang minum, pada waktu terjaga, sesungguhnya ia masih lelah, kerongkongannya masih dahaga,<x id="f" /> demikianlah halnya dengan segala pasukan bangsa-bangsa yang berperang melawan gunung Sion.<x id="g" />

Maka terang bulan purnama akan seperti terang matahari<x id="m" /> terik dan terang matahari terik akan tujuh kali ganda, yaitu seperti terangnya tujuh hari, pada waktu TUHAN membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan<x id="n" /> bekas pukulan.

Sebab dari dahulu sudah diatur tempat pembakaran<x id="n" />--bukankah itu untuk raja--dasarnya dibuat dalam dan lapang, pancakanya penuh api dan kayu; nafas<x id="o" /> TUHAN menghanguskannya<x id="p" /> seperti sungai belerang.<x id="q" />

seperti bunga mawar<x id="l" /> ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai.<x id="m" /> Kemuliaan Libanon<x id="n" /> akan diberikan kepadanya, semarak Karmel<x id="o" /> dan Saron;<x id="p" /> mereka itu akan melihat kemuliaan<x id="q" /> TUHAN, semarak Allah<x id="r" /> kita.

Janganlah dengarkan Hizkia, sebab beginilah kata raja Asyur: Adakanlah perjanjian penyerahan dengan aku dan datanglah ke luar kepadaku, maka setiap orang dari padamu akan makan dari pohon anggurnya dan dari pohon aranya<x id="b" /> serta minum dari sumurnya,<x id="c" />

Kemudian pergilah Elyakim<x id="l" /> bin Hilkia, kepala istana, dan Sebna, panitera negara, dan Yoah bin Asaf, bendahara<x id="m" /> negara, menghadap Hizkia, dengan pakaian yang dikoyakkan,<x id="n" /> lalu memberitahukan kepada raja perkataan juru minuman agung.

Pada suatu kali ketika ia sujud menyembah di dalam kuil<x id="j" /> Nisrokh, allahnya, maka Adramelekh dan Sarezer, anak-anaknya, membunuh dia dengan pedang, dan mereka meloloskan diri ke tanah Ararat.<x id="k" /> Kemudian Esarhadon,<x id="l" /> anaknya, menjadi raja<x id="m" /> menggantikan dia.

Ia berkata: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup<x id="q" /> di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati<x id="r" /> dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu.<x id="s" />" Kemudian menangislah<x id="t" /> Hizkia dengan sangat.