Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 161 - 180 dari 307 ayat untuk (68-21) Allah AND book:18 [Pencarian Tepat] (0.004 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.85074234234234) (Ayb 11:1) (sh: Zofar berusaha 'membela' Allah (Senin, 6 Desember 2004))
Zofar berusaha 'membela' Allah

Zofar berusaha `membela' Allah. Zofar menyatakan penyebab penderitaan Ayub adalah kesalahan dan dosanya. Menurut Anda benarkah demikian?

"Dapatkah engkau memahami hakekat Allah, menyelami batas-batas kekuasaan Yang Mahakuasa?"(ayat 7). Zofar menyatakan pertanyaan teologis yang sulit dijawab, bukan hanya oleh Ayub, melainkan oleh siapa pun juga. Allah memang tidak terpahami dalam hakekat-Nya, siapakah yang dapat mengerti Allah? Zofar mengatakan bahwa Allah tidak dapat dibandingkan dengan kehebatan alam ciptaan mana pun, sebab Allah jauh melampaui semua buatan tangan-Nya (ayat 8-9). Zofar juga menyatakan bahwa kedaulatan Allah yang dikaitkan dengan ke-Mahatahuan-Nya tidak dapat dibantah oleh manusia (ayat 10-11). Oleh karena itu, Zofar menganjurkan agar dalam hatinya Ayub bersedia berbalik kepada Allah serta menjauhkan diri dari semua kejahatannya (ayat Allah+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">13-15). Dengan berlaku demikian, Ayub hidup sebagai orang benar dengan memperoleh ganjarannya yaitu bahwa orang benar akan merasa aman, tenteram, dan berpengharapan (ayat 18).

Pada masa kini, ujaran Zofar ini mewakili orang Kristen yang "main hakim" sendiri dengan menyatakan hal yang sama. Yaitu langsung memvonis bahwa penyebab anak Tuhan menderita adalah dosa yang dibuatnya. Benarkah demikian adanya? Melalui ucapan Zofar, terlihat bahwa ia menyepelekan penderitaan yang sedang Ayub alami. Zofar tidak peka untuk menempatkan dirinya pada posisi sahabatnya. Alangkah berat tanggungan derita Ayub di tambah oleh tekanan `penghakiman' Zofar ini. Zofar, sahabat yang seharusnya mengerti dan bersimpati terhadap penderitaan Ayub, kini malah tampil menjadi seorang hakim yang menambah dan memperberat pencobaan Ayub. Memang sulit bagi kita untuk sungguh bersimpati kepada orang-orang yang menderita jika kita sendiri tidak berada dalam keadaan itu. Terlebih lagi jika kita belum pernah mengalami penderitaan serupa.

Camkankanlah: Jangan menjadi "Zofar masa kini". Bersikaplah kaya anugerah terhadap sesama yang sedang menderita. Itulah tanda dari orang yang hidup dalam anugerah Tuhan.

(0.85074234234234) (Ayb 42:7) (sh: Kemenangan Ayub (Kamis, 22 Agustus 2002))
Kemenangan Ayub

Kemenangan Ayub. Yahweh kini berbicara kepada teman-teman Ayub, pertama kepada Elifas yang kemungkinan adalah juru bicara mereka, lalu kepada mereka bertiga sekaligus. Meskipun Ayub tidak lagi diajak bicara, namun Yahweh terus menyebut Ayub sebagai "hamba-Ku", sebuah sebutan yang jarang dipakai, yang menunjukkan perkenanan Yahweh kepadanya. Yahweh menghakimi baik Ayub maupun teman-temannya berdasarkan tuduhan yang dilontarkan mereka kepada-Nya (ayat 7-9). Ia murka karena ucapan-ucapan itu (ayat 7) dan menyebutnya "bodoh" (ayat 8). Istilah yang tidak muncul dalam terjemahan bahasa Indonesia ini bukan hanya berarti bodoh, namun kejahatan seksual seperti perkosaan. Mereka yang berbicara dengan "bodoh" telah berbicara bohong dan menyesatkan umat Allah. Karena itu, mereka harus menaikkan kurban pendamaian. Berbicara keliru tentang Allah, bagi penulis kitab Ayub, layak mendapatkan hukuman mati.

Apa kekeliruan sahabat-sahabat Ayub? Mereka merasa tahu tentang Allah dan bahkan membela Allah. Di sini terjadi sesuatu yang ironis: teman-teman Ayublah yang justru disalahkan Allah, dan Ayub yang dibela. Ternyata sahabat-sahabat Ayub belum mengenal Allah dengan lebih dalam. Mereka hanya melihat bahwa orang yang menderita pasti adalah orang jahat yang dihukum Allah. Ini bukan hanya keliru, tetapi juga penghujatan. Mereka yang memiliki pemahaman seperti ini justru adalah orang-orang yang benar-benar berdosa.

Mereka akhirnya minta Ayub mendoakan mereka agar dilepaskan dari hukuman. Yahweh mengabulkan permohonan Ayub. Ayub pun dipulihkan. Kini nyatalah bahwa Allah pun memiliki belas kasihan. Ayub menang, ia tidak seperti yang dituduhkan Iblis kepadanya (ps. 1-2). Pemulihan Ayub mengandung hal yang ironis (ayat 11-17). Kini semua yang telah meninggalkannya kembali dan memberikan penghiburan dan bantuan. Hal ini sebenarnya keliru karena ia tidak lagi memerlukannya. Ayub digambarkan memiliki kebahagiaan ganda, lebih dari sebelumnya.

Renungkan: Anda dapat menemukan hidup Anda kembali melalui kehilangan dan sikap rendah hati di hadapan Allah.

(0.84998414414414) (Ayb 6:10) (ende: jakni: aku...dst.)

Terdjemahan ini tiada pasti. Kadang2 diterdjemahkan sebagai berikut: aku tidak memungkiri sabda Sang Kudus. Dalam terdjemahan kami ajat ini rupa2nja berarti: Ijob tidak menjembunjikan wahi (sabda) Allah, jaitu untuk diri sendiri, melainkan ia tersedia menerimanja. Akan tetapi sampai kini, menurut Ijob, wahju Allah belum ada, jang dapat menerangkan deritanja. Wahi jang diserukan Elifaz tidak menerangkan apa2 dan tidak memuaskan Ijob. Dan bahwasanja ia tidak menolak wahi jang benar, itu mendjadi pelipur bagi dia, oleh sebab demikian ia tidak bersalah terhadap wahju Allah.

(0.84998414414414) (Ayb 9:17) (full: MEMPERBANYAK LUKAKU DENGAN TIDAK SEMENA-MENA. )

Nas : Ayub 9:17

Hal yang paling sulit bagi Ayub untuk diterima ialah bahwa Allah tetap diam di tengah-tengah situasi menyakitkan yang tampaknya tanpa tujuan itu. Kadang-kadang Allah akan mengizinkan kita melewati masa pencobaan yang gelap sementara Ia tetap diam dan bahkan terasa sangat jauh. Namun, di tengah-tengah gelapnya kebungkaman Allah, Ia mempunyai rencana bagi kehidupan kita dan kita harus senantiasa percaya kepada-Nya.

(0.84998414414414) (Ayb 42:6) (full: DENGAN MENYESAL AKU DUDUK DALAM DEBU DAN ABU. )

Nas : Ayub 42:6

Sebagai tanggapan kepada penyataan Allah, Ayub merendahkan diri dalam penyesalan. Kata "menyesal" berarti bahwa Ayub memandang dirinya dan bahkan kebenaran moralnya hanya seperti "debu dan abu" di hadapan Allah yang kudus (bd. pasal Yes 6:1-13). Ayub tidak menarik kembali apa yang dikatakannya mengenai hidupnya yang benar dan integritas moralnya, tetapi dia mengakui bahwa tuduhan dan keluhannya terhadap Allah tidaklah pantas diungkapkan seorang manusia fana, dan ia menyesal (bd. Kej 18:27).

(0.84998414414414) (Ayb 10:13) (jerusalem: inilah yang Kausembunyikan) Perhatian Allah bagi manusia dalam pembentukannya sebenarnya menyembunyikan maksud lain, yaitu: tuntutan-tuntutan berat yang dapat dibebankan kepada manusia nanti. Manusia perlu mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Keluhan Ayub ini memang mengungkapkan suatu pengalaman umum yang menyedihkan. Dengan menggunakan kebebasannya yang wajar manusia seharusnya dapat hidup berdamai dengan Allah dan dengan segala sesuatunya. Namun manusia merasa dirinya bergantung pada sesuatu yang menyodorkan banyak tuntutan, sehingga manusia tidak merasa aman tenteram, baik berhubungan dengan dirinya sendiri maupun di hadapan Allah. Tuntutan-tuntutan itu terus mengganggu hati sanubari manusia dan tidak mengizinkan ia mendapat jaminan yang kiranya dapat diandalkannya. Pengalaman Ayub ini sebenarnya segi negatip pada pengalaman imam.
(0.84722216216216) (Ayb 22:14) (bis: batas antara langit dan bumi)

batas antara langit dan bumi: Di masa lalu kaki langit dianggap sebagai bulatan besar di mana bumi dan langit bertemu, dan di mana Allah berjalan mengelilinginya untuk memeriksa bumi.

(0.84722216216216) (Ayb 13:27) (ende: menandai telapak kakiku)

Allah se-akan2 memberi tanda diatas telapak kaki Ijob untuk dengan lebih mudah mengikuti bekas2 kakinja karena tanda jang aneh itu. "Berdjalan" disini, seperti sering kali, berarti: berlaku, tjara hidup.

(0.84722216216216) (Ayb 14:17) (ende: dalam buli2 dimeteraikan)

Buli2 ditutup dengan meterai, hingga isinja tersimpan baik2. Disini Ijob berharap, bahwa Allah, bila terdjadi seperti tadi dikatakan (Ayu 14:13-14), tidak teringat akan dosanja.

(0.84722216216216) (Ayb 15:19) (ende: tanah)

ialah tanah sutji, Kena'an, jang diberikan Allah, waktu nenek-mojang mengungsi dari Mesir. Orang2 asing disini adalah penduduk Kena'an jang aseli, jang diusir oleh Israil.

(0.84722216216216) (Ayb 21:22) (ende: orang)

jaitu sahabat2 Ijob mau mengenakan anggapannja sendiri pada Allah djuga. Tetapi Ijob berpendapat: tiap2 orang harus bertanggungdjawab tentang diri sendiri sadja. Kesalahan kolektip tidak dapat diterimanja.

(0.84722216216216) (Ayb 24:1) (ende: djangka2 waktu)

jaitu waktu tertentu untuk mengadakan peradilan.

Disini waktu ini ditambahkan pada umur hidup manusia, oleh sebab njatalah peradilan tidak diadakan Allah sepandjang umur hidup jang biasa untuk manusia.

(0.84722216216216) (Ayb 31:35) (ende: tandatanganku)

Kata Hibrani berbunji: "inilah (huruf) Tauku. Huruf ini rupa2nja dipakai sebagai penutup sebuah keterangan jang memastikannja. Ijob menandatangani pembelaannja tadi dan demikian itu disampaikannja kepada hakimnja, jakni Allah.

(0.84722216216216) (Ayb 41:1) (ende: Leviatan)

adalah naga purba (lih. Ayu 3:8). Kadang2 dipakai sebagai ibarat Mesir. Disini sama sadja dengan buaja, tetapi binatang ini mengingatkan naga purba tadi, jang dikalahkan oleh Allah.

(0.84722216216216) (Ayb 1:10) (full: MEMBUAT PAGAR SEKELILING DIA. )

Nas : Ayub 1:10

Karena Iblis datang untuk mencuri, membunuh, dan membinasakan (bd. Yoh 10:10), Allah menempatkan pagar pelindung di sekitar umat-Nya untuk melindungi mereka dari serangan Iblis.

  1. 1) "Pagar pelindung" itu bagaikan "tembok berapi" rohani yang mengitari umat Allah yang setia sehingga Iblis tidak bisa melukai mereka. "Aku sendiri, demikianlah firman Tuhan, akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya" (Za 2:5).
  2. 2) Semua orang percaya yang dengan setia berusaha untuk mengasihi Allah dan mengikuti pimpinan Roh Kudus berhak untuk meminta dan mengharapkan Allah menempatkan tembok perlindungan keliling mereka dan keluarga mereka.
(0.84722216216216) (Ayb 5:17) (full: MANUSIA YANG DITEGUR ALLAH. )

Nas : Ayub 5:17-27

Elifas berpendapat bahwa jikalau Allah menegur seseorang dan orang itu menanggapinya dengan benar, maka Allah akan membebaskannya dari segala malapetaka.

  1. 1) Pikiran yang keliru ini ditentang oleh penulis surat Ibrani yang menyatakan bahwa beberapa dari tokoh iman PL yang terbesar dianiaya, menderita kekurangan, disiksa dan bahkan dibunuh; orang-orang benar ini tidak pernah mengalami kelepasan total dalam hidup ini (Ibr 11:36-39).
  2. 2) Alkitab sama sekali tidak mengajarkan bahwa Allah akan melenyapkan semua kesulitan dan penderitaan dari kehidupan kita. Orang saleh tidak senantiasa lolos dari kesulitan dalam hidup ini.
(0.84722216216216) (Ayb 4:18) (jerusalem: hamba-hambaNya) Ialah malaikat-malaikatNya. Jika makhluk-makhluk yang boleh mendekati Allah itu pada pokoknya tetap lemah dan rapuh, apa pula manusia berdaging yang fana.
(0.84722216216216) (Ayb 12:10) (jerusalem: di dalam tanganNya terletak...) Semua makhluk bersaksi bahwa Allah asal usul segala sesuatunya, Ayu 12:7-10. Maka Iapun sebab segala kelaliman dan ketidakadilan, Ayu 12:4-6.
(0.84722216216216) (Ayb 13:6) (jerusalem: pembelaanku) Ayub kembali mulai berbicara seolah-olah berdiri di depan pengadilan, bdk Ayu 8; 9:14+. Ia sendiri langsung mau menanyai Allah, menyingkirkan orang bijak gadungan yang memaksakan diri sebagai pembela Ayub.


TIP #10: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA