Sesudah itu ia mengajak para kepala pasukan seratus orang-orang Kari<x id="j" /> dan para bentara penunggu dan seluruh rakyat negeri, lalu mereka membawa raja turun dari rumah TUHAN; mereka masuk ke istana raja melalui pintu gerbang para bentara; kemudian duduklah raja di atas takhta kerajaan.

Apabila umat-Mu keluar untuk berperang melawan musuh-musuhnya,<x id="g" /> ke arah manapun Engkau menyuruh mereka, dan apabila mereka berdoa<x id="h" /> kepada-Mu dengan berkiblat ke kota yang telah Kaupilih ini dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu,

apabila mereka berbalik kepada-Mu dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya di negeri orang-orang yang mengangkut mereka tertawan, dan apabila mereka berdoa kepada-Mu dengan berkiblat ke negeri mereka yang telah Kauberikan kepada nenek moyang mereka, ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu,

Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin<x id="t" /> dan tulang-tulang dalam rahim<x id="u" /> seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu.

(8-23) Tetapi tidak selamanya akan ada kesuraman<n id="1" /><x id="x" /> untuk negeri yang terimpit itu. Kalau dahulu TUHAN merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali,<x id="y" /> maka di kemudian hari Ia akan memuliakan jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain.

Aku berteriak<x id="s" /> karena Moab<n id="1" />,<x id="t" /> pengungsi-pengungsi<x id="u" /> sudah sampai ke Zoar,<x id="v" /> ke Eglat-Selisia. Sungguh, orang mendaki pendakian Luhit sambil menangis; dan di jalan ke Horonaim<x id="w" /> orang berteriak karena ditimpa bencana.<x id="x" />

Baiklah aku pergi kepada orang-orang besar,<x id="g" /> dan berbicara kepada mereka, sebab merekalah yang mengetahui jalan TUHAN, hukum Allah mereka." Tetapi merekapun semuanya telah mematahkan kuk, telah memutuskan tali-tali pengikat.<x id="h" />

Beginilah firman TUHAN: "Ambillah tempatmu di jalan-jalan<x id="b" /> dan lihatlah, tanyakanlah jalan-jalan yang dahulu kala<n id="1" />, di manakah jalan<x id="c" /> yang baik, tempuhlah itu, dengan demikian jiwamu mendapat ketenangan.<x id="d" /> Tetapi mereka berkata: Kami tidak mau menempuhnya!

Acuh tak acuhkah kamu sekalian yang berlalu?<x id="k" /> Pandanglah dan lihatlah, apakah ada kesedihan<n id="1" /> seperti kesedihan<x id="l" /> yang ditimpakan TUHAN kepadaku, untuk membuat aku merana tatkala murka-Nya<x id="m" /> menyala-nyala<n id="2" />!

Sekalian orang yang lewat bertepuk tangan karena engkau.<x id="c" /> Mereka bersuit-suit<x id="d" /> dan menggelengkan kepalanya<x id="e" /> mengenai puteri Yerusalem:<x id="f" /> "Inikah kota yang disebut orang kota yang paling indah,<x id="g" /> kesukaan dunia<x id="h" /> semesta?"

"Hai engkau anak manusia, gambarlah dua jalan yang akan dilalui oleh pedang<x id="b" /> raja Babel<n id="1" />; keduanya mulai dari satu negeri. Buatlah sebuah papan penunjuk<x id="c" /> jalan pada awal jalan yang menuju ke masing-masing kota.

Lalu ia sampai di pintu gerbang yang menghadap ke timur<x id="z" /> dan menaiki tangganya, ia mengukur ambang dari pintu gerbang itu: satu tongkat lebarnya.

Bangunan yang terdapat di lapangan tertutup yang di sebelah barat lebarnya tujuh puluh hasta, sedang dinding yang mengelilinginya tebalnya lima hasta dan panjangnya sembilan puluh hasta.

Raja itu akan masuk dari luar melalui balai<x id="w" /> gerbang dan akan berdiri dekat tiang pintu gerbang itu. Sementara itu imam-imam akan mengolah korban bakaran<x id="x" /> dan korban keselamatan raja itu dan ia akan sujud menyembah di ambang pintu gerbang itu, lalu keluar lagi. Dan pintu gerbang itu tidak boleh ditutup sampai petang<x id="y" /> hari.

Inilah nama suku-suku itu: Yang paling utara: dari laut terus ke Hetlon,<x id="o" /> ke jalan masuk ke Hamat,<x id="p" /> Hazar-Enon, sehingga daerah kota Damsyik, yang berdekatan dengan Hamat, terletak di sebelah utaranya, dari perbatasan<n id="1" /> sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat terdapat bagian Dan.<x id="q" />

Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku<n id="1" />,<x id="a" /> supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku!<x id="b" /> Dengan mendadak Tuhan<x id="c" /> yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian<n id="2" /><x id="d" /> yang kamu kehendaki<x id="e" /> itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.

Maka setiap pagi berdirilah Absalom di tepi jalan yang menuju pintu gerbang.<x id="j" /> Setiap orang yang mempunyai perkara dan yang mau masuk menghadap raja untuk diadili perkaranya, orang itu dipanggil Absalom dan ditanyai: "Dari kota manakah engkau?" Apabila ia menjawab: "Hambamu ini datang dari suku Israel anu,"