Sesudah itu akan tidak kelihatan lagi bekas-bekas kelimpahan di negeri ini karena kelaparan itu, sebab sangat hebatnya kelaparan itu.

Sampai dua kali mimpi itu diulangi bagi tuanku Firaun berarti: hal itu telah ditetapkan<x id="s" /> oleh Allah dan Allah akan segera melakukannya.<x id="t" />

Yusuf memberi nama Manasye<x id="c" /> kepada anak sulungnya<x id="d" /> itu, sebab katanya: "Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku."

Lagi katanya: "Telah kudengar, bahwa ada gandum di Mesir; pergilah ke sana dan belilah gandum di sana untuk kita,<x id="q" /> supaya kita tetap hidup dan jangan mati.<x id="r" />"

Tetapi Yakub tidak membiarkan Benyamin<n id="1" />,<x id="t" /> adik Yusuf, pergi bersama-sama dengan saudara-saudaranya, sebab pikirnya: "Jangan-jangan ia ditimpa kecelakaan<x id="u" /> nanti."

Dalam hal ini juga kamu harus diuji: demi hidup Firaun,<x id="r" /> kamu tidak akan pergi dari sini, jika saudaramu yang bungsu itu tidak datang ke mari.<x id="s" />

Tetapi jika engkau tidak mau membiarkan dia pergi, maka kami tidak akan pergi ke sana, sebab orang itu telah berkata kepada kami: Kamu tidak boleh melihat mukaku, jika adikmu itu tidak ada bersama-sama dengan kamu.<x id="x" />"

tetapi ketika kami sampai ke tempat bermalam dan membuka karung kami, tampaklah uang kami masing-masing dengan tidak kurang jumlahnya ada di dalam mulut karung. Tetapi sekarang kami membawanya kembali.<x id="m" />

Lalu segeralah Yusuf pergi dari situ, sebab hatinya sangat terharu<x id="f" /> merindukan adiknya itu, dan dicarinyalah tempat untuk menangis; ia masuk ke dalam kamar, lalu menangis<x id="g" /> di situ.

Berkatalah Yusuf kepada mereka: "Perbuatan apakah yang kamu lakukan ini?<x id="t" /> Tidakkah kamu tahu, bahwa seorang yang seperti aku ini pasti dapat menelaah<n id="1" />?<x id="u" />"

tentulah akan terjadi, apabila dilihatnya anak itu tidak ada, bahwa ia akan mati,<x id="e" /> dan hamba-hambamu ini<x id="f" /> akan menyebabkan hambamu, ayah kami yang ubanan itu, turun ke dunia orang mati<x id="g" /> karena dukacita.

Tetapi hambamu ini telah menanggung anak itu terhadap ayahku dengan perkataan: Jika aku tidak membawanya kembali kepada bapa, maka akulah yang berdosa kepada bapa untuk selama-lamanya.<x id="h" />

Sebab masakan aku pulang kepada ayahku, apabila anak itu tidak bersama-sama dengan aku? Aku tidak akan sanggup melihat nasib celaka<x id="k" /> yang akan menimpa ayahku.<x id="l" />"

Dan Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya: "Akulah Yusuf! Masih hidupkah bapa?<x id="q" />" Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya,<x id="r" /> sebab mereka takut dan gemetar menghadapi dia.<x id="s" />

Karena telah dua tahun ada kelaparan<x id="y" /> dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang tidak akan membajak atau menuai.

Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah;<x id="b" /> Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa<x id="c" /> bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.<x id="d" />

Di sanalah<x id="i" /> aku memelihara engkau--sebab kelaparan<x id="j" /> ini masih ada lima tahun lagi--supaya engkau jangan jatuh miskin<x id="k" /> bersama seisi rumahmu dan semua orang yang ikut serta dengan engkau.

Mereka menceritakan kepadanya: "Yusuf masih hidup, bahkan dialah yang menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir.<x id="o" />" Tetapi hati Yakub tetap dingin, sebab ia tidak dapat mempercayai mereka.<x id="p" />

Lalu firman-Nya: "Akulah Allah, Allah ayahmu,<x id="a" /> janganlah takut<n id="1" /><x id="b" /> pergi ke Mesir,<x id="c" /> sebab Aku akan membuat engkau menjadi bangsa<x id="d" /> yang besar di sana.<x id="e" />

Berkatalah Israel<x id="r" /> kepada Yusuf: "Sekarang bolehlah aku mati, setelah aku melihat mukamu dan mengetahui bahwa engkau masih hidup.<x id="s" />"