(0.17655207407407) | (Yes 1:1) |
(full:
) Penulis : Yesaya Tema : Hukuman dan Keselamatan Tanggal Penulisan: + 700-680 SM Latar Belakang Latar belakang sejarah bagi pelayanan nubuat Yesaya, anak Amos adalah Yerusalem pada masa pemerintahan empat raja Yehuda: Uzia, Yotam, Ahas, dan Hizkia (Yes 1:1). Raja Uzia wafat pada tahun 740 SM (bd. 1Sam 6:1) dan Hizkia pada tahun 687 SM; jadi, pelayanan Yesaya meliputi lebih daripada setengah abad sejarah Yehuda. Menurut tradisi Yahudi, Yesaya mati syahid dengan digergaji menjadi dua (bd. Ibr 11:37) oleh Raja Manasye putra Hizkia yang jahat dan penggantinya (+ 680 SM). Yesaya rupanya berasal dari keluarga kalangan atas di Yerusalem; dia orang berpendidikan, memiliki bakat sebagai penggubah syair dan berkarunia nabi, mengenal keluarga raja, dan memberikan nasihat secara nubuat kepada para raja mengenai politik luar negeri Yehuda. Biasanya, Yesaya dipandang sebagai nabi yang paling memahami kesusastraan dan paling berpengaruh dari semua nabi yang menulis kitab. Ia menikahi seorang wanita yang juga berkarunia kenabian, dan pasangan ini memiliki dua putra yang namanya mengandung pesan yang simbolik bagi bangsa itu. Yesaya hidup sezaman dengan Hosea dan Mikha; ia bernubuat selama perluasan yang mengancam dari kerajaan Asyur, keruntuhan terakhir Israel (kerajaan utara) serta kemerosotan rohani dan moral di Yehuda (kerajaan selatan). Yesaya memperingati raja Yehuda, Ahas, untuk tidak mengharapkan bantuan dari Asyur melawan Israel dan Aram; ia mengingatkan Raja Hizkia, setelah kejatuhan Israel tahun 722 SM, agar jangan mengadakan persekutuan dengan bangsa asing menentang Asyur. Ia menasihati kedua raja itu untuk percaya Tuhan saja sebagai perlindungan mereka (Yes 7:3-7; Yes 30:1-17). Yesaya mempunyai pengaruhnya terbesar pada masa pemerintahan Raja Hizkia. Beberapa cendekiawan meragukan apakah Yesaya menulis seluruh kitab ini. Mereka menentukan pasal 1-39 (Yes 1:1--39:8) saja yang ditulis Yesaya dari Yerusalem; biasanya mereka beranggapan pasal 40-66 (Yes 40:1--66:24) berasal dari seorang atau beberapa orang pengarang lain sekitar satu atau satu setengah abad kemudian. Akan tetapi, tidak ada data alkitabiah yang mengharuskan kita menolak Yesaya sebagai penulis seluruh kitab ini. Nubuat-nubuat Yesaya dalam pasal 40-66 (Yes 40:1--66:24) untuk para buangan Yahudi di Babel jauh setelah kematiannya menekankan kemampuan Allah untuk menyatakan berbagai peristiwa khusus di masa depan melalui para nabi-Nya (mis. Yes 42:8-9; Yes 44:6-8; Yes 45:1; Yes 47:1-11; Yes 53:1-12). Jikalau seorang dapat menerima perwujudan penglihatan dan penyataan kenabian (bd. Wahy 1:1; Wahy 4:1--22:21), maka lenyaplah sudah halangan utama untuk percaya bahwa Yesaya menulis seluruh kitab ini. Bukti-bukti pendukung positif cukup banyak dan tergolong di bawah dua bagian yang luas.
Tujuan Tujuan lipat tiga jelas kelihatan dalam tulisan Yesaya.
Survai Sebagian besar sarjana berpendapat bahwa ke-66 pasal kitab ini dengan sendirinya terbagi menjadi dua bagian utama: pasal 1-39 (Yes 1:1--39:8) dan pasal 40-66 (Yes 40:1--66:24). Dalam hal-hal tertentu kitab Yesaya adalah seperti suatu Alkitab kecil:
Ciri-ciri Khas Delapan ciri utama menandai kitab Yesaya ini.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru Yesaya bernubuat tentang Yohanes Pembaptis sebagai pendahulu yang ditentukan bagi Mesias (Yes 40:3-5; bd. Mat 3:1-3). Berikut ini adalah sebagian dari nubuat-nubuat Yesaya tentang Mesias serta penerapan PB-nya dalam kehidupan dan pelayanan Yesus Kristus: - penjelmaan dan ke-Tuhanan-Nya (Yes 7:14; lih. Mat 1:22-23; Luk 1:34-35; Yes 9:5-6; lih. Luk 1:32-33; Luk 2:11); - masa remaja-Nya (Yes 7:15-16 dan Yes 11:1; lih. Luk 3:23,32 dan Kis 13:22-23); - misi-Nya (Yes 11:2-5; Yes 42:1-4; Yes 60:1-3; Yes 61:1; lih. Luk 4:17-19,21); - ketaatan-Nya (Yes 50:5; lih. Ibr 5:8); - berita dan pengurapan-Nya oleh Roh Kudus (Yes 11:2; Yes 42:1 dan Yes 61:1; lih. Mat 12:15-21); - mukjizat-mukjizat-Nya (Yes 35:5-6; lih. Mat 11:2-5); - penderitaan-Nya (Yes 50:6; lih. Mat 26:67; Mat 27:26,30; Yes 53:4-5,11; lih. Kis 8:28-33); - penolakan-Nya (Yes 53:1-3; lih. Luk 23:18; Yoh 1:11; Yoh 7:5); - rasa malu-Nya (Yes 52:14; lih. Fili 2:7-8); - kematian-Nya yang mendamaikan (Yes 53:4-12; lih. Rom 5:6); - kenaikan-Nya (Yes 52:13; lih. Fili 2:9-11); dan - kedatangan-Nya yang kedua (Yes 26:20-21; lih. Yud 1:14; Yes 61:2-3; lih. 2Tes 1:5-12; Yes 65:17-25; lih. 2Pet 3:13). |
(0.17655207407407) | (2Tes 2:11) |
(full: MENDATANGKAN KESESATAN ATAS MEREKA.
) Nas : 2Tes 2:11 Setelah sang penahan disingkirkan (lihat art. ZAMAN ANTIKRISTUS) dan manusia durhaka dinyatakan, tidak akan ada lagi kesempatan untuk selamat bagi suatu kelompok tertentu:
|
(0.17655207407407) | (Kej 2:4) | (jerusalem: riwayat) Ini menterjemahkan kata Ibrani toledot yang secara harafiah berarti: apa yang dilahirkan, diperanakkan; keturunan. Arti kedua ialah: riwayat bapa leluhur serta keturunannya, bdk Kej 6:9; 25:19; 37:2. Dengan menggunakan istilah itu kisah penciptaan ini kehilangan ciri mitologisnya, sebab penciptaan itu menjadi awal sejarah dunia. Istilah itu mencegah juga suatu pengertian yang berkembang di negeri Sumer dan Mesir, bahwa penciptaan merupakan serangkaian kelahiran ilahi (dewa) |
(0.17655207407407) | (Yos 24:1) | (jerusalem) Bagian ini terdiri atas tiga bagian: 1. Yosua membentangkan kepada kepercayaan para hadirin segala sesuatu yang telah dikerjakan Tuhan guna umat Israel, Yos 24:2-13; bdk pengakuan-pengakuan iman yang termaktub dalam Ula 6:21-24; 26:5-9. 2. Umat yang sedang berkumpul memilih Tuhan sebagai Allahnya dengan menolak dewa-dewa bangsa-bangsa lain, Yos 24:14-24. 3. Sebuah perjanjian diikat dan syarat-syaratnya (hukum) dituliskan, Yos 24:25-28. - Bab 24 ini ditambahkan pada kitab Yosua di masa pembuangan atau sesudahnya. Tetapi di dalamnya tercantum sebuah tradisi lebih tua. Imam akan Tuhan yang merupakan milik kelompok yang dipimpin Yosua ditawarkan kepada kelompok-kelompok itu tidak pernah mendengar tentang kepercayaan itu. Kelompok-kelompok itupun tidak pernah ke Mesir dan tidak mengalami keajaiban-keajaiban yang terjadi waktu suku-suku lain keluar dari negeri Mesir. Merekapun tidak mengalami penyataan Tuhan di gunung Sinai. Namun demikian kelompok-kelompok itu tidak berbangsa Kanaan, tetapi mempunyai asal usul sama dengan kelompok Yosua. Yang dimaksud ialah: suku-suku di bagian utara negeri yang melalui perjanjian itu menerima Tuhan sebagai Allahnya dan dengan demikian menjadi bagian umat Allah. |
(0.17655207407407) | (Mat 10:2) | (jerusalem) daftar keduabelas rasul (kata Yunani "apostolos" berarti: utusan), bdk Mar 3:14+; dan Luk 6:13+, dalam Perjanjian Baru disajikan sampai empat kali (Matius,, Lukas, Kisah Para Rasul) dengan perbedaan-perbedaan. Daftar itu terdiri atas tiga kelompok masing-masing memuat empat nama. Nama pertama dalam masing-masing kelompok selalu sama; Petrus, Filipus, Yakobus anak Alfeus. Tetapi dalam masing-masing kelompok urutan nama-nama lain dapat berbeda. Dalam kelompok pertama, yaitu kelompok murid yang paling berdekatan dengan Yesus, Matius dan Lukas mendekatkan satu sama lain orang yang bersaudara: Petrus serta Andreas, dan Yakobus serta Yohanes. Tetapi dalam Markus dan Kisah Para Rasul Andreas ditempatkan paling akhir, sedangkan kedua anak Zebedeus diajukan oleh karena bersama dengan Petrus menjadi murid Yesus yang terkarib, bdk Mar 5:37+. Kemudian, yaitu dalam Kisah Para Rasul, Yakobus anak Zebedeus ditempatkan sesudah adiknya Yohanes yang sudah menjadi lebih penting pada umat Kristen, bdk Kis 1:13; Kis 12:2+ dan sudah terasa dalam Luk 8:51+; Luk 9:28. Dalam kelompok yang kedua - agaknya orang itu lebih berdekatan dengan orang-orang bukan Yahudi - Matius ditempatkan paling akhir dalam daftar Matius dan Kisah Para Rasul dan hanya dalam Matius disebut "pemungut cukai". Adapun kelompok ketiga ia paling "Yahudi". Dalam urutan nama dalam kelompok itu Tadeus (Lebeus) dari daftar Matius dan Markus (kalau orang itu sama dengan Yudas (anak) Yakobus yang disebut Lukas dan Kisah Para Rasul) ditempatkan paling akhir dalam daftar Lukas dan Kisah Para Rasul. "Simon orang Zelot" dalam Lukas dan Kisah Para Rasul hanya terjemahan Yunani dari "Simon orang Kanaan" yang disebut Matius dan Markus (dalam teks Yunani; terjemahan Indonesia pakai: orang Zelot). Yudas Iskariot "yang menghianati Dia" selalu ditempatkan paling akhir, Gelar "Iskariot" kerap diartikan sebagai "orang Keriot" (sebuah kota di kawasan Yuda, Yos 15:25), tetapi barang kali gelar itu diambil dari bahasa Aram, "syeqarya", artinya: pembohong, munafik. |
(0.17655207407407) | (Im 11:1) |
(sh: Kebiasaan Rohani (Jumat, 13 September 2002)) Kebiasaan RohaniKebiasaan Rohani. Kebiasaan rohani menurut pemahaman kebanyakan kita adalah hal-hal seperti pergi ke gereja, memuji Tuhan, berdoa, membaca Alkitab. Tidak terpikirkan oleh kita bahwa kebiasaan makan adalah kebiasaan rohani juga. Oleh karena itu tidak heran jika sulit bagi kita memahami arti rohani bagian ini.Lebih-lebih karena dalam Perjanjian Baru pengaturan tentang makanan haram dan halal ini telah dibatalkan (Kis. 10), kita cenderung menganggap bagian ini tidak relevan. Peraturan-peraturan yang Tuhan Allah berikan kepada umatNya dalam bagian ini sebenarnya sederhana saja. Ada jenis binatang yang boleh dimakan, dan dipakai juga untuk kurban-kurban; ada jenis binatang yang tidak boleh dimakan karena diperhitungkan najis. Mengapa yang satu dianggap yang lain najis, tidak Allah jelaskan. Jadi tidak dapat kita dogmakan bahwa alasannya karena kesehatan, atau karena ada binatang-binatang yang najis itu yang dipakai dalam penyembahan berhala. Lebih tepat kalau kita akui saja bahwa kita tidak tahu apa sebabnya. Sebab yang lebih dalam terletak pada kehendak Allah sendiri yang sesudah memberi umatNya peraturan tentang jalan masuk ke persekutuan denganNya melalui kurban-kurban, kini mengajarkan tentang kebiasaan-kebiasaan yang menanamkan Kepekaan tentang kudus tidak kudus dalam kehidupan umat. Kehidupan kita terdiri dari kebiasaan-kebiasaan. Kebiasaan makan, kebiasaan tidur dan bangun, kebiasaan kerja, kebiasaan yang berhubungan dengan hobi, dlsb. Kita cenderung beranggapan bahwa kebiasaan-kebiasaan itu tidak perlu dikaitkan dengan soal-soal rohani. Akibatnya kehidupan kita terbagi kedalam dua ruang terpisah: aspek rohani dan aspek sehari-hari yang tidak rohani. Bagian firman ini mengingatkan bahwa kita tidak bisa hidup terbelah dua demikian. Kebiasaan-kebiasaan kita dari rumah sampai kekantor, dari pribadi sampai komunal, ddari rumah makan sampai kerumah ibadah, harus serasi dan sepenuhnya mengekspresikan kemuliaan Tuhan. Renungkan: Kristus menyelamatkan dan membebaskan kita agar kita boleh bebas memuliakan Dia dengan segenap hidup kita. |
(0.17655207407407) | (Ul 23:1) |
(sh: Identitas sejati umat TUHAN (Kamis, 1 Juli 2004)) Identitas sejati umat TUHANIdentitas sejati umat TUHAN. "Yesus cinta semua bangsa. Semua bangsa di dunia. Putih, kuning dan hitam semua dicinta Yesus. Yesus cinta semua bangsa di dunia". Anda ingat lagu ini? Lagu ini menyatakan sikap tidak diskriminatif Yesus terhadap semua bangsa. Semua bangsa dicintai Yesus. Umat Tuhan terdiri dari orang-orang dari berbagai suku, bangsa, dan bahasa. Seperangkat peraturan di perikop ini terlihat asing bahkan diskriminatif bagi kita masa kini, namun dalam konteks saat itu merupakan masalah identitas diri (ayat 1-8). Ayat 1 melarang orang yang dikebiri untuk menjadi bagian dari umat Tuhan, sangat mungkin berhubungan dengan penyembahan berhala (orang mengebirikan diri sebagai bagian dari ibadah kepada dewa-dewa tertentu). Tuhan juga melarang anak haram menjadi bagian umat Tuhan, mungkin karena merupakan hasil perzinahan dengan pelacur bakti (pelacur di kuil) (ayat 2). Lalu, Tuhan melarang keturunan Amon dan Moab untuk menjadi bagian dari umat Tuhan karena kedua bangsa itu adalah bangsa yang secara sengaja memusuhi Israel, dengan demikian secara sengaja pula memusuhi Allah (ayat 3-6)! Sebaliknya, Edom adalah saudara Israel yang harus dirangkul, dan Mesir pun harus dikasihi oleh karena Israel dulu pernah tinggal di sana (ayat 7-8). Sedangkan peraturan-peraturan berikutnya (ayat 9-14) lebih berkaitan dengan kebersihan diri dalam bersekutu dengan umat Tuhan. Masalah identitas yang dulu mengikat Israel, sekarang dalam terang Perjanjian Baru diperjelas makna rohaninya. Identitas umat Tuhan bukan terletak pada pernah menjadi penyembah berhala, anak haram hasil perzinahan di kuil, anggota dari suatu bangsa yang jahat, atau tidak. Melainkan setiap orang yang mengaku Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya adalah bagian dari umat Tuhan. Yang diutamakan adalah pengenalan jati diri umat Tuhan. Umat Tuhan adalah umat yang dikuduskan, umat yang menjaga diri dari hal-hal yang najis. Renungkan: Bukan siapa aku dulu, tetapi siapa aku sekarang yang menentukan apakah aku termasuk umat Tuhan atau tidak. |
(0.17655207407407) | (Ul 28:1) |
(sh: Hubungan berkat dan taat (Sabtu, 10 Juli 2004)) Hubungan berkat dan taatHubungan berkat dan taat. Ketaatan kepada Allah mendatangkan berkat yaitu hidup yang berkenan kepada-Nya, hidup yang sesuai dengan kodrat kemanusiaan (=sifat yang asli). Artinya, segala sesuatu akan berjalan sebagaimana hidup itu seharusnya. Ini bukan akibat otomatis sebab dosa sudah merusak dan mengotori keindahan kodrat ilahi atas manusia dan ciptaan lain. Berkat adalah anugerah Allah yang dinyatakan dengan melimpah. Dari segi jumlah tampak ketidakseimbangan antara berkat dan kutuk (Ulangan 27:11-26) yang diberikan (satu berbanding empat). Ketidakseimbangan ini diberikan karena umat Tuhan cenderung berdosa, sehingga kutuk pun dominan. Bagian berkat ini terdiri dari bagian ringkas yang memaklumatkan berkat yang diterima Israel (ayat 1-6) disusul dengan sedikit penjabaran yang berbentuk pembalikan susunan bagian kalimat; berkat berupa perlindungan dan kemenangan Israel atas musuhnya (ayat 7,13a); berkat berupa kesejahteraan dan kelimpahan hidup di tanah perjanjian (ayat 8,11-12); berkat berupa relasi Israel dengan Allah yang menjadi dasar semua berkat lainnya (ayat 9-10). Keseluruhan berkat ini diapit oleh pesan dan syarat yang sama, yaitu kesetiaan, ketelitian dan kesungguhan melakukan apa yang dituntut Tuhan dalam perjanjian Sinai (ayat 1-2,13b-14). Berkat bagi Israel ini berhubungan dengan keberadaan mereka sebagai umat Allah. Namun, perwujudan berkat ini terjadi di dalam relasi intim Israel dengan Allah dan melalui tindakan nyata bangsa Israel yang menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain. Israel diberkati untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain. Bagi umat Kristen yang setia mengikut Kristus inti berkat yang disediakan Allah adalah kehidupan yang menjadi berkat bagi orang di sekeliling kita. Menjadi berkat dalam materi, kesehatan, persahabatan dengan sesama. Renungkan: Berkat yang dilimpahkan kepada kita adalah anugerah yang tidak layak kita terima, kalau begitu bukankah seharusnya kita tidak menahan berkat itu bagi orang lain? |
(0.17655207407407) | (1Taw 22:2) |
(sh: Arahkanlah hati dan jiwamu untuk mencari Tuhan, Allahmu (Senin, 18 Februari 2002)) Arahkanlah hati dan jiwamu untuk mencari Tuhan, AllahmuArahkanlah hati dan jiwamu untuk mencari Tuhan, Allahmu. Di dalam bukunya tentang kepemimpinan, Leroy Eims menuliskan 12 ciri kepemimpinan yang efektif sebagai berikut : 1. Bertanggung Jawab 2. Bertumbuh 3. Memberikan Teladan 4. Membangkitkan Semangat 5. Bekerja Efisien 6. Pemerhati 7. Berkomunikasi 8. Berorientasi pada Sasaran 9. Tegas 10. Cakap 11. Mempersatukan 12. Bekerja. Daud memiliki ke-12 ciri tersebut. Keseluruhan ciri tersebut kelihatan dari kebesaran hatinya menerima akibat dosa yang dilakukannya. Hukuman Allah tidak membuat ia meninggalkan Tuhan atau tawar hati untuk mempersiapkan pembangunan Bait Allah. Walaupun bukan dirinya yang direstui Tuhan sebagai pembangun Bait Allah, Daud memiliki jasa besar di dalamnya karena dialah yang menyiapkan segala kebutuhan dasarnya. Hingga pada akhirnya tercetuslah satu kerelaan penyerahan estafet kepemimpinan kepada anaknya dengan kalimat, "Maka sekarang, arahkanlah hati dan jiwamu untuk mencari Tuhan, Allahmu. Mulailah mendirikan tempat kudus Tuhan, Allah, supaya tabut perjanjian Tuhan dan perkakas kudus Allah dapat dibawa masuk ke dalam rumah yang didirikan bagi nama Tuhan" (ayat 19). Mulai dengan bagian ini seterusnya, catatan kitab ini tentang Daud terfokus pada Bait Allah. Dalam bagian ini sendiri ungkapan "mendirikan Rumah Allah" muncul sembilan kali dan ungkapan "mengadakan persediaan" paling tidak lima kali. Persediaan atau persiapan yang dimaksud terdiri dari tiga hal. Pertama, firman yang telah Daud terima menjadi prinsip bagi seluruh tindakan Daud menyiapkan pembangunan Bait Allah. Kedua, penyiapan diri Salomo agar taat kepada Allah menempati prioritas mendahului persiapan material. Itu sebabnya Daud berbicara mewakili Allah memberikan pesan-pesannya kepada putranya ini. Sesudah kedua hal tersebut, barulah hal ketiga dimunculkan, yaitu penyediaan material. Renungkan: Bukan rahasia lagi bahwa pemimpin yang tingkatnya semakin tinggi justru cenderung berkelakuan bebas tanpa batas dan menganggap diri kebal terhadap nilai dan norma-norma legalitas. Wahai Kristen pemimpin, arahkanlah hatimu kepada Tuhan dan layanilah Dia dan sesamamu. |
(0.17655207407407) | (2Taw 15:1) |
(sh: Reformasi menyeluruh (Kamis, 23 Mei 2002)) Reformasi menyeluruhReformasi menyeluruh. Perang pertama, perang rohani yang Asa menangkan dalam catatan sebelum ini, dilakukannya pada waktu ia masih muda. Logis bahwa pembaruan yang dilakukannya masih terbatas dan belum menyeluruh mencapai seluruh wilayah kerajaannya. Baru sesudah ia memerintah selama lima belas tahun (ayat 10), Asa melanjutkan gebrakan pertamanya. Gerakan pembaruan itu tidak semata lahir dari dorongan Asa untuk mengungkapkan ibadah yang murni kepada Allah, tetapi dipicu oleh firman yang datang melalui nabi Azarya (ayat 1-2). Isi firman itu terdiri dari tiga hal penting. Pertama, gema ucapan Musa dan Yosua yang menyodorkan berkat dan kutuk ke hadapan Yehuda sesuai kesetiaan atau ketidaksetiaan sikap mereka kepada Allah. Kedua, pemaparan bukti-bukti sejarah bahwa firman tersebut benar terjadi (ayat 3-6). Ketiga, perintah agar Asa berteguh hati tetap melanjutkan kesetiaannya kepada Allah dan tid ak be rtindak setengah jalan. Berdasarkan ketiga segi kebenaran firman dari nabi itulah, Asa memulai gerakan reformasi rohani besar-besaran. Pertama, Asa memperluas pembersihan berhala-berhala najis di seluruh wilayah Yudea, Benyamin, bukit-bukit Efraim (ayat 8). Kedua, bukan saja pembersihan berhala di wilayah-wilayah itu, Asa menyadari bahwa pembaruan harus melibatkan perubahan sikap dan kebiasaan orang-orangnya. Itu sebab ia mengumpulkan orang-orang yang hidup dalam kerajaannya, dari semua unsur suku yang ada di sana, orang Yehuda, Benyamin, Efraim, Manasye, Simeon (ayat 9). Dalam hal ini, rakyat tersebut sedia menjalani pembaruan karena melihat kesungguhan tekad Asa. Gerakan dimulai dari teladan murni dan tekun yang menggerakkan hati orang-orang lain. Pembaruan hanya akan menjadi suatu gerakan reformasi apabila tindakan membuang yang salah diiringi dan diikuti oleh tindakan yang benar yang tumbuh menjadi kebiasaan baru; juga bila prinsip dan kebenaran dijunjung tinggi melampaui perasaan dan pertimb angan manusiawi seperti sungkan terhadap pihak yang masih berhubungan keluarga atau teman-teman dekat dlsb. Reformasi semacam itulah yang kini terjadi di bawah kepemimpinan Asa (ayat 10-18). Renungkan: Indah sekali akibat pembaruan: syalom dari Allah. |
(0.17655207407407) | (Yes 40:1) |
(sh: Habis gelap terbitlah terang! (Sabtu, 23 Juli 2005)) Habis gelap terbitlah terang!Habis gelap terbitlah terang! Pasal 40 merupakan nas awal dari bagian kedua kitab Yesaya. Bila bagian pertama Yesaya menegaskan hukuman yang akan dijatuhkan kepada Yehuda maka pada bagian kedua ini, fokus penulis diarahkan pada rencana pemulihan umat-Nya. Nas ini terdiri dari empat rangkaian seruan. Pertama, seruan penghiburan bagi umat Tuhan bahwa masa hukuman sudah berakhir (ayat 1-2). Allah sudah mengampuni dan sekarang siap memulihkan. Kedua, seruan panggilan untuk mempersiapkan jalan bagi pemulangan umat dari tempat pembuangan. Gambarannya adalah arakan kemenangan dari Allah dan umat-Nya yang memuncak pada pernyataan kemuliaan Allah yang disaksikan oleh seluruh umat manusia (ayat 3-5). Gambaran ini digenapi oleh pelayanan Yohanes Pembaptis yang mempersiapkan umat Yahudi bagi kedatangan Juruselamat, Yesus Kristus. Ketiga, seruan penyadaran akan kefanaan manusia dan kekekalan firman Tuhan (ayat 6-8). Inti seruan ini mengingatkan umat Tuhan bahwa pengampunan dan pemulihan terjadi semata-mata karena anugerah Tuhan sesuai janji firman-Nya, bukan karena kebaikan mereka. Keempat, seruan pengagungan Allah sebagai Gembala umat-Nya (ayat 9-11). Sion dipanggil untuk menyaksikan kuasa dan kasih Allah yang memulihkan umat Tuhan. Kuasa Allah ditunjukkan dengan membebaskan umat-Nya dari penawanan Babel. Kasih-Nya digambarkan sebagai gembala yang memelihara umat-Nya. Perbuatan dosa yang kita lakukan pasti diganjar hukuman dari Allah. Akan tetapi, setelah masa hukuman usai Allah akan mengampuni dan siap memulihkan kita. Pemulihan itu merupakan anugerah Allah karena janji firman-Nya. Oleh karena itu, kita yang sudah dipulihkan harus menaikkan syukur serta menyaksikan kemurahan kasih-Nya kepada setiap orang. Renungkan: Jadikan pemulihan yang Tuhan berikan kepada Anda sebagai langkah awal Anda menjadi berkat bagi sesama. |
(0.17655207407407) | (Yes 66:17) |
(sh: Mari beritakan Injil (Senin, 5 September 2005)) Mari beritakan InjilMari beritakan Injil Perintah memberitakan Injil bukan terdapat di Injil Matius saja melainkan di Kitab Yesaya juga. Mengabarkan Injil berarti menceritakan kasih Allah bagi manusia yang Ia wujudkan dalam pengurbanan Tuhan Yesus untuk menebus dosa manusia. Perintah untuk mengabarkan Injil itu ditujukan Allah kepada umat-Nya, yaitu orang-orang yang setia kepada Tuhan dan yang teguh menaati firman-Nya. Umat-Nya terdiri dari orang banyak dari berbagai bangsa, suku, dan bahasa. Meskipun orang-orang itu berasal dari budaya dan bahasa yang berbeda, namun mereka memiliki persamaan, yaitu mereka telah ditandai Tuhan sebagai milik-Nya (ayat 18-19). Tanda itu tampak di dalam sikap mereka menguduskan diri dengan tidak mengikuti perbuatan dosa yang dilakukan orang-orang di sekitar mereka. Mereka menolak mengikuti perintah para dewa sesembahan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah (ayat 17).
Sasaran pengabaran Injil itu ialah orang-orang yang be-lum pernah
mendengar tentang Tuhan dan orang-orang yang tidak mengenal-Nya.
Allah menghendaki Injil diberitakan kepada bangsa-bangsa yang
disebut sebagai bangsa Tarsis (keturunan Benyamin; 1Taw. 7:10),
Pul (Bangsa Asyur; 2Raj. 15:19) dan Lud (keturunan Sem; Indonesia dengan begitu banyak pulau, suku, budaya, dan bahasa di dalamnya adalah juga target dari Injil kasih karunia Allah tersebut. Berdoalah bagi pekabaran Injil di Indonesia dan bersiagalah bila Allah menginginkan Anda bersaksi tentang-Nya. Renungkan: Siapa lagi yang mengabarkan Injil kalau bukan kita? |
(0.17655207407407) | (Mat 1:1) |
(sh: Wanita di balik rencana keselamatan Allah (Jumat, 24 Desember 2004)) Wanita di balik rencana keselamatan AllahWanita di balik rencana keselamatan Allah. Pada umumnya kedudukan seorang wanita dalam hak waris, hak belajar, hak bekerja, hak berpendapat, dll. dalam budaya dunia dianggap remeh. Akan tetapi, pandangan Allah terhadap wanita berbeda dengan dunia. Nas inilah buktinya. Injil Matius dibuka dengan penulisan garis keturunan Yesus yang terdiri dari empat puluh dua keturunan dari Abraham sampai Daud; keturunan Daud yang terbuang ke Babel; generasi yang lahir dari pembuangan ke Babel (ayat 17). Yang menarik dari nas ini ialah dituliskannya tiga nama wanita yang memiliki riwayat hidup yang "cacat" Mengapa? Cerita tentang mereka kurang baik dan tidak terhormat. Ketiga wanita tersebut yakni: Tamar (ayat 3); Rahab (ayat 5a); Batsyeba, istri Uria (ayat 6). Pertama, sebenarnya Tamar adalah menantu dari Yehuda (Kej. 38:6, 8-11). Janji Yehuda untuk memberikan Syela menjadi suami bagi Tamar ternyata bohong (ayat 14). Jadi, Tamar menyamar sebagai "wanita nakal" untuk menggoda Yehuda dan melahirkan Peres dan Zerah. Kedua, Rahab adalah seorang "wanita nakal" Kanaan yang melindungi pasukan pengintai Israel saat mereka hendak melarikan diri dari kota Yerikho (Yos. 2). Penyebab Rahab menolong mereka karena ia memercayai Allah Israel (ayat 9-13). Ketiga, Batsyeba adalah istri Uria yang menjadi korban keinginan nafsu Raja Daud, ketika suaminya berperang membela Israel melawan Amon. Batsyeba melahirkan seorang anak yang meninggal tidak lama setelah ia lahir. Barulah kemudian Salomo lahir (ayat 2 Sam. 11). Allah dalam kehendak-Nya dan kedaulatan-Nya memilih Tamar, Rahab, dan Batsyeba menjadi nenek moyang Yesus. Hal ini menunjukkan bahwa penggenapan keselamatan Allah melalui Yesus bagi manusia, tidak berdasarkan "bersih" tidaknya maupun terhormat tidaknya status seseorang di masyarakat. Keselamatan bagi hidup kita pun tidak didasarkan pada siapakah kita, bagaimanakah masa lalu kita, apa pekerjaan kita, dll. Renungkan: Syarat menjadi bagian dari umat Allah bukan karena keberadaan kita melainkan hati dan iman yang tertuju kepada-Nya. |
(0.17655207407407) | (Mat 13:24) |
(sh: Lalang atau gandum? (Senin, 4 Februari 2013)) Lalang atau gandum?Judul: Lalang atau gandum? Si pemilik ladang -dalam perumpamaan yang Yesus sampaikan- tidak bermaksud mengadakan tumpang sari di ladangnya saat ia menyuruh hamba-hambanya membiarkan lalang tumbuh bersama gandum yang dia tanam. Karena jelas lalang tidak meningkatkan produktivitas lahan. Si pemilik ladang hanya tidak mau kalau gandum yang telah ditanam ikut tercabut bila hamba-hambanya mau mencabuti lalang itu (29). Bagi dia, lebih baik jika lalang dibiarkan tumbuh bersama gandum hingga saat menuai tiba. Karena pada waktu itulah akhir hidup keduanya akan ditentukan, lalang akan dibakar dan gandum akan dimasukkan ke lumbung (30). Perumpamaan tersebut merupakan gambaran mengenai keberadaan umat pilihan dan orang tak beriman di dunia ini. Keberadaan sebagai orang kudus tebusan Kristus, tidak menghindarkan umat dari kebersamaan dengan orang-orang yang tidak beriman di dunia ini. Meski berstatus sebagai orang kudus, umat pilihan tidak serta merta diisolasi dan tinggal bersama dalam suatu area secara eksklusif. Di dalam penjelasan-Nya, Yesus menyampaikan bahwa Tuhan membiarkan orang-orang jahat berada di tengah-tengah umat untuk kepentingan umat sendiri. Namun buah yang dihasilkan dari kehidupan mereka akan memperlihatkan, yang manakah orang jahat dan yang manakah umat. Sehingga pada akhir zaman, Tuhan datang untuk memisahkan umat pilihan dari orang-orang yang melakukan kejahatan dan orang-orang yang menyebabkan orang lain berbuat dosa (41). Hendaknya kita tidak lantas menebak-nebak apakah orang-orang tertentu termasuk lalang atau bukan ketika kita berada dalam kumpulan umat. Sebab Tuhan saja menentukan hal itu di akhir zaman nanti. Lagi pula masih ada kesempatan bertobat bagi setiap orang. Yang perlu dipastikan, apakah kita tidak termasuk orang yang melakukan kejahatan atau menyebabkan orang lain berbuat dosa. Diskusi renungan ini di Facebook:
|
(0.17655207407407) | (Mat 18:15) |
(sh: Penjaga saudaraku (Rabu, 16 Februari 2005)) Penjaga saudarakuPenjaga saudaraku. Gereja tidak terdiri dari orang-orang yang sudah sempurna, melainkan orang-orang yang dibenarkan dan sedang terus menerus dikuduskan oleh Tuhan Yesus. Karena itu, kesalahan dan kejatuhan dalam dosa bisa juga terjadi pada orang Kristen. Bila itu terjadi, adalah tugas sesama orang Kristen untuk membimbingnya bertobat. Bagaimana tugas menegur, menasihati dan membimbing itu harus kita lakukan? Tuhan Yesus memberikan petunjuk bahwa teguran dan nasihat itu harus dilakukan secara bertahap. Pertama, hendaklah dilakukan dalam pembicaraan pribadi antara Anda dan dia (ayat 15). Jika tahap teguran dan nasihat itu tidak ditanggapi, perlu menghadirkan saksi bukan untuk menghakimi melainkan sebagai upaya guna menyadarkan orang tersebut (ayat 16). Jika teguran dengan saksi itu pun tetap tak ditanggapi, barulah pembuat kesalahan itu ditegur dalam pertemuan jemaat Tuhan (ayat 17a). Jika sampai sudah menerima teguran demikian pun ia tetap tak berespons, maka jemaat harus memandang dia sebagai seorang yang tidak mengenal Tuhan (ayat 17b). Pemungut cukai adalah profesi pengumpul pajak untuk pemerintah Roma, dengan imbalan yang tinggi. Biasanya, pemungut cukai adalah orang Yahudi. Namun, mereka tak segan memeras dan menyengsarakan bangsanya sendiri dengan dilindungi oleh pemerintah Roma. Pemungut cukai tidak merasa bersalah. Perbuatan egois inilah yang menjadikan para pemungut cukai dikucilkan dan dihina oleh orang Yahudi. Jika seorang Kristen telah ditegur berulangkali dengan mengikuti petunjuk Tuhan Yesus tersebut tetap mengeraskan hati, maka ia perlu diperlakukan dengan tegas. Disiplin gereja diberlakukan dengan mengucilkan dia dari persekutuan agar dia menyesali perbuatannya dan rindu untuk kembali ke dalam persekutuan tubuh Kristus. Yang kulakukan: Aku akan berani memperingatkan kesalahan sesama saudaraku seiman supaya ia kembali ke jalan Tuhan. |
(0.17655207407407) | (Mat 22:23) |
(sh: Kembali ke firman Tuhan (Minggu, 4 Maret 2001)) Kembali ke firman TuhanKembali ke firman Tuhan. Terjadinya perbedaan pemahaman teologis seringkali tidak dapat dihindari. Namun Kristen memiliki dasar berpijak yang tidak pernah berubah sampai kapan pun, walaupun telah dan terus akan muncul banyak teolog dengan berbagai pemahaman yang berbeda bahkan bertentangan sekalipun, yakni firman Tuhan. Kristen harus kembali kepada kebenaran firman Tuhan. Inilah yang senantiasa ditekankan Yesus dalam pengajaran-Nya, kali ini kepada orang Saduki. Mereka adalah suatu golongan pemimpin agama Yahudi yang sebagian besar terdiri dari imam-imam. Mereka mendasarkan pengajarannya pada kelima kitab Musa dan menolak segala adat-istiadat yang ditambahkan kemudian. Mereka tidak percaya mukjizat termasuk kebangkitan. Berangkat dari ketidakpercayaan ini, mereka mempertanyakan masalah pernikahan poliandri setelah kebangkitan (24-28), karena mereka yakin bahwa pertanyaan ini tidak mungkin dijawab Yesus. Kesalahpahaman teologis orang Saduki berawal dari ketidakpenguasaan keseluruhan dan keutuhan firman Tuhan, sehingga mereka hanya berpijak pada pemahaman yang sepenggal-sepenggal. Teguran Yesus kepada mereka sangat jelas, keras, dan tegas (29). Keterbatasan pemahaman Kitab Suci membuat mereka membatasi kuasa Allah dan membawa mereka kepada kesesatan, menyimpang dari kebenaran Kitab Suci. Jika mereka menguasai kitab Taurat, maka apa yang dikutip Yesus pun seharusnya menuntun mereka kepada pemahaman yang benar tentang Allah yang hidup dan sanggup memberi kehidupan (31-32). Renungkan: Betapa berbahaya bila Kristen tidak serius memahami firman Tuhan: sesat dan meragukan kuasa Allah. Jangan tunda lagi, kini saatnya kita kembali kepada firman Tuhan!! Bacaan untuk Minggu Sengsara 2 Lagu: Kidung Jemaat 52 |
(0.17655207407407) | (Mrk 12:18) |
(sh: Yang seharusnya tidak diutamakan: (Sabtu, 5 April 2003)) Yang seharusnya tidak diutamakan:Yang seharusnya tidak diutamakan: Perselisihan masalah doktrinal yang trivial dan mengalihkan perhatian dari hal yang utama! Kaum Saduki yang mayoritas terdiri dari kaum imam hanya mengakui otoritas kelima kitab Taurat, dan tidak mau menerima ajaran-ajaran yang mereka anggap tidak ada di Taurat seperti kebangkitan orang mati. Setelah orang mati, manusia masuk ke dalam sheol, titik. Doktrin inilah yang mereka ingin pertahankan di hadapan Yesus, dengan suatu pertanyaan yang cukup cerdas dan dalam. Jawaban Yesus menunjukkan bahwa yang sesungguhnya berarti adalah Allah yang hidup, yang berkuasa atas manusia yang tetap ada, yang kelak akan dibangkitkan. Itulah implikasi dari pernyataan Allah yang berulang-ulang bahwa "Akulah Allah Abraham, Ishak dan Yakub" jauh setelah ketiga tokoh tersebut meninggal. Dari kata-kata Yesus, dapat disimpulkan bahwa orang-orang Saduki ini jatuh ke dalam tiga kesalahan, dan ini patut menjadi peringatan bagi kita. Pertama, mereka menilai Yesus hanya dari ukuran doktrinal golongan mereka semata, tanpa mau melihat karya Allah melalui-Nya. Ini sebabnya Yesus menyatakan bahwa mereka tidak mengerti "kuasa Allah." Kedua, mereka tidak sungguh-sungguh mengerti Alkitab. Mereka ternyata tidak merenungkan dan memeriksa ulang pengajaran mereka berdasarkan firman. Ketiga, mereka tampaknya dengan aktif berupaya membuktikan "kesesatan" golongan umat lain yang tidak sependapat dengan pemahaman/doktrin mereka. Pertanyaan mereka kepada Yesus menunjukkan hal ini. Keaktifan ini ironis, karena berdasarkan nas sebelumnya (ayat 12:6-7), mereka sedang menguji ke- "ortodoks"-an Anak Kekasih Allah sendiri. Renungkan: Salah satu hal paling berbahaya adalah mereka yang jauh dari kebenaran, tetapi yakin bahwa hanya dirinya yang paling benar. |
(0.17655207407407) | (Luk 4:14) |
(sh: Misi Tuhan Yesus (Selasa, 6 Januari 2004)) Misi Tuhan YesusMisi Tuhan Yesus. Melalui sebuah penelitian terhadap beberapa perusahaan besar yang sukses, ditemukan beberapa ciri yang penting. Ciri yang paling penting adalah bahwa mereka memiliki visi dan misi yang jelas untuk apa perusahaan-perusahaan itu ada. Sebelum memulai pelayanan-Nya, Yesus perlu memproklamirkan misi-Nya. Caranya adalah menghadiri ibadah Sabat di kota-Nya sendiri, Nazaret (ayat 16). Dalam kitab Yesaya, telah dinubuatkan bahwa tugas Mesias yang akan datang adalah mewartakan kabar baik Allah bagi umat manusia. Melalui kabar baik itu manusia terbebas dari belenggu dosa. Kabar baik itu terdiri dari empat hal mendasar: pembebasan dari kemiskinan, dari keterpenjaraan, dari kebutaan, maupun dari ketertindasan. Dosa telah membuat seseorang “miskin” segala-galanya di hadapan Allah. Orang itu buta karena tidak dapat melihat rencana-rencana Allah bagi dunia dan bagi dirinya sendiri, dan ia ditindas oleh rupa-rupa kuasa yang melawan Allah. Inilah visi dan misi Yesus datang ke dunia yaitu memberitahukan bahwa tahun rahmat Allah sudah datang (ayat 18,19; bdk. Yes. 61:1-2).
Dalam Perjanjian Lama tahun rahmat Allah bisa berupa tahun
sabat—tahun ketujuh, juga tahun Yobel—tahun kelimapuluh ( Dalam ibadah tersebut Yesus mengklaim bahwa nubuat Yesaya itu digenapi dalam diri-Nya (ayat 21). Dia adalah Mesias, Sang Pembebas umat manusia dari perhambaan dosa dan penderitaan mereka. Renungkan: Mesias sudah datang memberitakan pembebasan dari belenggu dosa. Apakah Anda sudah dibebaskan dari belenggu dosa? |
(0.17655207407407) | (Luk 23:33) |
(sh: Kematian Kristus dan kebutuhan manusia (Jumat, 21 April 2000)) Kematian Kristus dan kebutuhan manusiaKematian Kristus dan kebutuhan manusia. Kematian Yesus bukanlah kematian yang sia-sia, yang dicari-cari atau pun konyol. Sebaliknya kematian-Nya memberikan makna dan tujuan baru bagi kehidupan manusia. Kematian-Nya pun mengungkapkan betapa berharganya jiwa manusia di mata-Nya. Ketika tergantung di kayu salib, para pemimpin Yahudi dan prajurit mengolok-olok ketidakmampuan-Nya menyelamatkan diri-Nya sendiri (ayat 35-37). Tindakan mereka itu hanya terpusat kepada keselamatan fisik. Yesus memang telah membuktikan bahwa Ia mampu membebaskan rakyat Yahudi dari berbagai masalah sosial seperti penyakit dan pangan. Namun mengapa sekarang Ia tidak berdaya dan tergantung di kayu salib? Jika demikian Ia bukanlah Mesias yang dinanti-nantikan. Yesus menegaskan bahwa tujuan-Nya datang ke dunia dan mati di kayu salib bukan untuk keselamatan manusia secara fisik. Kematian-Nya merupakan penggenapan Paskah yang selalu diperingati dan dirayakan bangsa Israel. Paskah pertama memang merupakan pembebasan bangsa Israel dari kekuatan Firaun. Namun sebetulnya peristiwa Paskah itu terdiri dari 2 tahapan. Sebelum mereka keluar dari negeri perhambaan, mereka telah dibebaskan atau diselamatkan terlebih dahulu dari murka Allah dengan darah anak domba. Kematian Kristus telah membebaskan umat manusia yang berdosa dari murka Allah (ayat 43). Kematian Kristus juga mendamaikan manusia dengan Allah yang ditandai dengan terbelahnya tabir Bait Allah (ayat 45). Semua itu tidak akan tercapai jika Kristus tidak datang ke dalam dunia dan mati. Renungkan: Kematian Yesus adalah karya-Nya yang terbaik buat manusia yang terburuk, agar mereka menerima anugerah yang terbesar yaitu keselamatan kekal. Kristen harus melakukan karya terbaik dan termulia bagi Allah, sebagai ungkapan terima kasih yang terbesar. Bacaan untuk Jumat Agung: Yesaya 52:13-53 Ibrani 4:14-16; 5:7-9 Yohanes 19:17-30 Mazmur 22:1-18 Lagu: Kidung Jemaat 430 |
(0.17655207407407) | (Yoh 11:45) |
(sh: Sidang agama merencanakan pembunuhan (Senin, 4 Maret 2002)) Sidang agama merencanakan pembunuhanSidang agama merencanakan pembunuhan. Perikop ini merupakan kelanjutan peristiwa penampakan kuasa Yesus memberi hidup dengan membangkitkan Lazarus dari kubur. Para pelayat yang menjadi saksi mata sebagian menjadi percaya kepada Yesus (ayat 45). Tetapi, ketika sebagian mereka melaporkan peristiwa itu kepada orang-orang Farisi, Sanhedrin bersidang. Sanhedrin adalah mahkamah agama tertinggi untuk orang Yahudi, terdiri dari orang Farisi dan Saduki, para imam, dan pemuka umat. Sidang perlu diadakan sebab mereka melihat bahwa situasi yang Yesus akibatkan melalui membangkitkan Lazarus sudah menjadi krisis. Yesus semakin tenar dan semakin memiliki banyak pengikut. Hal tersebut dapat mengundang bahaya bagi keamanan apabila penjajah Roma mengetahuinya. Dua kali mereka menunjukkan keprihatinan tentang “bait Allah kita” dan “bangsa kita”. Tetapi, sebenarnya yang sedang mereka pikirkan adalah status dan popularitas mereka sendiri. Di tengah persidangan itu Kayafas bicara. Ucapannya jelas sekali menunjukkan sikap ingin menyingkirkan semua hal yang mengganggu kekuasaan mereka, termasuk Yesus sekalipun (ayat 50-52). Tetapi, ucapannya itu sekaligus bernilai nubuat sebab dalam pengertian Yohanes, Kayafas telah menyampaikan hal tentang penyelamatan. Maksud Kayafas, membunuh Yesus berarti menyelamatkan orang Yahudi dari hukuman Roma bila gerakan para pengikut Yesus semakin besar dan diartikan sebagai pemberontakan. Tetapi, dalam sudut pandang Yohanes, yang Kayafas katakan menyangkut cara Allah menyelamatkan manusia melalui kematian Yesus. Untuk Yohanes, salib Yesus bukan saja penyataan Allah, tetapi juga penyelamatan dari Allah (bdk. 1:29). Ucapan Kayafas tentang keselamatan itu dalam catatan Yohanes menggunakan kata bangsa, bukan umat. “Umat” adalah kata untuk Israel sebagai umat pilihan Allah. Dengan tidak menggunakan istilah ini, Yohanes ingin menegaskan bahwa pikiran Kayafas politis saja sifatnya dan dengan itu, Israel memang telah berhenti dari kedudukan sebagai umat Allah. Melalui itu, upaya memburu dan membunuh Yesus menjadi resmi dijalankan. Renungkan: Kita perlu belajar melihat pertarungan antara kuasa Allah dan kuasa kejahatan dalam perspektif kedaulatan Allah dan kemenangan Kristus. |