(0.12375776410256) | (Mzm 69:1) | (jerusalem: Doa dalam kesesakan) Mazmur ini sebenarnya terdiri atas tiga bagian yang berbeda satu dengan yang lain. Ada dua ratapan yang berlain-lainan iramanya, yaitu Maz 69:2-7,14-16 dan Maz 69:8-13,17-30. Masing-masing keluhan disusul suatu permohonan. Ratapan pertama dibawa oleh seseorang yang dianiaya musuh yang digambarkan dengan bahasa penghebat, Maz 69:5; pendoa hampir putus asa, Maz 69:4. Ratapan kedua diucapkan seorang saleh yang dihina dan diejek justru karena kesalehannya. Bagian ketiga mazmur, Maz 69:30-36 adalah sebuah tambahan yang berupa puji-pujian dan nyanyian syukur, yang diucapkan umat Israel. Perjanjian Baru banyak mengetrapkan Maz 69 pada Yesus, bdk Mat 27:34; Yoh 2:17; 15:25; Kis 1:20; Rom 11:9,10; 15:3. |
(0.12375776410256) | (Mzm 110:1) | (jerusalem: Penobatan raja-imam) Mazmur kerajaan yang serupa dengan Maz 2+. ini agak sukar dimengerti secara terperinci, sebab naskah Ibrani agak rusak. Agaknya lagi ini aselinya dipakai dalam upacara pelantikan raja (yang sekaligus imam). Meskipun sementara ahli berpendapat bahwa mazmur ini berasal dari zaman belakangan, namun kiranya lebih baik dianggap sebagai kuno sekali, bahkan dari zaman raja Daud. Dalam tradisi Yahudi dan Kristen (mazmur ini banyak dikutip dalam Perjanjian Baru) dihubungkan dengan Raja-Mesias. Raja itu tidak mendapat kekuasaannya dan martabatnya dari manusia, tetapi langsung diangkat oleh Allah, Maz 110:1,4; tertolong oleh Tuhan Raja-Mesias berjuang dan menang, Maz 110:2-3,5-7. |
(0.12375776410256) | (Mzm 119:1) | (jerusalem: Bahagianya orang yang hidup menurut Taurat TUHAN) Sajak yang paling panjang dalam seluruh kitab Mazmur ini boleh juga diberi judul: Pujian atas Taurat yang membahagiakan manusia. Mazmur ini berasal dari kalangan orang berhikmat (dan ahli-ahli Taurat) dan muncul di zaman belakangan. Ia tersusun menurut abjad Ibrani, bdk Maz 9:1-10:18+, begitu rupa sehingga tiap-tiap kali delapan ayat berturut mulai dengan huruf yang sama lalu menyusul delapan ayat yang diawali huruf abjad yang berikut. Begitu terbentuk 22 bait. Susunan semacam itu agak dibuat-buat. Selebihnya tiap-tiap ayat (kecuali ayat 122 dalam naskah Ibrani) memuat salah satu kata yang searti dengan "Taurat". Hanya istilah "taurat" perlu di mengerti secara luas, bdk Ula 4:5+ Yang dimaksud ialah seluruh wahyu Tuhan serta penyataannya yang menjadi pemimpin manusia kepada kebahagiaan dan keselamatan. Pemazmur sungguh pencinta Taurat sebagai karunia Tuhan yang unggul. Dengan sebulat hati ia menyerahkan diri kepada Taurat oleh karena dengan jalan itu ia menyerahkan dirinya kepada Tuhan sendiri Mazmur yang panjang ini sudah mendapat pendahuluannya dalam Maz 19:8-14 dan menyatakan semangat yang sama, Maz 119 menjadi semacam tugu peringatan kesalehan yang menjadi milik khas umat Israel sesudah masa pembuangan. Di dalamnya dipersatu-padukan aliran kenabian, aliran hikmat dan aliran "ahli-ahli Kitab" yang jatuh cinta kepada Tuhan dan sekuat tenaga berusaha mewujudkannya dalam hidupnya. |
(0.12375776410256) | (Kid 1:5) | (jerusalem) Bagian ini boleh dianggap sebagai syair pertama dalam kumpulan syair-syair yang tercantum dalam Kidung Agung. |
(0.12375776410256) | (Dan 3:23) | (jerusalem) Sesudah Dan 3:23 ini terjemahan Yunani dan Siria menyisipkan (Aza 1:1-68) sebuah doa yang dipanjatkan Azarya (Abednego) dan (dengan catatan peralihan) suatu lagu pujian yang dinyanyikan ketiga pemuda itu sementara dalam perapian. Bagian ini aselinya ditulis dalam bahasa Ibrani atau Aram. Lihat Tambahan pada Kitab Daniel, hal 752 |
(0.12375776410256) | (Dan 9:27) | (jerusalem: membuat perjanjian itu menjadi berat) Harafiah: meneguhkan (memberatkan) perjanjian. Keterangan ini mungkin dapat dimengerti pada latar belakang Dan 11:30-32. Kalau demikian maka "perjanjian" itu ialah persepakatan orang fasik untuk menggabungkan diri dengan penganiayaan sehingga mereka melangkahi perjanjian suci. Bdk 1Ma 1:21,43,52; 2Ma 4:10 dst. Terjemahan Indonesia ini mengertinya sbb: penganiayaan membuat kesetiaan pada perjanjian suci menjadi berat |
(0.12375776410256) | (Am 1:3) | (jerusalem) Bagian ini mengumpulkan berbagai nubuat yang dibawakan oleh Amos pada saat yang berbeda-beda. Nubuat-nubuat itu melawan tujuh bangsa (tambah Yehuda: tetapi ini merupakan suatu tambahan). Susunan nubuat-nubuat itu sama dengan memakai rumusan-rumusan yang sama pula. Semua bermaksud menampilkan keadilan Allah yang di mana-mana menghukum setiap ketidakadilan. Nubuat terakhir barulah mengenai bangsa Israel. Begitu ditekankan bahwa Israel dihukum sama seperti bangsa-bangsa lain, meskipun mereka sendiri sekali-kali tidak menantikan hukuman itu. Bahkan hukuman atas Israel menjadi penyataan keadilan Tuhan yang paling jelas. |
(0.12375776410256) | (Mat 19:9) | (jerusalem: kecuali karena zinah) Ini hanya terdapat dalam Matius dan tidak dalam Markus (atau Lukas). Bukan maksudnya bahwa Yesus mengizinkan perceraian kalau ada zinah (dapat kawin lagi dengan orang lain). Sebab kalau demikian maka Yesus menyesuaikan diri saja dengan apa yang diizinkan hukum Musa yang justru dikecam oleh Yesus. Ada orang yang berpendapat bahwa dengan "zinah" dimaksudkan perkawinan tidak sah; tetapi kalau demikian perpisahan suami istri memang wajib, sehingga tak perlu dipersoalkan. Rupanya Matius berpendapat bahwa dalam hal zinah harus dicari suatu pemecahan khusus, tetapi ia tidak berkata bagaimana pemecahan itu. Pemecahan yang tidak perlu dicari selama perceraian masih diizinkan itu kemudian dalam gereja diketemukan dengan memisahkan suami isteri, tetapi tanpa izin kawin lagi (bdk 1Ko 7:11). Oleh karena bagian kalimat itu tidak terdapat dalam Markus, (Luk dan 1Ko) dan juga tidak pernah dikutip oleh pujangga-pujangga Gereja sebelum konsili Nisea (th. 325 Masehi) maka ada kemungkinan bahwa bagian kalimat itu berupa sebuah sisipan ke dalam injil Matius yang asli. "Perkecualian" itu (izin bercerai dan kawin lagi) karena zinah diperbolehkan hukum negara. Teks injil agaknya disesuaikan dengan hukum negara itu. Atas dasar Mat 19:19 Gereja Yunani Ortodoks dan Gereja-gereja reformasi mengizinkan perceraian karena zinah. |
(0.12375776410256) | (Yoh 1:33) | (jerusalem: membaptis dengan Roh Kudus) Ungkapan ini menyimpulkan karya hakiki Mesias, bdk Luk 1:1+, sebagaimana dinubuatkan Perjanjian Lama, bdk Kis 2:33+, yakni melahirkan kembali seluruh umat manusia dalam Roh Kudus. Karena Roh Kudus turun ke atasNya, Yes 11:2; Yes 42:1; maka Mesias sanggup memberikan Roh Kudus itu kepada manusia (baptisan dalam Roh Kudus, bdk di sini dan Kis 1:5+), tetapi baru sesudah kebangkitanNya Yoh 7:39; Yoh 14:26+; Yoh 16:7,8; Yoh 20:22; Luk 24:49; Kis 2, baru sesudah "ditinggikan" dan beralih kepada Bapa maka Yesus "yang datang sebagai manusia" (Harafiah: ke dalam daging), 1Yo 4:2; 2Yo 7, sebagai manusia fana, Yoh 1:14, akan sepenuh-penuhnya diperlengkapi dalam badanNya yang dimuliakan dengan kekuasaan illahi yang memberi hidup: maka dari dalam badanNya, laksana sumber, Roh Kudus akan berpancar ke seluruh dunia: Luk 7:37-39; Luk 19:34; bdk Rom 5:5+; lihat air sebagai lambang Luk 4:1+. |
(0.12375776410256) | (Yoh 2:4) | (jerusalem: Mau apakah engkau dari padaKu) Harafiah: apa mengenai Aku dan engkau. Ini sebuah ungkapan dari bahasa Ibrani yang sering terdapat dalam perjanjian lama, Hak 11:12; 2Sa 16:10; 2Sa 19:23; 1Ra 17:18 dll. Ungkapan itu dipakai untuk menolak permintaan seseorang yang dianggap kurang tepat, bahkan dipakai untuk menyatakan bahwa orang tidak mau mempunyai hubungan apapun dengan orang lain. Hanya konteks saja yang memungkinkan menentukan artinya yang tepat. Dalam ayat ini Yesus hanya menyatakan kepada ibuNya "saatNya" belum tiba |
(0.12375776410256) | (Yoh 2:11) | (jerusalem: sebagai yang pertama dari tanda-tandaNya) Setiap nabi perlu membuktikan bahwa ia benar-benar seorang nabi. Bukti itu ialah "tanda-tanda" mujizat yang dikerjakan atas nama Allah, Yes 7:11; bdk Yoh 3:2; Yoh 6:29,30; Yoh 7:3,31; Yoh 9:16,33 Terutama orang mengharapkan bahwa Mesias akan mengulangi keajaiban-keajaiban yang dikerjakan Musa, Yoh 1:21+. Maka Yesus mengerjakan "tanda-tanda" untuk mengajak orang, supaya percaya akan perutusan illahiNya, Yoh 2:11,23; Yoh 4:48-54; Yoh 11:15,42; Yoh 12:37; bdk Yoh 3:11+, sebab "pekerjaanNya" memberi kesaksian bahwa Yesus diutus oleh Allah, Yoh 5:36, Yoh 10:25,37, bahwa Allah ada di dalam Dia, Yoh 10:30+, dengan kekuasaan kemuliaanNya, Yoh 1:14+; Bapa sendirilah yang melalui Yesus mengerjakan "pekerjaan-pekerjaan" itu, Yoh 10:38; Yoh 14:10. Namun demikian banyak orang menolak percaya, Yoh 3:12; Yoh 5:38-47; Yoh 6:36,64; Yoh 7:5; Yoh 8:45; Yoh 10:25; Yoh 12:37. Maka dosa mereka tetap tinggal, Yoh 9:41; Yoh 15:24. Bdk Mat 8:3+. |
(0.12375776410256) | (Yoh 3:35) | (jerusalem: kepadaNya) Atas kehendak Bapa segala sesuatunya ada "di tangan", genggaman dan kekuasaan Anak, Yoh 3:35; Yoh 10:28,29; Yoh 13:3; Yoh 17:2; bdk Yoh 6:37-39; Mat 11:27; Mat 28:18. Itulah dasar kuasaNya sebagai Raja, Yoh 12:32+; Yoh 19:19; Kis 2:32; Efe 4:8, sehingga kerajaan Penguasa dunia ini berakhir. Pertemuan di dekat sumur adalah lazim dalam cerita-cerita tentang para bapa bangsa: Kej 24:10 dst; Kel 2:15 dst. Sumur-sumur itu dan mata air menjadi petunjuk jalan dalam perjalanan keduniaan dan rohani yang ditempuh para bapa bangsa dan umat yang keluar dari Mesir: Kej 26:14-22; Kel 15:22-27; Kej 17:1-7 dll. Air dari mata air dalam Perjanjian Lama menjadi lambang hidup yang dianugerahkan Allah, khususnya di zaman Mesias kelak: Yes 12:3; Yes 55:1; Yer 2:13; Yeh 47:1 (bdk Maz 46:5 dan Zak 14:8); Maz 36:9-10 (dan dalam Perjanjian Baru: Wah 7:16-17); air itupun melambangkan Hikmat dan hukum Taurat, yang memberi hidup, Ams 13:14; Sir 15:3; Sir 24:23-29. Kesemuanya itu tercantum juga dalam cerita injil ini, tempat air hidup melambangkan Roh Kudus, bdk Yoh 7:37-39 dan Yoh 1:33+. |
(0.12375776410256) | (Kis 11:30) | (jerusalem: penatua) Para rasul di sini tidak disebutkan lebih dahulu dari para penatua, Kis 15:2, dll. Mereka kiranya terpaksa meninggalkan Yerusalem |
(0.12375776410256) | (Flp 2:6) | (jerusalem) Bagian ini berupa sebuah madah yang menurut sementara ahli sudah tersedia dan Paulus tinggal memungutnya. Masing-masing bait madah ini menonjolkan sebuah tahap tersendiri dalam misteri Kristus: kepraadaan ilahinya, perendahanNya dalam inkarnasi; perendahanNya lebih jauh lagi dalam kematian; pemuliaan sorgawiNya; pemujaanNya oleh dunia semesta; gelar Kristus historis, yang adalah Allah dan manusia dalam persatuan pribadi yang oleh Paulus tidak pernah dipisah-pisahkan, meskipun membedakan beberapa tahap dalam beradanya Kristus. Bdk Kol 1:13 dst. |
(0.12375776410256) | (Flp 2:7) | (jerusalem: mengosongkan diriNya) Ini tidak mengenai inkarnasi sendiri, melainkan caranya inkarnasi terwujud. Apa yang dengan rela ditinggalkan Kristus dengan menjadi manusia bukanlah hakikat ilahiNya, melainkan kemuliaan yang merupakan hakNya dan dimilikiNya dalam kepra-adaanNya, bdk Yoh 17:5; pada diriNya kemuliaan ilahi itu juga memancar dari kemanusiaanNya (bdk Yesus yang dimuliakan di atas gunung, Mat 17:1-8 dsj). Kristus menanggalkan kemuliaan itu untuk hanya menerimanya dari Bapa, (bdk Yoh 8:50,54) sebagai ganjaran korbanNya, Fili 2:9-11 |
(0.12375776410256) | (Why 1:13) | (jerusalem) Anak Manusia, Mesias, nampak di sini sebagai Hakim di akhir zaman, seperti dalam Dan 7:13-14 (bdk Dan 10:5-6). Sifat-sifatNya dilambangkan berbagai lambang: Jubah panjang (bdk Kel 28:4; 29:5; Zak 3:4) melambangkan imamatNya; ikat pinggang dari emas (bdk 1Ma 10:89; 11:58) melambangkan martabat kerajaanNya; rambut putih (bdk Dan 7:9) melambangkan kekekalanNya; mata bagaikan nyala api yang "menguji" batin dan hati, Wah 2:23 melambangkan pengetahuanNya; kaki dari tembaga (bdk Dan 2:31-45) melambangkan kekokohanNya; suaraNya bagaikan desau air bah, kakiNya yang berkilap dan wajahNya yang bersinar melambangkan kebesaranNya yang menakutkan. Di genggamanNya yang berkuasa (tangan kanan) Ia memegang ketujuh jemaat (tujuh bintang, Wah 1:20); Ia membuka mulutNya untuk mengeluarkan keputusanNya yang menjatuhkan hukuman mati (pedang tajam bermata dua) atas mereka yang tidak percaya (bdk Wah 19:15+; Wah 2:16; dan Yes 49:2; Efe 6:17; Ibr 4:12). Pada permulaan tiap-tiap surat yang menyusul disebutkan salah satu sifat yang menonjolkan Kristus sebagai Hakim, sesuai dengan keadaan jemaat yang bersangkutan. |
(0.12375776410256) | (Kej 2:18) |
(sh: Mengapa harus ada dua gender? (Minggu, 2 Februari 2003)) Mengapa harus ada dua gender?Mengapa harus ada dua gender? Mungkin pertanyaan ini pernah terbersit di benak Anda yang telah merasakan "dinamika" hubungan antara pria dan wanita. Jelas hanya Tuhan yang bisa menjawab pertanyaan ini. Nas ini memberikan kita kisi-kisi agar dapat melihat jawaban dari pertanyaan di atas dalam cara yang, secara mengejutkan, agak humoris. Dalam nada agak humoris, pria menjadi sosok yang tidak menemukan pendamping yang sepadan setelah suatu fit and proper test yang ketat terhadap semua ciptaan nonhomo sapien (ayat 20). Allah kemudian tampil sebagai pahlawan dengan menciptakan wanita sebagai satu-satunya yang bisa mengisi peran pendamping yang sepadan itu (ayat 21-22). Tetapi, Allah melakukan ini setelah suatu penilaian yang mengejutkan: keadaan 'pria' yang sendirian itu tidak baik! (ayat 18) Dengan kata lain, manusia itu (Ibrani: ha'adam) tidak lengkap tanpa wanita. Narator kisah ini menutup kisah ini dengan menuliskan bagaimana kisah ini menjadi dasar bagi institusi pernikahan. Tetapi, poin utamanya yaitu bahwa kedua pihak, pria dan wanita, adalah makhluk-makhluk yang diciptakan Allah untuk saling melengkapi dan saling menolong. Karena itu, fakta bahwa pasangan hidup, pacar, ataupun rekan kerja/sepelayanan Anda berbeda gender, berbeda cara berpikir, bertindak, dst. adalah sesuatu yang justru harus kita syukuri. Renungkan: Perbedaan gender adalah karya Allah, dan relasi yang terjadi di antara keduanya mencerminkan gambar Allah dan kasih-Nya yang agung. |
(0.12375776410256) | (Kel 19:1) |
(sh: Awal kehidupan umat Allah. (Jumat, 1 Agustus 1997)) Awal kehidupan umat Allah.Awal kehidupan umat Allah. Persiapan bertemu dengan Allah. Hal pertama yang harus dipahami umat, ialah mengenali sifat Allah. Mereka perlu sadar akan kekudusan Allah, terutama karena bangsa-bangsa sekitar mereka menganut paham yang lain tentang allah yang mereka sembah. Mereka yang mengabaikan persiapan untuk berjumpa dalam kekudusan Allah akan menanggung akibatnya, yaitu hukuman mati. Apakah hidup ibadah kita setiap hari dimotori oleh pemahaman bahwa Allah yang akan kita jumpai adalah Allah yang Kudus, Agung, Ajaib, dan yang telah memanggil kita untuk masuk dalam persekutuan dengan-Nya? |
(0.12375776410256) | (Kel 20:18) |
(sh: Kemahabesaran Allah. (Selasa, 5 Agustus 1997)) Kemahabesaran Allah.Kemahabesaran Allah. Keunikan hamba Allah. Musa dipakai Allah untuk menyampaikan firman Allah kepada umat Israel. Musa tahan masuk ke dalam kekelaman Allah. Allah yang memanggilnya yang membuatnya tahan. Keunikan Musa ini ada batasnya, di akhir hidupnya Musa gagal menaati Allah. Ini mengingatkan kita pada keunikan Kristus. Musa diizinkan masuk dalam kekelaman Allah, Kristus yang adalah perantara manusia, adalah Allah sumber kekelaman itu. Kristus mengenal siapa Allah karena Diri-Nya Allah. Ia adalah Perantara kita satu-satunya tanpa cacat, karena hanya Dia yang sempurna. Hanya Dia yang patut kita sembah. |
(0.12375776410256) | (Kel 21:12) |
(sh: Nyawa ganti nyawa. (Kamis, 7 Agustus 1997)) Nyawa ganti nyawa.Nyawa ganti nyawa. Keadilan Allah. Hukuman mati terhadap orang yang menyebabkan sesamanya mati, bukan karena Allah kejam melainkan karena adil. Andaikata prinsip ini diberlakukan terus sampai kini, akan banyak orang harus dihukum mati. Sesungguhnya semua dosa selalu mengandung sifat berontak melawan Allah dan sangat besar kemungkinan berdampak destruktif (merusak) secara sosial. Jelas bila semua orang yang berdosa harus mati. Dalam keadilan dan kasih-Nya, Allah menuntut nyawa seorang Penebus yang sempurna agar kita boleh luput dari hukuman kekal Allah. Renungkan: Dengan apakah kita dapat "membayar" hutang nyawa kita pada Kristus? |