Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 111 ayat untuk (12-14) Israel AND book:4 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Bil 23:23) (jerusalem) Terjemahan lain: Sebab di Yakub tidak ada mantera, dan di Israel tidak ada tenungan ...
(1.00) (Bil 24:8) (jerusalem: ditelannya habis) Yang menelan ialah Israel. Maksud bagian ini kurang jelas dalam naskah Ibrani.
(0.98) (Bil 1:16) (jerusalem: pasukan Israel) Harafiah: seribu orang Israel. Tetapi "seribu" itu adalah sebuah istilah kuno yang berarti: kaum, marga, 1Sa 10:19,21 Tetapi dalam istilah itu tetap tersirat ciri ketentaraan marga itu.
(0.98) (Bil 21:30) (jerusalem: Kita) Dalam terjemahan ini Bil 21:30 diperbaiki begitu rupa sehingga orang Israel (kita) menghancurkan Hesybon (kerajaan Sihon)
(0.98) (Bil 23:9) (jerusalem: tidak mau dihitung) Disinggunglah kepilihan Israel yang diuraikan dalam Ula 7:6+. Ini terbukti oleh keturunan yang teramat banyak.
(0.98) (Bil 25:13) (jerusalem: karena ia telah ...) Terjemahan lain: karena bersemangat bagi Allah, maka ia dapat mengadakan pendamaian bagi orang Israel.
(0.96) (Bil 10:29) (full: IKUTLAH BERSAMA-SAMA DENGAN KAMI. )

Nas : Bil 10:29

Musa mengundang saudara iparnya, seorang bukan Israel, untuk ikut bersama mereka dan menikmati hal-hal baik yang dijanjikan Allah kepada mereka. Pintu senantiasa terbuka bagi orang bukan Israel untuk bergabung dengan mereka, menjadikan Allah Israel Allah mereka, dan ikut menikmati janji-janji dan berkat-berkat Allah. Hobab tampaknya menolak ajakan tersebut (tetapi lih. Hak 1:16; 4:11); kemudian Rahab, Rut, dan banyak orang bukan Israel lainnya diterima dan diberkati oleh Tuhan dan umat-Nya.

(0.96) (Bil 14:26) (jerusalem) Ayat-ayat ini adalah sejalan dengan Bil 14:11-25, tetapi dijiwai tradisi Para Imam. Menurut tradisi itu umat Israel adalah sebuah jemaat yang terbilang.
(0.95) (Bil 1:46) (jerusalem: enam ratus tiga ribu lima ratus lima puluh) Waktu keluar dari Mesir umat Israel berjumlah 600.000 jiwa. Kedua angka tsb perlu diartikan dengan cara yang sama, bdk Kel 12:37+.
(0.95) (Bil 5:3) (jerusalem: di tengah-tengah mereka) Tradisi Para Imam memikirkan Kemah Pertemuan di tengah-tengah perkemahan Israel sedangkan menurut tradisi-tradisi tua Kemah itu dipasang di luar, Kel 33:7.
(0.95) (Bil 6:27) (jerusalem: meletakkan namaKu) Dalam alam pikiran Ibrani (dan Semit pada umumnya) ungkapan itu berarti: Allah merelai, berkenan. Nama Allah yang disebut sebanyak tiga kali menjamin kehadiran Tuhan yang melindungi umat Israel.
(0.95) (Bil 22:2) (jerusalem) Dalam ceritera-ceritera yang merangkakan nubuat-nubuat Bileam tergabunglah tradisi Yahwista dan tradisi Elohista. Tradisi Elohistalah yang memegang peranan utama. Ceritera panjang mengenai Bileam memperkenalkan seorang nabi yang lain dari pada yang lazim. dia adalah seorang tukang tenung yang berasal dari daerah di tepi sungai Efrat. Ia mengaku TUHAN sebagai Allahnya, Bil 22:18, dll, dan memberkati Israel, Bil 23:11-12,25-26; 24:10; bdk Mik 6:5. Sebaliknya ada beberapa tradisi yang lebih muda usianya memandang Bileam sebagai musuh Israel. Ia memberkati Israel, tetapi tidak dengan rela hati melainkan terpaksa saja oleh Allah yang mahakuasa, Ula 23:5-6; Yos 24:9-10; bdk Neh 13:2. Bileamlah yang membujuk orang Israel untuk menyembah Baal-Peor, Bil 31:8,16. Tradisi yang lebih muda itu diikuti juga dalam Perjanjian Baru, Yud 11; 2Pe 2:15 dst; Wah 2:14.
(0.94) (Bil 1:2) (full: HITUNGLAH JUMLAH SEGENAP UMAT ISRAEL. )

Nas : Bil 1:2

Tujuan sensus ini ialah mengorganisasi umat Israel menjadi suatu bangsa dan bala tentara (ayat Bil 1:3). Pengadaan sensus menekankan bahwa setiap individu penting bagi maksud-maksud penebusan Allah dan bahwa kegiatan bangsa itu harus diatur dan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Dia (bd. Fili 4:3; 2Tim 2:19).

(0.94) (Bil 11:4) (full: ORANG-ORANG BAJINGAN ... KEMASUKAN NAFSU RAKUS. )

Nas : Bil 11:4

Inilah orang bukan Israel yang ikut umat itu ketika keluar dari Mesir (Kel 12:38); mereka mempengaruhi orang Israel untuk memberontak kepada Allah dan menginginkan kesenangan yang ada di Mesir (ayat Bil 11:5).

(0.94) (Bil 10:36) (jerusalem: umat Israel yang beribu laksa) Harafiah: banyak-banyak ribuan Israel. Ini istilah kesukuan-militer, bdk Bil 1:16+. Begitu pula seruan: Bangkitlah ....kembalilah....,mempunyai nada ketentaraan. Seruan itu termasuk dalam ibadat di sekitar tabut perjanjian, bdk Bil 5:10+, yang memang berperan dalam pertempuran, 1Sa 4:3 dst; 2Sa 11:11. Keluaran dari negeri Mesir dan perjalanan di gurun diserupakan (dan nyatanya memang demikian) dengan perlawanan militer.
(0.94) (Bil 20:14) (jerusalem: Kemudian ....) Di sini tradisi-tradisi tua diteruskan, yang bersangkutan dengan berangkatnya umat Israel dari Kadesy, Bil 14:25 dan Bil 14:39+. Hanya di zaman itu wilayah bangsa Edom jauh dari Kadesy (kendati keterangan yang tercantum dalam Bil 20:16). Permohonan kepada orang Edom itu kiranya disampaikan waktu Israel sudah di perjalanan. Tradisi tertua tidak mengatakan apa-apa mengenai jalan yang ditempuh.
(0.94) (Bil 31:1) (sh: Memimpin Perang Kudus (Minggu, 21 November 1999))
Memimpin Perang Kudus

Allah memberitahukan kepada Musa bahwa sebelum masa hidupnya berakhir dan dikumpulkan bersama para leluhurnya, ia harus memimpin bangsa Israel melawan orang Midian. Dalam usia yang renta, tentunya sulit bagi Musa melaksanakan tugas itu. Tetapi Musa tetap menunjukkan sikap seorang pemimpin yang taat dan bergantung penuh kepada Allah.

Menjaga kekudusan. Pembalasan Allah kepada bangsa Midian didasarkan atas dua hal, pertama, Midian yang menjalankan rencana jahat Bileam untuk menggoda Israel dengan perempuan dan menyeret Israel ke dalam dosa penyembahan berhala. Akibatnya, Israel terjebak melakukan perzinahan jasmani dan rohani. Kedua, Midian sendiri juga bangsa kafir, yang berzinah secara rohani. Pembalasan Allah ini lebih menunjukkan pada kekudusan Allah di tengah-tengah Israel dan bangsa lain. Perikop ini menekankan bahwa Allah ingin menyatakan kekudusan-Nya di tengah-tengah Israel.

Kekudusan-Nya tidak pernah berubah dan harus dijaga. Demikianlah sifat Allah. Kekudusan Allah itu nyata dalam firman-Nya. Musa dan imam Eleazar bersukacita karena kemenangan dari Allah yang seperti itu. Tetapi mengenai barang jarahan, Musa tetap berpegang teguh pada firman Allah bahwa semua barang jarahan tetap harus dikuduskan; perempuan yang berdosa harus dibinasakan, bahkan para prajurit Israel yang telah membunuh dalam peperangan tersebut harus menyucikan diri supaya menjadi tahir. Keteguhan hati Musa ini mengekspresikan diri yang sungguh-sungguh taat pada firman Allah. Musa mengenal bahwa Allah kudus sepanjang masa. Allah yang berfirman kepadanya adalah Allah yang menuntut Israel untuk menaati firman-Nya. Allah yang kudus tetap menuntut Kristen juga kudus. Standar Allah tidak pernah berubah, tetapi manusia yang seringkali menurunkan standar. Penghayatan akan kekudusan Allah menolong dan menjaga kita untuk hidup kudus sesuai standar Allah.

Renungkan: Kesungguhan menaati firman dan pengalaman-pengalaman hidup bersama Allah akan menambahkan pemahaman dan pengenalan kita tentang sifat-sifat Allah.

(0.94) (Bil 22:2) (sh: Ketaatan mendatangkan bahaya? (Minggu, 7 November 1999))
Ketaatan mendatangkan bahaya?

Bangsa Israel sampai di akhir pengembaraan yang panjang. Kini mereka berkemah di tepi sungai Yordan. Untuk masuk ke tanah yang dijanjikan Tuhan, Israel harus menghadapi bangsa Moab. Sesuai perintah Allah, Israel taat dan tidak menyerang Moab. Namun keinginan ini bertolak belakang dengan ambisi Moab yang bermaksud menyerang dan menghancurkan Israel secara diam-diam. Bila Moab melancarkan aksi ini, mungkinkah Israel tetap diam? Semuanya diserahkan kepada Allah.

Kedaulatan Allah dan Bileam. Maksud dan rencana Balak untuk menghancurkan bangsa Israel semakin jelas, ketika ia mengutus orang-orang yang terpandang dalam pemerintahannya kepada Bileam. Tujuannya adalah agar Bileam mengutuk dan melenyapkan Israel. Rencana Balak ini sungguh bertentangan dengan rencana yang telah ditetapkan Allah. Di satu pihak Allah mengimbau umat-Nya untuk tidak menyerang Moab dan umat setia pada perintah Allah itu; tetapi di pihak lain justru Moab merencanakan hal sebaliknya. Allah dalam segala kedaulatan-Nya menguasai hidup Bileam, tokoh petenung pada zaman itu. Kedaulatan Allah bekerja mengatasi bentuk ancaman yang tidak nampak, yang berusaha menghancurkan umat-Nya. Segala bentuk keinginan manusia takluk di dalam kedaulatan Allah, meskipun manusia terus mengupayakannya.

Tetap di bawah kendali Allah. Kita dapat menemukan prinsip hidup yang sangat mendasar ketika Allah Yahweh ditempatkan sebagai pusat hidup, menjadikan diri kita berada di bawah dan dalam kontrol tangan yang kekal. Dengan demikian apakah yang sebenarnya harus dilakukan oleh manusia sebagai umat pilihan-Nya? Pertama, takut kepada Allah. Kedua, menjadikan diri siap dan berani menjalani kehidupan sesulit apa pun, karena Allah yang berdaulat adalah Allah yang memahami dan mengarahkan manusia pilihan-Nya untuk hidup dalam kuasa dan kasih-Nya.

Renungkan: Adakalanya ketika kita taat pada pimpinan-Nya, seolah bahaya menghadang di depan mata, tetapi tetaplah percaya kepada-Nya.

(0.94) (Bil 1:1) (sh: Allah dan umat-Nya (Rabu, 4 Agustus 1999))
Allah dan umat-Nya

Dua hal yang Allah lakukan setelah menyelamatkan Israel dari perbudakan di Mesir, yaitu: pertama, Ia mengadakan perjanjian dengan Israel untuk menjadi Raja dan Tuhan atas mereka; kedua, menetapkan seperangkat hukum yang mengatur kehidupan bermasyarakat dan kehidupan rohani mereka (Kel.19; Im. 27). Sekarang ketika mereka maju menuju ke tanah perjanjian, langkah berikut yang ditetapkan oleh Allah yaitu mengadakan sensus. Musa diperintahkan untuk mencatat semua laki-laki yang berumur 20 tahun ke atas dan yang sanggup berperang. Untuk apa? Untuk mempersiapkan umat menempuh perjalanan jauh menuju tanah perjanjian.

Allah Perjanjian. Kitab ini diawali dengan kata "Yahwe, Tuhan" yang menyatakan bahwa Allah yang mengikat perjanjian dengan umat-Nya, Israel adalah Allah yang mempersiapkan umat-Nya untuk memasuki tanah perjanjian. Allah sendiri bertindak sebagai pemimpin mereka. Betapa indahnya perjalanan suatu bangsa yang Allahnya adalah Allah Yahwe, yang tak pernah ingkar janji atau pun meninggalkan bangsanya.

Ialah Allah yang setia. Rencana Allah bagi Israel itu adalah rencana yang sangat terencana dan rapi. Allah sendiri yang memilih kepala-kepala pasukan Israel sebagai wakil masing-masing suku. Tidak ada satu hal pun yang terluput dari perhatian-Nya.

(0.93) (Bil 14:39) (jerusalem) Ayat-ayat ini merupakan kesimpulan teologis dari seluruh kisah yang panjang ini: Umat Israel sudah dekat pada Tanah yang dijanjikan, tetapi kurang percaya dan mau kembali ke Mesir. Berlawanan dengan kehendak Allah dan tanpa disertai tabut perjanjian mereka menyerbu negeri Kanaan. Maka terbaliklah keluaran dan perang suci: Israel dipukul mundur dan dipaksa kembali ke gurun. Kejadian ini menerangkan mengapa mereka harus berputar-putar melalui daerah di seberang sungai Yordan. Ceritera ini sebenarnya mau mempersatukan sebuah tradisi khusus tentang kaum Kaleb (yang memasuki negeri Kanaan di bagian selatan) dengan tradisi yang menjadi umum mengenai seluruh Israel (yang memasuki negeri Kanaan di bagian timur). Tradisi khusus tsb memanfaatkan juga sebuah berita khusus mengenai Horma, Bil 14:45.


TIP #18: Centang "Hanya dalam TB" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab hanya dalam versi TB [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA