Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 106 ayat untuk (18-33) Allah AND book:49 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ef 5:9) (bis: terang)

terang: beberapa naskah kuno: Roh Allah.

(0.98) (Ef 2:5) (ende: Oleh rahmatlah)

jaitu melulu sebab Allah memberi rahmat.

(0.98) (Ef 2:13) (ende: Djauh/dekat)

jaitu terhadap Allah dan keradjaanNja.

(0.98) (Ef 1:5) (bis: di hadapan-Nya. Karena kasih Allah, maka Ia)

di hadapan-Nya. Karena kasih Allah, maka Ia: atau di hadapan-Nya, dan supaya hidup dalam kasih Allah.

(0.97) (Ef 1:23) (bis: yang menyempurnakan segala sesuatu di mana pun juga)

yang menyempurnakan segala sesuatu di mana pun juga: atau dan Dia sendiri telah disempurnakan oleh Allah.

(0.97) (Ef 1:8) (jerusalem: yang dilimpahkanNya) Yang melimpahkanNya ialah Allah Bapa.
(0.96) (Ef 4:1) (sh: Kesatuan umat Allah (Minggu, 13 Oktober 2002))
Kesatuan umat Allah

Umat Allah yang terdiri dari semua etnis, dipanggil mendemonstrasikan kesatuan yang ada padanya kepada dunia (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">1). Agar kesatuan ini menjadi nyata bagi dunia maka pertama sekali orang Kristen perlu mewujudnyatakan moralitas kesatuan. Ada lima bentuk moralitas kesatuan: rendah hati, lemah lembut, sabar, kasih dan saling membantu (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">2). Kesatuan umat Allah tidak akan terwujud tanpa moralitas kesatuan di dalamnya.

Benar bahwa kesatuan jemaat harus diupayakan, namun umat Allah menjadi satu bukan karena hasil usaha jemaat. Kesatuan umat Allah bersumber dari Allah yang satu. Artinya, kesatuan itu sudah ada dan jemaat mengekspresikannya melalui moralitas kesatuan. Kesatuan umat Allah sudah ada karena hanya ada satu Roh (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">4). Umat Allah sudah menjadi satu karena memiliki dan didiami oleh Roh yang sama. Umat Allah sudah menyatu karena memiliki satu pengharapan (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">4), satu iman dan satu baptisan yang bersumber dari satu Tuhan (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">5).

Tuhan Yesus yang kita percayai adalah dasar baptisan, juga merupakan pengharapan kita. Umat Allah menjadi satu karena diciptakan oleh Allah yang Esa. Ringkasnya, kesatuan umat sudah ada. Dan orang Kristen diperintahkan Paulus untuk memelihara kesatuan itu (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">3). Kesatuan umat yang sudah ada tidak ada artinya jika tidak terlihat jelas di dalam sejarah. Semua orang Kristen yang menjadi umat Allah harus mendemonstrasikan kesatuannya sebagai umat Allah.

Renungkan: Menurut Anda, apakah hambatan utama dalam mengekspresikan kestuan jemaat? Mengapa orang Kristen sulit sekali bersatu? Apakah upaya konkrit Anda untuk mewujudnyatakan kesatuan umat?

(0.96) (Ef 2:4) (sh: Tetapi Allah! (Selasa, 8 Oktober 2002))
Tetapi Allah!

Kata ‘tetapi’ dalam ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">4 sangat penting. Kata ‘tetapi’ mengontraskan keadaan manusia yang mati, diperbudak dan dimurkai, dengan anugerah Allah yang besar dan berlimpah. Frasa ‘tetapi Allah’ adalah kabar baik yang menyingkapkan dahsyatnya anugerah Allah. Inisiatif keselamatan datang dari Allah. Keselamatan sama sekali bukan hasil usaha manusia. Allah bertindak menyelamatkan manusia. Mengapa Allah bertindak? Allah menyelamatkan manusia untuk menyingkapkan rahmat-Nya yang kaya (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">4), untuk menyatakan kasih-Nya yang besar (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">4), untuk menyatakan anugerah-Nya yang berlimpah-limpah (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">7,8) dan untuk mengungkapkan kebaikan-Nya (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">7).

Apa yang dilakukan Allah? Allah menghidupakan kita (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">5). Allah membangkitkan kita (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">6). Allah memberi kita tempat di surga (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">6). Ketiga hal ini terjadi melalui dan di dalam Yesus Kristus. Tanpa relasi dengan Kristus tidak mungkin kita mengalami betapa dahsyatnya anugerah Allah. Untuk menegaskan hal ini, Paulus mengatakan bahwa keselamatan hanya terjadi oleh karena iman. Tanpa iman tidak mungkin seseorang mendapat keselamatan.

Agar lebih jelas, Paulus menyatakan bahwa keselamatan bukan hasil usaha manusia (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">8), bukan hasil pekerjaan manusia (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">9). Semuanya adalah anugerah Allah yang diterima melalui iman pada Yesus. Bahkan Paulus mengatakan iman pada Yesus juga adalah pemberian Allah (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">8). Sehingga sama sekali tidak ada bagi manusi aalasan untuk memegahkan diri. Untuk menerima keselamatan, manusia tidak perlu menyiksa diri, tidak perlu membangun kesalehan, tidak perlu mengumpulkan kebaikan. Hanya iman pada Yesus yang menyelamatkan. Demikian sederhana? Ya. Keselamatan begitu sederhana sehingga banyak yang tidak mau menerimanya. Mereka berpikir bahwa keselamatan yang begitu sederhana harus dilengkapi dan disempurnakan dengan berbagai jasa dan perbuatan manusia. Tetapi, Paulus menegaskan bahwa keselamatan diperoleh hanya oleh iman pada Yesus.

Renungkan: Injil yang menyelamatkan adalah Injil tentang murka Allah dan kasih Allah. Pemahaman keduanya inilah yang membuat kita hidup penuh syukur. Juga menggerakkan kita untuk terus bersaksi.

(0.96) (Ef 1:5) (jerusalem: kasih) Kasih itu pertama-tama kasih Allah kepada kita. Atas dasar itu Allah "memilih" kita dan memanggil kita kepada kekudusan, bdk Kol 3:12; 1Te 1:4; 2Te 2:13; Rom 11:28. Tetapi kasih itu kiranya sekaligus kasih kita kepada Allah; kasih kita itu berasal dari kasih Allah dan merupakan tanggapan terhadapNya, bdk Rom 5:5
(0.96) (Ef 1:15) (sh: Bagaimana mengenal kuasa Allah? (Minggu, 6 Oktober 2002))
Bagaimana mengenal kuasa Allah?

Dengan doa! Tanpa doa tidak mungkin mengenal kuasa Allah. Paulus berdoa agar Allah ‘menjadikan mata hatimu tenang’ (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">18). Mata hati harus dicerahkan agar dapat melihat betapa hebat kuasa Allah bagi kita (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">19). Paulus mengatakan bahwa kuasa Allah telah diungkapkan dan tidak tersembunyi. Masalahnya sekarang, kita tidak melihatnya karena mata hati kita masih gelap, akibatnya kita tidak mampu melihat karya Allah di dalam dan melalui Kristus.

Ada tida bentuk manifestasi kuasa Allah melalui Kristus.

[1]. Kuasa Allah nampak di dalam membangkitkan Kristus dari kematian (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">20). Musuh utama manusia adalah kematian. Tidak seorang pun mampu melawannya. Tetapi setiap yang percaya pada Yesus tidak perlu takut menghadapi kematian. Kebangkitan Kristus adalah bentuk nyata kuasa Allah.

[2]. Kuasa Allah nampak dengan mendudukkan Kristus di sebelah kanan-Nya mengatasi segala sesuatu (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">20-22). Musuh lain yang tidak dapat dilawan manusia adalah iblis dan pengikutnya. Kristus telah menaklukkan iblis dan meletakkan mereka di kaki-Nya. Mereka sudah tidak memiliki kuasa terhadap orang yang percaya Yesus.

[3]. Kuasa Allah nampak dengan melantik yesus sebagai kepala jemaat (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">22). Kristus adalah kepenuhan jemaat. Jemaat menjadi sempurna karena dipenuhi oleh Kristus. Jika Kristus memenuhi jemaat, mengapa orang Kristen menyingkirkan Kristus dari dalam jemaat? Mengapa takut menyaksikan Kristus?

Renungkan: Bila mata hati telah melihat demonstrasi kuasa Allah, mengapa kita masih takut hidup sebagai pengikut Kristus? Mengapa takut dan malu menjadi saksi Kristus?

(0.96) (Ef 3:2) (ende: Penjelenggaraan)

jaitu penjelenggaraan "ekonomi" rahmat (penjelamatan) atau pelaksanaan rentjana rahasia Allah. Istilah asli, jang diterdjemahkan disini dengan "penjelenggaraan" memang bunjinja "ekonomia".

Tugas kerasulan bukan sadja memaklumkan, melainkan djuga mewudjudkan tudjuan dan tjita-tjita rahasia Allah itu.

(0.96) (Ef 4:7) (ende: Rahmat)

disini berarti tugas, djabatan atau kurnia-kurnia istimewa, jang diberikan Allah untuk "membangun" tubuh mistik dan menjalurkan rahmat Allah kepada segala anggota. Itulah seperti Paulus pun biasa menamakan djabatan kerasulannja "rahmat".

(0.96) (Ef 6:17) (ende: Topi-badja penjelamatan)

Bdl. Yes 59:17. Maksudnja perlindungan Allah, jang "mengebalkan" dan mendjamin keselamatan abadi.

(0.96) (Ef 2:1) (sh: Siapa manusia? (Senin, 7 Oktober 2002))
Siapa manusia?

Jawaban terhadap pertanyaan ini dapat diberikan dari sudut biologis, sosiologis, dlsb. Alkitab menjawab pertanyaan ini dalam hubungan dengan Allah. Manusia diciptakan oleh Allah sehingga pertanyaan siapa manusia harus dilihat dari sisi penciptanya. Paulus dengan tepat dan kurat merumuskan siapa manusia. Tanpa Kristus semua manusia: mati, diperbudak dan dimurkai. Ketiga kata kerja ini melukiskan keadaan manusia.

Semua manusia tanpa kecuali sudah mati (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">1). Universalitas keadaan manusia ini diungkapkan Paulus melalui pronominal ‘kamu’ (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">1,2), dan ‘kita’ (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">3). Etnis Yahudi yang mengklaim diri sebagai umat Allah tidak ada bedanya dengan etnis-etnis nonYahudi. Inilah artinya mati. Berikutnya, manusia diperbudak (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">2). Apa atau siapakah yang memperbudak kita? Paulus menyebut tiga bentuk: [1]. Manusia mengikuti jalan dunia. Manusia diperbudak oleh system dan nilai-nilai duniawi yang menolak Allah. [2]. Manusia menaati penguasa kerajaan angkasa. Iblis dan pengikut-Nya memperbudak semua manusia dengan berbagai bentuk perhambaaan yang menindas. [3]. Manusia hidup di dalam hawa nafsu daging dan pikiran jahat. Perbuatan manusia mencerminkan perseteruannya dengan Allah. Berikutnya, manusia dimurkai Allah. Murka Allah tidak sama dengan emosi kemarahan manusia. Allah murka karena dosa bukan karena temperamen Allah yang tak terkendali. Murka Allah adalah respons-Nya ketika berhadapan dengan dosa.

Harus disadari bahwa gambaran ini adalah gambaran tentang keadaan manusia dalam hubungannnya dengan sesama manusia. Di hadapan sesame manusia tentu saja manusia terlihat saleh dan bermoral. Tetapi di hadapan Allah, sesaleh apa pun seseorang, tetap saja ia orang berdosa dan berada di bawah murka Allah. Kesalehan manusia seperti kain kotor di hadiran Allah.

Renungkan: Jika manusia tidak mengenal diri sendiri sulit sekali manusia menyadari betapa besar anugerah Allah. Mengenai siapa kita di hadapan Allah mengantar kita pada pengenalan akan Allah lebih dalam.

(0.96) (Ef 1:4) (ende: Kudus)

mempunjai bagian dalam kekudusan (kebenaran) Allah sebagai anak-anakNja.

(0.96) (Ef 2:11) (sh: Ingatlah masa lalu (Rabu, 9 Oktober 2002))
Ingatlah masa lalu

Masa lalu yang manis dan indah bila diingat akan menyenangkan hati. Sebaliknya, masa lalu yang gelap dan kelam bila diingat akan membuat depresi dan hati sedih. Mengapa Paulus mengingatkan masa lalu jemaat Efesus? Dengan mengingat masa lalu mereka akan semakin menyadari perubahan yang telah Allah kerjakan. Kesadaran ini akan membuk mata rohani betapa ajaibnya anugerah Allah.

Bagaimana keadaan jemaat Efesus sebelum menerima Kristus? Dalam ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">11-12 terungkap 5 bentuk: [1]. Jemaat Efesus dahulu tanpa Kristus. Jika jemaat Efesus tanpa Kristus maka semua berkat-berkat dan pekerjaan Allah melalui Kristus tidak dapat dialami. Mereka tidak mengenal Kristus. [2]). Jemaat Efesus dahulu tanpa kewargaan. Mereka dikatakan tidak tidak termasuk warga negara Israel. Apa maksudnya? Menjadi Kristen tidak berarti menjadi warga negara Israel. Ungkapan ini menunjukkan bahwa jemaat Efesus dahulu tidak hidup di bawah pemerintahan Allah. Semua hukum-hukum Allah yang mengatur umat-Nya tidak mereka kenal. Dahulu jemaat Efesus tidak termasuk anggota kerajaan Allah. [3]. Jemaat Efesus dahulu tanpa perjanjian. Allah tidak mengikat perjanjian dengan mereka seperti Allah mengikat perjanjian dengan Israel. Sehingga janji-janji sebagai umat perjanjian tidak berlaku pada mereka. [4]. Jemaat Efesus dahulu tanpa pengharapan. Mereka tidak memiliki pengharapan bahwa suatu hari Allah akan menjadikan mereka umat-Nya. Hidup tanpa pengharapan. Mereka tidak memiliki pengharapan bahwa suatu hari Allah akan menjadikan mereka umat-Nya. Hidup tanpa pengharapan untuk menjadi umat Allah. [5]. Jemaat Efesus dahulu tanpa Allah. Mereka menyembah banyak allah. Mereka tidak memiliki relasi pribadi dengan Allah yang hidup. Inilah keadaan manusia yang tidak percaya pada Yesus.

Renungkan: Semua kita pun seperti jemaat Efesus bukan Yahudi, maka tidak memiliki hak-hak. Ingatlah semua perubahan yang telah dilakukan Allah melalui dan di dalam hidup kita masing-masing. Apakah kita semakin menjadi serupa dengan Kristus? Mengapa orang sekitar kita tidak melihat perubahan dalam diri kita?

(0.96) (Ef 1:15) (sh: Kekayaan rohani di dalam Kristus (Minggu, 2 November 2003))
Kekayaan rohani di dalam Kristus

Dalam doa Paulus ini kita menemukan berkat-berkat atau kekayaan ilahi yang Paulus inginkan agar dinikmati oleh orang-orang yang bertobat, yang beriman dan yang sudah berada di dalam Kristus. Akan tetapi, berkat-berkat atau kekayaan ilahi tersebut tidak dapat dipahami secara alamiah. Artinya, setiap orang memerlukan Roh yang menyatakan kebenaran firman dan yang kemudian memberi hikmat untuk memahaminya dan menerapkannya. Roh juga memberikan kuasa, kesanggupan, untuk mempraktikkan kebenaran. Paulus juga meminta dalam doanya agar Allah menjadikan mata hati jemaat terang dan terbuka untuk melihat empat kenyataan rohani yaitu agar jemaat dapat mengenal Allah (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">17b); agar jemaat mengenal panggilan Allah (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">18a); agar jemaat mengetahui kekayaan Allah (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">18b); agar jemaat dapat mengenal kuasa Allah (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">19-23). Mata hati di sini berarti batin manusia yang meliputi perasaan, pikiran, dan kemauan. Kepada kita ahli-ahli waris-Nya, Allah menunjukkan kasih-Nya, menjanjikan suatu masa depan yang indah. Allah memberikan dorongan kepada kita untuk hidup dengan penuh pengharapan (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">19). Paulus ingin agar jemaat mengenal Tuhan dan kuasa kebangkitan-Nya. Itulah yang kini menjadi pusat perhatian doa Paulus.

Renungkan: Apakah Anda mau mengenal Allah, panggilan Allah, kekayaan Allah dan kuasa Allah melalui pengalaman hidup Anda? Terapkanlah fungsi Anda sebagai tubuh Kristus.

(0.96) (Ef 2:13) (sh: Apa yang Kristus lakukan bagi kita? (Kamis, 10 Oktober 2002))
Apa yang Kristus lakukan bagi kita?

Sekarang Paulus menjelaskan bagaimana Allah telah mendekatkan mereka dengan-Nya dan menjadikan mereka satu umat. Perseteruan Allah dengan mereka dan antara mereka dengan Israel telah dirubuhkan oleh kurban darah Kristus yang tercurah di kayu salib. Perseteruan telah didamaikan. Kristulah kurban damai perseteruan antara manusia dan Allah dan sesama (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">14). Tidak hanya tembok pemisah antara manusia dan Allah yang rubuh, tetapi tembok pemisah antara etnis Yahudi dan etnis-etnis nonYahudi pun dihancurkan.

Bagaimana Kristus melakukannya? Paulus menjelaskan tiga hal yang dikerjakan Kristus di kayu salib (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">15-16). [1]. Yesus membatalkan hukum Taurat (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">15). Selain membatalkan hukum-hukum yang memisahkan Yahudi dan nonYahudi seperti hukum sunat dan makanan halal/haram, Yesus juga membatalkan fungsi Taurat sebagai jalan keselamatan. Tetapi fungsi Taurat sebagai hukum bagi umat Allah tetap berlaku sebagai petunjuk hidup baru. [2]. Tuhan Yesus menciptakan satu umat yang baru (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">15). Semua etnis Yahudi atau nonYahudi dipersatukan menjadi satu umat di dalam dan oleh Yesus. Namun ini tidak berarti bahwa Yahudi dan nonYahudi bersatu membentuk etnis ketiga atau hilangnya etnis Yahudi dan nonYahudi. Etnis Yahudi tetap Yahudi, etnis nonYahudi tetap nonYahudi. Yang dibatalkan adalah ketidaksetaraan di hadirat Allah. [3].Yesus mendamaikan etnis Yahudi dan nonYahudi dengan Allah (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">16). Sekarang umat yang telah didamaikan Kristus disebut sebagai kawan sewarga (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">19), dan anggota kerajaan Allah yang hidup di bawah pimpinan dan hukum-hukum Allah. Umat yang didamaikan ini juga disebut keluarga Allah (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">19). Sebagai anggota keluarga Allah secara otomatis, relasi antaretnis pun diungkapkan dengan istilah ‘saudara’. Selanjutnya, umat yang didamaikan itu juga disebut sebagai tempat kediaman Allah (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">21-22).

Renungkan: Jika ada perintang yang kita biarkan menghalangi penghayatan kita sebagai warga kerajaan Allah, sebagai suatu keluarga Allah, kita sedang menghinakan kurban kematian Kristus.

(0.96) (Ef 3:1) (sh: Paulus, pemberita Injil (Jumat, 11 Oktober 2002))
Paulus, pemberita Injil

Dalam memberitakan Injil kepada etinis nonYahudi, Paulus banyak mendapatkan tantangan. Pemberitaan Injil inilah yang menyebabkannya menjadi tahanan kaisar Nero. Tetapi Paulus tidak pernah melihat hidupnya, sehingga Paulus menyebut diri sebagai tahanan Kristus (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">1).

Dalam menjelaskan dirinya sebagai pemberita Injil, dua hal terungkap: berita Injil dan tugas memberitakan Injil. Berita yang disampaikannya dalah misteri atau rahasia (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">3,4,9). Berita Injil disebut rahasia bukan karena isinya kabur, atau hanya diketahui para elite rohani, tetapi karena ia adalah kebenaran yang dinyatakan Allah kepada manusia (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">5). Apa isi rahasia Injil? Umat Allah terdiri dari segala etnis (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">6). Istilah semua etnis penting sekali. Umat Allah tidak meliputi semua manusia, karena banyak manusia yang dengan sadar dan sengaja menolak untuk menjadi umat Allah. Jika Allah memaksa semua manusia yang menolak-Nya menjadi umat-Nya, maka sedikitnya dua hal terjadi: Allah adalah diktator dan manusia berubah menjadi robot. Umat Allah bersifat internasional. Tidak ada lagi perbedaan etnis Yahudi dan etnis nonYahudi. Semua etinis umat Allah memiliki kesamaan: sebagai ahli waris, sebagai anggota tubuh Kristus dan sebagai peserta janji (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">6). Ini terjadi melalui persatuan umat dengan Kristus.

Manusia dari segala etnis memiliki relasi dengan Allah melalui iman pada Yesus sehingga setara sebagai satu umat. Kepada Paulus, Allah menyatakan rahasia ini. Paulus sekarang memberitakan rahasia kekayaan Kristus kepada semua etnis nonYahudi sehingga jemaat lahir (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">8). Tidak hanya Paulus, juga jemaat sekarang wajib memberitakan rahasia menyatunya semua etnis sebagai umat Allah kepada semua manusia (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">9). Melalui jemaat, Allah sekarang menyingkapkan rahasia-Nya kepada malaikat dan pemerintah dan penguasa di surga (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">10). Jadi tidak hanya Pauus yang memberitakan rahasia rencana Allah itu, juga jemaat turut serta dalam pemberitaan Injil.

Renungkan: Memberitakan Injil adalah tugas yang mulia karena mewartakan rahasia kekal Allah (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">10).

(0.96) (Ef 3:1) (sh: Membuka rahasia Allah (Rabu, 5 November 2003))
Membuka rahasia Allah

Pengalaman yang seseorang atau sekelompok orang lalui maupun nikmati, pasti memberi alasan akan kekhususan diri orang atau kelompok tersebut. Secara positif pengakuan ini memacu orang atau kelompok tersebut untuk meningkatkan kualitas pengalaman atau kemampuannya. Namun, secara negatif, jika kekhususan itu ditempatkan pada porsi “perasaan” tanpa iman dan logika, maka siapapun akan merasa dirinya sendirilah ang paling benar, dan orang lain pasti salah. Orang-orang Yahudi melalui penyataan Allah dan pengalaman hidup nenek moyang mereka bersama Allah, merasa bahwa mereka dikhususkan Allah. Begitu pula dengan orang-orang non Yahudi -- orang-orang Yunani para pengikut agama misteri—melalui pengalaman spiritual, mereka beranggapan bahwa hanya mereka yang memiliki hikmat ilahi. Kedua anggapan ini sungguh keliru, karenanya Paulus mengungkapkan suatu kebenaran, yaitu rahasia Allah. Orang-orang non Yahudi yang sudah percaya telah dipersatukan dengan orang-orang Yahudi yang percaya dalam satu tubuh, yaitu jemaat. Paulus mengatakan bahwa rahasia Allah ini telah memberikan pengaruh yang dahsyat terhadap diri dan pelayanannya. Olehnya Paulus didorong untuk mewartakan Injil kepada semua orang Tugas kita, orang-orang yang percaya kepada Kristus pada masa kini, sebagaimana yang dilakukan oleh jemaat pada masa lampau (ayat Allah+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">10) adalah memberitakan dan menawarkan rahasia Allah itu kepada semua orang untuk mereka alami. Apakah saat ini kita semua sudah melakukannya?

Renungkan: Seandainya setiap orang Kristen seperti Paulus: menyadari diri sebagai pelayan Kristus bukan pelayan diri sendiri, dan menyadari pertolongan anugerah Allah, pastilah Gereja Tuhan akan mampu menjadi peragaan pelbagai hikmat Allah.



TIP #32: Gunakan Pencarian Khusus untuk melakukan pencarian Teks Alkitab, Tafsiran/Catatan, Studi Kamus, Ilustrasi, Artikel, Ref. Silang, Leksikon, Pertanyaan-Pertanyaan, Gambar, Himne, Topikal. Anda juga dapat mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan ayat-ayat yang anda inginkan melalui pencarian Referensi Ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA