Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 13 dari 13 ayat untuk (24-16) Sebab AND book:62 (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Yoh 2:17) (ende)

Dunia dan barang tjiptaan lainnja akan binasa, sebab sudah demikianlah kodratnja.

(0.97) (1Yoh 1:1) (ende)

SURAT-SURAT SANTU JOANES (I,II,III JO.)

KATA PENGANTAR

SURAT PERTAMA

Bentuk surat

Ada orang berpendapat bahwa surat ini kurang berbentuk surat dalam arti jang sebenarnja. Hal ini disebabkan karena pada pembukaannja tak dinjatakan alamat kepada siapa ia dikirim, lagi pula tak disertai salam-salam seperti biasa pada pembukaan surat-surat. Karenanja mereka menganggapnja sebagai chotbah sadja.

Dari pihak lain terdapat pula tanda-tanda jang menundjuxkan bahwa ini sesungguhnja surat. Jaitu dengan pemakaian ungkapan "aku bersurat kepada kamu".

Penulisnja

Apakah surat ini langsung ditulis oleh St. Joanes kurang pasti, sebab banjak ahli masih berselisih pendapat dalam soal ini. Akan tetapi kalau diperhatikan betul-betul, banjakali tanda-tanda jang menundjukkan surat ini sebagai surat St. Joanes dan ditulis seturut St Joanes, sebab disini St. Joanes menuliskan apa jang telah dilihat dan didengarnja sendiri. Disamping itu ia mau menjatakan autoritanja sebagai rasul. Masih banjak tanda-tanda lain jang menundjukkan baliwa surat ini sesungguhnja surat St. Joanes: persamaan Rata-rata, istilah- istilah dan adjaran jang terdapat dalam surat ini dengan Indjil IV.

Kesimpulannja: Orang bisa meragukan apakah surat ini ditulis oleh St Joanes sendiri atau tidak, tetapi jang pasti ialah bahwa isi surat ini adalah dari St. Joanes.

Tudjuan, tempat dan waktu menulisnja

Tudjuan surat ini menghindarkan serta melindungi orang-orang serani dari kesesatan-hesesatan jang berketjamuk pada waktu itu. Misalnja dari kesesatan jang membedakan Jesus dari Kristus, dan jang lain menjangkali Jesus djadi manusia dan jang tidak pertjaja kepada ke-Mesias-an Kristus.

Ditulis di Efesus, dan sesudah Indjil IV selesai ditulis.

(0.97) (1Yoh 2:28) (ende)

Persatuan dengan Tuhan Jesus sekarang ini oleh rahmat mendjadi djaminan untuk bersatu denganNja pada hari achir. Sebab persatuan disini baru mendapat kesempurnaannja didalam surga.

(0.96) (1Yoh 5:9) (ende: Kesaksian)

Allah itu besar, sebab Roh Kudus Roh kebenaran jang memberi kesaksian tentang Kristus. Kesaksian jang diberikan oleh Roh kebenaran ini paling mejakinkan, sebab sambil berdiam dalam tiap orang beriman, Ia lalu mendjadi bagian orang-orang beriman.

Objek daripada kesaksian tadi: bahwa Kristus adalah Allah, dan telah mendjadi manusia dan telah menebus manusia oleh kematianNja disalib.

(0.93) (1Yoh 5:6) (ende)

St. Joanes mengenangkan kembali peristiwa disalib, tatkala Jesus disalibkan, Jesus menjerahkan RohNja lalu mati, setelah mati, air jang djuga lambang Roh, keluar dari lambungNja, lalu bertjampur dengan darah jang telah ditumpahkan. Roh, air dan darah inilah jang memberi kesaksian tentang Kristus. Ketiganja satu sebab mempunjai satu tudjuan, jaitu memberi kesaksian tentang Kristus.

(0.92) (1Yoh 4:18) (ende: Ketakutan)

dimaksudkan St. Joanes disini ialah ketakutan jang biasa terdapat pada hamba-hamba. Karena biasanja tuan-tuan menjiksakan hamba-hambanja berbuat salah atau tidak sesuai dengan kehendak mereka. Akibatnja setiap kali hamba-hamba berbuat salah, terus djuga timbul ketakutan akan tuannja.

Tetapi St. Joanes menasehatkan orang-orang seraninja, tak perlu takut, sebab mereka bukan hamba, tetapi anak-anak Allah. Djadi siapa jang sempurna dalam kasih tak perlu takut akan hari pengadilan. Karena itu sempurnakanlah dirimu dalam kasih.

(0.92) (1Yoh 4:18) (jerusalem) Kasih memang mengandung "takut keagamaan", seperti seorang anak "takut" kepada bapanya, Ula 4:37; 6:2-5; 10:12-15; Ams 1:7; 9:10; 15:33; Ayu 28:28; Maz 111:10; Sir 1:14,18,20; 25:10-11; 40:25-27. Tetapi kasih tidak mengizinkan orang takut-takut kalau-kalau akan dihukum Allah, 1Yo 3:20. Sebab melalui AnakNya Allah sudah membuktikan kasihNya, 1Yo 4:8+.
(0.92) (1Yoh 5:1) (jerusalem: dia yang lahir dari padaNya) Barangsiapa mengasihi Allah, mengasihi anak-anakNya. Maka kasih kepada Allah berwujud kasih kepada sesama manusia. Kasih kepada sesama itu membuktikan kesungguhan kasih kepada Allah, 1Yo 5:2-3; bdk 1Yo 2:3-5; 3:22-24; Yoh 13:34+; Yoh 15:10-14; Mat 22:36-40 dsj; Rom 13:9; Gal 4:14. Jadi pada pokoknya ikanlah yang menjadi hakim kasih, sebab melalui iman orang lahir dari Allah, 1Yo 3:1; Yoh 1:12+.
(0.91) (1Yoh 4:7) (sh: Allah adalah kasih (Senin, 8 Desember 2003))
Allah adalah kasih

Ini pernyataan luar biasa tentang Allah. Harus jelas dipahami bahwa kasih bukan Allah. Kasih adalah salah satu karakter Allah. Yang benar Allah adalah kasih. Relasi Allah dan manusia ditandai dan dibentuk oleh kasih. Berbagai perbuatan Allah bagi manusia adalah tindakan kasih. Namun dalam bagian ini Yohanes menunjuk kepada puncak pernyataan dan wujud kasih Allah kepada manusia.

Kedatangan Yesus ke dunia adalah bukti kasih Allah (ayat Sebab+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">9). Yesus datang ke dunia untuk menggantikan manusia. Kematian-Nya memberi hidup kepada manusia yang percaya pada-Nya, dan ini bukan karena manusia mengasihi Allah. Oleh sebab itu kita tidak dapat memahami kasih Allah jika itu dilepaskan dari kematian Yesus di kayu salib. Penjelasan tentang kasih Allah di luar salib Kristus adalah pengertian kasih yang tidak sempurna. Sebab itu kini kita yang telah menerima kasih Allah harus merespons dan mewujudkan kasih itu di dalam kehidupan kita (ayat Sebab+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">7,11). Jika tidak, maka tidak ada bukti bahwa kita telah mengalami kasih Allah dan sekarang sedang berelasi dengan-Nya (ayat Sebab+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">7). Relasi kepada Allah dan kepada sesama harus kita demonstrasikan dalam kehidupan kita. Hidup dalam kasih merupakan bukti hidup bersama Allah (ayat Sebab+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">13,15).

Manusia sebagai ciptaan Allah memiliki kemampuan untuk mengasihi. Tetapi kasih yang mereka miliki dan wujudkan akan sempurna jika kasih itu menunjuk pada salib Kristus. Sekali lagi Yohanes menegaskan bahwa tidak mungkin manusia mengenal kasih Allah lepas dari Kristus. Jika ingin memiliki kasih maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah percaya pada Yesus (ayat Sebab+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">15,16). Tetapi tidak mungkin manusia menjadi percaya Yesus tanpa mendengar kesaksian orang percaya (ayat Sebab+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">14). Setiap yang percaya kepada-Nya dikaruniakan Roh Kudus (ayat Sebab+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">13).

Renungkan: Kasih bersedia berkurban diri karena orang membutuhkan kurban diri tersebut.

(0.91) (1Yoh 4:17) (sh: Allah adalah kasih (Selasa, 9 Desember 2003))
Allah adalah kasih

Ini pernyataan luar biasa tentang Allah. Harus jelas dipahami bahwa kasih bukan Allah. Kasih adalah salah satu karakter Allah. Yang benar Allah adalah kasih. Relasi Allah dan manusia ditandai dan dibentuk oleh kasih. Berbagai perbuatan Allah bagi manusia adalah tindakan kasih. Namun dalam bagian ini Yohanes menunjuk kepada puncak pernyataan dan wujud kasih Allah kepada manusia.

Kedatangan Yesus ke dunia adalah bukti kasih Allah (ayat Sebab+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">9). Yesus datang ke dunia untuk menggantikan manusia. Kematian-Nya memberi hidup kepada manusia yang percaya pada-Nya, dan ini bukan karena manusia mengasihi Allah. Oleh sebab itu kita tidak dapat memahami kasih Allah jika itu dilepaskan dari kematian Yesus di kayu salib. Penjelasan tentang kasih Allah di luar salib Kristus adalah pengertian kasih yang tidak sempurna. Sebab itu kini kita yang telah menerima kasih Allah harus merespons dan mewujudkan kasih itu di dalam kehidupan kita (ayat Sebab+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">7,11). Jika tidak, maka tidak ada bukti bahwa kita telah mengalami kasih Allah dan sekarang sedang berelasi dengan-Nya (ayat Sebab+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">7). Relasi kepada Allah dan kepada sesama harus kita demonstrasikan dalam kehidupan kita. Hidup dalam kasih merupakan bukti hidup bersama Allah (ayat Sebab+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">13,15).

Manusia sebagai ciptaan Allah memiliki kemampuan untuk mengasihi. Tetapi kasih yang mereka miliki dan wujudkan akan sempurna jika kasih itu menunjuk pada salib Kristus. Sekali lagi Yohanes menegaskan bahwa tidak mungkin manusia mengenal kasih Allah lepas dari Kristus. Jika ingin memiliki kasih maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah percaya pada Yesus (ayat Sebab+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">15,16). Tetapi tidak mungkin manusia menjadi percaya Yesus tanpa mendengar kesaksian orang percaya (ayat Sebab+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">14). Setiap yang percaya kepada-Nya dikaruniakan Roh Kudus (ayat Sebab+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">13).

Renungkan: Kasih bersedia berkurban diri karena orang membutuhkan kurban diri tersebut.

(0.90) (1Yoh 4:7) (full: MARILAH KITA SALING MENGASIHI. )

Nas : 1Yoh 4:7

Walaupun kasih merupakan suatu aspek dari buah Roh (Gal 5:22-23) dan bukti kelahiran baru (1Yoh 2:29; 3:9-10; 5:1), kasih juga adalah sesuatu yang harus kita kembangkan. Oleh karena itu, Yohanes menasihati kita untuk saling mengasihi, memperhatikan sesama kita dan berusaha memajukan kesejahteraan mereka. Yohanes tidak berbicara mengenai itikad baik, tetapi mengenai keputusan dan sikap untuk menolong orang lain (1Yoh 3:16-18; bd. Luk 6:31). Yohanes mendorong kita untuk memperlihatkan kasih karena tiga alasan:

  1. 1) Kasih adalah sifat Allah sendiri (ayat 1Yoh 4:7-9), yang dinyatakan dengan mengaruniakan Anak-Nya kepada kita (ayat 1Yoh 4:9,10). Kita mengambil bagian dalam sifat-Nya karena kita lahir dari Dia (ayat 1Yoh 4:7).
  2. 2) Oleh sebab Allah mengasihi kita, maka kita yang sudah mengalami kasih, pengampunan, dan pertolongan-Nya wajib menolong orang lain, meskipun untuk itu kita harus berkorban secara pribadi.
  3. 3) Jikalau kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita dan kasih-Nya disempurnakan di dalam kita (ayat 1Yoh 4:12).
(0.90) (1Yoh 2:18) (sh: Antikristus (Selasa, 2 Desember 2003))
Antikristus

Yohanes memperingatkan jemaat-jemaat akan kehadiran antikristus. Peringatan tersebut disampaikan Yohanes dengan gaya dan perhatian seorang bapak kepada anaknya (ayat Sebab+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">18).

Hal penting yang Yohanes lakukan adalah mengingatkan mereka akan ajaran Yesus yang telah mereka dengar dari para rasul (ayat Sebab+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">18). Ajaran tersebut terekam dalam Matius 24:24Sebab mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul pada akhir zaman”. Sebagai bukti bahwa jemaat telah hidup dalam waktu terakhir, Yohanes menunjuk pada kehadiran mesias palsu di dalam jemaat (ayat Sebab+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">18). Kehadiran anti-kristus di tengah-tengah jemaat menjadi tanda akhir zaman telah berlaku. Kedatangan Yesus yang pertama adalah tanda dimulainya akhir zaman, sehingga setiap orang Kristen yang hidup setelah kedatangan Yesus pertama, hidup dalam akhir zaman sewaktu-waktu Kristus akan datang kembali. Hadirnya antikristus di tengah-tengah jemaat merupakan peringatan agar jemaat bersiap-siap menyambut kedatangan Kristus kedua kali. Yohanes kuatir jemaat menjadi lengah dan tidak siap serta tidak hidup sesuai ajaran kitab suci ketika Yesus datang.

Yohanes juga menyatakan bahwa antikristus muncul dari dalam jemaat sendiri (ayat Sebab+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">19). Mereka dahulu pernah mengaku percaya pada Yesus, tetapi kemudian menyangkali Yesus sebagai Anak Allah. Yohanes menyatakan bahwa sebenarnya mereka tidak pernah menjadi murid Yesus (ayat Sebab+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">19), tidak pernah sungguh-sungguh menjadi bagian jemaat Kristus, dan tidak pernah percaya pada Yesus sehingga mereka tidak pernah menerima pengurapan Roh Kudus (ayat Sebab+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">20). Setiap orang yang percaya pada Yesus diurapi Roh Kudus. Akibat operasi Roh Kudus jemaat mengetahui kebenaran, sedang akibat urapan roh antikristus, manusia akan menghasilkan dusta (ayat Sebab+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">21).

Renungkan: Jangan terlalu yakin bahwa antikristus tidak pernah muncul dari dalam jemaat. Orang yang paling dekat dengan kita justru mungkin malah seorang antikristus.

(0.90) (1Yoh 3:11) (sh: Mengasihi adalah tanda anak-anak Allah (Jumat, 5 Desember 2003))
Mengasihi adalah tanda anak-anak Allah

Hari ini kita belajar tentang suatu kenyataan yaitu tanda yang memperlihatkan bahwa seseorang hidup dalam Yesus adalah kasih.

Bagi Yohanes, kasih bukanlah sekadar kata benda atau kata sifat. Dalam teks bacaan ini Yohanes memakai kata kerja ‘mengasihi’ (ayat Sebab+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">11,14,18). Sebagai kata kerja “kasih” tidak dapat dilepaskan dari relasi personal dan sosial dengan manusia lainnya. Seseorang tidak dapat mengatakan bahwa ia penuh kasih ilahi, tetapi hidup tanpa relasi dengan manusia lainnya. Kasih memerlukan objek untuk dikasihi, yaitu sesama manusia. Secara khusus hakikat kasih dikontraskan dengan dua model yakni Kain dan Kristus.

Hidup Kain. Dalam kitab Kejadian dilaporkan bahwa persembahan Kain tidak diterima, sedang persembahan Habel, adiknya, diterima Allah (ayat Sebab+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">4:3-8). Akibatnya timbul kecemburuan dan kebencian dalam diri Kain. Kegagalan Kain untuk mengasihi adiknya melahirkan kebencian mendalam dan akhirnya pembunuhan. Kain membenci Habel yang berbuat benar di hadapan Allah. Perbuatan benar inilah yang dibenci oleh dunia. Oleh sebab itu, Yohanes memperingatkan kita bahwa jika kita membenci perbuatan benar maka tidak ada kasih, dan itu berarti kita sedang membenci. Membenci berarti membunuh. Inilah hidup model Kain.

Hidup Kristus. Kedatangan Yesus ke dalam dunia menunjukkan wujud kasih Allah kepada kita. Karya Yesus selama Dia hidup, baik perkataan maupun perbuatan, mendemonstrasikan kasih Allah. Bukti kasih yang lebih jelas adalah ketika Kristus menyerahkan nyawa-Nya, berkurban untuk kita (ayat Sebab+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">16). Yesus rela menyerahkan nyawa-Nya sendiri agar kita hidup. Oleh karena itu, orang yang percaya pada Yesus patut meneladani kasih Kristus. Kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara seiman (ayat Sebab+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">16).

Renungkan: Menerima Yesus berarti menerima kasih Allah. Izinkan Dia aktif, mengungkapkan kasih itu dalam perbuatan kita!



TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA