Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 30 ayat untuk (34-23) TUHAN AND book:47 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Kor 11:17) (jerusalem: firman Tuhan) Harafiah: (menurut) Tuhan. Ini dapat berarti: (menurut) firman Tuhan, tetapi juga dapat mempunyai arti lain
(0.91) (2Kor 3:16) (bis: Ayat 16 dapat diterjemahkan)

Ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="bis">16 dapat diterjemahkan: Tetapi selubung itu dapat diangkat daripadanya, sebagaimana Alkitab mengatakan tentang Musa: "Selubungnya diangkat daripadanya ketika dia menghadap Tuhan."

(0.91) (2Kor 4:4) (ende: Ilah dunia)

Itulah setan atau kedjahatan jang dibajangkan sebagai berpribadi jang dengan kekerasan menguasai nasib para pengikutnja dan sebab itu dipudja sebagai "ilah" (seorang "tuhan").

(0.90) (2Kor 3:17) (jerusalem: Tuhan adalah Roh) Ungkapan ini sangat padat isinya. Dengan tidak menyangkal bahwa Kristus berbeda dengan Roh Kudus, sebagaimana dengan jelas dikatakan dalam surat ini, 2Ko 1:20-23; 13:13+, ungkapan itu menyatakan bahwa karya Kristus dan karya Roh Kudus adalah satu dan sama dalam kedua perjanjian. Melanjutkan pikiran itu teologi kemudian mengatakan bahwa segala karya Allah dikerjakan oleh ketiga diri ilahi. Ada tafsir lain yang berpendapat bahwa "Tuhan" dalam 2Ko 3:17 adalah sama dengan "Tuhan" dalam 2Ko 3:16, jadi Allah: Waktu kembali menghadap Tuhan Musa mengambil selubungnya, Kel 34:34. Maksud Paulus menurut tafsir ini ialah: Tuhan yang kembali dihadapi Musa itu tidak lain kecuali Roh Kudus yang kini dihadapi orang Kristen.
(0.89) (2Kor 3:18) (jerusalem: mencerminkan) Terjemahan lain: memandang seperti dalam cermin. Tetapi terjemahan lain ini agaknya kurang tepat. Perbandingan yang dibentangkan dalam 2Ko 3:7-15 di sini diteruskan. Berbeda dengan Musa muka kita tidak berselubung sehingga secara tetap dan tidak hanya untuk sementara waktu, bdk 2Ko 3:13+, mencerminkan kemuliaan Allah
(0.89) (2Kor 5:3) (jerusalem: tidak akan didapati telanjang) Terjemahan lain: asal kita tidak akan didapati telanjang. Kalau demikian, maka artinya: asal kita masih hidup waktu Tuhan datang dalam kemuliaanNya. Paulus sendiri ingin termasuk dalam kalangan mereka yang masih hidup waktu Tuhan datang, sehingga tubuhnya dirobah saja dengan tidak mengalami kematian dahulu. Orang yang di waktu itu masih hidup seolah-olah mengenakan "tubuh rohaniah" di atas "tubuh alamiah", 1Ko 15:44,53,54, sehingga "tubuh rohaniah" "mengisap" "tubuh alamiah".
(0.88) (2Kor 3:17) (ende)

Tuhan adalah roh itu". "Roh" disini agaknja sama artinja seperti dalam 2Ko 3:6, jaitu roh hukum. Isi Indjil adalah roh Kristus, jang djuga sekedar hidup dalam hukum taurat, tetapi tidak dikenal oleh orang Jahudi.

(0.88) (2Kor 1:3) (sh: Ucapan syukur. (Senin, 31 Agustus 1998))
Ucapan syukur.

Setiap kali kita membaca tulisan Paulus, pasti hati kita pun akan tersentuh. Ucapan syukurnya bukan berdasarkan fasilitas yang dimilikinya. Tetapi atas kasih karunia Tuhan Yesus Kristus (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">3). Paulus mampu menjalani segala penderitaan (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">4). Di dalam belas kasih Allah, Paulus telah menemukan rahasia pelayanan berkemenangan. Allah sendiri menjadi sumber penghiburannya. Di dalam kuasa kemuliaan Allah itulah, penderitaan tidak berakibat buruk melainkan mampu membuat Paulus malah berdampak positif, menghibur jemaat Tuhan. Bukankah dampak anugerah sedemikian membuat dunia takjub akan Injil Kristus?

Mukjizat dalam penderitaan. Biasanya kita mengartikan dan mengharapkan mukjizat dalam arti berubahnya kondisi tidak baik menjadi baik. Misalnya, penyakit hilang, orang menjadi sembuh. Masalah disingkirkan, orang percaya luput dari persoalan. Mukjizat yang Paulus alami adalah mukjizat besar menurut prinsip yang Tuhan Yesus sendiri alami. Penderitaan tetap harus dipikul, masalah tetap harus dihadapi, aniaya tetap harus dirasakan menghantam tubuh dan jiwa Paulus, namun demikian kekuatan anugerah Allah bekerja dengan diam di dalam dirinya menghasilkan kesabaran, ketahanan, kesukaan, kesaksian hidup. Begitukah sikap kita menghadapi berbagai penderitaan yang kini mengancam?

Doa: Tuhan, ajar kami untuk mensyukuri rencana-Mu. Amin.

(0.88) (2Kor 5:8) (full: MENETAP PADA TUHAN. )

Nas : 2Kor 5:8

Ayat ini dan ayat-ayat lain (mis. Luk 23:42-43; Fili 1:23) dengan jelas mengajarkan bahwa tidak ada selang waktu antara kematian dan kehidupan yang akan datang

(lihat art. KEMATIAN).

Kematian orang percaya membawanya dengan segera ke hadapan Kristus (1Kor 13:12). Demikianlah, "mati adalah keuntungan" (Fili 1:21). Hal ini tidak berarti bahwa Kristus tidak hadir bersama dengan orang percaya sekarang, sebab pekerjaan Roh Kudus ialah untuk menyampaikan kehadiran Kristus kepada orang percaya

(lihat art. AJARAN TENTANG ROH KUDUS).

Tetapi hal ini menunjukkan bahwa kita sekarang ada bersama dengan Tuhan oleh iman dan bukan oleh penglihatan (Ibr 11:1).

(0.88) (2Kor 1:20) (full: AMIN. )

Nas : 2Kor 1:20

Kata penutup "Amin" dalam doa dan pemberitaan orang Kristen mengungkapkan keyakinan akan kasih dan kesetiaan Allah serta kepastian janji-janji-Nya. Itulah suara iman, yang meneguhkan lagi dan menyatu diri dengan kebenaran Injil Kristus yang tak tergoyahkan itu. Dalam kitab Wahy 3:14, Tuhan Yesus disebut sebagai "Amin".

(0.88) (2Kor 5:16) (jerusalem: menurut ukuran manusia) Harafiah: menurut daging. Paulus tidak mengatakan bahwa mengenal Kristus selama hidup. Ia mau menegaskan bahwa semua orang, termasuk mereka yang langsung mengenal Yesus tidak boleh menganggap penting pengetahuan "menurut daging" semacam itu. Hubungan keluarga, pergaulan pribadi dan kebangsaan yang sama memang tidak penting. Bdk Mar 3:31-35 dsj. Menurut tafsiran lain Paulus mempertentangkan pengetahuannya sekarang tentang Kristus, yaitu Tuhan yang dimuliakan, dengan pengetahuannya sebelum masuk Kristen, waktu menganggap Kristus sebagai musuh.
(0.88) (2Kor 11:4) (jerusalem: Yesus yang lain) Yesus yang lain itu agaknya Yesus selama hidup di dunia, bdk 2Ko 5:16+, yang terlalu dipentingkan oleh sementara orang, sedangkan Tuhan yang kurang dihargai, 2Ko 5:17+. Kalimat ini juga dapat diartikan sebagai kalimat bersyarat: Seandainya terjadi demikian, tentu saja kamu menerimanya juga. Tetapi bagaimanapun juga keadaan di Korintus kurang parah dari pada keadaan di Galatia, Gal 1:6-9. Hanya keadaan di Korintus dapat memburuk juga.
(0.88) (2Kor 1:8) (sh: Penderitaan adalah kekuatan. (Selasa, 01 September 1998))
Penderitaan adalah kekuatan.

Bukankah derita dan beban yang kita alami dalam pelayanan justru dapat membuat kita putus asa? Paulus mengalaminya (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">8,9)! Meskipun dampak buruk penderitaannya nyata, Paulus tidak hancur. Mengapa? Sebab ia dikuatkan dan dimenangkan oleh Kristus. Kristus sendiri sudah menderita dan mati. Namun Ia bangkit dan menang (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">9, 10). Kini, Paulus membagikan pengalaman derita dan kemenangannya itu kepada jemaat. Bukan untuk minta dikasihani atau beroleh simpati tetapi agar melalui pengalaman itu ia boleh menguatkan jemaat.

Doakan pimpinan Jemaat. Orang malah sering berpikir sebaliknya. Menurut mereka justru pimpinan jemaatlah yang harus berdoa, dan mereka menerima saja. Rasul Paulus mengajarkan sisi lainnya. Ia ternyata memperoleh kekuatan dan keuntungan sangat besar dalam pelayanannya oleh karena doa-doa jemaat (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">11). Anda ingin berpartisipasi mendukung pekerjaan para hamba Tuhan dan kehidupan gereja Tuhan? Berdoalah!

Renungkan: Ketika di dalam penderitaan kita sadar pentingnya doa, penderitaan bukan lagi daya yang menghancurkan melainkan cara Allah menarik kita lebih masuk dalam kuasa-Nya.

Doa: Ya Tuhan, ajar kami untuk memohon pimpinan jemaat dan pelayan kami.

(0.88) (2Kor 6:11) (sh: Membuka hati. (Sabtu, 12 September 1998))
Membuka hati.

Hubungan baik dapat berubah menjadi permusuhan oleh salah paham atau kurang pengertian. Rasul Paulus mengalami ini. Jemaat Korintus ragu tentang kemurnian hati Paulus dalam Pekabaran Injil. Kecurigaan itu tercampur oleh kecenderungan jemaat menilai hamba Tuhan menurut penilaian duniawi (bdk. I Kor. 3). Rupa-rupanya ada sekelompok pengajar yang menjelek-jelekkan Paulus. Untuk mengatasi hal ini, Rasul Paulus mengajak jemaat membuka diri (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">11-12). Sikap terbuka sangat diperlukan untuk mencegah salah paham, untuk menyatukan pandangan, sehingga kehidupan pelayanan dan kesaksian iman kita dapat berjalan dengan baik.

Hidup dalam kekudusan. Hidup kudus berarti hidup yang dikhususkan bagi Tuhan. Tujuan utama penyelamatan ialah agar orang dilepaskan dari dosa, dikeluarkan dari jalan-jalan hidup yang salah, dikhususkan dan dikuduskan bagi Tuhan saja. Dengan meninggalkan jalan hidup duniawi yang berontak melawan Allah, kita ada dalam posisi anak-anak Allah (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">17-18). Dengan demikian, kita dimungkinkan memikul tanggungjawab dan peran yang besar bagi dunia, dan membuat dunia ini membuka hati kepada Allah dengan janji keselamatan-Nya.

Doa: Kiranya hati kami tertuju ke dunia bukan untuk berzinah rohani tetapi untuk mengasihi dengan kasih ilahiMu.

(0.87) (2Kor 7:2) (sh: Allah menyebabkan dukacita? (Minggu, 13 September 1998))
Allah menyebabkan dukacita?

Dukacita, dari Allah atau dari dunia? Mungkin kita bertanya bukankah Allah itu sumber keselamatan? Bukankah keselamatan itu berarti sukacita dan damai sejahtera? Bagaimana mungkin Allah menyebabkan dukacita? Hari ini Alkitab mengajak kita memahamai tempat dukacita dalam kehidupan umat yang ditegur keras oleh hamba Allah. Kalau Paulus menegur mereka dengan keras dalam suratnya pertama tentang berbagai hal yang tidak beres, bukan berarti Paulus mengecilkan mereka. Sebaliknya Paulus tetap bangga akan jemaat satu ini yang jelas adalah hasil pelayanannya juga (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">2-4). Sebagai hamba Tuhan sejati, Paulus tak pernah akan melupakan berbagai dukungan yang telah diperlihatkan jemaat ini dalam keterlibatan mereka mendukung pelayanan Paulus (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">5-7). Justru karena kasih dan merasa diri akrab itulah Paulus rela menimbulkan kepedihan dan dukacita dalam jemaat itu.

Suka mendukakan orang? Paulus tidak sadis, ketika ia bersuka bahwa jemaat Korintus itu mengalami dukacita yang dalam. Paulus bisa diumpamakan seorang ayah yang bersuka melihat teguran atau hajarannya atas kenakalan anaknya menghasilkan penyesalan yang tulus. Anugerah Tuhan tidak boleh diperlakukan secara obralan. Pengampunan Tuhan bagaikan kesembuhan yang hanya terjadi bila orang melalui proses pengobatan yang pedih, sakit, pahit.

Dalam pelayanan kita ingin segera melihat orang menyambut janji-janji Allah dengan sukacita. Itu tidak benar. Sukacita sejati karena mengalami pengampunan dan pemulihan dari Allah hanya diterima oleh mereka yang mengalami berbagai aspek pertobatan seperti: kesungguhan yang besar, keinginan berubah, kemarahan terhadap dosa, takut akan Allah, semangat yang benar, mengakui dosa sebagaimana adanya (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">11).

Renungkan: Kasih sejati tidak lembek, membiarkan orang dalam dosa melainkan tegas menegur, menasihati, menyatakan kesalahan, membimbing dengan kuasa ilahi.

(0.87) (2Kor 3:18) (full: MENCERMINKAN KEMULIAAN TUHAN. )

Nas : 2Kor 3:18

Sementara kita mengalami kehadiran yang akrab, kasih, kebenaran dan kuasa Kristus melalui doa dan Roh Kudus, maka dihasilkan perubahan dalam diri kita yang menjadikan kita semakin serupa dengan-Nya (2Kor 4:6; bd. Kol 1:15; Ibr 1:3). Dalam zaman ini perubahan itu bersifat progresif dan belum sempurna. Namun, pada saat Kristus datang kembali, kita akan berhadapan muka dengan Dia dan perubahan kita akan menjadi sempurna (1Yoh 3:2; Wahy 22:4).

(0.87) (2Kor 2:5) (sh: Disiplin terhadap jemaat yang berdosa. (Kamis, 03 September 1998))
Disiplin terhadap jemaat yang berdosa.

Di surat pertamanya, Paulus menegur jemaat yang membiarkan warganya yang berdosa (">1Kor. 5:4-7). Rupanya teguran itu membuat mereka mendisiplin orang berdosa itu dengan berlebihan. Jika ada saudara yang harus didisiplin, sebenarnya seluruh jemaat harus turut sedih dengannya (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">5:5" context="true">5). Disiplin yang terlalu berat menyebabkan yang bersangkutan merasa sedih, kecewa dan tersudut, yang akhirnya nekad meninggalkan imannya sama sekali (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">7b). Disiplin adalah tindakan kasih (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">8) yang bertujuan memurnikan, bukan untuk menghukum, sampai orang undur dari iman.

Peraturan tentang disiplin. Pada masa kini jemaat kita perlu meninjau sikap dan tata tertib pelaksanaan disiplin terhadap warganya yang hidup bertentangan dengan firman Tuhan. Seperti Yesus, kita perlu tegas, namun mengasihi dan mengampuni, bukan lunak yang pada intinya adalah kasih yang palsu, yang akhirnya membawa kerusakan besar. Peraturan tentang disiplin memang harus dibuat untuk dijalankan. Motif utamanya ialah agar Iblis tidak berhasil melaksanakan kejahatannya (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">11).

Renungan: Jika kasih Kristus berkobar di antara kita, tak mungkin kita membiarkan sesama kita tetap dalam dosanya atau hancur dalam kesedihan berkepanjangan.

Doa: Tuhan, ajar kami menerapkan hukum kasih-Mu.

(0.87) (2Kor 3:1) (sh: Surat Pujian. (Sabtu, 05 September 1998))
Surat Pujian.

Dulu sampai sekarang, surat rekomendasi atau surat pujian itu penting dan berarti. Dengannya seseorang dapat dinilai keandalannya. Rasul Paulus menganggap bahwa surat seperti itu tidak ia perlukan, baik untuk mereka maupun dari mereka (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">2). Menurutnya, bukti pelayanannya yaitu keberadaan dan kehidupan jemaat Korintus sendiri sebagai bukti "tertulis" yang paling jelas (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">3). Surat pujian atau surat rekomendasi janganlah cenderung membuat orang meninggikan diri, lalu melupakan Allah yang menjadi sumber kekuatan dalam meraih keberhasilan tersebut (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">5).

Jemaat adalah surat Kristus. Jemaat adalah hasil pekerjaan tangan Allah sendiri. Kristus sendirilah yang menuliskan firman-Nya dalam hati para anggota jemaat melalui pekerjaan Roh Kudus (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">3b). Akibatnya, hidup dan kasih Kristus akan terbaca oleh orang lain jika mereka melihat jemaat. Jelaslah tak ada seorang pun mampu menghasilkan karya rohani ini. Siapakah hamba Tuhan yang sanggup mengubah hidup orang, menuliskan firman yang terpancar dalam kehidupan orang yang dilayaninya?

Renungkan: Semakin kita membesarkan Kristus semakin Kristus akan nyata dalam hasil pelayanan kita. Semakin kita membesarkan diri semakin samar Kristus dalam pelayanan kita dan dalam hidup orang yang kita layani.

Doa: Ya Tuhan Yesus, jadikanlah kami ini "surat Kristus" yang terbaca oleh semua orang.

(0.87) (2Kor 4:16) (sh: Pengharapan yang menguatkan. (Rabu, 09 September 1998))
Pengharapan yang menguatkan.

Secara manusiawi Paulus lemah, tetapi secara rohani dengan setia Allah menyertai dan menguatkan perjuangan iman dan pelayanannya (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">16-17). Sekalipun daya fisik Paulus makin menurun, baik karena usia maupun penderitaan yang terus menerus, namun semangatnya menginjili tetap menyala-nyala. Mengapa? Karena dia sangat yakin bahwa di balik semua penderitaan ini kelak tersedia kemuliaan dari Tuhan (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">17). Bagi orang yang berorientasi pada upah yang kelihatan, seperti uang, materi dan lain-lain, ucapan Paulus ini omong kosong, tetapi bagi orang percaya, harapan itu benar (bdk. ">Rm. 5:2). Semangat dan harapan demikian harus tetap dipegang oleh pengikut Kristus.

Kehendak Tuhan makin nyata. Di dalam penderitaannya Paulus mengalami banyak berkat rohani. Ia belajar mengandalkan kekuatan rohani, bukan jasmaninya. Ia juga makin memusatkan perhatian kepada harapan surgawi, bukan pada gemerlap duniawi (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">5:1" context="true">1). Sementara menanti penggenapan janji itu, ia sudah mengalami "uang mukanya" dalam bentuk kuasa Roh (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">5). Dengan demikian ia belajar hidup dan melayani dalam iman bukan dalam penglihatan. Ia tahu, rumah kekalnya adalah surga, bukan dunia yang menuju kebinasaan ini (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">8b).

Renungkan: Siapa yang kita puaskan dalam pelayanan kita?

Doa: Berikan kami hati yang taat kepada kehendak-Mu.

(0.87) (2Kor 5:11) (sh: Motivasi dalam melayani. (Kamis, 10 September 1998))
Motivasi dalam melayani.

Motivasi orang dalam berbuat sesuatu dapat bermacam-macam. Ada yang ingin dipuji, mendapat keuntungan materil, mendapat kedudukan dan lain-lain. Motivasi Paulus melayani jelas: ia takut akan Tuhan dan kasih Kristus yang menguasainya (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">11, 14). Perbuatan-perbuatannya bukan untuk memuji diri melainkan agar jemaat mendapat bahan dalam menjawab guru-guru palsu yang memegahkan diri (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">12). Paulus tetap termotivasi melayani dengan membuang kepentingan diri sendiri, dan bercermin kepada Kristus (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">15). Motivasi seperti itulah yang seharusnya berkobar di dalam dada setiap orang percaya!

Pelayanan itu apa? Pelayanan pekabaran Injil bukan sekadar menambah jumlah orang percaya atau mengajak orang mengganti imannya. Ada hal lain yang lebih penting disebutkan di sini, yakni mendamaikan setiap orang yang mendengar Injil itu dengan Kristus (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">18). Untuk itu orang harus berbalik dari hidup lama dalam dosa dan masuk ke dalam hidup baru dalam Kristus (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">17). Korban yang diberikan Kristus untuk pendamaian itu amat mahal (ayat TUHAN+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">21). Tahukah Anda bahwa begitu banyak orang hidup tanpa damai, karena tak mengenal pendamaian dengan Allah oleh Kristus?

Doa: Selidiki dan singkirkan motivasi pelayanan kami yang salah, Tuhan.



TIP #34: Tip apa yang ingin Anda lihat di sini? Beritahu kami dengan klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA