Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 33 ayat untuk (6-13) Kemudian AND book:43 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yoh 1:46) (ende: Natanael)

kemudian lebih terkenal dengan nama Bartolomeus (Mat 10:3 dan Kis 1:13).

(0.97) (Yoh 20:1) (jerusalem: hari pertama) Hari ini kemudian menjadi "hari Tuhan", hari Minggu orang-orang Kristen; bdk Wah 1:10.
(0.93) (Yoh 21:19) (ende: Tjara matinja Petrus)

jaitu bahwa iapun kemudian mati disalib. Hal itu sebenarnja menurut riwajat lisan telah mendjadi kenjataan ketika Joanes menulis "Indjil"nja ini.

(0.90) (Yoh 5:3) (ende)

Achirnja Yoh 5:3: jang menunggu dsl., lagi segenap Yoh 5:4 tidak terdapat dalam kebanjakan naskah tertua, dan dianggap sebagai keterangan ditambah kemudian oleh seorang penjalin.

(0.90) (Yoh 12:38) (ende: Supaja)

Bukannja bahwa Allah menghendaki atau menjebabkan mereka tetap tegar hati, melainkan Ia dari kekal sudah mengetahui bahwa mereka akan bersikap demikian, dan sebab itu Ia bernubuat tentangnja. Dan setelah bernubuat demikian nubuat itu kemudian harus mendjadi kenjataan.

(0.90) (Yoh 20:31) (ende: Hidup dalam namaNja)

dalam kesatuan dengan Dia.

Yoh 20:31 mengesankan bahwa Joanes mula-mula bermaksud menutup karangannja dengan ajat ini, dan baru kemudian menambahkan bab 21 ini lagi.

(0.86) (Yoh 1:15) (ende)

Ajat ini landjutan dari Yoh 1:6-8.

(0.86) (Yoh 12:32) (ende: Ditinggikan)

Jang pertama dimaksudkan ialah wafatNja disalib, tetapi djuga keangkatanNja kedalam kemuliaan surgawi. Kedua-duanja merupakan dua segi dari misteri jang sama, jaitu penebusan kita.

Jesus akan menarik kepadanja segala orang jang luhur hatinja, jang "dipanggil" untuk mengikuti djedjakNja diatas bumi, dan kemudian kedalam kemuliaan abadi. Bdl. Yoh 19:37.

(0.85) (Yoh 8:1) (ende)

Tjeritera ini rupanja tidak berasal dari Joanes, melainkan disisipkan kemudian dan berasal dari seorang pengarang lain. Tetapi tidak dapat disangsikan bahwa diapun diilhami oleh Roh Kudus, dan fasal ini betul termasuk Kitab Kudus. Oleh para ahli dikemukakan, bahwa tjeritera ini tidak terdapat dalam kebanjakan naskah tertua dan terpenting, lagi pula bahwa tak ada hubungannja dengan teks jang mendahului jang biasa terdapat dalam tulisan-tulisan Rasul Joanes.

(0.81) (Yoh 6:64) (full: YESUS TAHU DARI SEMULA. )

Nas : Yoh 6:64

Pernyataan ini mungkin berarti bahwa Yesus mengetahui ketika Yudas mulai menyimpang dari iman semula dan membuat rencana untuk mengkhianati Dia. Yudas mempunyai pilihan yang sama dengan rekan-rekannya. Dia seorang percaya dan teman karib Yesus (Mazm 41:10; Yoh 13:18) sebagaimana ditunjukkan oleh komitmen Yesus terhadapnya (Yoh 2:23-24; Mat 10:1-15). Yudas kemudian memutuskan sendiri untuk meninggalkan Yesus (Kis 1:25); sebenarnya ia tidak perlu mengkhianati Yesus. Dengan kata lain, pengkhianatan Yesus itu dinubuatkan sebagai peristiwa, tetapi siapa yang akan melakukannya tidak dinubuatkan. Orang khusus yang akan mengkhianati Yesus tidak ditetapkan dari kekal. Pembelotan Yudas serta akhir hidupnya yang demikian menyedihkan harus mengingatkan setiap pengikut Kristus tentang hal bersahabat dengan dunia dan berpaling dari Kristus (Ibr 10:29; 12:25; Yak 4:4).

(0.81) (Yoh 11:35) (full: MENANGISLAH YESUS. )

Nas : Yoh 11:35

Kedua kata ini menunjukkan perasaan simpati mendalam yang Allah rasakan terhadap penderitaan umat-Nya. Kata kerja "menangis" (Yun. _dakruo_) menunjukkan bahwa Yesus menangis tersedu-sedu, kemudian terisak. Kiranya kenyataan ini menjadi penghiburan bagi semua orang yang berdukacita. Simpati yang sama dirasakan Kristus bagi saudara seperti yang dirasakan untuk keluarga Lazarus. Perhatikan bahwa ayat ini muncul di dalam kitab yang lebih menekankan ke-Ilahian-Nya daripada kitab yang lain. Inilah Yesus -- Allah/insan, yang ilahi -- yang menangis. Allah mempunyai kasih yang dalam, penuh emosi dan rasa simpati bagi saudara dan orang lain (lih. Luk 19:41).

(0.81) (Yoh 20:17) (jerusalem: janganlah engkau memegang Aku) Maria tersungkur pada kaki Yesus dan memelukNya. Bdk Mat 28:9
(0.80) (Yoh 19:16) (sh: Disalibkan (Jumat, 29 Maret 2002))
Disalibkan

Puncak pengorbanan Yesus terjadi pada penyaliban. Semua orang zaman itu tahu bahwa itulah hukuman mati paling ngeri dan paling menyiksa. Untuk zaman ini, kita punya kata tepat: hukuman secara biadab. Yohanes tidak sampai hati melukiskan seluruh adegan penyiksaan yang Yesus harus tanggung. Cukup dengan melukiskan bahwa Yesus memikul salib-Nya lalu dihukum mati di antara para penjahat. Kemudian adegan lain menunjukkan penghinaan: para prajurit yang merampas jubah-Nya, Ia diberi minum anggur asam, dan lambung-Nya ditikam. Seandainya Dia belum mati menjelang hari sabat, kaki-Nya akan dipatahkan agar memaksa-Nya mati. Sungguh kematian yang mengerikan.

Namun, justru di tengah pekatnya penderitaan dan kejahatanlah sinar kemuliaan anugerah Allah terpancar dengan amat indahnya. Pertama, dalam tiga bahasa yang mewakili dunia waktu itu, Yesus diakui sebagai Raja. Maksud tindakan itu tentu adalah untuk menghina Yesus dan menghina orang Yahudi. Tetapi, ini justru memperlihatkan prinsip kerajaan Allah: kekuatan di dalam kelemahan, kemenangan melalui kekalahan, kemuliaan di dalam keaiban tak terperikan. Kedua, kasih tak terperikan. Dapat kita bayangkan betapa hancur hati wanita yang pernah mengandung Yesus. Yesus melupakan penderitaan-Nya dan memperhatikan penderitaan ibu-Nya. Sekaligus dalam perhatian-Nya itu tegas ucapan dari seorang yang kini berada dalam posisi Juruselamat dunia, juga Juruselamat Maria. Ketiga, puncak dari hukuman tersebut adalah kematian Yesus. Dua hal penting ditegaskan Yohanes. Ia berseru, “Sudah genap”, lalu menyerahkan nyawa-Nya: suatu kematian di dalam rencana Allah, kematian yang adalah kemenangan dari hidup, dan kematian dari kematian itu sendiri. Akhirnya, puncak dari kematian Yesus itu adalah bahwa tulang-tulang-Nya tidak dipatahkan. Kemudian ketika lambung-Nya ditusuk, keluarlah air dan darah, tanda bahwa Ia sungguh sudah mati. Bagian terakhir ini mungkin dipakai Yohanes menjadi lambang bahwa dari kematian-Nya mengalir air pengudusan dan darah penebusan untuk orang beriman.

Renungkan: Apakah tindakan konkret kita hari ini untuk menunjukkan bahwa hari ini adalah hari kemurahan Tuhan? Paling tidak Anda bisa mendoakan dan menunjukkan kasih kepada orang-orang yang memusuhi Anda!

(0.79) (Yoh 4:34) (jerusalem: yang mengutus Aku) Paulus, Rom 8:3; Gal 4:4, dan Injil-injil sinoptik sudah memandang Yesus sebagai utusan Bapa. Tetapi Yohanes sangat menekankan gagasan itu, Yoh 3:17; Yoh 5:24,36-38; Yoh 8:42; Yoh 9:7; Yoh 11:42; Yoh 17:8,21-25. Kristus datang dari Bapa, Yoh 3:31; Yoh 6:46; Yoh 7:29; Yoh 8:42, dll., atau turun dari Bapa, Yoh 3:13; Yoh 6:38,42. Ia menyampaikan firman Bapa, Yoh 3:34; Yoh 7:16; Yoh 8:26-28; Yoh 12:49-50; Yoh 14:24; Yoh 17:8,14, dan melakukan kehendak Bapa, yaitu di sini pekerjaan Bapa, Yoh 9:4; Yoh 10:32,37; Yoh 14:10. Kepercayaan, Yoh 3:12+, ialah menerima bahwa Yesus diutus oleh Bapa, Yoh 7:28-29; Yoh 17:21,25; Yoh 19:9+. Kemudian para rasul ikut serta dalam karya Anak, Yoh 13:20; Yoh 17:18; Yoh 20:21, bdk Yoh 17:20-21; Kis 1:26+; Kis 22:21+; Rom 1:1+.
(0.79) (Yoh 1:1) (sh: Dalam Dia ada hidup. (Kamis, 24 Desember 1998))
Dalam Dia ada hidup.

Dalam Injil Matius, Markus dan Lukas, di catat peristiwa kelahiran Yesus sebagai manusia, yang terjadi 2000 tahun lalu. Namun dalam bagian Injil Yohanes ini, dikatakan sebagai Firman yang menjadi manusia. Firman inilah yang menyatakan kedekatan Allah dengan manusia. Melalui-Nya Allah mewujudkan rencana-Nya dalam penciptaan, pemeliharaan dan penebusan. Artinya, Firman yang merupakan perwujudan kehadiran Allah sendiri, memiliki wibawa dan kuasa Allah. Yesus Kristus yang kita peringati kelahiran-Nya, adalah Allah. Dalam Dia ada hidup.

Awalnya, terang. Terang adalah aktivitas pertama Allah mencipta, baru kemudian disusul ciptaan lainnya. Terang dijadikan rekan sekerja Allah dalam lingkup sejarah keselamatan manusia, tujuannya, supaya manusia menyaksikan terang itu; sebab tanpa terang kehidupan tidak dapat berlangsung. Yesus Kristus yang lahir itu adalah Terang Hidup manusia. Melalui-Nya kesaksian Kristiani akan bermuara pada perwujudan kesadaran manusia terhadap dosa dan pengakuannya akan kebenaran Injil Kristus, dan kepada-Nyalah hidup bergantung.

Doa: Terima kasih untuk terang yang telah Engkau ciptakan. Oleh terang-Mu itu kami dapat hidup dan beroleh hidup. Tuhan, biarlah Engkau sendiri juga yang menjadi terang dalam hidup kami.

(0.79) (Yoh 12:20) (sh: Semua datang kepada-Nya (Jumat, 26 Februari 1999))
Semua datang kepada-Nya

Kehadiran orang-orang Yunani, yang semula menolak Yesus, ternyata tidak mengganggu sukacita dan kegirangan yang telah tercipta. Bahkan para murid yang biasanya emosional, kali ini bersikap wajar. Justru kedatangan mereka melihat Yesus dan kemudian bergabung bersama-sama orang Yahudi yang juga percaya kepada Kristus, dianggap Yesus Kristus sebagai waktu yang paling tepat untuk mengabarkan berita kematian-Nya. Ketika semuanya datang kepada-Nya, ketika itu pula semua terlibat mendengarkan berita penggenapan rencana Allah dalam diri-Nya.

Waktunya sudah dekat. Mengapa Yesus tidak gentar menghadapi kematian-Nya meski Ia tahu bahwa waktunya sudah dekat? Pertama, Yesus mempercayakan diri kepada Allah dan menyadari bahwa tujuan kematian-Nya adalah untuk kepentingan keselamatan umat manusia (27). Kedua, melalui kematian-Nya hubungan manusia dan Allah dipulihkan. Peristiwa inilah yang nantinya akan menjadi puncak perwujudan rencana agung Allah.

Renungkan: Persiapkan diri Anda menyongsong waktu-Nya!

Doa: Tuhan, berikanlah kami kekuatan untuk selalu bergantung dan percaya kepada-Mu, walaupun kami berada dalam ketakutan dan situasi yang tidak pasti.

(0.79) (Yoh 7:38) (full: SEPERTI YANG DIKATAKAN OLEH KITAB SUCI. )

Nas : Yoh 7:38

Yesus menunjuk kepada "Alkitab" karena itulah Firman Bapa-Nya dan dengan demikian merupakan kekuasaan tertinggi untuk kehidupan dan ajaran-Nya. Alkitab juga merupakan kekuasaan tertinggi bagi orang Kristen karena Allah sendiri yang berhak menentukan standar-standar kelakuan kita. Dia telah memilih untuk melaksanakan kekuasaan ini dengan memberitahukan kebenaran-Nya dalam Alkitab. Alkitab, selaku penyataan Allah, memiliki kekuasaan yang sama seolah-olah Allah sendiri yang berbicara kepada kita secara langsung

(lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).

  1. 1) Alkitab yang diilhamkan merupakan kekuasaan tertinggi bagi setiap orang percaya. Tradisi kegerejaan, nubuat, penyataan-penyataan yang baru, ajaran dan gagasan manusia harus diuji sesuai dengan Alkitab dan tidak pernah boleh diangkat sehingga menjadi sejajar dengan kekuasaan Alkitab (bd. Mr 7:13; Kol 2:8; 1Pet 1:18-19).
  2. 2) Mengaku kesetiaan yang sama atau lebih kepada kekuasaan lain dari Allah dan Firman-Nya yang diilhamkan berarti mengundurkan diri dari iman alkitabiah dan ketuhanan Kristus. Mengatakan bahwa ada orang, lembaga, pengakuan kepercayaan, atau gereja yang mempunyai kekuasaan yang sama atau lebih tinggi dari penyataan Allah yang diilhamkan adalah sama dengan penyembahan berhala. Jadi, semua orang yang tidak bersedia menyerahkan kepercayaan mereka kepada kekuasaan PB menempatkan diri mereka di luar kekristenan alkitabiah dan keselamatan dalam Kristus.
(0.79) (Yoh 1:14) (jerusalem: manusia) Harafiah: daging. Dengan menggunakan istilah itu, lih. Rom 7:5+. Yohanes menekankan bahwa Firman itu benar-benar termasuk umat manusia. Hal ini kerap kali ditonjolkan Yohanes. Kemudian orang berkata tentang "penjelmaan" (inkarnasi). Bdk 1Yo 4:2; 2Yo 7; demikianpun Paulus, Rom 1:3; Gal 4:4; Fili 2:7; Kol 1:19
(0.79) (Yoh 1:19) (sh: Bersaksi tanpa kompromi (Rabu, 26 Desember 2001))
Bersaksi tanpa kompromi

Hari ini kita akan merenungkan berita dan akibat kesaksian Yohanes. Yohanes sering dikenal sebagai pembaptis. Namun, rasul Yohanes yang menuliskan Injil Yohanes menggambarkan Yohanes Pembaptis sebagai saksi. Yohanes bersaksi bahwa Yesus adalah Anak Allah (ayat Kemudian+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">34). Lebih jauh, dapat dilihat isi kesaksian Yohanes. Pertama, ia bukanlah mesias yang ditunggu- tunggu umat Israel. Yohanes hanyalah merupakan suara yang menyaksikan Yesus Sang Mesias (ayat Kemudian+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">20-23). Kedua, Yesus akan membaptis dengan Roh Kudus (ayat Kemudian+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">33). Yohanes membaptis untuk menyatakan Yesus kepada Israel (ayat Kemudian+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">26, 31). Melalui baptisan yang dilakukannya, ia dapat memperkenalkan Yesus. Ketiga, Yesus adalah Anak domba Allah (ayat Kemudian+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">29). Istilah Anak domba Allah dikaitkan dengan dosa dan dunia. Hal ini memberikan pengertian bahwa Kristus, sebagai kurban, berasal dari dan disediakan oleh Allah. Tujuan pengurbanan Kristus adalah untuk menghapus dosa manusia. Lingkup penebusan-Nya tidak terbatas kepada umat Israel saja, melainkan kepada seluruh suku yang ada di dunia. Sekali lagi, sentralitas Yesus dalam kesaksian Yohanes terlihat jelas.

Berita Yohanes berpusat pada Kristus. Ia diutus Allah. Apakah dengan demikian berita yang disampaikannya secara otomatis diterima manusia? Para imam, orang Lewi, dan orang Farisi datang ke Yohanes untuk meminta penjelasan dan penegasan (ayat Kemudian+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">19, 24). Tidak diberitahukan apakah mereka kemudian percaya pada Yesus sebagai akibat kesaksian Yohanes. Tetapi, jelas hal ini tidak membuat Yohanes menjadi kendur semangatnya atau kecewa. Keesokan harinya, Yohanes kembali bersaksi tentang Yesus (ayat Kemudian+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">29). Juga, tidak diberitahu kepada siapa Yohanes bersaksi dalam ayat Kemudian+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">29-34. Bagaimana akibat kesaksiannya juga tidak dinyatakan. Apakah ini membuat Yohanes patah semangat dan kecewa? Kita akan melihatnya besok.

Renungkan: Jangan mengharapkan hasil yang luar biasa ketika bersaksi bagi Yesus. Tidak penting hasilnya. Yang lebih utama dan terutama adalah berita Injil yang disampaikan kepada semua umat manusia tetap berpusatkan Kristus. Bersaksilah tanpa kompromi, tanpa bergeser dari inti pemberitaan, meskipun orang lain menolaknya.

(0.79) (Yoh 1:35) (sh: Maju tak gentar, menyaksikan yang benar (Kamis, 27 Desember 2001))
Maju tak gentar, menyaksikan yang benar

Pada kesaksian sebelumnya, tidak ada yang menerima pemberitaan Yohanes. Apakah ia mundur dari tugas kesaksian? Tidak! Pada hari berikutnya, Yohanes kembali bersaksi (ayat Kemudian+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">35-36). Ia mengulangi kesaksian yang sama, yakni Yesus adalah Anak Domba Allah. Yohanes terus bersaksi meski pada kesaksian-kesaksian sebelumnya tidak dijelaskan apakah ada yang percaya. Ternyata hasil bukanlah tujuannya. Meski tanpa hasil, Yohanes terus bersaksi. Ia tidak patah semangat atau putus asa. Tujuan hidupnya jelas. Ia adalah saksi bagi Kristus. Kesadaran inilah yang membuatnya tidak lekas patah semangat atau putus asa. Meskipun tidak ada yang percaya, Yohanes tetap merasa tidak perlu mengganti isi kesaksian yang berpusat pada Kristus.

Apakah di kemudian waktu ada yang menerima kesaksiannya? Setelah mengulang kesaksian, barulah kelihatan ada murid-murid Yohanes yang mulai tertarik. Dua orang muridnya segera meninggalkannya dan mengikuti Yesus. Yohanes tidak berkecil hati atau protes saat ia kehilangan murid-murid. Pertemuan murid-murid Yohanes dengan Yesus mengakibatkan mereka menjadi percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Mereka yang percaya ini segera bersaksi dan Andreas membawa Petrus ke Yesus (ayat Kemudian+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">41). Yesus menyatakan pada Petrus bahwa Ia mengenal masa lalu dan masa depan Petrus (ayat Kemudian+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">42). Rantai kesaksian tidak terputus. Filipus yang bertemu Yesus segera bersaksi kepada Natanael (ayat Kemudian+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">45) dan juga mengajaknya bertemu Yesus (ayat Kemudian+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">47). Kepada Natanael, Yesus mengungkapkan kemahatahuan-Nya (ayat Kemudian+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">47-48). Natanael yang bertemu Yesus segera menyembah- Nya (ayat Kemudian+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">49). Kepada mereka yang percaya, Yesus menjanjikan bahwa pengenalan mereka akan bertumbuh semakin dalam (ayat Kemudian+AND+book%3A43&tab=notes" ver="">50-51).

Renungkan: Percaya pada Yesus dan menjadi saksi-Nya merupakan mata rantai yang tidak terpisahkan. Percaya pada Yesus seharusnya secara alamiah menghasilkan kesaksian tentang Yesus. Tidak mungkin orang mengatakan percaya pada Yesus, tetapi tidak mau bersaksi tentang Yesus. Berdoalah agar Anda diberikan ketaatan untuk menjadi saksi Kristus!



TIP #16: Tampilan Pasal untuk mengeksplorasi pasal; Tampilan Ayat untuk menganalisa ayat; Multi Ayat/Kutipan untuk menampilkan daftar ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.09 detik
dipersembahkan oleh YLSA