Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 64 ayat untuk (62-7) Hanya AND book:1 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kej 33:15) (bis)

Saya hanya ingin menyenangkan hati Abang atau kalau Abang tak berkeberatan.

(0.94) (Kej 20:1) (jerusalem) Ceritera yang berasal dari tradisi Elohista ini sejalan dengan Kej 12:10-20. Hanya ditambah beberapa unsur yang menyatakan rasa susila yang sudah lebih maju.
(0.94) (Kej 31:42) (jerusalem: Yang Disegani oleh Ishak) Gelar ilahi ini hanya terdapat di sini dan dalam Kej 31:53. Arti kata Ibrani kurang jelas. Ada yang menterjemahkan: Sanak Ishak.
(0.93) (Kej 14:3) (jerusalem: Laut Asin) Pengarang menyangka bahwa di zaman itu Laut Asin (atau: Laut Mati) belum ada, bdk Kej 13:10; mungkin juga bahwa Lembah Sidim (nama itu hanya terdapat di sini) hanya merangkum bagian barat Laut Asin, yang memang baru terbentuk di zaman belakangan.
(0.91) (Kej 11:10) (jerusalem) Kej 11:10-27,31-32 melanjutkan tradisi Para Imam yang terputus dalam Kej 10:32. Disajikan lanjutan silsilah yang tercantum dalam bab 5. Silsilah itu dipersempit sehingga hanya disebut bapa-bapa leluhur Abraham melulu.
(0.91) (Kej 19:30) (jerusalem) Ceritera mengenai asal-usul bangsa Moab dan Amon ini merupakan sebuah tambahan pada bab 19. Ia berasal dari tradisi bangsa Moab dan Amon, bdk Bil 22:36, yang dapat membangkitkan asal usulnya itu. Anak-anak perempuan Lot (sama seperti Tamar dalam Kej 38) sekali-kali tidak digambarkan sebagai perempuan sundal. Mereka hanya ingin meneruskan keturunan. Mereka hanya ingin meneruskan keturunan. Kej 19:31 mengandaikan bahwa hanya Lot serta kedua anaknya itu diselamatkan dari pemusnahan. Ceritera tentang pemusnahan Sodom dan Gomora itu yang bersama penduduknya dibasmi karena dosa, mungkin aslinya sebuah ceritera yang sejalan dengan kisah mengenai air bah. Hanya ceritera kedua itu terdapat pada penduduk daerah di seberang sungai Yordan.
(0.91) (Kej 31:15) (jerusalem: bagian kami dihapuskannya) Di Mesopotamia hukum adat menetapkan bahwa bakal suami membayar mas kawin kepada mertua, tetapi sebagiannya dikembalikan kepada isteri. Laban hanya memakai dan menghabiskan jasa Yakub saja, sehingga tidak dapat mengembalikan sebagiannya kepada Rahel dan Lea.
(0.88) (Kej 1:16) (jerusalem: kedua benda penerangan yang besar itu) Dengan disengaja nama kedua benda itu tidak disebut. Sebab matahari dan bulan bukannya ilah-ilah, sebagaimana dianggap dan dipuja oleh semua bangsa yang bertetangga dengan Israel. Matahari dan bulan dalam pikiran pengarang hanya benda-benda penerangan yang menyinari bumi dan menentukan penanggalan, Kej 1:14.
(0.88) (Kej 35:2) (jerusalem: Jauhkanlah dewa-dewa asing ....) Ini bukan hanya penolakan berhala-berhala, pelindung rumah tangga, yang dibawa Rahel, Kej 31:19,34, melainkan sebuah bukti kepercayaan akan Allah Israel yang Esau, sebagaimana juga halnya dalam Yos 24 (terjadi juga di Sikhem)
(0.88) (Kej 37:5) (jerusalem: bermimpilah) Dalam kisah Yusuf mimpi-mimpi memegang peranan penting, bdk bab 40-41. Tetapi mimpi-mimpi itu hanya merupakan petunjuk-petunjuk saja dan bukan penampakan Allah seperti halnya dalam Kej 20:3; 28:12 dst; Kej 31:11,24; 1Ra 3:5; bdk Bil 12:6; Sir 34+.
(0.88) (Kej 49:4) (jerusalem: yang terutama) Ruben, anak sulung Yakub, kehilangan hal kesulungannya sebagai hukuman atas dosa sumbangnya, Kej 35:22. Menurut Nyanyian Debora, Hak 5, suku Ruben masih cukup penting di zaman itu, tetapi menurut Berkat Musa, Ula 33:6, jumlah prajurit suku Ruben hanya kecil saja.
(0.88) (Kej 1:3) (sh: Tidak ada preman-preman Ilahi (Selasa, 28 Januari 2003))
Tidak ada preman-preman Ilahi

Kita mengenal bagaimana tiap-tiap tempat di lingkungan sekitar kita (terutama di daerah perkotaan) mempunyai premannya sendiri- sendiri. Ada preman pasar, preman terminal, pelabuhan, bahkan sekolah. Ada juga preman spesialisasi mengompas supir/kondektur bus-bus kota, sementara yang lain membatasi diri pada mengompas penumpang, dll. Kira-kira seperti itu pula pemahaman kebanyakan orang di Timur Tengah pada zaman Perjanjian Lama mengenai ilah teritorial. Masing-masing ranah (mis. langit, laut, darat, pertanian, dsb.) mempunyai 'preman' Ilahinya sendiri-sendiri. Mereka sangat berkuasa dan ditakuti di teritorinya, tetapi tidak berdaya di teritori lain. Bahkan menurut para penafsir, Allah Israel, Yahweh sendiri pun, kadang dijuluki "Allah padang gurun", dan dianggap oleh bangsa-bangsa lain hanya berkuasa di sana (bdk. 1Sam 4:6).

Di dalam nas ini, ditekankan bahwa cakrawala, laut, darat, dan juga tumbuh-tumbuhan diciptakan oleh Allah. Tidak hanya itu, Ia tidak memakai apa pun selain firman-Nya untuk menciptakan semua-Nya itu. Tidak hanya itu, semua yang diciptakan-Nya itu pun dipandangnya sebagai "baik" (ayat Hanya+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">10,12). Semua ranah itu, cakrawala, darat, air, terang dan kegelapan, hari, senja, tumbuh-tumbuhannya dan lainnya, diciptakan oleh Allah; hadir dan muncul karena firman Allah semata. Bahkan, demikian ditunjukkan kisah ini, Allah sanggup melalui firman-Nya saja menghadirkan terang dan menumbuhkan tumbuhan tanpa benda penerang seperti matahari. Hanya Allah seperti inilah yang layak disembah dan ditaati.

Renungkan: Allah bukanlah Allah teritorial, yang berkuasa, layak menerima penyembahan, dan ditaati kehendak-Nya hanya dalam saat dan pada tempat-tempat tertentu saja. Ketika kita mengabaikan dan melupakan kehendak dan kebenaran Allah di dalam satu saja momen keputusan/tindakan hidup, kita sedang menyangkali kedaulatan Allah.

(0.87) (Kej 30:18) (full: ALLAH TELAH MEMBERI UPAHKU. )

Nas : Kej 30:18

Pernyataan Lea bahwa Allah telah memberinya upah karena telah memberikan budaknya kepada Yakub mencerminkan perasaannya sendiri dan bukan sikap Allah. Kisah ini hanya menyampaikan perkataan oleh Lea. Allah membiarkan situasi ini untuk sesaat dan bekerja melalui pernikahan Yakub

(lihat cat. --> Kej 29:28).

[atau ref. Kej 29:28]

(0.87) (Kej 12:13) (jerusalem: adikku) Perkataan Abraham itu barangkali menyinggung suatu adat yang terdapat di Mesopotamia Hulu. Di kalangan kaum bangsawan bangsa Hori suami pura-pura dapat mengangkat isterinya menjadi adiknya. Dengan demikian isteri itu lebih dihormati dan mendapat beberapa hak istimewa. Begitulah kiranya situasi Sarai yang disarankan Abram. Tetapi orang Mesir kurang dapat menghargai hal itu, Kej 12:19. Juga pengarang suci tidak dapat menghargainya oleh karena tidak tahu lagi akan adat semacam itu. Hanya keterangan yang kami berikan itu tidak pasti juga.
(0.87) (Kej 27:40) (jerusalem: hamba adikmu) Esau, artinya keturunannya, akan berkediaman di luar wilayah Palestina yang subur dan menjadi taklukan Yakub, ialah keturunan Yakub, 2Sa 8:13-14. Oleh karena segalanya sudah diberikan kepada Yakub, maka bagi Esau hanya tertinggal satu berkat saja; ia hidup dari pedangnya, artinya: dari perampokan dan perampasan
(0.87) (Kej 49:10) (jerusalem) Baik teks maupun arti Kej 49:10 ini diperdebatkan dan macam-macam perbaikan diusulkan. Tetapi bagaimanapun juga ayat ini menyinggung raja Daud yang membangun sebuah negara kuat dan besar. Tetapi raja Daud menjadi pra-lambang Mesias
(0.85) (Kej 2:4) (sh: Bukan budak, tetapi juga tidak untuk bermanja-manja (Sabtu, 1 Februari 2003))
Bukan budak, tetapi juga tidak untuk bermanja-manja

Seperti kemarin, perbandingan antara wawasan dari narasi penciptaan di kitab Kejadian dengan wawasan-wawasan dunia menunjukkan keunikan dan keagungan Allah. Kisah-kisah penciptaan agama-agama politeistis purba menempatkan manusia sebagai diciptakan karena kebetulan, atau paling beruntung sengaja diciptakan untuk menjadi babu dari para dewa-dewi. Wawasan dunia modern masa kini menempatkan manusia sebagai sang Ubermensch, manusia super yang eksis demi kebahagiaan dan memanjakan dirnya sendiri tanpa perlu bertanggung jawab kepada otoritas luar lain selain dirinya sendiri.

Dalam nas ini, nyata bagaimana Allah menciptakan manusia bukan untuk menjadi budak-Nya tanpa kemampuan menikmati hidup, tetapi bukan juga untuk bermanja-manja. Memang taman di Eden itu sangat indah. Ada empat sungai yang mengelilingi taman itu; aliran sungai yang juga menjadi lambang kehidupan yang berkelanjutan di tempat tersebut. Allah juga menumbuhkan berbagai pohon yang buahnya menarik, jelas tidak hanya untuk dimakan manusia, tetapi untuk dinikmati oleh mereka. Tetapi, manusia itu ditempatkan di sana bukan untuk menjalani program pensiun dini Ilahi. Allah memberikan dua tanggung jawab spesifik kepada manusia: pertama, mengusahakan dan memelihara taman Eden yang diciptakan Allah itu (ayat Hanya+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">15, 8). Kedua, diserahi kepercayaan untuk tidak melanggar larangan memakan pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat. Kedua tanggung jawab ini tidak bersifat menindas, tetapi juga tidak memanjakan dan memberikan kemungkinan bagi pendewasaan manusia. Sayang manusia gagal untuk melakukannya.

Renungkan: Hidup hanya akan terasa lebih hidup bila disertai dengan arah hidup dan kesadaran akan tanggung jawab yang jelas. Arah hidup yang sejati itu hanya dapat ditemukan di dalam anugerah keselamatan Allah melalui Anak-Nya Yesus Kristus.

(0.85) (Kej 3:8) (sh: Berpakaian (Selasa, 4 Februari 2003))
Berpakaian

Ketika Tuhan berjalan-jalan di taman, langkah-langkah Allah terdengar bagaikan jejak-jejak penghakiman bagi manusia yang baru makan buah curian. Mereka bersembunyi. Allah bertanya kepada manusia, "Di manakah engkau?" Dua hal bisa kita amati di sini. Pertama, hubungan antara Allah dan manusia setelah kejatuhan dimulai dengan pertanyaan Allah kepada manusia. Pahamilah bahwa ketika kita jatuh ke dalam dosa, Allah menanyakan di mana diri kita. Kedua, arti dari "di mana" bukan hanya geografis, tetapi menanyakan posisi. Di mana posisi manusia setelah jatuh ke dalam dosa? Apakah ia memihak atau melawan Allah?

Adam menyalahkan Allah karena menciptakan wanita, dan Adam menyalahkan Hawa karena membuatnya jatuh ke dalam dosa. Yang satu (ayat Hanya+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">2:24) tidak lagi satu, terputus oleh pertikaian. Hawa menyalahkan ular. Ular tak bisa menyalahkan siapa-siapa. Ternyata memang ia memperdayakan Hawa. Lalu, mereka dihukum. Kalau Adam berasal dari debu, maka ia akan kembali kepada debu. Pekerjaannya akan menjadi lebih sulit. Kalau Hawa berasal dari Adam, ia akan ditundukkan oleh Adam, dan kesulitan melahirkan. Ular akan merayap di tanah, sebuah kehinaan. Manusia terpisah dari Allah, dari sesamanya, dari dirinya, dan dari alam.

Dalam proses kejatuhan manusia, ular (binatang) seakan-akan menjadi berada di atas manusia. Tuhan menjanjikan bahwa posisi ini akan dibalik: manusia akan menang terhadap binatang (ayat Hanya+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">15). Ayat ini bisa kita tafsirkan menuju penggenapan kemenangan Kristus melawan dosa dan Iblis. Lalu manusia diusir keluar dari taman Eden. Kemudian, Allah membuatkan mereka "pakaian" dari kulit binatang, suatu tanda bahwa hanya darah yang bisa menyelamatkan mereka dari ketelanjangan.

Renungkan: Pakaian Anda yang indah menunjukkan keberdosaan Anda. Hanya darah Kristus yang bisa menutupi ketelanjangan Anda dan membasuh kecemaran Anda!

(0.85) (Kej 6:1) (sh: Akibat melampaui batas (Sabtu, 8 Februari 2003))
Akibat melampaui batas

Seluruh perikop ini sulit kita mengerti dengan jelas, khususnya ayat Hanya+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">1-4. Beberapa penafsir berpendapat bahwa istilah "anak-anak Allah" mengacu pada orang-orang saleh, yang pada waktu itu menikah dengan perempuan dari keturunan orang-orang yang tidak beribadah. Dalam hal ini, para penafsir menekankan bahwa manusia telah melakukan penyelewengan terhadap Allah. Pernikahan yang berhakikatkan kesatuan dari Allah, kini menjadi persatuan dengan pihak yang melawan Allah. Di mata Allah, perbuatan manusia selain telah melampaui batas-batas tatanan yang diciptakan Allah (ayat Hanya+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">3), juga jahat (ayat Hanya+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">5,11), hingga Tuhan harus menyesal telah menjadikan manusia (ayat Hanya+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">6).

Dosa tidak hanya melanggar hukum-hukum Allah, tetapi juga mengesampingkan Allah. Dosa tidak berhenti setelah korban berjatuhan. Dosa merajalela, dengan buas mengacungkan tinju menantang Allah; juga menyarangkan belati ke tubuh sesama manusia. Keinginan menyamai Allah beriringan dengan keinginan merampas dan merusak karya-karya indah Allah juga.

Allah tidak membiarkan; Allah memutuskan untuk melakukan dua hal. Pertama, hidup manusia dibatasi. Usia manusia hanya 120 tahun saja (ayat Hanya+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">3). Kedua, akan ada penghukuman, sekaligus pemusnahan (ayat Hanya+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">7,13)! Allah bertindak demikian agar manusia mengetahui sekaligus mengingat dan menyadari bahwa otoritas tertinggi adalah Allah dan manusia itu fana belaka. Kedaulatan ada pada Allah, bukan manusia, karena itu Allah berdaulat untuk menghukum manusia. Kalaupun Allah memakai Nuh -- karena hanya dia yang didapati tetap setia kepada Allah, itu semata-mata karena anugerah dan inisiatif Allah (ayat Hanya+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">8,13a).

Renungkan: Baik penyelamatan maupun penghukuman sama menegaskan dan meninggikan Allah. Sambutlah penyelamatan-Nya sebab itu menyukakan Allah dan sebab itu berarti Anda memilih hidup dalam Allah, bukan maut.

(0.85) (Kej 4:3) (full: MEMPERSEMBAHKAN ... KEPADA TUHAN. )

Nas : Kej 4:3-5

Tuhan menerima persembahan Habel karena dia menghampiri Allah dengan iman yang benar dan pengabdian kepada kebenaran (bd. Ibr 11:4; 1Yoh 3:12; bd. Yoh 4:23-24). Persembahan Kain ditolak karena ia tidak memiliki iman yang taat dan perbuatannya jahat (ayat Kej 4:6-7; 1Yoh 3:12). Allah berkenan atas persembahan dan ucapan syukur hanya apabila kita sungguh-sungguh berusaha hidup benar sesuai dengan kehendak-Nya

(lihat cat. --> Ul 6:5).

[atau ref. Ul 6:5]



TIP #05: Coba klik dua kali sembarang kata untuk melakukan pencarian instan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA