Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 387 ayat untuk (63-11) Mereka AND book:40 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mat 28:8) (jerusalem: Mereka segera pergi) Var: Mereka segera keluar, bdk Mar 16:8.
(0.98) (Mat 11:1) (jerusalem: kota-kota mereka) Ialah kota-kota Yahudi.
(0.96) (Mat 22:16) (ende: Pengikut-pengikut Herodes)

Mereka itu orang serba berpolitik dan kaki-tangan pendjadjahan Romawi. Sebab itu mereka dalam politiknja hebat bertentangan dengan orang parisi, tetapi dalam permusuhannja terhadap Jesus sehati dengan mereka itu. Mereka rupanja djustru diambil serta oleh orang-orang parisi, supaja mereka djadi saksi, bahwa adjaran Jesus berlawanan dengan pemerintahan Romawi djuga, sehingga Ia dapat didakwa kepada pemerintah itu.

(0.94) (Mat 10:32) (ende)

Penganut Jesus harus berani mengakui imannja didepan umum, biarpun mereka ditjemoohkan atau dianiaja karenanja.

(0.94) (Mat 12:32) (ende: Menentang Putera manusia)

Dosa itu tidak begitu besar, kalau ia dipandang sebagai manusia biasa. Tetapi kalau sudah tjukup djelas bahwa "Roh Allah" bekerdja didalamnja, mereka benar-benar menghodjat Allah dengan mengatakan, bahwa kuasa itu adalah kuasa kepala, setan. Dan sebab sikap mereka demikian djahat, maka tak dapat diharap, mereka mengatasi ketegaran hati mereka dan bertobat.

(0.94) (Mat 12:40) (ende)

"Tanda" atau bukti jang ternjata jang akan diberikan kepada mereka, ialah kebangkitanNja kelak.

(0.94) (Mat 23:13) (jerusalem: kamu rintangi mereka) Tuntutan-tuntutan yang dibebankan para rabi membuat pelaksanaan hukum Taurat menjadi mustahil.
(0.94) (Mat 13:11) (ende)

Ajat-ajat ini dalam hubungan disini dapat diartikan seperti berikut: Semua orang jang mendengarkan pengadjaran Jesus, sebenarnja "dipanggil" (diberi rahmat) untuk mendjadi murid Jesus. Tetapi kebanjakan mereka kurang berminat. Sebab itu mereka tidak mendapat pengertian jang mendalam sehingga mereka kehilangan panggilannja pula. Tetapi mereka jang berminat benar, seperti para rasul jang telah meninggalkan semuanja untuk Keradjaan Allah, mereka ini diberi pendjelasan lebih landjut sehingga mendapat pengertian jang makin lama makin djelas meluas dan mendalam.

(0.94) (Mat 22:41) (sh: Pemahaman sempit meniadakan pengharapan pasti (Selasa, 6 Maret 2001))
Pemahaman sempit meniadakan pengharapan pasti

Berulang-kali orang-orang Farisi berusaha mencobai Yesus, namun di luar perhitungan mereka ternyata Yesus tidak pernah terjerat oleh tipu muslihat mereka.

Pada kesempatan ini, bukan lagi mereka yang bertanya kepada Yesus tetapi Yesus yang menanyai mereka: bagaimana pemahaman mereka tentang Mesias (42a). Mereka tahu dengan pasti bahwa Mesias yang dinantikan adalah keturunan Daud, seperti yang mereka baca dalam nubuatan nabi-nabi. Mereka memahami secara hurufiah makna nubuatan ini maka penantian mereka pun adalah melihat kepada garis keturunan Daud. Berdasarkan pemahaman inilah maka dengan lantang mereka menjawab pertanyaan Yesus (42b). Pemahaman sepotong ini telah membawa mereka kepada penantian yang sia-sia, karena mereka melupakan bagian Kitab Suci lain seperti yang dikutip oleh Yesus, dimana Daud menyatakan tentang Mesias (43- 44). Ketika mereka mendengar penjelasan Yesus yang berpijak pula dari kebenaran firman Tuhan, maka mereka menjadi mati kutu, tak kuasa lagi mempertahankan argumentasi mereka tentang Mesias anak Daud. Akhir bacaan kita mencatat bahwa sejak saat itu mereka tidak lagi berani menjebak Yesus dengan pertanyaan tipu muslihat mereka, karena mereka benar-benar mati kutu (44).

Betapa mengherankan, orang-orang Farisi yang menguasai Kitab Suci ternyata tidak mampu menjawab dengan tepat dan benar. Hal ini dikarenakan pemahaman yang sempit dan sepenggal-sepenggal akan firman Tuhan, sehingga mereka hanya terpaku pada apa yang tertera dan tertulis, dan bukan kepada kebenaran yang diungkapkan secara utuh dan berkesinambungan. Kita menyadari betapa berbahayanya pemahaman demikian, karena akan membawa kita kepada pengharapan yang sia-sia. Apabila kita salah memahami firman Tuhan maka akan berakibat: pengenalan yang sempit akan Yesus Kristus, kehidupan rohani yang dangkal, dan pengharapan yang tidak pernah berujung kenyataan. Betapa sia-sianya hidup iman kita!

Renungkan: Jangan mudah puas dengan pemahaman Anda saat ini, teruslah belajar menggali dan memahami firman Tuhan dengan benar dan utuh, sehingga Anda memiliki pemahaman yang benar dan pengharapan yang pasti.

(0.94) (Mat 21:23) (sh: Motivasi di balik pertanyaan (Jumat, 25 Februari 2005))
Motivasi di balik pertanyaan

Orang yang mencari kebenaran tentu akan banyak bertanya. Ia akan mencari jawab yang boleh memuaskan pikirannya, hatinya, dan akhirnya memutuskan untuk menerima atau menolak kebenaran itu.

Pertanyaan para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi tentang asal muasal kuasa Tuhan Yesus adalah pertanyaan masuk di akal. Tuhan Yesus tidak langsung menjawab pertanyaan mereka karena Ia mau menguji ketulusan mereka, apakah mereka bertanya karena mau percaya atau sedang mencari jalan menjebak Dia. Maka Ia balik bertanya.

Pertanyaan Tuhan Yesus kepada para pemimpin Yahudi ini (ayat Mereka+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">25a) ternyata tidak bisa mereka jawab. Lebih tepatnya mereka tidak mau menjawab. Mereka menghadapi dilema. Di satu sisi orang banyak mengagungkan Yohanes Pembaptis sebagai nabi (ayat Mereka+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">26). Kalau mereka menjawab baptisan Yohanes bukan dari surga, orang banyak akan kecewa dan meninggalkan mereka. Sebaliknya, kalau mereka mengakui baptisan Yohanes berasal dari surga maka jawaban itu menuding balik kepada mereka (ayat Mereka+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">25b). Kemunafikan mereka akan terbongkar. Jadi, mereka lebih baik menjawab, "Kami tidak tahu." (ayat Mereka+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">27a)

Sikap para pemimpin agama ini begitu munafik! Mereka mendengar, melihat, dan menyaksikan kebenaran di depan mereka. Namun, mereka menolak untuk memercayai-Nya. Mereka lebih memikirkan keselamatan status mereka daripada keselamatan rohani, yaitu dibenarkan oleh Tuhan Yesus.

Hari ini banyak orang yang hanya mencari selamat sendiri, bukan mencari kebenaran. Mereka tidak bersedia menanggung konsekuensi percaya dan menerima kebenaran karena hal itu bisa berarti kehilangan popularitas, karir, dan kenyamanan hidup. Terhadap orang-orang yang demikian, jawaban Tuhan Yesus kepada para pemimpin agama di atas memang sepantasnya: "Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu"(ayat Mereka+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">27b).

Renungkan: Bila kita tidak sungguh-sungguh percaya, maka ketidakpercayaan itu sudah menghakimi kita!

(0.93) (Mat 5:5) (full: ORANG YANG LEMAH LEMBUT. )

Nas : Mat 5:5

"Yang lemah lembut" adalah mereka yang rendah hati dan patuh kepada Allah. Mereka berlindung pada-Nya dan kehidupan mereka diserahkan sepenuhnya kepada-Nya. Mereka lebih memperhatikan pekerjaan Allah dan umat Allah daripada hal-hal yang mungkin terjadi pada diri mereka (Mazm 37:11). Orang yang lemah lembut inilah yang akhirnya akan memiliki bumi dan bukan mereka yang merampasnya dengan kekerasan.

(0.93) (Mat 10:26) (full: JANGANLAH KAMU TAKUT TERHADAP MEREKA. )

Nas : Mat 10:26

Pelayanan para murid bagi Kristus dan pertempuran mereka melawan Iblis membuka peluang bagi Iblis untuk menyerang mereka kembali (ayat Mat 10:16-25); namun mereka tidak perlu takut karena Roh Kudus dan Bapa di sorga akan menyertai mereka (ayat Mat 10:20,29-31). Mereka harus tetap setia kepada Firman Allah, berkhotbah secara terang-terangan, tegas, dan dengan berani.

(0.93) (Mat 21:28) (sh: Pemimpin yang buta (Sabtu, 26 Februari 2005))
Pemimpin yang buta

Mana lebih baik, mengatakan "ya", tetapi tidak melakukannya atau mengatakan "tidak", tetapi kemudian melakukannya? Itu yang Tuhan Yesus tanyakan kepada para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. Jawaban mereka menjadi dasar untuk Tuhan Yesus menghakimi mereka (ayat Mereka+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">31).

Para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi adalah pemimpin-pemimpin agama yang seperti anak sulung dalam kisah Tuhan Yesus tadi. Merekalah yang pertama-tama diberikan firman Tuhan. Tetapi sayang, mereka tidak menindaklanjutinya dengan memercayai lalu melakukan kehendak Surga. Akibatnya mereka tetap tinggal di luar Kerajaan Allah. Hal sebaliknya terjadi. Para pemungut cukai dan perempuan sundal adalah seperti anak kedua yang menyesali sikap berdosa mereka dan bertobat ketika Yohanes pembaptis menegor mereka. Contoh jelas kedua kelompok ini ternyata tidak membuat para pemimpin agama itu menyesali sikap mereka itu dan bertobat (ayat Mereka+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">32).

Mengapa para pemimpin agama ini begitu sulit untuk percaya dan bertobat? Pertama, mereka menganggap diri lebih tinggi daripada kebanyakan orang. Yang perlu bertobat adalah orang berdosa, bukan mereka. Kedua, para pemimpin agama ini dibutakan oleh status mereka. Mereka merasa bahwa sebagai pemimpin agama tidak mungkin mereka ditolak oleh Allah. Status menghalangi mereka untuk bertobat.

Masalah yang sama terjadi kini. Banyak pemimpin juga aktivis rohani yang tidak peka (baca: buta) akan kebutuhan pembaruan hidup dan ketaatan kepada firman. Mereka terlalu yakin dengan status mereka sehingga gagal untuk rendah hati menerima teguran. Akibatnya ganda. Mereka sendiri tidak masuk ke Kerajaan Surga dan menghalang-halangi orang lain untuk masuk (menjadi batu sandungan). Tuhan Yesus akan menghakimi mereka kelak, sama seperti Ia menghakimi para pemimpin agama bangsa Yahudi.

Camkanlah: Pertahankan gengsi, Anda akan kehilangan hidup. Lepas gengsi, hidup akan datang!

(0.93) (Mat 3:7) (full: ORANG FARISI DAN ORANG SADUKI. )

Nas : Mat 3:7

Dua kelompok agama yang utama di kalangan Yudaisme adalah golongan Farisi dan Saduki.

  1. 1) Golongan Farisi adalah golongan keagamaan orang Yahudi yang sangat menaati baik seluruh PL maupun penafsiran manusiawi mereka sendiri. Mereka secara khusus menekankan bahwa keselamatan dapat diperoleh dengan menaati hukum-hukum Allah secara harfiah dan penafsiran mereka tentang hukum itu. Mereka mengajarkan bahwa Mesias yang dinantikan akan menjadi seorang penguasa di bumi yang akan membantu Israel untuk menguasai semua bangsa dan memaksakan semua orang tunduk kepada hukum Allah. Sekalipun demikian, kesalehan mereka adalah kesalehan lahiriah tanpa kerohanian dalam hati mereka (Mat 23:25), dan mereka juga tidak bersedia mengakui kebobrokan sifat mereka. Pada umumnya mereka menentang Yesus dan ajaran-Nya bahwa hidup keagamaan itu menyangkut hati dan roh, dan bukan sekedar ketaatan lahiriah kepada perintah Kitab Suci (bd. Mat 9:14; 23:2-4; Luk 18:9-14).
  2. 2) Golongan Saduki adalah golongan liberal yang tidak menyukai perkara-perkara rohani. Sekalipun mengaku tunduk kepada hukum Allah, sesungguhnya mereka menyangkal banyak ajaran PL. Mereka menolak ajaran mengenai kebangkitan, malaikat, mukjizat, kekekalan dan hukuman yang akan datang. Kehidupan mereka secara moral lemah dan duniawi. Mereka juga merupakan golongan yang menganiaya Yesus (Mat 16:1-4).
(0.93) (Mat 10:9) (ende)

Maksud nasehat ini: seorang djangan tjemas-tjemas tentang hal-hal djasmani, atau terlalu mengindahkannja. Ia harus hidup sederhana dan mentjukupkan diri dengan redjeki jang patut diteguhkan kepada mereka oleh orang jang beladjar pada mereka.

(0.93) (Mat 20:16) (ende)

Umat Israel, dialah jang dipanggil terdahulu, jang kemudian, ialah bangsa-bangsa "kafir". Sukar masuk diakal orang Jahudi, bahwa mungkin "orang kafir" dapat mendahului mereka kedalam Keradjaan Allah, malah disamakan sadja dengan mereka didalam Keradjaan itu.

(0.93) (Mat 9:15) (jerusalem: mempelai itu bersama mereka) Mempelai itu ialah Yesus dan teman-temanNya tidak dapat berpuasa oleh karena berkat Yesus zaman Mesias sudah dimulai
(0.93) (Mat 13:38) (jerusalem: anak-anak Kerajaan....anak-anak si jahat) Ungkapan-ungkapan ini diambil dari bahasa Ibrani/Aram. Artinya: mereka yang menaklukkan diri kepada Pemerintahan Allah dan mereka yang takluk kepada Iblis.
(0.93) (Mat 22:16) (jerusalem: orang-orang Herodian) Ialah mereka yang mendukung wangsa Herodes, Mar 3:6+, dan memang siap melapor kepada pejabat-pejabat Roma apa yang akan dikatakan Yesus melawan Kaisar, sebagaimana mereka harapkan.
(0.93) (Mat 3:7) (ende: Orang parisi)

Mereka ini merupakan golongan Jahudi, jang terpandang paling "saleh" dan sebab itu sangat berpengaruh. Mereka memang pentjinta agama, hukum taurat dan adat-istiadat para nenek mojang, dan berusaha benar memenuhi segala sjarat-sjaratnja dengan teliti. Sebagian besar mereka adalah ahli taurat, jang dengan metodos tafsirannja menambah sjarat-sjarat hukum taurat dengan ratusan ketentuan dan larangan jang pitjik-pitjik. Tetapi kesalehan mereka dewasa itu terlalu bersifat lahiriah, tanpa tjinta. Jesus menamakan kesalehan itu kemunafikan, dan menjifatkan mereka (Mat 15:8) dengan menggunakan sabda Isaias (Yes 29:13) bahwa mereka menghormati Allah dengan bibirnja sedangkan hati mereka djauh dari padaNja. Mereka sangat sombong atas kesalehannja tetapi tjara berpikir dan sikap hidup mereka terlalu duniawi. Sebab itu mereka sukar dapat pertjaja akan seorang Mesias seperti Jesus, jang bukan dari golongan mereka; tidak beladjar padanja, malah berasal dari Galilea, sama sekali tidak berminat kepada politik untuk memerdekakan kaum Israel, kaum terpilih itu dari pendjadjahan orang kafir, dan jang adjaran dan tjita-tjitanja serba rohani, menurut roh kemiskinan, kerendahan hati dan penjangkalan diri. Hal ini mendjadi pokok-pangkal pertentangan mereka terhadap Jesus. "Orang saduki". Mereka menentang kesalehan dan tafsiran hukum kaum parisi, tetapi sehati dengan mereka dalam menentang dan mengedjar Jesus. Golongan itu sebagian besar terdiri dari imam-imam dan orang-orang kaja. Mereka boleh dikatakan orang rasionalis dan materialis, hidup mewah dan tidak pertjaja akan kebangkitan orang mati dan kehidupan abadi. Dalam politik mereka adalah oportunis dan sebab itu bersahabat dengan kaum pendjadjah.



TIP #02: Coba gunakan wildcards "*" atau "?" untuk hasil pencarian yang leb?h bai*. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA