Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 30 ayat untuk (76-3) Di AND book:61 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Ptr 2:11) (jerusalem: di hadapan Allah) Harafiah: di hadapan Tuhan. Sejumlah naskah tidak memuat kata-kata ini.
(0.98) (2Ptr 2:4) (bis: dimasukkan ke dalam jurang yang gelap)

dimasukkan ke dalam jurang yang gelap: beberapa naskah kuno: dirantai di dalam kegelapan.

(0.97) (2Ptr 3:10) (jerusalem: akan hilang lenyap) Yunani: akan ditemukan. Umumnya dianggap salah tulis dan diperbaiki. Pemusnahan dunia dengan api adalah suatu pikiran yang lazim pada filsuf-filsuf di zaman Yunani-Romawi dan juga dalam Apokaliptik Yahudi serta dalam naskah-naskah jemaat di Qumran. Ungkapan-ungkapan tradisionil itu di sini dimanfaatkan untuk memberitakan ajaran Kristen mengenai "Hari Tuhan", bdk 1Ko 1:8+.
(0.96) (2Ptr 1:18) (jerusalem: gunung yang kudus) Yang dimaksudkan barangkali gunung Sion, Maz 2:6; Yes 11:9; dll, atau gunung Sinai sebagai lambang gunung yang di atasnya Yesus dimuliakan.
(0.95) (2Ptr 1:19) (jerusalem: firman yang telah disampaikan oleh para nabi) Harafiah: firman kenabian. Yang dimaksudkan ialah Kitab Suci yang menubuatkan kemuliaan Mesias. Peristiwa pemuliaan Yesus di gunung merupakan awal pelaksanaan firman kenabian, sehingga kebenarannya terbukti.
(0.95) (2Ptr 3:4) (full: DI MANAKAH JANJI TENTANG KEDATANGAN-NYA ITU? )

Nas : 2Pet 3:4

Pada hari-hari terakhir dari periode di antara kedatangan Kristus yang pertama dan kedua, para guru palsu akan menyangkal bahwa Kristus akan datang kembali untuk membinasakan orang fasik dan dunia ini (bd. Wahy 19:11-21).

(0.95) (2Ptr 1:9) (jerusalem) 2Petrus di sini, sama seperti surat-surat Yohanes, bdk 1Yo 1:8+, memberi peringatan terhadap penganut-penganut aliran gnosis, yang menyangka dapat mengenal Allah meskipun tidak menaati perintah-perintahNya dan yang melupakan bahwa Allah telah menganugerahkan "kodratNya", 2Pe 1:4.
(0.95) (2Ptr 2:1) (sh: Kiat-kiat mengenal perilaku para penyesat (Rabu, 18 Oktober 2000))
Kiat-kiat mengenal perilaku para penyesat

Di mana ada yang asli, di situ ada yang palsu. Di mana ada ajaran yang benar, di situ pasti ada ajaran yang palsu. Sesuatu yang palsu itu selalu bertolak dari keberadaan aslinya. Bila tidak memiliki kepekaan membedakan yang benar dan yang palsu seseorang mungkin akan terjebak untuk memilih dan mengikuti yang palsu. Demikian pula dengan ajaran kebenaran dan ajaran sesat.

Melihat bahwa jemaat Tuhan sedang berhadapan dengan pengajar-pengajar yang mengajarkan ajaran sesat dan agar jemaat Tuhan tidak memilih yang palsu, Petrus pun mempersiapkan mereka secara pribadi. Langkah-langkah persiapan Petrus ini nampak dalam pasal Di+AND+book%3A61&tab=notes" ver="">1:5-9. Para penyesat yang harus dihadapi jemaat Tuhan selain berasal dari kalangan sendiri, mereka juga adalah penyesat-penyesat yang mahir menyusupkan ajaran mereka secara diam-diam. Namun, seperti halnya ilalang dan gandum yang sepintas lalu sulit untuk dibedakan, begitu pula kehadiran para penyesat itu. Ada kiat-kiat khusus yang diberikan kepada jemaat Tuhan agar dapat membedakan ajaran yang benar dan ajaran yang menyesatkan. Pertama, dalam perilaku sehari-harinya, para penyesat itu lebih mengutamakan praktik pemuasan hawa nafsu daripada menjalankan dan mempertahankan kesucian Allah (1, 2). Kedua, ajaran mereka menyangkal Kristus dan penebusan-Nya (1). Ketiga, pelayanan mereka didasarkan pada keinginan mencari untung (3). Keempat, tujuan pelayanan mereka adalah mencemarkan dan menghina kedaulatan Allah (10a).

Sepak terjang para penyesat telah menjadi isu internasional. Kehadiran dan keberadaan mereka mewabah di mana-mana. Artinya, mereka akan selalu ada di tengah-tengah jemaat yang percaya dan beriman kepada Kristus. Mereka bisa tampak berjiwa misioner, bahkan mereka lebih giat dari Kristen sejati. Tetapi bila Kristen memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan dan hidup di dalam kebenaran-Nya, Kristen tidak perlu takut terpedaya. Untuk itu tetaplah tekun membaca firman Tuhan dan setia melakukan kehendak-Nya.

Renungkan: Dengan kesiapan rohani yang mapan, matang, jernih, dan kesigapan gerak, Kristen pasti mampu menghadapi bahaya para pengajar-pengajar sesat yang berupaya menggoyahkan keyakinan iman kepada Tuhan Yesus Kristus.

(0.94) (2Ptr 2:10) (full: MENGHINA PEMERINTAHAN ... MENGHUJAT KEMULIAAN. )

Nas : 2Pet 2:10

Petrus berbicara tentang orang tidak benar dan amoral yang seperti golongan homoseksual di Sodom (ayat 2Pet 2:8; bd. Kej 19:4-11), membenci segala bentuk kekuasaan yang membatasi kejahatan, termasuk Kristus dan Firman-Nya.

(0.94) (2Ptr 3:11) (full: BETAPA SUCI DAN SALEHNYA KAMU HARUS HIDUP. )

Nas : 2Pet 3:11

Karena Allah akan segera membinasakan dunia dan menghakimi orang yang tidak benar, kita jangan menjadi terikat dengan sistem dunia atau hal-hal tertentu di dalamnya. Semua nilai, sasaran, dan maksud hidup kita harus dipusatkan pada Allah dan harapan akan langit baru dan bumi baru (ayat 2Pet 3:13;

lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA; dan

lihat art. PENGUDUSAN).

(0.94) (2Ptr 3:12) (full: MEMPERCEPAT KEDATANGAN HARI ALLAH. )

Nas : 2Pet 3:12

Gereja dapat membantu memperpendek waktu sebelum kedatangan Kristus dengan

  1. (1) menyerahkan diri kepada penginjilan dan pekerjaan misioner di seluruh dunia (ayat 2Pet 3:9; Mat 24:14), dan
  2. (2) sungguh-sungguh mendambakan kedatangan-Nya dengan berdoa, "Datanglah, Tuhan Yesus" (Wahy 22:20; bd. Mat 6:10).
(0.94) (2Ptr 1:4) (jerusalem: Dengan jalan itu) Ialah dengan kemuliaan dan kuasa Kristus. Ini menghubungkan panggilan yang ditanggapi dengan masa mendatang yang dijanjikan
(0.94) (2Ptr 3:14) (sh: Terus maju, atau diam dan terjatuh! (Minggu, 22 Oktober 2000))
Terus maju, atau diam dan terjatuh!

Dalam menantikan penggenapan janji Allah akan kedatangan Kristus yang kedua, Kristen harus aktif mempersiapkan diri. Tujuannya adalah ketika hari itu tiba, Kristen kedapatan tidak bercacat dan tidak bernoda di hadapan-Nya. Karenanya kehidupan Kristen dapat diibaratkan seperti seorang pengendara sepeda. Untuk tetap mempertahankan keseimbangan tubuhnya, sepeda tersebut harus terus dikayuh, hingga tiba pada tujuan yang dikehendakinya dengan selamat.

Sehubungan dengan usaha Kristen mempersiapkan dirinya, Petrus mengingatkan jemaat Tuhan untuk kedua kalinya agar berjalan dan bertumbuh dalam anugerah dan pengenalan akan Tuhan. Pengenalan akan Tuhan memiliki peranan penting karena ditekankan pada awal dan akhir surat Petrus. Tujuan Petrus adalah mengingatkan jemaat Tuhan bahwa tanpa pengenalan yang benar akan Tuhan, mustahil manusia mampu mempersiapkan dirinya menyongsong hari itu.

Seperti halnya jemaat Tuhan waktu itu hidup dalam penantian akan datangnya Kristus kedua kali, kita pun masih berada dalam masa yang sama. Yang harus kita lakukan sekarang adalah memikirkan bagaimana cara mengisi hari-hari penantian itu. Mungkin kita bukan orang yang terbiasa berpikir serius, apalagi memikirkan hal-hal spiritual dan kekal seperti itu. Tapi tidak ada pilihan lain bagi kita selain terus mengayuh kehidupan yang kita jalani. Ketika langit dan bumi berada di ambang kehancuran, ketika semua kerajaan yang dibangun oleh kepintaran dan keperkasaan manusia tumbang dan waktu berhenti, ketika itu tidak ada lagi kesempatan bagi kita untuk mengubah apa yang pernah kita lakukan.

Renungkan: Mulai sekarang berpikirlah untuk mengisi hari-hari di depan kita sesuai dengan kehendak Allah.

Bacaan untuk Minggu ke-19 sesudah Pentakosta Yehezkiel 18:25-29 Filipi 2:1-11 Matius 21:28-32 Mazmur 25:1-10 Lagu: Kidung Jemaat 370

(0.94) (2Ptr 2:4) (full: MALAIKAT-MALAIKAT ... MELEMPARKAN MEREKA KE DALAM NERAKA. )

Nas : 2Pet 2:4

Ayat ini rupanya menunjuk kepada malaikat yang ikut memberontak bersama Iblis melawan Allah

(lihat cat. --> Yeh 28:12),

[atau ref. Yeh 28:12]

menjadi roh jahat yang dibicarakan dalam PB. Mengapa ada roh-roh jahat dalam gua-gua gelap, dan yang lain bebas untuk bekerja bersama dengan Iblis di bumi ini tidak dijelaskan dalam Alkitab (bd. Yud 1:6;

lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).

(0.94) (2Ptr 2:8) (full: JIWANYA YANG BENAR ITU TERSIKSA. )

Nas : 2Pet 2:8

Ciri khas yang penting dari umat yang sungguh-sungguh benar ialah bahwa mereka mengasihi kebenaran dan membenci kejahatan

(lihat cat. --> Ibr 1:9).

[atau ref. Ibr 1:9]

Jiwa mereka susah dan tersiksa (ayat 2Pet 2:7-8) oleh dosa, kebejatan, dan kejahatan di dalam dunia

(lihat cat. --> Yeh 9:4;

[atau ref. Yeh 9:4]

Yoh 2:13-17; Kis 17:16).

(0.94) (2Ptr 3:16) (full: SURATNYA ... TULISAN-TULISAN LAIN. )

Nas : 2Pet 3:16

Petrus berbicara tentang surat-surat Paulus sebagai setingkat dengan tulisan-tulisan Kitab Suci yang diilhamkan dan berkuasa, yaitu PL. Bila kita berbicara mengenai "Kitab Suci" dewasa ini, yang dimaksudkan ialah baik kitab-kitab dalam PL maupun PB, yaitu berita Allah yang asli kepada umat manusia dan kesaksian-Nya terhadap tindakan penyelamatan di dalam Yesus Kristus

(lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).

(0.94) (2Ptr 1:3) (jerusalem: kuasaNya yang mulia dan ajaib) Harafiah: kemuliaan dan kuasaNya sendiri, "Kemuliaan" itu ialah tanda-tanda yang dengannya Yesus telah menyatakan keilahianNya, bdk Yoh 1:14+ dan Mar 16:17; Ibr 2:4, khususnya waktu dimuliakan di gunung, 2Pe 1:16-18. "Kuasa" itu entah kekuasaan alamiah atau kuasaNya untuk membuat mujizat. Kedua sifat ilahi yang bersangkutan dengan panggilan Kristen itu, memberi apa saja yang perlu bagi hidup saleh, 1Ti 4:7+.
(0.94) (2Ptr 1:16) (jerusalem: dongeng-dongeng isapan jempol) Yang dimaksudkan ialah penganut-penganut gnosis yang menggunakan khayalan-khayalan untuk mempertahankan ajarannya yang sesat mengenai Parusia, bdk 2Pe 3:4-5; bdk 1Ti 1:4; 6:20. Sebaliknya, Petrus dan para rasul menyampaikan kejadian-kejadian yang mereka saksikan sendiri, Luk 1:2; Kis 1:8+; 1Yo 1:1-3. dan yang diteguhkan oleh kesaksian Bapa
(0.94) (2Ptr 1:1) (sh: Pengenalan akan Kristus (Sabtu, 14 Oktober 2000))
Pengenalan akan Kristus

Menjelang akhir hidupnya, Petrus menyempatkan diri menulis surat kepada jemaat Tuhan. Tujuan-nya adalah memberikan kekuatan sekaligus mengingatkan status rohani mereka sebagai orang-orang yang telah mengenal Kristus. Saat itu jemaat Tuhan sedang berada dalam bahaya yang serius dan nyata, yaitu berkembangnya banyak ajaran palsu yang jahat. Para pengajar tersebut mengatakan diri kristen, tetapi cara hidup mereka bertentangan dengan hal-hal yang diajarkan Yesus. Untuk meneguhkan iman percaya mereka kepada Kristus, Petrus memaparkan ulang keadaan dirinya ketika ia belum mengenal Kristus dan sesudah ia menerima dan mengenal Kristus. Simon Petrus, adalah dirinya ketika hidup di luar Kristus dan belum mengenal Kristus. Petrus adalah orang Yahudi yang setia pada Perjanjian Lama. Hamba Yesus Kristus, adalah status Petrus sejak hidup di dalam Kristus dan mengenal Kristus. Pada tahapan ini tubuh, jiwa, dan pikirannya menjadi milik Kristus. Karena itu Petrus harus taat dan tunduk pada perintah Allah. Rasul Yesus Kristus, menunjukkan bahwa dirinya diberi kuasa untuk menyaksikan kasih karunia Allah yang melimpah melalui pemberitaan firman Tuhan kepada setiap orang.

Pemaparan diri Petrus ini sebenarnya merupakan peng-identifikasian jemaat Tuhan masa itu dan masa sekarang. Jemaat yang semula tidak mengenal dan beriman kepada Kristus menjadi kenal dan beriman karena kasih karunia Allah. Melalui pengenalan akan Kristus, Allah menganugerahkan kuasa Illahi yang dikerjakan-Nya di dalam kita dan menyediakan bagi kita janji-janji-Nya yang besar.

Bila kita memahami landasan hidup Kristen yang dipaparkan di atas, hanya ada dua pilihan dalam hidup kita. Pertama, memilih untuk terus mengenal dan aktif menjalin persekutuan dengan-Nya, dan dikaruniai kemampuan untuk memancarkan kodrat Illahi dalam kehidupan setiap hari. Kedua, memilih untuk pasif bersekutu dengan Allah tapi terlibat aktif dalam kegiatan nafsu duniawi. Pilihan yang paling tepat adalah pilihan yang dari saat ke saat membawa kita pada pertumbuhan yang sehat terhadap pengenalan dan iman kepada Yesus Kristus.

Renungkan: Melalui pengenalan akan Kristus, Kristen dimampukan untuk terus maju dan bertumbuh. Sebab itu mustahil bagi Kristen memiliki kodrat Illahi dan menerima kuasa-Nya tanpa mengenal-Nya.

(0.94) (2Ptr 3:1) (sh: Pola hidup instant (Jumat, 20 Oktober 2000))
Pola hidup instant

Banyak alasan mengapa manusia senang dengan kebiasaan instant. Misalnya, untuk mengatasi rasa lapar tidak perlu harus memasak terlebih dahulu, sebab restoran siap saji telah menyediakan berbagai makanan sesuai selera. Lalu untuk memenuhi keinginan seksual, tidak perlu harus menikah dulu, sebab kegiatan-kegiatan seksual di luar nikah sudah menjadi hal yang biasa, dan masih banyak contoh-contoh lain. Cepat, praktis, tidak buang-buang waktu, mendatangkan kepuasan dan kenikmatan. Itulah tanggapan masyarakat tentang gaya hidup instant.

Bila dalam pemenuhan kebutuhan jasmani saja orang tidak sabar, apalagi menanti kepastian untuk kehidupan kekal? Bagi sebagian orang, menanti hanya akan membuat hilangnya kesabaran. Ini nampak dari respons yang diberikan terhadap ajaran tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua di zaman Petrus. Ada orang-orang yang meresponinya dengan sikap apatis, ragu-ragu, dan tidak percaya. Ada yang beranggapan bahwa kedatangan Tuhan itu hanya akan membatasi kemerdekaan dan kebebasan dirinya dengan aturan-aturan. Bahkan ada yang mengejek dengan mengisi penantian itu untuk pemuasan hawa nafsu. Namun, seperti yang Petrus katakan, bahwa keadaan seperti itulah yang terjadi.

Keraguan terhadap janji-janji Allah muncul dari sikap tidak sabar yang berujung pada ketidakpercayaan manusia bahwa Allah akan menggenapi janji-Nya. Sama halnya ketika nabi-nabi Perjanjian Lama menubuatkan kedatangan Mesias, umat yang ada dalam masa itu tidak sempat melihat penggenapan janji Allah, tetapi umat yang hidup dalam Perjanjian Baru, mengalami penggenapan janji-Nya.

Sekarang ini Kristen hidup di dua zaman. Pertama, zaman penggenapan janji Allah akan kedatangan Kristus sebagai Mesias yang menyelamatkan umat manusia dari dosa. Kedua, zaman penantian akan penggenapan janji Allah tentang kedatangan Yesus yang kedua untuk menghakimi dan meminta pertanggung jawaban kita. Hal yang paling mungkin dilakukan Kristen pada masa penantian ini adalah sabar, tetap berada di jalan aturan Allah, dan berpegang teguh pada janji-janji-Nya.

Renungkan: Manusia tidak berhak menuntut Allah memenuhi janji-Nya menurut kehendak manusia dan tidak berhak menuntut Allah bergaya hidup instant.



TIP #32: Gunakan Pencarian Khusus untuk melakukan pencarian Teks Alkitab, Tafsiran/Catatan, Studi Kamus, Ilustrasi, Artikel, Ref. Silang, Leksikon, Pertanyaan-Pertanyaan, Gambar, Himne, Topikal. Anda juga dapat mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan ayat-ayat yang anda inginkan melalui pencarian Referensi Ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA