Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 35 ayat untuk (77-8) Untuk AND book:61 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Ptr 1:3) (bis: untuk menikmati)

untuk menikmati: beberapa naskah kuno: melalui.

(0.98) (2Ptr 3:11) (ende)

Pastinja achirat dunia ini mendorong manusia, untuk hidup baik.

(0.97) (2Ptr 1:10) (ende)

Usaha jang tekun akan memiliki kebadjikan, berpaedah untuk menghindarkan orang dari bahaja buta-iman.

(0.95) (2Ptr 1:16) (ende)

Kedatangan Kristus jang kedua itu bukan dongeng. Petrus, Jakobus dan Joanes, jang dulu menjaksikan Kristus berubah rupa, memandang kedjadian itu sebagai gambaran untuk kedatangan Kristus kelak.

(0.95) (2Ptr 3:2) (ende)

Orang kristen diadjak untuk sungguh-sungguh merenungkan adjaran-adjaran jang benar sebagaimana diadjarkan Kristus, dan disampaikan kepada mereka oleh para rasul.

(0.95) (2Ptr 3:7) (full: TERPELIHARA DARI API )

Nas : 2Pet 3:7

(versi Inggris NIV -- "terpelihara untuk api"). Karena dosa telah mencemarkan langit dan bumi, Allah bertekad untuk membinasakan langit dan bumi sama sekali dengan api (ayat 2Pet 3:7,10,12). Hari ini pasti akan tiba sebagaimana halnya air bah pada zaman Nuh. Campur tangan Allah untuk membersihkan bumi dengan api menunjukkan bahwa Dia tidak akan selamanya membiarkan dosa tidak terhukum.

(0.94) (2Ptr 1:1) (ende)

SURAT KEDUA SANTU PETRUS

KATA PENGANTAR

Pengarang dan waktu ia menulis

Keaslian daripada surat ini djauh lebih banjak dipersoalkan dari pada surat- surat lainnja dalam Perdjandjian Baru. Sepintas lalu, pertentangan ini seperti tak ada alasannja. Surat dibuka dengan utjapan selamat dari ,Simon Petrus, abdi dan rasul Jesus Kristus". Pengarang menjatakan dirinja penjaksi mata terhadap peristiwa Kristus berubah rupa digunung Tabor (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">1:16-18), suatu pernjataan tak langsung tetapi djelas dimaksudkan Petrus (Mk. 9:2). Dan dalam Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">3:1 penulis menegaskan babwa inilah "surat kedua jang kutulis untuk kamu", suatu penegasan, jang menurut konteks, hanja dapat dikenakan kepada surat I Petr.

Kalau bukan Petrus, siapakah pengarang sebenarnja? Kemungkinan adanja seorang pengarang lain disarankan oleh mereka jang berpendapat bahwa surat ini ditulis kemudian dari masa rasul-rasul. Pada tempat pertama, terang-terangan bahwa dikalangan Para pembatja terdapat orang-orang jang mulai bimbang akan kedatangan-kedua dari Kristus (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">3:3). Dikalangan orang kristen purba ada hidup suatu kejakinan bahwa kerobohan Jerusalem dan achirat dunia itu berhubungan erat (Mt. 24:2). Tak akan ada keragu-raguan mengenai kedatangan Kristus kedua, andaikata hal itu tak dituturkan djustru berdampingan dengan kerobohan Jerusalem. Ini menundjukkan bahwa sekurang-kurangnja sudah beberapa tahun lewat sedjak robohnja kota Jerusalem pada tahun 70. Tetapi Petrus sudah wafat sebelum peristiwa itu terdjadi.

Penulis menampik kritik itu dengan menundjukkan tak pastinja kedatangan-kedua Kristus (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">3:8-10). Akan tetapi penulis dari surat pertama Petrus merasa tak perlu memperkatakan soal itu. Untuk dia, seperti djuga untuk banjak orang kristen purba "achirat dari segala sesuatu itu sudah dekat" (I Petr. 4:7,17). Penulis surat II Petr. ternjata hidup pada periode jang lebih kemudian.

Tambahan pula, dalam II Petr 3:4 "bapa-bapa" kepada siapa ia alamatkan suratnja "sudah tidur njenjak" atau mati. Ini dapat dikenakan kepada generasi pertama dari orang kristen purba, dan telah dibuat djauh lebih dahulu daripada achir masa rasul-rasul. Serupa dengan itu ialah penjebutan nabi-nabi dan"rasul- rasulmu" (jakni mereka jang telah mengabarkan Indjil kepada para pembatja) jang kedua-duanja adalah manusia-manusia penghuni masa jang sudah lampau (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">3:2). Dalam Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">3:15-16 Pengarang berbitjara tentang "segala surat" St. Paulus. Ini menundjukkan bahwa sekurang-kurangnja sebagian besar daripada surat-surat jang kita kenal sekarang ini telah ditulis dan dipandang sebagai Kitab Kudus. Dan rupanja tertulis sezaman dengan Kitab-Kitab Kudus jang diwahjukan sebelum kematian rasul tsb.

Achirnja, menilik masa penulisannja, surat ini seakan-akan banjak bergantung kepada surat Judas.

Djika surat Judas ditulis sesudah tahun 70 (dan rupanja demikian), maka rasul Petrus tak pernah sudah dapat menulis surat ini.

Sebab-sebab mengapa orang berpendapat bahwa surat kedua Petrus ini ditulis kemudian, dan bukan oleh Petrus sendiri, banjak sedikitnja diperteguh oleh perbandingan gajabahasanja dengan Surat Pertama Petrus. Kedua surat itu sudah terang tidak berasal dari tangan jang sama. Sekalipun penggunaan djurutulis- djurutulis jang berlainan bisa membatalkan dugaan ini, toh tak dapat ia merobah dugaan akan adanja pengarang jang berbeda.

Bagaimana sekalipun berlainan pendapat orang tentang penulis surat ini, namun kesimpulan jang dapat kita ambil ialah surat ini ditulis beberapa waktu setelah- tahun 70, oleh seorang djurutulis jang dengan tepat dan teliti menuliskan buah pikiran gurunja.

Pembatja dan peristiwa

Djika Petrus sendirilah penulis surat ini, maka pembatja-pembatjanja terdiri dari umat beriman jang disebut dalam Surat Pertama Petrus (I Petr. 1:1), karena ia menegaskan bahwa kini buat kedua kalinja ia bersurat kepada mereka (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">3:1). Tetapi andaikata penulisnja bukan Petrus, maka akan tak djelas siapakah pembatja-pembatjanja, selain daripada bahwa pembatja-pembatja itu orang kristen (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">1:1), dan Peristiwa dan maksud surat ini djuga tidak dapat menentukan umat untuk siapa surat itu ditulis. Penulis mengadjak pembatjanja untuk menilai tinggi imannja, akan memiliki kebadjikan-kebadjikan, dan menghindarkan dosa serta adjaran-adjaran sesat. Nasehat jang achir ini agak penting, karena disini disinggung adjaran daripada beberapa pengadiar palsu, jang oleh adjaran dan kehidupan dan hidupnja jang tak susila, menjebabkan banjak orang kristen "mengikuti perbuatan mereka jang sesat", dan memperkosa "djalan kebenaran" (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">2:2). Meradjalelanja bahaja ini, jang rupanja tjukup umum dimasa ini memberi kesempatan istimewa untuk menulis surat ini. Tidak ada tanda-tanda jang menundjukkan tempat, dimana surat itu ditulis.

Gaja bahasa

Surat ini dibuka dengan suatu salam dan beberapa utjapan pribadi pengarang (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">1:16-18; 3:1,15). Bagaimanapun djuga, ada kemungkinan bahwa pengarang mempergunahan bentuk surat, dengan maksud membentangkan buah pikirannja tentang beberapa soal besar jang dihadapi umat beriman masa itu. Surat ini -- menilik bentuknja -- berupa suatu kotbah. Ini diperkuat lagi oleh penutup kotbah itu jang tak dikenakan kepada suatu pribadi tertentu. (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">3:17-18).

Adjaran didalamnja

Karena ditulis djauh kemudian, isi surat ini mengemukakan adjaran Kristus dan misterinja setjara lebih bagus dan mendalam. Disini setjara singkat kita sebutkan beberapa misteri: Dahulunja terselubung dalam dosa dan kesesatan (1:4; 2:18,20) kini orang kristen sudah ditebus oleh Kristus Jesus (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">2:1) Penebus (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">1:1,11; 2:20;3: 2,18). Penebus ini serentak djuga Allah (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">1:1,11), Putera kesajangan Bapa (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">1:17) dan lajak disebut "Tuhan" (1:2,8,11,14,16; 2:20; 3:2,15,18), suatu gelaran jang dalam Perdjandjian Lama diberikan kepada Allah Bapa. Kemuliaan ilahi, jang setjara singkat diperlihatkan dibumi ini (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">1:16-17), kini dipermuliakan sampai keabadian (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">3:18).

Inilah Penjelamat itu, jang sudah memberi bantuan kepada manusia untuk mengambil bahagian dalam djandjian ilahinja (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">1:4; 3:4,9,13), dan dalam wudjud ilahi itu sendiri (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">1:4). Jang terpenting antara anugerah-anugerah ilahi ini ialah iman (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">1:1), jang berlandaskan pengetahuan akan Kristus (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">1:2), jang semakin bertambah djua berkat latihan kebadjikan (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">1:5-8; 3:18). Orang harus tekun berusaha dalam hal ini (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">1:10; 3:18,14,17) supaja ia bisa mentjapai keselamatan abadi disurga (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">1:11). Pada pihak lain, berdosa (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">2:2,10) dan menjangkali Kristus (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">2:1) ahan membawa orang kepada siksa kekal (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">2:3,9,17). Siksa kekal ini telah dialami oleh para machluk jang durhaka (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">2:4) dan orang-orang djahat dimasa lampau (2:5-91).

Salah satu motip terkuat jang mendorong manusia untuk hidup baik ialah kepastian tentang kedatangan jang kedua Kristus (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">1:16; 3:11-14). Sekalipun beberapa orang bimbang akan hal itu (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">3:3) namun penjaksian rasul (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">1:16-18) dan sabda nabi (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">1:19) merupakan djaminan jang tjukup. Kitab Kudus, diwahjukan oleh Roh Kudus dan tentang kedatangan jang kedua Kristus (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">1:16; 3:11-14). Sekalipun beberapa orang bimbang akan hal itu (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">3:3) namun penjaksian rasul (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">1:16-18) dan sabda nabi (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">1:19) merupakan djaminan jang tjukup. Kitab Kudus, diwahjukan oleh Roh Kudus dan berisikan sabda Allah sendiri, tidak dapat berdusta (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">1:20-21). Ketakpastian kedatangan jang kedua Kristus itu (Untuk+AND+book%3A61&tab=notes" ver="ende">3:10) tidak berarti bahwa itu tidak benar. Tambahan lagi, tjorak dugaan manusia itu lain daripada dugaan Allah (5:8). Tjukuplah halau orang kristen merenungkan kemuliaan hari itu (5:10-13).

(0.94) (2Ptr 1:5) (ende)

Kalau umat beriman ingin ambil bagian dalam kehidupan ilahi, mereka hendaknja mendjauhkan hawa napsu dan hasrat-hasrat duniawi, dan menjiapkan diri untuk lajak menerima djandjian ilahi jang sebesar itu.

(0.94) (2Ptr 1:5) (sh: Diawali oleh iman, diakhiri dengan kasih (Minggu, 15 Oktober 2000))
Diawali oleh iman, diakhiri dengan kasih

Panggilan, kuasa Illahi, dan janji-janji Allah yang besar untuk masa depan kekal janganlah dijadikan dasar untuk membenarkan Kristen menjadi manusia yang statis, pasif, dan tanpa inisiatif. Seharusnya Kristen terdorong aktif untuk memacu semangat kekristenannya, penuh inisiatif dan dinamis. Sikap ini mengarahkan Kristen pada pertumbuhan dan perkembangan yang normal, sehat, dan bertanggung jawab. Tidak hanya itu, Kristen juga dimampukan untuk menjalani kehidupannya dengan penuh dinamika, bertumbuh, dan berkembang. Keadaan seperti ini hanya akan dialami oleh setiap orang yang telah melekatkan diri dalam jalinan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus dan tidak membiarkan diri hidup dalam kepasifan tanpa inisiatif.

Kristen telah terlibat dalam panggilan, kuasa, dan janji-janji Allah. Hal itu membawa dampak pada kemampuan kita untuk memancarkan sifat-sifat baik seperti: kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan (takut akan Tuhan), kasih kepada saudara-saudara, dan kasih kepada semua orang. Semua sifat ini harus ada dalam diri kita sebagai orang-orang yang percaya kepada-Nya. Dan apabila semua sifat-sifat ini telah Kristen tambahkan pada imannya, maka Allah akan membuat kita giat dan berhasil dalam pengenalan akan Yesus Kristus, Tuhan kita (8).

Perhatikan dan selidikilah pengenalan Anda akan Yesus Kristus! Jika Anda belum mengenal benar siapa Yesus Kristus berarti Anda belum menambahkan sifat-sifat baik itu dalam kehidupan beriman Anda. Sebaliknya jika sudah memiliki pengenalan yang benar akan Dia, berarti sifat-sifat itu harus segera ditambahkan.

Renungkan: Rahasia kehidupan rohani kita terletak pada pengenalan akan Tuhan Yesus Kristus. Tanpa itu kerohanian kita akan mengalami kemunduran. Kita akan kalah karena gagal mengatasi dosa yang setiap saat mengganggu hidup kita.

Bacaan untuk Minggu ke-18 sesudah Pentakosta Yesaya 55:6-11 Filipi 1:21-27 Matius 20:1-16 Mazmur 27:1-9 Lagu: Kidung Jemaat 441

(0.94) (2Ptr 1:3) (ende)

Kepada setiap orang jang mengikutiNja, Kristus berikan segala sesuatu jang perlu untuk hidup sutji. Kepada para pengikutNja, Ia berikan ilmu mengenali DiriNja. Tanda-tanda seperti misalnja perubahan rupa digunung Tabor, menundjukkan betapa mendahsjatkan kuasa Kristus.

(0.94) (2Ptr 1:3) (full: SEGALA SESUATU YANG BERGUNA UNTUK HIDUP YANG SALEH. )

Nas : 2Pet 1:3

Kasih Bapa sorgawi kita, keselamatan melalui Yesus Kristus, syafaat Kristus bagi kita di sorga, baptisan Roh Kudus dan perihal Ia mendiami kita, persekutuan dengan orang kudus, dan Firman Allah yang diilhami sudah memadai untuk memenuhi semua kebutuhan hidup dan kesalehan orang percaya (Mat 11:28-30; Ibr 4:16; 7:25; 9:14)

  1. 1) Tidak diperlukan tambahan hikmat manusia, teknik atau teori untuk melengkapi kecukupan Firman Allah yang menyatakan keselamatan sempurna kita dalam Kristus. Kata-kata Yesus, kepercayaan rasuli PB dan kasih karunia Allah sudah memadai pada hari-hari awal gereja untuk memenuhi kebutuhan orang yang terhilang, bahkan masih sama memadai sekarang ini. Tidak ada sesuatu pun yang dapat menambahkan ketinggian, kedalaman, kekuatan, dan pertolongan daripada apa yang dinyatakan dan disediakan oleh Yesus sendiri dan disaksikan oleh para rasul dalam penyataan alkitabiah. Yesus Kristus sajalah "jalan dan kebenaran dan hidup" (Yoh 14:6).
  2. 2) Jikalau Injil yang kita percayai tampaknya kurang memadai dewasa ini, hal itu terjadi sebab Injil kita adalah kurang dari Injil Kristus dan para rasul.
(0.94) (2Ptr 3:10) (jerusalem: akan hilang lenyap) Yunani: akan ditemukan. Umumnya dianggap salah tulis dan diperbaiki. Pemusnahan dunia dengan api adalah suatu pikiran yang lazim pada filsuf-filsuf di zaman Yunani-Romawi dan juga dalam Apokaliptik Yahudi serta dalam naskah-naskah jemaat di Qumran. Ungkapan-ungkapan tradisionil itu di sini dimanfaatkan untuk memberitakan ajaran Kristen mengenai "Hari Tuhan", bdk 1Ko 1:8+.
(0.93) (2Ptr 1:10) (sh: Berani membuktikan? Siapa takut! (Senin, 16 Oktober 2000))
Berani membuktikan? Siapa takut!

Benarkah pada bagian ini Petrus mengajarkan tentang adanya kerjasama Allah dan manusia dalam proses keselamatan? Bukankah Kristen diajarkan bahwa tanpa panggilan, anugerah kematian Kristus, tak seorang pun dapat selamat dan hidup benar di hadapan Allah, dan itu berarti bahwa manusia sama sekali tidak terlibat dalam proses keselamatan? Benar! Tetapi ketika manusia berdosa itu dibebaskan dari dosa, dikuduskan, dan ditempatkan dalam karya keselamatan Allah, maka ia bertanggung jawab untuk mempertahankan kekudusan dan giat untuk mengalami pertumbuhan dalam kekudusan keselamatan itu. Karena seseorang yang berada dalam anugerah allah tidak mungkin bertahan dalam dosa, justru ia akan berjuang meninggalkan dosa-dosa dalam kehidupan lamanya.

Agar manusia dapat hidup dan bertumbuh dalam keselamatan dibutuhkan sikap hidup responsif terhadap semua perintah, janji, dan anugerah Allah. Iman memang anugerah Allah, tetapi seseorang yang hidup beriman akan menjaga hidupnya dalam ketaatan dan kekudusan di hadapan Allah.

Seperti halnya seekor anak burung yang baru belajar terbang, perlu sesering mungkin mengepakkan sayapnya dan belajar terbang. Semakin sering anak burung itu mengepakkan sayapnya untuk dapat terbang, semakin mahir ia terbang, dan dengan demikian sempurnalah predikatnya sebagai burung. Sebaliknya, bila anak burung itu malas mengepakkan sayapnya untuk belajar terbang, maka ia tidak hanya tidak akan mahir mengangkasa tapi juga keabsahannya sebagai burung diragukan. Kristen pun demikian. Semakin kita taat, setia, tekun dan giat bertumbuh, semakin kita mantap meyakinkan keimanan dan kekristenan kita. Sebaliknya, semakin kita pasif, statis, dan tanpa inisiatif dalam pertumbuhan dan usaha membuktikan keyakinan iman kepada Kristus, semakin kita goyah meyakini iman.

Renungkan: Bila seorang mengaku memiliki keyakinan iman kepada Tuhan Yesus Kristus, hal itu perlu disertai oleh ketaatan dan usaha pembuktian melalui sikap hidup dan perilaku sehari-hari. Bagaimana dengan Anda, bila Anda ditantang untuk membuktikan keyakinan iman Anda, mampukah Anda dengan pola kekristenan Anda yang sekarang membuktikannya?

(0.93) (2Ptr 3:14) (sh: Terus maju, atau diam dan terjatuh! (Minggu, 22 Oktober 2000))
Terus maju, atau diam dan terjatuh!

Dalam menantikan penggenapan janji Allah akan kedatangan Kristus yang kedua, Kristen harus aktif mempersiapkan diri. Tujuannya adalah ketika hari itu tiba, Kristen kedapatan tidak bercacat dan tidak bernoda di hadapan-Nya. Karenanya kehidupan Kristen dapat diibaratkan seperti seorang pengendara sepeda. Untuk tetap mempertahankan keseimbangan tubuhnya, sepeda tersebut harus terus dikayuh, hingga tiba pada tujuan yang dikehendakinya dengan selamat.

Sehubungan dengan usaha Kristen mempersiapkan dirinya, Petrus mengingatkan jemaat Tuhan untuk kedua kalinya agar berjalan dan bertumbuh dalam anugerah dan pengenalan akan Tuhan. Pengenalan akan Tuhan memiliki peranan penting karena ditekankan pada awal dan akhir surat Petrus. Tujuan Petrus adalah mengingatkan jemaat Tuhan bahwa tanpa pengenalan yang benar akan Tuhan, mustahil manusia mampu mempersiapkan dirinya menyongsong hari itu.

Seperti halnya jemaat Tuhan waktu itu hidup dalam penantian akan datangnya Kristus kedua kali, kita pun masih berada dalam masa yang sama. Yang harus kita lakukan sekarang adalah memikirkan bagaimana cara mengisi hari-hari penantian itu. Mungkin kita bukan orang yang terbiasa berpikir serius, apalagi memikirkan hal-hal spiritual dan kekal seperti itu. Tapi tidak ada pilihan lain bagi kita selain terus mengayuh kehidupan yang kita jalani. Ketika langit dan bumi berada di ambang kehancuran, ketika semua kerajaan yang dibangun oleh kepintaran dan keperkasaan manusia tumbang dan waktu berhenti, ketika itu tidak ada lagi kesempatan bagi kita untuk mengubah apa yang pernah kita lakukan.

Renungkan: Mulai sekarang berpikirlah untuk mengisi hari-hari di depan kita sesuai dengan kehendak Allah.

Bacaan untuk Minggu ke-19 sesudah Pentakosta Yehezkiel 18:25-29 Filipi 2:1-11 Matius 21:28-32 Mazmur 25:1-10 Lagu: Kidung Jemaat 370

(0.93) (2Ptr 1:1) (sh: Pengenalan akan Kristus (Sabtu, 14 Oktober 2000))
Pengenalan akan Kristus

Menjelang akhir hidupnya, Petrus menyempatkan diri menulis surat kepada jemaat Tuhan. Tujuan-nya adalah memberikan kekuatan sekaligus mengingatkan status rohani mereka sebagai orang-orang yang telah mengenal Kristus. Saat itu jemaat Tuhan sedang berada dalam bahaya yang serius dan nyata, yaitu berkembangnya banyak ajaran palsu yang jahat. Para pengajar tersebut mengatakan diri kristen, tetapi cara hidup mereka bertentangan dengan hal-hal yang diajarkan Yesus. Untuk meneguhkan iman percaya mereka kepada Kristus, Petrus memaparkan ulang keadaan dirinya ketika ia belum mengenal Kristus dan sesudah ia menerima dan mengenal Kristus. Simon Petrus, adalah dirinya ketika hidup di luar Kristus dan belum mengenal Kristus. Petrus adalah orang Yahudi yang setia pada Perjanjian Lama. Hamba Yesus Kristus, adalah status Petrus sejak hidup di dalam Kristus dan mengenal Kristus. Pada tahapan ini tubuh, jiwa, dan pikirannya menjadi milik Kristus. Karena itu Petrus harus taat dan tunduk pada perintah Allah. Rasul Yesus Kristus, menunjukkan bahwa dirinya diberi kuasa untuk menyaksikan kasih karunia Allah yang melimpah melalui pemberitaan firman Tuhan kepada setiap orang.

Pemaparan diri Petrus ini sebenarnya merupakan peng-identifikasian jemaat Tuhan masa itu dan masa sekarang. Jemaat yang semula tidak mengenal dan beriman kepada Kristus menjadi kenal dan beriman karena kasih karunia Allah. Melalui pengenalan akan Kristus, Allah menganugerahkan kuasa Illahi yang dikerjakan-Nya di dalam kita dan menyediakan bagi kita janji-janji-Nya yang besar.

Bila kita memahami landasan hidup Kristen yang dipaparkan di atas, hanya ada dua pilihan dalam hidup kita. Pertama, memilih untuk terus mengenal dan aktif menjalin persekutuan dengan-Nya, dan dikaruniai kemampuan untuk memancarkan kodrat Illahi dalam kehidupan setiap hari. Kedua, memilih untuk pasif bersekutu dengan Allah tapi terlibat aktif dalam kegiatan nafsu duniawi. Pilihan yang paling tepat adalah pilihan yang dari saat ke saat membawa kita pada pertumbuhan yang sehat terhadap pengenalan dan iman kepada Yesus Kristus.

Renungkan: Melalui pengenalan akan Kristus, Kristen dimampukan untuk terus maju dan bertumbuh. Sebab itu mustahil bagi Kristen memiliki kodrat Illahi dan menerima kuasa-Nya tanpa mengenal-Nya.

(0.93) (2Ptr 1:5) (full: MENAMBAHKAN KEPADA IMANMU. )

Nas : 2Pet 1:5

Petrus mencatat sifat-sifat baik yang harus dikembangkan oleh orang Kristen supaya menang dan berbuah secara rohani di hadapan Allah (ayat 2Pet 1:8). Frasa "sungguh-sungguh berusaha" (versi Inggris NIV -- "berusaha sekuat-kuatnya") menunjukkan bahwa orang percaya harus terlibat secara aktif dalam pertumbuhan Kristen (bd. Fili 2:12-13). Mereka yang menjadi orang Kristen harus langsung berusaha untuk menambahkan ketujuh sifat ini kepada iman mereka (ayat 2Pet 1:5-8). Perhatikan bahwa sifat-sifat kesalehan tidaklah bertumbuh secara otomatis tanpa usaha kita yang tekun untuk mengembangkannya

(lihat art. PERBUATAN-PERBUATAN DOSA DAN BUAH ROH).

(0.93) (2Ptr 2:3) (full: KARENA SERAKAHNYA ... DENGAN CERITA-CERITA ISAPAN JEMPOL. )

Nas : 2Pet 2:3

Guru-guru palsu akan mengomersialkan Injil, karena mereka adalah pakar keserakahan dan ahli dalam memeras uang dari orang percaya untuk meningkatkan pelayanan dan gaya hidup mereka yang serba mewah.

  1. 1) Orang percaya harus mengetahui bahwa salah satu cara utama yang dipakai oleh para guru palsu itu ialah memakai "cerita-cerita isapan jempol", yaitu cerita-cerita yang hebat, tetapi palsu, atau statistik berlebih-lebihan untuk mendorong orang agar mempersembahkan uang. Mereka memuliakan diri mereka sendiri dan meningkatkan pelayanan mereka dengan cerita-cerita isapan jempol tersebut (bd. 2Kor 2:17). Dengan demikian, anak Tuhan yang sungguh-sungguh tetapi tidak hati-hati kini menjadi obyek pemerasan.
  2. 2) Karena mereka ini mencemarkan kebenaran dan umat Allah dengan penipuan dan keserakahan, mereka akan menerima hukuman dan kebinasaan.
(0.93) (2Ptr 1:10) (full: BERUSAHALAH SUNGGUH-SUNGGUH SUPAYA PANGGILAN DAN PILIHANMU MAKIN TEGUH. )

Nas : 2Pet 1:10

Iman dan keselamatan kita jangan dianggap sudah semestinya. Kita akan tetap setia sampai pada akhirnya hanya jika kita berusaha sungguh-sungguh dengan kasih karunia Allah untuk menambahkan kepada iman kita, sifat-sifat rohani yang terdaftar dalam ayat 2Pet 1:5-9

(lihat art. PEMILIHAN DAN PREDESTINASI).

(0.93) (2Ptr 1:11) (full: HAK PENUH UNTUK MEMASUKI KERAJAAN KEKAL. )

Nas : 2Pet 1:11

Karena kelalaiannya, beberapa orang percaya hampir tidak akan masuk kerajaan itu (1Kor 3:15), sedangkan lain yang tetap kokoh dalam kekudusan akan disambut dengan penuh hormat (Mat 25:21; Kis 7:55-56; 2Tim 4:7-8,18).

(0.93) (2Ptr 3:4) (full: DI MANAKAH JANJI TENTANG KEDATANGAN-NYA ITU? )

Nas : 2Pet 3:4

Pada hari-hari terakhir dari periode di antara kedatangan Kristus yang pertama dan kedua, para guru palsu akan menyangkal bahwa Kristus akan datang kembali untuk membinasakan orang fasik dan dunia ini (bd. Wahy 19:11-21).



TIP #13: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA