Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya.

Laksana beruang Ia menghadang aku, laksana singa dalam tempat persembunyian.

Biarlah ia duduk sendirian dan berdiam diri kalau TUHAN membebankannya.

Biarlah ia memberikan pipi kepada yang menamparnya, biarlah ia kenyang dengan cercaan.

Ia menyusutkan dagingku dan kulitku, tulang-tulangku dipatahkan-Nya.

Ia mendirikan tembok sekelilingku, mengelilingi aku dengan kesedihan dan kesusahan.

Ia membidikkan panah-Nya, menjadikan aku sasaran anak panah.

Ia meremukkan gigi-gigiku dengan memberi aku makan kerikil; Ia menekan aku ke dalam debu.

Ia merintangi jalan-jalanku dengan batu pahat, dan menjadikannya tidak terlalui.

TUHAN telah menjalankan yang dirancangkan-Nya, Ia melaksanakan yang difirmankan-Nya, yang diperintahkan-Nya dahulu kala; Ia merusak tanpa belas kasihan, Ia menjadikan si seteru senang atas kamu, Ia meninggikan tanduk lawan-lawanmu.

Biarlah ia merebahkan diri dengan mukanya dalam debu, mungkin ada harapan.

Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia.

Yehuda telah ditinggalkan penduduknya karena sengsara dan karena perbudakan yang berat; ia tinggal di tengah-tengah bangsa-bangsa, namun tidak mendapat ketenteraman; siapa saja yang menyerang dapat memasukinya pada saat ia terdesak.

Tuhan menjadi seperti seorang seteru; Ia menghancurkan Israel, meremukkan segala purinya, mempuingkan benteng-bentengnya, memperbanyak susah dan kesah pada puteri Yehuda.

Kenajisannya melekat pada ujung kainnya; ia tak berpikir akan akhirnya, sangatlah dalam ia jatuh, tiada orang yang menghiburnya. "Ya, TUHAN, lihatlah sengsaraku, karena si seteru membesarkan dirinya!"

Ia membidikkan panah-Nya seperti seorang seteru dengan mengacungkan tangan kanan-Nya seperti seorang lawan; membunuh segala yang menyenangkan mata dalam kemah puteri Sion, memuntahkan geram-Nya seperti api.

TUHAN sendiri mencerai-beraikan mereka, tak mau lagi Ia memandang mereka. Para imam tidak mereka hormati, dan orang-orang tua tidak mereka kasihani.

Pada malam hari tersedu-sedu ia menangis, air matanya bercucuran di pipi; dari semua kekasihnya, tak ada seorangpun yang menghibur dia. Semua temannya mengkhianatinya, mereka menjadi seterunya.

Ia melanda kemah-Nya seperti kebun, menghancurkan tempat pertemuan-Nya. Di Sion TUHAN menjadikan orang lupa akan perayaan dan sabat, dan menolak dalam kegeraman murka-Nya raja dan imam.

Ia menutup segala jalan ke luar bagiku, Ia mengikat aku dengan rantai yang berat.