Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 7 dari 7 ayat untuk Kukasihi (0.000 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Luk 9:35) (jerusalem: AnakKu yang Kupilih) Var: AnakKu yang Kukasihi, bdk Matius dan Markus. Sebutan "orang pilihan", bdk Luk 23:35; Yes 42:1, dan "Anak Manusia" berganti-ganti dipakai dalam buku "Perumpamaan Henokh" (buku apokrip).
(0.80) (Mat 3:17) (jerusalem: Inilah Anak yang Kukasihi) Seharusnya: Inilah Anakku...perkataan ilahi ini pertama-tama menunjuk Yesus sebagai "Hamba Tuhan" yang sejati, sebagaimana dinubuatkan oleh Yesaya. tetapi sebutan "Hamba" diganti dengan sebutan "Anak" (karena kata Yunani "pais" berarti baik Hamba maupun Anak) untuk menonjolkan Yesus sebagai Mesias dan hubungannya dengan Bapa sebagai Anak sesungguhnya, bdk Mat 4:3+.
(0.70) (Luk 3:22) (jerusalem: Engkaulah Anak(Ku) yang Kukasihi) Var: Anakku Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini. Sementara ahli menganggap var ini sebagai asli, pada hal teks yang lazim disesuaikan dengan Markus dan Matius. Kalau demikian, suara sorgawi itu tidak menyinggung Yes 42:1 (seperti menurut Matius dan Markus), tetapi Maz 2:7. Yesus disapa sebagai Mesias Raja dan bukan sebagai Hamba Tuhan. Waktu dibaptis Yesus sudah dilantik untuk menegakkan Kerajaan Allah di dunia.
(0.40) (2Yoh 1:1) (full: )

Penulis : Yohanes

Tema : Berjalan Dalam Kebenaran

Tanggal Penulisan: 85-95 M

Latar Belakang

Penulis memperkenalkan dirinya sebagai "penatua" (ayat 2Yoh 1:1). Barangkali ini adalah gelar terhormat yang diberikan kepada rasul Yohanes sepanjang dua dasawarsa terakhir abad pertama karena usianya yang sudah lanjut dan kedudukannya yang sangat terhormat selaku satu-satunya rasul yang masih hidup.

Yohanes menulis surat ini kepada "Ibu yang terpilih dan anak-anaknya" (ayat 2Yoh 1:1). Beberapa orang menafsirkan "Ibu yang terpilih" ini secara kiasan sebagai suatu gereja lokal, "anak-anaknya" sebagai anggota jemaat, dan "anak-anak saudaramu yang terpilih" (ayat 2Yoh 1:13) sebagai jemaat tetangga. Orang lain lagi menafsirkan istilah ini secara harfiah sebagai seorang janda terhormat yang dikenal Yohanes dalam sebuah jemaat lokal di Asia Kecil yang di bawah pengawasan rohani Yohanes. Keluarganya (ayat 2Yoh 1:1) dan keluarga saudaranya (ayat 2Yoh 1:13) adalah orang terkenal dalam gereja-gereja di wilayah itu. Sebagaimana surat Yohanes lainnya, 2 Yohanes tampaknya ditulis dari Efesus pada akhir tahun 80-an atau awal 90-an.

Tujuan

Yohanes menulis surat ini untuk mengingatkan "Ibu yang terpilih" itu tentang hal memberi tumpangan, salam atau sokongan kepada pekerja keliling (guru, penginjil, dan nabi) yang sudah menyimpang dari kebenaran rasuli dan menyebarkan ajaran palsu, agar dia tidak ikut berperan dalam menyebarkan ajaran yang salah sehingga ikut bersalah. Surat ini mengecam ajaran palsu yang sama dengan yang dikecam dalam surat 1 Yohanes.

Survai

Surat ini menggarisbawahi suatu peringatan yang juga terdapat dalam 1 Yohanes mengenai bahaya guru palsu yang menyangkal penjelmaan Yesus Kristus dan menyimpang dari berita rasuli (ayat 2Yoh 1:7-8). Yohanes memuji "Ibu yang terpilih" dan anak-anaknya yang "hidup dalam kebenaran" (ayat 2Yoh 1:4). Kasih yang sejati terwujud dalam menaati perintah Kristus dan mengasihi sesama (ayat 2Yoh 1:6). Kasih Kristen harus membedakan di antara kebenaran dan kesalahan dan tidak membuka pintu bagi guru palsu (ayat 2Yoh 1:7-9). Menerima guru palsu dengan ramah berarti berpartisipasi dalam kesalahan mereka (ayat 2Yoh 1:10-11). Surat ini singkat karena Yohanes merencanakan untuk berkunjung kepada ibu ini untuk berbicara "berhadapan muka" (ayat 2Yoh 1:12).

Ciri-ciri Khas

Tiga ciri utama menandai surat ini:

  1. (1) Surat ini merupakan kitab terpendek dalam PB.
  2. (2) Surat ini sangat mirip dengan 1 dan 3 Yohanes dalam berita, kosakata dan gaya penulisannya yang sederhana.
  3. (3) Surat ini memberikan keseimbangan yang penting bagi berita surat 3 Yohanes dengan memperingatkan terhadap dukungan yang sembarangan kepada pekerja yang bukan dari jemaat sendiri. Surat ini mendorong supaya memakai kebijaksanaan saksama dengan mengingat ajaran Kristus dan para rasul sebelum membantu pekerja tersebut.
(0.35) (Mat 3:13) (sh: Diteguhkan melalui baptisan (Rabu, 29 Desember 2004))
Diteguhkan melalui baptisan

Apa makna sakramen baptisan dalam tradisi orang Yahudi zaman Yesus? Zaman itu, menerima baptisan adalah tanda orang bersedia meninggalkan dosa-dosanya dan bertobat kepada Tuhan.

Untuk apa Tuhan Yesus dibaptis? Yohanes merasa tidak pantas membaptis Yesus. Yesus tidak berdosa. Ia tidak memerlukan pertobatan. Bahkan, sebelumnya Yohanes sudah memberitakan bahwa baptisan air yang ia lakukan itu menunjuk kepada baptisan Roh Kudus yang akan Yesus berikan kepada orang yang sungguh bertobat (ayat 11).

Mengapa Yesus meminta Yohanes membaptis diri-Nya? Pertama, sebagai tanda pengidentifikasian-Nya dengan orang berdosa. Yesus tidak berdosa tetapi Ia datang untuk menjadi Juruselamat orang berdosa. Untuk itu Ia perlu menempatkan diri-Nya di posisi orang berdosa. Ia dibaptis untuk mewakili orang berdosa (ayat 15). Sebagai bukti bahwa Ia telah menjadi sama dengan manusia lainnya, kita melihat perikop sesudah ini Yesus bisa dicobai (ayat 4:1-11). Kedua, pembaptisan Yesus merupakan peneguhan diri-Nya dari Allah Tritunggal bahwa Dialah Yang Diperkenan Bapa, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan" (ayat 16b). Dialah Yang Diurapi Roh untuk melaksanakan misi penebusan (ayat 16a). Bagi Tuhan Yesus peneguhan itu penting karena Ia sadar pelayanan-Nya sebagai Juruselamat manusia bukan pelayanan biasa. Pelayanan itu adalah pelayanan yang menuntut pengorbanan hidup-Nya. Ia harus mati agar umat manusia memperoleh hidup. Oleh sebab itu perkenan Allah dan pengurapan Roh menjadi kekuatan bagi Yesus memulai pelayanan-Nya.

Melalui baptisan Tuhan Yesus, kita beroleh jaminan sekaligus teladan. Jaminan bahwa Yesus sungguh datang dari Allah dan telah menyetarakan diri dengan manusia agar dapat menjadi Juruselamat yang sejati. Teladan bahwa kita memiliki Tuhan yang taat kepada Allah dan karena itu kita pun harus taat.

Renungkan: Tuhan tidak membiarkan anak-anak-Nya melayani sendirian. Dia menyertai dan Roh-Nya mengurapi kita supaya kita kuat, setia, dan berhasil.

(0.30) (Mrk 1:11) (full: ANAK-KU YANG KUKASIHI. )

Nas : Mr 1:11

Ketiga oknum Tritunggal terlibat dalam pembaptisan Yesus

(lihat cat. --> Mat 3:17).

[atau ref. Mat 3:17]

Di dalam ayat ini dan ayat-ayat lainnya di Alkitab Allah dinyatakan sebagai satu hakikat yang hadir sebagai tiga pribadi dengan sifat bersama: Bapa, Putra, dan Roh Kudus (bd. Mat 3:16-17; 28:19; 2Kor 13:14; Ef 4:4-6; 1Pet 1:2; Yud 1:20-21). Jadi dalam satu arti Allah adalah tunggal (satu kesatuan) dan dalam arti lain Ia adalah jamak (tiga)

(lihat art. SIFAT-SIFAT KHAS ALLAH).

  1. 1) Alkitab menyatakan bahwa Allah itu Esa-kesatuan sempurna dari satu sifat dan hakikat (Mr 12:29; Ul 6:4; Gal 3:20). Salah satu oknum ke-Allahan tidaklah Allah tanpa dua oknum yang lain dan setiap oknum bersama dengan kedua oknum yang lain adalah Allah.
  2. 2) Keberadaan Allah yang Esa dinyatakan dalam kejamakan tiga oknum yang berbeda dan dapat dikenal, namun tidak terpisah. Ketiganya ini bukanlah tiga allah, bukan pula tiga bagian atau manifestasi Allah, melainkan tiga oknum yang bersekutu sedemikian eratnya sehingga ketiganya benar-benar merupakan Allah Esa yang sejati dan kekal. Baik Anak Allah maupun Roh Kudus memiliki sifat-sifat yang hanya mungkin dimiliki oleh Allah sendiri (lih. Kej 1:2; Yes 61:1; Yoh 14:16; 16:8,13; Kis 5:3-4; Rom 8:2,26-27; 1Kor 2:10-11; 2Tes 2:13; Ibr 9:14; dan

    lihat cat. --> Yoh 1:1;

    lihat cat. --> Yoh 1:14;

    lihat cat. --> Yoh 5:18;

    lihat cat. --> Yoh 20:28).

    [atau ref. Yoh 1:1-14; 5:18; 20:28]

    Ketiga oknum ini tidak pernah diciptakan, tetapi masing-masing berhakikat sama serta memiliki kemuliaan, sifat, dan kuasa yang setingkat.
  3. 3) Allah yang Esa namun tiga pribadi ini dari kekal telah memungkinkan kasih dan persekutuan yang saling menanggapi, pemberlakuan sifat-sifat ilahi, saling berbagi pengetahuan dan keterkaitan di antara ketiga pribadi ke-Allahan itu (bd. Yoh 10:15; 11:27; 17:24; 1Kor 2:10).
(0.30) (Mat 3:13) (sh: Makna Pembaptisan Yesus (Jumat, 29 Desember 2000))
Makna Pembaptisan Yesus

Yesus meninggalkan Galilea menuju sungai Yordan untuk dibaptis oleh Yohanes. Yohanes menolak membaptis Yesus, sebab Ia tidak membutuhkan ritual baptisan yang akan berlanjut pada tuntutan pertobatan sejati. Namun Yesus menegaskan bahwa Ia harus dibaptis untuk menggenapi kehendak-Nya dan mengidentifikasikan diri-Nya dengan berita yang dibawa oleh Yohanes. Setelah dibaptis, Roh Kudus dalam bentuk burung merpati turun ke atas-Nya lalu terdengar suara dari surga yang mengatakan `Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.' Kebenaran apa yang dapat kita pelajari dari peristiwa pembaptisan Tuhan Yesus?

Kepergian Yesus secara khusus ke sungai Yordan untuk dibaptis oleh Yohanes menunjukkan tekad dan kesungguhan-Nya menuruti kehendak Allah sejak semula, yaitu menjadi sama dengan manusia tanpa kecuali. Sebab ketika Yohanes mengatakan bahwa ia yang membutuhkan baptisan, Yesus menjawab bahwa pembaptisan atas diri- Nya bukan masalah kebutuhan tapi masalah ketaatan-Nya untuk menggenapi kehendak-Nya. Di dalam proses pembaptisan-Nya juga ada indikasi kesegeraan-Nya tanpa ditunda-tunda lagi. Perhatikan ketika Ia datang kepada Yohanes - Yohanes enggan membaptis - Yesus menjawab - dan Yohanes membaptis-Nya. Kesegeraan-Nya ini merupakan model bagi baptisan Kristen yaitu bahwa orang yang sudah bertobat jangan menunda - segera melangkah ke dalam tahap pertama dari pembenaran oleh Allah (Mat. 28:19). Ketetapan Yesus untuk dibaptis juga memanifestasikan kerendahan hati-Nya yang merupakan teladan bagi orang percaya. Ia tidak butuh dibaptis sebab Ia bukan Manusia berdosa, sebab itu tanpa mengaku dosa dan sesudah dibaptis Yesus segera keluar dari air. Roh Kudus yang turun atas-Nya dan Allah yang berbicara langsung dari surga merupakan proklamasi dari Allah bahwa Yesuslah yang Diurapi dan Raja. Pembaptisan Yesus juga merupakan tanda awal Allah akan bekerja dan masa anugerah dimulai sebab sudah lebih dari 400 tahun Allah diam sejak akhir dari masa Perjanjian Lama.

Renungkan: Betapa dalam dan indahnya makna baptisan bagi pelayanan Yesus. Biarlah kita yang saat ini melayani-Nya tidak melakukan suatu pelayanan sebelum waktu Allah tiba atau melakukan pelayanan tanpa persetujuan dari-Nya ataupun tanpa pengurapan dari Allah.



TIP #33: Situs ini membutuhkan masukan, ide, dan partisipasi Anda! Klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA