Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

"Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan.

Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia,

ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

Segala jerih payah manusia adalah untuk mulutnya, namun keinginannya tidak terpuaskan.

Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,

Sesungguhnya, semuanya ini dilakukan Allah dua, tiga kali terhadap manusia:

Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.

maka binasalah bersama-sama segala yang hidup, dan kembalilah manusia kepada debu.

Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.

Hanya orang seperti engkau yang dirugikan oleh kefasikanmu dan hanya anak manusia yang diuntungkan oleh kebenaranmu.

Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.

Apakah Engkau mempunyai mata badani? Samakah penglihatan-Mu dengan penglihatan manusia?

jika orang-orang ini nanti mati seperti matinya setiap manusia, dan mereka mengalami yang dialami setiap manusia, maka aku tidak diutus TUHAN.

Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.

Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari?

Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.

Apakah engkau dilahirkan sebagai manusia yang pertama, atau dijadikan lebih dahulu dari pada bukit-bukit?

Tetapi bila manusia mati, maka tidak berdayalah ia, bila orang binasa, di manakah ia?

Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."

sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.