Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 9 dari 9 ayat untuk Og (0.018 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Bil 21:33) (jerusalem: untuk berperang) Ceritera tentang perang dengan Og bermaksud melengkapi kisah mengenai perebutan daerah seberang Yordan. iapun bermaksud membenarkan setengah suku Manasye yang menghaki daerah Basyan, meskipun dalam kenyataannya orang Israel tidak pernah menguasai daerah itu. Raja Og adalah seorang tokoh dongengan, Ula 3:11.
(0.88) (Bil 24:23) (ende)

Menurut terdjemahan Junani nubuat ini mengenai 'Og, radja Basjan. Ajat-ajat 23-24 (Bil 24:23-24) gelap sekali dan banjak perbaikan sudah diusulkan.

(0.71) (Ul 3:1) (ende)

Basjan: daerah disebelah timur danau Genesaret. Penaklukan terhadap radja-radja Sichon Og itu hidup terus didalam tradisi bangsa Israel sebagai tanda kekuatan Allah dan pertolonganNja jang mentakdjubkan (lih. Yos 2:10; 9:10; Neh 9:22; Maz 135:11; 136:19-20).

(0.71) (Ul 3:11) (ende)

Tambahan pendjelasan dari pihak redaktur. Barangkali merupakan pendjelasan aetiologis terhadap sebuah batu besar lagi rata jang mengandung besi. Hal itu disusulkan dalam hubungannja dengan radja Og: jang dipandang sebagai tokoh legendaris dengan ukuran tubuh jang istimewa besarnja. Bdk. Ula 1:28. Satu hasta sama dengan 45 cm.

(0.71) (Ul 31:1) (ende)

Bagian jang historis ini ada hubungannja dengan fas Ula 3:21-28: jang djuga membitjarakan tentang kenjataan bahwa Musa tidak akan masuk kedalam negeri: melainkan harus menjerahkan tugasnja kepada Josjua.

Kepadanja diberi djandji tentang kehadiran Jahwe: jang memimpin umat dalam peperangan: dan tentang kemenangan chususnja terhadap Sichon dan Og.

Dalam fasal ini nampak berbagai tradisi jang terpisah-pisah disusun mendjadi satu.

(0.71) (Ul 2:26) (jerusalem) Bagian Ulangan ini sejalan dengan sumber lebih tua, Bil 21:21-25,33-35, baik sehubungan dengan sejarah perebutan kerajaan Sihon maupun sehubungan dengan dongeng mengenai Og.
(0.62) (Ul 3:1) (sh: Perspektif baru (Sabtu, 26 April 2003))
Perspektif baru

Setelah Sihon dikalahkan, kini giliran Og. Kita bisa melihat taktik perang yang sangat hebat di sini. Bangsa Israel mengalahkan dulu dua kerajaan besar ini agar orang-orang Amori yang ada di dua kerajaan itu tidak akan menjadi penghambat ketika nanti bangsa Israel akan menghabisi saudara-saudara dan kenalan-kenalan mereka di daerah-daerah tepi barat Sungai Yordan.

Tuhan kembali memerintahkan agar bangsa Israel jangan takut. Janji Tuhan untuk melindungi ini harus dipegang. Meskipun sederhana, perintah ini sering dilupakan orang. Kini Tuhan sekali lagi mengatakan kepada bangsa Israel -- dan mereka taat kepada Tuhan. Mereka berhasil menaklukkan ketakutan dan taat kepada Allah. Bukankah musuh terbesar yang harus ditaklukkan pertama-tama adalah diri sendiri?

Allah menolong bangsa Israel menaklukkan semua kota Og, enam puluh jumlahnya, sebuah jumlah yang fantastis! Ada satu catatan yang perlu kita perhatikan di sana, bahwa semua kota itu diperkuat dengan dinding-dinding yang tinggi mencapai ke langit (ayat 5). Hal ini menjadi salah satu alasan dari generasi sebelumnya untuk tidak berani maju berperang. Tetapi, kini dengan situasi yang sama, bahkan lebih mengerikan, bangsa Israel maju berperang dan menang. Ayat 8-11 memberikan ringkasan tentang seluruh wilayah yang ditaklukkan dari Sihon ke Og. Dimulai dari batas-batas selatan dan utara dari wilayah (ayat 8) dan kemudian daerah- daerah yang tercakup di dalamnya (ayat 10).

Catatan tentang Og (ayat 11) menunjukkan pula apa yang generasi sebelumnya takuti: raksasa-raksasa. Kini mereka melihat realitas dengan wawasan yang baru.

Renungkan: Anda bisa memilih untuk melihat dunia ini dengan kacamata Allah yang mahakuasa, dan tidak terjebak oleh perasaan-perasaan Anda.

(0.35) (Bil 21:10) (sh: Perjalanan menuju Kanaan semakin dekat (Sabtu, 6 November 1999))
Perjalanan menuju Kanaan semakin dekat

Israel melewati perjalanan panjang yang penuh dengan didikan Allah. Allah sangat mengenal bangsa yang tegar tengkuk ini. Allah tahu keperluan mereka, yakni air; maka Ia melimpahkannya jauh sebelum mereka mengeluh. Kali ini mereka menerima dengan ucapan syukur dan pujian, satu sikap yang berbeda dengan sikap-sikap sebelumnya. Kasih dan pemeliharaan Allah dapat mengubahkan kekerasan hati umat, walaupun memerlukan proses yang panjang. Kesediaan dan keterbukaan kita bagi pembentukan Tuhan akan menolong kita berubah sedikit demi sedikit, sehingga semakin serupa dengan Kristus.

Penyertaan masa lampau. Fokuskan seluruh hidup pada perbuatan Allah di masa lampau, maka kesulitan masa depan tidak akan menekan kita. Israel harus berhadapan dengan Sihon dan Og untuk menduduki negeri mereka. Saat itu sikap bersungut-sungut ketika menghadapi musuh dan kesulitan rupanya tidak nampak dari bangsa Israel. Penyertaan Allah di masa lampau mendorong dan menguatkan mereka untuk berperang.

Renungkan: Dalam hidup kita, banyak tantangan yang menghadang masa depan, namun ketika kita mengingat perbuatan Allah di masa lampau, kita akan kuat menghadapinya.

(0.35) (Ul 3:12) (sh: Ketika maksud hati tak sampai (Minggu, 27 April 2003))
Ketika maksud hati tak sampai

Dalam perjalanan bangsa Israel di padang gurun, kita sudah melihat bahwa keinginan mereka untuk "lebih baik kami mati" (Bil. 20:3) telah diizinkan Allah terjadi. Generasi padang gurun telah hancur lenyap dari muka bumi. Kita juga melihat bahwa kehendak hati bangsa Israel yang terus-menerus melawan Allah memang terpenuhi, tetapi itu semua merupakan tragedi yang membawa penghukuman belaka.

Setelah wilayah-wilayah taklukkan dari Sihon dan Og didaftarkan, mulailah dilakukan pembagian wilayah-wilayah tersebut di antara dua dan setengah suku Israel, yaitu Ruben dan Gad dan setengah suku Manasye. Namun demikian, ada syarat yang perlu dipenuhi oleh suku-suku itu agar mereka bisa tetap tinggal di sebelah timur Sungai Yordan (ayat 18-20), yaitu semua yang gagah perkasa haruslah ikut berperang.

Musa berbicara kepada Yosua, memberikan semangat kepadanya agar jangan takut dan maju berperang. Yosua telah melihat pekerjaan Allah dengan matanya sendiri -- tidak ada keraguan, dan ia menerima penyertaan yang sama dari Allah. Musa juga berbicara kepada Allah (ayat 23-26a). Ia meminta kepada Allah agar diizinkan menyeberangi Sungai Yordan. Namun, keputusan Allah bulat. Musa tidak mendapatkannya. Sebuah tragedi? Tidak. Kehendak Tuhan tidak pernah merupakan tragedi. Itulah yang terbaik bagi manusia! Dengan ketaatan kepada Tuhan, Musa menjadi teladan bagi seluruh bangsa Israel.

Renungkan: "Jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di surga" (Mat. 6:10).



TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA