Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 8 dari 8 ayat untuk Zebulon (0.000 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kej 30:20) (bis: Zebulon)

Zebulon: Nama ini bunyinya seperti kata Ibrani yang berarti "menghargai" dan "hadiah".

(0.75) (Hak 12:8) (jerusalem: Betlehem) Tidak jelas apakah dimaksudkan Betlehem di wilayah suku Yehuda atau di wilayah suku Zebulon, Yos 19:15, di dekat Nazaret.
(0.63) (Ul 33:18) (jerusalem) Ucapan yang satu ini merangkum baik suku Zebulon maupun suku Isakhar. Kedua suku itu memang tetangga dan mempunyai asal-usul yang sama. Dua-duanya berdagang, Ula 33:19, dan mengunjungi tempat suci (gunung Tabor) yang sama.
(0.50) (Hak 5:18) (jerusalem) Dalam ayat ini kembali tampil suku Zebulon dan Naftali(?), Hak 5:14,15(?). Irama ayat ini berbeda dengan irama ayat-ayat lain. Ucapan mengenai dua suku itu memakai gaya bahasa seperti dalam Kej 49. Ia agaknya menyinggung pertempuran pada mata air Merom, Yos 11.
(0.37) (Kej 29:32) (jerusalem: kesengsaraanku) Persaingan antara Lea dan Rahel dipakai untuk secara kerakyatan yang kadang-kadang sukar dimengerti menjelaskan nama kedua belas suku Israel. Ruben dihubungkan dengan ra'a be'onyi = melihat kesengsaraanku; Simeon dihubungkan dengan syama = Ia mendengarkan; Lewi dihubungkan dengan yillawe = lebih erat kepadaku; Yehuda dihubungkan dengan 'ode = bersyukur/memuji; Dan dihubungkan dengan dananni = ia memberi aku keadilan; Naftali dihubungkan dengan niftali = aku bergulat; Gad dihubungkan dengan gad = mujur; Asyer dihubungkan dengan asyeri = kebahagiaanku dan dengan isysyeruni = mereka memuji aku bahagia; Isakhar dihubungkan dengan sakar = upah; Zebulon dihubungkan dengan yizbeleni - Ia memberikan hadiah; Yusuf dihubungkan dengan asal = dihapus, dan dengan yosef = Ia menambah.
(0.37) (Hak 4:1) (jerusalem) Kisah mengenai Debora dan Barak ini disajikan berupa prosa, bab 4, dan berupa sajak, bab 5. Menurut kisah asli berupa prosa itu suku Zebulon dan Naftali berhasil menghancurkan Sisera dari Haroset-Hagoyim yang terletak di bagian barat laut dataran Yizreel. Kemudian Sisera tsb dihubungkan dengan Yabin, raja Hazor yang dikalahkan di mata Yosua, Yos 11:10-15. Memang nama Yabin disebut dalam ceritera berupa prosa itu, tetapi tidak tampil dalam sajak tsb. Kemenangan yang diceritakan itu pasti terjadi dan ia membongkar rintangan yang memisahkan suku-suku di bagian utara negeri dari suku-suku di bagian tengah. Kiranya peristiwa itu terjadi sekitar pertengahan abad ke-12 seb. Mas.
(0.25) (Mzm 68:19) (sh: Tak pernah sendiri (Senin, 15 Oktober 2001))
Tak pernah sendiri

Kesendirian bukanlah merupakan keadaan yang menyenangkan. Kita semua, baik secara langsung maupun tidak langsung, membutuhkan dukungan, dorongan, dan pertolongan dari orang lain. Namun siapakah yang akan tetap bersama dengan kita dan tidak akan pernah meninggalkan kita? Mazmur ini memperkenalkan kepada kita Sang Panglima yang senantiasa menyelamatkan kita.

Dalam Mazmur ini, Israel diajak memuji Tuhan yang layak diagungkan di seluruh bumi, namun bersedia menanggung beban Israel dari hari ke hari serta menyelamatkan dan meluputkan mereka dari maut (ayat 20, 21, 33, 36). Dia adalah Tuhan yang senantiasa peduli kepada umat-Nya dan secara konstan bersentuhan dengan kebutuhan mereka. Ia adalah Sang Panglima yang menjamin hidup umat-Nya dan meremukkan kepala musuh-musuh-Nya (ayat 22). Ia menyembuhkan umat- Nya dari penyakit dan meluputkan mereka dari kematian. Penjagaan seperti ini tidaklah berlaku bagi para musuh-Nya; mereka berlari menghindar dari barisan tentara Allah, namun tidak akan terluput dari penghukuman-Nya (ayat 23-24).

Semua orang yang tergabung dalam barisan tentara Allah akan melihat kemenangan Tuhan dan memuji-muji Dia (ayat 25-28). Tuhan adalah Sang Panglima yang berperang bagi umat-Nya. Ialah yang membuat para raja tertunduk, takluk, merendahkan diri, dan memberikan penghormatan kepada-Nya (ayat 29-32).

Inilah yang menjadi penghiburan bagi Israel di tengah himpitan para musuhnya. Mereka tidak pernah sendiri karena Ia yang kekuasaaan dan kemuliaan-Nya ditinggikan di langit, dengan dahsyat menyatakan kemuliaan-Nya di Bait Allah. Dialah yang mengaruniakan kekuasaan dan kekuatan kepada umat-Nya (ayat 33-36). Inilah yang menjadi kemuliaan Allah Israel bagi bangsa-bangsa lain. Dia yang menyelamatkan Israel, adalah Allah yang layak dipuji.

Renungkan: Hidup Kristen tidak dibiarkan-Nya sendiri. Di tengah perjuangan iman kita, Tuhan sendirilah yang menjadi Panglima yang senantiasa menyelamatkan, dan Dialah yang mengaruniakan kemenangan dan kekuatan kepada kita. Adakah Anda merasa lelah, tak berdaya, dan ditinggalkan seorang diri dalam pergumulan ataupun pelayanan Anda? Ingatlah Sang Panglima Perang kita ada bersama kita dan izinkan Dia menempati fokus hidup Anda.

(0.22) (Mat 4:12) (sh: Berani menyatakan apa yang benar (Jumat, 31 Desember 2004))
Berani menyatakan apa yang benar

Menurut Alkitab, nabi merupakan perantara Tuhan dan manusia. Salah satu tugasnya mengoreksi perilaku umat Tuhan yang keliru.

Yohanes ditangkap dan dipenjarakan Herodes karena ia menegur tindakan Raja Herodes yang mengambil Herodias, keponakannya menjadi istrinya (ayat 12; band. 14:3). Raja Herodes di nas ini berbeda dengan Raja Herodes yang membunuh anak-anak di Betlehem. Raja Herodes pada nas ini adalah Herodes Antipas, anak Herodes Agung dan Maltake. Selain beristrikan Maltake, Herodes Agung juga menikahi Mariamne yang melahirkan Filipus, suami pertama Herodias. Dengan demikian, Filipus dan Herodes Antipas adalah saudara satu ayah. Peristiwa penangkapan Yohanes menyebabkan Yesus pergi ke Kapernaum, Galilea. Menurut pembagian tanah pusaka kedua belas suku Israel, Kapernaum berada di seberang sungai Yordan yang termasuk daerah Zebulon dan Naftali (ayat 13; Yos. 19:10-16). Perhatikan kutipan nubuat Nabi Yesaya pada ay. 15-16!

Nubuat ini menunjuk pada Yesus sebagai Terang bagi bangsa yang diam di daerah seberang sungai Yordan. Jadi, keberadaan Yesus di Kapernaum bukan karena Ia takut ditangkap oleh Herodes melainkan Yesus justru melanjutkan pemberitaan surgawi yang pernah dilakukan Yohanes, "Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!" Tuhan memakai peristiwa pemenjaraan Yohanes sehingga pemberitaan tentang Kerajaan Surga pun tersiar bagi daerah Galilea. Yohanes berani menyatakan apa yang benar meskipun ia kehilangan nyawanya (Lihat Mat. 14:10-11).

Sikap Yohanes menegur perbuatan Raja Herodes mengingatkan kita bahwa pemimpin gereja, tokoh Kristen, dan umat Tuhan harus memiliki keberanian menyatakan apa yang benar. Dan bukan menutup mata atau justru ikut dalam perbuatan amoral seperti yang dilakukan orang yang tidak takut akan Tuhan. Jika bukan kita yang menerangi kegelapan dunia ini, siapa lagi?

Renungkan: Mari masuki tahun 2005 dengan hidup sepadan dengan diri sebagai Terang Kristus, yang dimulai dengan menyatakan kebenaran firman-Nya.



TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA