(88-16) Aku tertindas ^a  dan menjadi inceran maut sejak kecil, ^b  aku telah menanggung kengerian ^c  dari pada-Mu, aku putus asa. ^d 

(69-21) Cela itu telah mematahkan hatiku, dan aku putus asa; aku menantikan belas kasihan, tetapi sia-sia, menantikan penghibur-penghibur, ^f  tetapi tidak kudapati. ^g 

Jiwaku melekat kepada debu, ^g  hidupkanlah ^h  aku sesuai dengan firman-Mu. ⁱ 

(142-4) Ketika semangatku lemah lesu ^a  di dalam diriku, Engkaulah yang mengetahui jalanku. Di jalan yang harus kutempuh, dengan sembunyi mereka memasang jerat terhadap aku.

Jawablah aku dengan segera, ^y  ya TUHAN, sudah habis semangatku! ^z  Jangan sembunyikan wajah-Mu ^a  terhadap aku, sehingga aku seperti mereka yang turun ke liang kubur.

(49-17) Janganlah takut, apabila seseorang menjadi kaya, apabila kemuliaan keluarganya bertambah,

Sebab itu orang-orang berbalik kepada mereka, mendapatkan mereka seperti air yang berlimpah-limpah.

Sekiranya Taurat-Mu tidak menjadi kegemaranku, ^v  maka aku telah binasa dalam sengsaraku. ^w 

(34-3) Karena TUHAN jiwaku bermegah; ^x  biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita. ^y 

Ia melepaskan kepada mereka murka-Nya ⁱ  yang menyala-nyala, kegemasan, kegeraman dan kesesakan, suatu pasukan malaikat ^j  yang membawa malapetaka;

Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang ^j  kami; kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemah ^k  kami.

Orang fasik melihatnya, ⁿ  lalu sakit hati, ia menggertakkan giginya, ^o  lalu hancur; ^p  keinginan orang fasik akan menuju kebinasaan. ^q 

Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! ^j 

(61-3) Dari ujung bumi aku berseru kepada-Mu, karena hatiku lemah lesu; ^h  tuntunlah aku ke gunung batu ⁱ  yang terlalu tinggi bagiku.

(142-7) Perhatikanlah teriakku, ^g  sebab aku telah menjadi sangat lemah. ^h  Lepaskanlah ⁱ  aku dari pada orang-orang yang mengejar aku, sebab mereka terlalu kuat ^j  bagiku.

(40-13) Sebab malapetaka ^m  mengepung aku sampai tidak terbilang banyaknya. Aku telah terkejar oleh kesalahanku, sehingga aku tidak sanggup melihat; ⁿ  lebih besar jumlahnya dari rambut di kepalaku, ^o  sehingga hatiku menyerah. ^p 

(42-5) Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah-gulana; ^q  bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah ^r  dengan suara sorak-sorai ^s  dan nyanyian syukur, ^t  dalam keramaian orang-orang ^u  yang mengadakan perayaan.