Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena TUHAN turun ke atasnya dalam api; asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat.

Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.

dan memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan, maka dilihatnyalah asap dari bumi membubung ke atas sebagai asap dari dapur peleburan.

(102-4) Sebab hari-hariku habis seperti asap, tulang-tulangku membara seperti perapian.

Ya TUHAN, tekukkanlah langit-Mu dan turunlah, sentuhlah gunung-gunung, sehingga berasap!

Seperti cuka bagi gigi dan asap bagi mata, demikian si pemalas bagi orang yang menyuruhnya.

Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."

Dia yang memandang bumi sehingga bergentar, yang menyentuh gunung-gunung sehingga berasap.

Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap.

Apakah itu yang membubung dari padang gurun seperti gumpalan-gumpalan asap tersaput dengan harum mur dan kemenyan dan bau segala macam serbuk wangi dari pedagang?

Sebab aku telah menjadi seperti kirbat yang diasapi; namun ketetapan-ketetapan-Mu tidak kulupakan.

Tetapi orang-orang Israel telah bermupakat dengan penghadang-penghadang itu untuk menaikkan gumpalan asap tebal dari kota itu.

Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.

Asap membubung dari hidung-Nya, api menjilat keluar dari mulut-Nya, bara menyala keluar dari pada-Nya.

Sesungguhnya, orang-orang fasik akan binasa; musuh TUHAN seperti keindahan padang rumput: mereka habis lenyap, habis lenyap bagaikan asap.

Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi.

(68-3) Seperti asap hilang tertiup, seperti lilin meleleh di depan api, demikianlah orang-orang fasik binasa di hadapan Allah.

Oleh ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga dari umat manusia, yaitu oleh api, dan asap dan belerang, yang keluar dari mulutnya.

Tetapi pada waktu itu mulailah gumpalan asap naik dari kota itu seperti tiang asap. Suku Benyamin menoleh ke belakang dan tampaklah kota itu seluruhnya terbakar, apinya naik ke langit.

dan berseru, ketika mereka melihat asap api yang membakarnya, katanya: "Kota manakah yang sama dengan kota besar ini?"