Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 306 ayat untuk berat (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.35) (Kej 18:20) (full: SANGAT BERAT DOSANYA. )

Nas : Kej 18:20

Allah tidak pernah mengabaikan dosa; Ia melihat setiap kejahatan, ketidakadilan, dan kebejatan yang dilakukan (bd. Kej 4:10; Mazm 34:18; Yak 5:4). Pada saat yang tepat, jikalau tidak ada pertobatan, Allah akan menghakimi dan menghukum. Tabiat Allah sendiri menuntut bahwa kejahatan dihukum.

(0.35) (Kej 24:14) (full: UNTA-UNTAMU JUGA AKAN KUBERI MINUM. )

Nas : Kej 24:14

Hamba Abraham itu meminta tanda dari Tuhan mengenai gadis pilihan-Nya. Memberi minum kepada unta-unta merupakan pekerjaan yang berat dan sulit. Setiap gadis yang dengan sukarela bersedia untuk melakukannya menunjukkan sikap batin yang tunduk, suka menolong, dan bersedia untuk melayani.

(0.35) (Yer 28:13) (full: PERGILAH MENGATAKAN KEPADA HANANYA. )

Nas : Yer 28:13-17

Hananya telah menipu umat itu sehingga mempercayai kebohongan; akibatnya, Yeremia menerima firman dari Tuhan yang menubuatkan kematian Hananya; dalam jangka dua bulan nabi itu wafat, yang menegaskan nubuat Yeremia. Hukuman untuk kemurtadan dan nubuat palsu itu berat. Semua pemimpin di dalam gereja yang bukan hamba Allah sejati pada suatu hari akan mengalami hukuman yang sama kerasnya.

(0.35) (Yeh 16:37) (full: MENGUMPULKAN SEMUA KEKASIH-KEKASIHMU. )

Nas : Yeh 16:37-42

Yerusalem telah melakukan perzinaan rohani dengan bangsa lain dan dewa-dewanya

(lihat cat. --> Yeh 16:15);

[atau ref. Yeh 16:15]

kini Allah akan memakai bangsa-bangsa itu untuk menghukumnya. Mereka akan membawa kebinasaan yang demikian berat sehingga tidak diperlukan hukuman selanjutnya lagi.

(0.35) (Mat 24:15) (full: KESENGSARAAN BESAR. )

Nas : Mat 24:15-28

Seluruh bagian ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan masa kesengsaraan besar. Untuk mengetahui lebih banyak tentang hal itu

lihat art. KESENGSARAAN BESAR.

(0.35) (Ibr 12:18) (full: GUNUNG YANG DAPAT DISENTUH. )

Nas : Ibr 12:18-25

Situasi mengagumkan yang terjadi pada saat pemberian hukum Taurat (bd. Kel 19:10-25; Ul 4:11-12; 5:22-26) dan keistimewaan-keistimewaan Injil diperlihatkan. Akibat-akibat meninggalkan Injil jauh lebih mengerikan daripada akibat-akibat menolak hukum Taurat.

(0.35) (Ayb 15:14) (jerusalem: Masakan manusia bersih....) Elifas mengulang pikirannya dahulu, 4.17, dan pikiran Ayub, Ayu 14:4+. Tetapi diberinya arti lain. Kenajisan dasari manusia tidak lagi dianggap sebab mengapa manusia rapuh dan tidak tetap Ayu 4:17-19, dan iapun tidak memaafkan manusia yang mau tidak mau bersalah, Ayu 14:1-4. Sebaliknya, kenajisan dasari itu menjadi sumber dosa berat yang memuncak dalam kefasikan.
(0.35) (Mzm 13:1) (sh: Tuhan tidak melupakan Anda (Minggu, 5 Januari 2003))
Tuhan tidak melupakan Anda

Pemazmur mengalami tekanan penderitaan begitu hebat, bagaikan seorang yang sedang sakit keras, hampir mati (ayat 4b). Penderitaan itu begitu berat bagi si pemazmur sampai seakan-akan Tuhan melupakan dia (ayat 2). Penderitaan yang dialami orang beriman menjadi teramat berat seolah lebih berat daripada yang ditanggung oleh orang tidak beriman, sebab kesungguhan imannya dan kenyataan yang diimaninya diuji kesejatiannya (ayat 3-5). Bagaimana memahami bahwa Allah mahakasih apabila orang yang beriman kepada-Nya dibiarkan menderita?

Namun, di tengah pergumulan itu, keyakinan si pemazmur tidak sampai goyah. Pemazmur percaya kepada kasih setia Tuhan, bahwa Tuhan menyelamatkan dan baik kepadanya (ayat 6). Di dalam penderitaan berkepanjangan itu, pemazmur belajar berseru bertalu-talu kepada Allah. Imannya dilatih untuk percaya teguh meski belum melihat (ayat 6). Pengharapannya dilatih agar mendoakan kepentingan kemuliaan Allah dan bukan kepentingan kenyamanannya sendiri (ayat 4,5). Melalui Mazmur ini kita sedikit beroleh kejelasan mengapa Tuhan tidak segera bertindak dalam kesempitan hidup kita. Justru karena ingin menyatakan kemuliaan-Nya lebih besar dan karena ingin kita mengenal Dia lebih dalam, Allah bertindak demikian.

Renungkan: Tatkala penderitaan membuat kita seolah ada dalam kesenjangan dari hadirat Allah, Allah sedang melatih iman dan harap kita untuk melihat dan melangkah lebih jauh.

(0.35) (Mzm 88:1) (sh: Dari dalam "dunia orang mati". (Rabu, 26 Agustus 1998))
Dari dalam "dunia orang mati".

Ratapan yang dicurahkan pemazmur ini menunjukkan penderitaan berat tak bertara yang telah menekan jiwanya. Ia berseru-seru siang malam (ayat 88:1" context="true" vsf="TB">2) namun sampai akhir mazmur ini tidak terlihat tanda bahwa Allah menjawab doanya. Penderitaannya saat itu bertambah berat tatkala ia merenungkan apa yang dibayangkannya apabila ia mati dan masuk ke dalam dunia orang mati (ayat 88:10-12" context="true" vsf="TB">11-13).

Iman yang melihat dalam gelap. Pergumulan batin pemazmur luar biasa berat. Ini barangkali yang kerap dilukiskan oleh para bapak gereja zaman dulu sebagai pengalaman "jiwa dalam kegersangan gurun pasir". Tatkala teriakan tak beroleh jawab melainkan gema ulang teriakan itu sendiri. Tatkala Tuhan seolah bersembunyi dan membiarkan orang-Nya menderita sendiri. Tatkala jiwa penderita dibiarkan menjadi korban permainan kejam kuasa-kuasa yang ingin mencabik dan meluluhlantakkan jiwanya. Dalam situasi segelap itu, pemazmur belajar untuk melihat dalam gelap. Dalam situasi gurun pasir jiwa itu, imannya harus bersikap sepenuhnya sebagai iman. Yaitu beriman tidak kepada tanda dan gejala apa pun kecuali kepada Allah.

Renungkan: "Apa yang kuderita hanya dimengerti oleh Seorang yang karena kasih dan kepentingan-Nya, hal menderita adalah kesukaan dan kemuliaan" (Isaac Jogues).

(0.30) (Ayb 7:1) (sh: Paradoks dalam kehidupan manusia (Kamis, 2 Desember 2004))
Paradoks dalam kehidupan manusia

Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk paradoksal. Sejak dalam kisah penciptaan sifat paradoks itu sudah terlihat. Di satu sisi manusia dibuat dari unsur debu tanah, menekankan kefanaan dan kehinaan manusia. Di sisi lain manusia dihidupkan oleh hembusan nafas Allah sendiri. Ini menegaskan keistimewaan manusia sampai-sampai Allah menyebut manusia gambar dan rupa-Nya sendiri; satu-satunya ciptaan Allah yang memiliki hakikat dan kedudukan sangat mulia. Paradoks itu menjadi masalah berat bagi hidup manusia terutama karena dosa merusakkan keserasian manusia.

Menurut Ayub penderitaannya kini terkait dengan fakta paradoks tersebut. Di satu pihak ia menyadari dirinya adalah makhluk yang terbelenggu oleh waktu (ayat 2, 3), tidak bersifat abadi, hidup dalam realitas yang keras (ayat 4-6). Jiwa dan raganya mengalami keresahan dan kesakitan. Untuknya manusia seperti hembusan nafas yang singkat saja (ayat 7-10, bandingkan dengan ucapan pemazmur (Mzm. 90:5-6). Sesudah mati, ia pun dilupakan. Namun, di pihak lain ia menyadari bahwa sebenarnya manusia agung di mata Tuhan (ayat 17). Cinta kasih dan kesetiaan Tuhan seolah tercurah penuh kepada makhluk yang satu ini. Cita-cita Allah menjadikan manusia menjadi agung serasi dengan kemuliaan-Nya, menjadi motivasi mengapa Allah menjaga (ayat 12), mendatangi sampai manusia terkejut (ayat 13), memperhatikan (ayat 17), menyertai (ayat 18), dan menyoroti sepak terjangnya (ayat 19). Perhatian Allah sebesar itu bagi manusia menjadi beban tak tertanggungkan. Kemuliaan itu terlalu berat bagi makhluk fana ini. Cita-cita ilahi itu terlalu tinggi, sedangkan kebebasan yang manusia dapat tanggung terlalu rendah dibanding kebebasan yang Tuhan inginkan.

Wawasan Ayub ini dalam, perlu kita tangkap dan tanggapi dengan benar. Semua kita terbatas, ada kekurangan, dan memiliki banyak simpul-simpul rapuh. Akan tetapi, Allah memiliki rencana agung untuk setiap kita.

Renungkan: Ingin hidup di tingkat biasa-biasa saja mudah tak perlu menderita. Ingin menjadi seperti bintang cemerlang perlu keberanian untuk dirubah Tuhan melalui proses yang berat.

(0.30) (Mat 26:36) (sh: Kehendak Bapa, Yesus harus minum cawan itu sampai habis (Minggu, 8 April 2001))
Kehendak Bapa, Yesus harus minum cawan itu sampai habis

Di saat-saat terakhir menjelang kematian-Nya, Yesus begitu sedih, gentar, dan takut menghadapi murka dan hukuman Allah atas dosa yang akan ditimpakan kepada- Nya. Tiga kali Ia berdoa agar cawan yang melambangkan penderitaan dan kesengsaraan itu disingkirkan. Dalam doa pertama (39) walau tetap dalam penundukkan diri dan ketaatan penuh kepada kehendak Bapa, Yesus masih memohon agar cawan ini tidak diminum-Nya. Pada doa kedua dan ketiga (42, 44) Yesus menyadari bahwa tidak mungkin lagi Ia menghindar dari cawan yang memang harus diminum sampai tetes terakhir. Maka pada doa yang kedua dan ketiga Ia lebih siap melaksanakan kehendak Bapa- Nya. Ia rela minum cawan itu sebab Ia tahu dengan pasti bahwa itulah kehendak Bapa bagi-Nya. Di saat yang begitu menegangkan, Yesus meminta ketiga murid-Nya untuk berdoa bagi diri mereka. Sekalipun tubuh lemah, murid-murid harus berdoa menghadapi pencobaan yang berat. Sayang 3 murid yang diharapkan untuk menjadi teman doa di saat yang paling berat ini justru tidur. Yesus bergumul seorang diri. Akhirnya, Ia menang, Ia siap, Ia taat melaksanakan kehendak Bapa.

Pergumulan berat dilalui Yesus dengan berdoa dan hati yang siap dan rela melaksanakan kehendak Bapa sekalipun sangat bertentangan dengan kemauan dan kehendak diri- Nya. Persekutuan dengan Bapa membuat Yesus sanggup menghadapi sengsara dan derita yang harus ditanggung- Nya. Begitu waktu-Nya tiba, Ia bersiap menyongsong para musuh yang sudah mendekat.

Renungkan: Kesedihan, kepedihan, dan kegentaran untuk meminum itu diabaikan oleh Tuhan Yesus sebab Ia tahu bahwa untuk itu Ia datang ke dalam dunia, yakni menanggung murka dan hukuman Allah atas dosa manusia, dosa saya dan Anda.

Bacaan untuk Minggu Sengsara 7

Ulangan 16:1-8

Wahyu 1:4-8

Matius 26:17-30

Mazmur 116:12-19

Lagu: Kidung Jemaat 157

(0.30) (Mat 26:36) (sh: Ketaatan Yesus (Sabtu, 19 Maret 2005))
Ketaatan Yesus


Getsemani adalah kebun zaitun yang terletak di sebelah Timur Kidron. Di Taman Getsemani inilah Yesus mengungkapkan segala bentuk perasaan-Nya seperti kesedihan-Nya karena penolakan yang dilakukan bangsa-Nya; kengerian dari kematian yang dialami-Nya, meskipun tujuan dari kematian dan kebangkitan tersebut adalah untuk menebus manusia dari belenggu dosa. Karena itu logis jikalau Yesus membutuhkan penyertaan manusia dalam saat-saat penderitaan-Nya.

Peristiwa yang Yesus alami mengingatkan kita bahwa Yesus sendiri sebagai manusia akan menghadapi persoalan-persoalan yang berat. Semula Yesus berharap agar para murid bersikap sebagai pendamping diri-Nya (ayat 38). Akan tetapi, ungkapan daging lemah (ayat 41) menyadarkan Yesus bahwa ternyata di saat Ia berjuang menggumuli berbagai konsekuensi dahsyat yang harus ditanggung-Nya, para murid justru tertidur lelap tanpa beban. Jika kita mengamati pergumulan Yesus di Taman Getsemani ini, ada saat di mana Ia ingin sekali melepaskan hal yang disebut-Nya sebagai cawan pahit (ayat 39,42,44). Sikap Yesus mengajarkan kepada kita tentang bagaimana Dia bersikap terhadap pergumulan yang sangat berat dalam hidup-Nya, yaitu berdoa, mempersiapkan hati sehingga dengan hati yang tulus tunduk pada kehendak Bapa.

Apa yang Yesus lakukan di Taman Getsemani bukan sedang bernegosiasi dengan Allah, melainkan untuk menegaskan bahwa Dia berserah penuh pada Allah. Yesus tahu bahwa apa yang akan dilakukan-Nya, yaitu menderita dan mati di salib bukanlah untuk kepentingan diri-Nya sendiri, tetapi untuk menggenapi rencana keselamatan Allah bagi umat manusia.

Renungkan: Hal yang memampukan Yesus tunduk pada kehendak Allah adalah hubungan yang erat dengan Bapa. Ini yang membuat Dia mampu menghadapi pergumulan berat yang menimpa-Nya.

(0.30) (Kel 1:10) (ende)

Rakjat Mesir merasa takut, kalau-kalau nanti bila ada penjerbuan suku-suku Semit lagi, orang-orang Hibrani menggabungkan diri dalam penjerbuan itu.

Penulis melukiskan kerdja-paksa di Mesir sebagai usaha mengurangi djumlah orang-orang Hibrani. Tradisi E menambahkan (aj. 15-22)(Kel 1:15-22) pembunuhan anak-anak sulung, untuk menerangkan tjerita fasal 2(Kel 2).

Ketjuali kerdja-paksa jang berat itu, bagi umat Hibrani jang terasa sangat menekan bukan terutama bahwa mereka menderita kekurangan (lihat: Kel 16:3), melainkan bahwa mereka kehilangan kemerdekaan.

(0.30) (Dan 5:1) (ende)

Dalam sedjarah Babel muntjullah seseorang jang bernama Balsjasar. Tetapi orang itu bukan putera dan bukan pengganti Nebukadnezar (Dan 5:2), melainkan putera radja Nabonid (555-538), radja terachir Babel.

Belsjasar mewakili ajahnja beberapa lamanja, jakni waktu Nabonid beroperasi militer di Duma dan Tema (Arabia), tetapi ia tidak pernah disebut radja dalam dokumen2 Babel (Dan 5:1). Maka itu kisah Dan 5:1-6:1 boleh disebut: "Kisah bebas", jang memuat sedikit sedjarah, tapi bukan kisah historis. Makna kisah itu ialah: Allah tidak dapat dipermainkan tanpa hukuman berat.

(0.30) (Kel 11:5) (full: ANAK SULUNG ... AKAN MATI. )

Nas : Kel 11:5

Allah sendiri akan melaksanakan hukuman terakhir atas orang Mesir: setiap anak sulung akan mati. Hal ini akan menjadi pukulan berat kepada orang Mesir karena biasanya anak sulung merupakan tumpuan harapan dan cita-cita keluarga. Hukuman Allah itu menjadi pembalasan yang adil terhadap kejahatan orang Mesir. Kekejaman mereka kepada orang-orang Ibrani dan penenggelaman bayi laki-laki juga merupakan penganiayaan "anak sulung" Allah (Kel 4:22). Orang Mesir menuai apa yang mereka taburkan.

(0.30) (Yer 29:23) (full: MELAKUKAN KEBEBALAN DI ISRAEL. )

Nas : Yer 29:23

Allah menganggapnya suatu kebebalan bila menyampaikan berita-Nya dan pada saat bersamaan melakukan perzinaan dan perbuatan amoral lainnya. Karena perbuatan itu, dua nabi yaitu Ahab dan Zedekia (ayat Yer 29:21) akan dibunuh di depan banyak orang. Para pemimpin gereja masa kini yang hidup di dalam perzinaan sambil memberitakan Firman Allah juga akan menghadapi hukuman Allah yang berat

(lihat art. SYARAT-SYARAT MORAL PENILIK JEMAAT).

(0.30) (Mal 2:1) (full: HAI PARA IMAM. )

Nas : Mal 2:1-4

Para imam telah mencemarkan pelayanan yang diberikan Allah kepada mereka. Mereka tidak takut kepada-Nya atau menghormati nama-Nya, dan mereka lalai memberitakan firman-Nya dan hidup secara baik dan benar. Karena ini Allah akan menjatuhkan hukuman yang berat atas mereka; Ia akan mengutuk mereka dan pelayanan mereka.



TIP #31: Tutup popup dengan arahkan mouse keluar dari popup. Tutup sticky dengan menekan ikon . [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA