Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

(39-27) dengan garang dan galak dilulurnya tanah, dan ia meronta-ronta kalau kedengaran bunyi sangkakala;

Mereka bernyanyi-nyanyi dengan iringan rebana dan kecapi, dan bersukaria menurut lagu seruling.

Siapa mengerti berkembangnya awan, dan bunyi gemuruh di tempat kediaman-Nya?

Bunyi yang dahsyat sampai ke telinganya, pada masa damai ia didatangi perusak.

Tetapi engkau telah berbicara dekat telingaku, dan ucapan-ucapanmu telah kudengar:

Jikalau engkau berakal budi, dengarkanlah ini, pasanglah telinga kepada apa yang kuucapkan.

(39-28) ia meringkik setiap kali sangkakala ditiup; dan dari jauh sudah diciumnya perang, gertak para panglima dan pekik.

Kemudian suara-Nya menderu, Ia mengguntur dengan suara-Nya yang megah; Ia tidak menahan kilat petir, bila suara-Nya kedengaran.

permainan kecapiku menjadi ratapan, dan tiupan serulingku menyerupai suara orang menangis."

Dengar, dengarlah gegap gempita suara-Nya, guruh yang keluar dari dalam mulut-Nya.

Singa mengaum, singa meraung--patahlah gigi singa-singa muda.

suara para pemuka membisu, dan lidah mereka melekat pada langit-langitnya;

Pekik perang-Nya memberitakan kedatangan-Nya, kalau dengan murka Ia berjuang melawan kecurangan."

Dan para tawanan bersama-sama menjadi tenang, mereka tidak lagi mendengar suara pengerah.

Ia berhenti, tetapi rupanya tidak dapat kukenal. Suatu sosok ada di depan mataku, suara berbisik-bisik kudengar:

tiang-tiang langit bergoyang-goyang, tercengang-cengang oleh hardik-Nya.

Karena telinga itu menguji kata-kata, seperti langit-langit mencecap makanan.

"Sungguh, oleh karena itu hatiku berdebar-debar dan melonjak dari tempatnya.

(39-26) Di atas dia tabung panah gemerencing, tombak dan lembing gemerlapan;

(39-34) Maka jawab TUHAN kepada Ayub: