Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 13 dari 13 ayat untuk berkekurangan [Pencarian Tepat] (0.000 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Rut 2:2) (full: MEMUNGUT BULIR-BULIR JELAI DI BELAKANG ORANG. )

Nas : Rut 2:2

Dalam hukum Musa, Allah memerintahkan orang Israel untuk mengizinkan orang miskin dan berkekurangan memungut hasil panen yang masih tertinggal dari penuaian (Im 19:9; 23:22; Ul 24:19). Allah ingin agar mereka yang berkecukupan ikut berbagi dengan mereka yang berkekurangan (bd. 2Kor 8:13-15;

lihat art. PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT).

(0.92) (1Tim 5:3) (sh: Para janda dalam kehidupan jemaat (Senin, 17 Juni 2002))
Para janda dalam kehidupan jemaat

Perjanjian Lama telah mengajarkan bahwa umat Allah harus memperhatikan para janda (mis. Ul. 24:19). Prinsip itu tetap berlaku pada masa gereja Perjanjian Baru. Gereja waktu itu, walaupun dalam keadaan yang sulit, tetap mempunyai kewajiban untuk memperhatikan kesejahteraan mereka yang hidup berkekurangan.

Tetapi, masalah timbul. Tidak semua janda layak menerima bantuan jemaat yang jumlahnya terbatas itu. Beberapa janda masih mempunyai sanak saudara yang sebenarnya masih mampu untuk menanggung mereka (ayat 4-8). Lainnya masih cukup muda dan masih dapat menghidupi diri, entah secara mandiri ataupun dengan kembali berkeluarga (ayat 11-14). Lainnya lagi cukup kaya (ayat 6). Jika mereka tetap ikut menerima bantuan, maka banyak janda lain yang "benar-benar janda" (ayat 1), yang "ditinggalkan seorang diri" (ayat 5) dan betul-betul hidup berkekurangan, malah tidak menerima bantuan. Selain masalah ini, Timotius juga harus membereskan masalah dari keteraturan hidup berjemaat karena beberapa dari antara para janda itu hidup tidak disiplin (ayat 12-14), dan beberapa bahkan telah "tersesat mengikuti Iblis" (ayat 15).

Tuntunan yang diberikan Paulus kepada Timotius ini memberikan beberapa pengajaran penting tentang kehidupan berjemaat. Pertama, suatu jemaat/komunitas Kristen harus memperhatikan sesama saudara/i yang hidup berkekurangan (mis. para janda). Harus ada kebijakan dan langkah yang jelas dan dapat dilaksanakan. Kedua, tidak teraturnya perhatian jemaat terhadap pelayanan diakonia seperti ini akan memberikan "alasan bagi lawan untuk memburuk-burukkan nama kita" (ayat 14). Ini akan berpengaruh pada kesaksian jemaat bagi orang-orang lain. Terakhir, Paulus menunjukkan bahwa mereka yang berkekurangan juga punya kontribusi bagi kehidupan jemaat sebagaimana yang lainnya. Walaupun mereka dibantu, mereka tetap punya peranan dalam kehidupan jemaat yang saling melayani (ayat 9).

Renungkan: Beri penilaian secara jujur tentang keterlibatan Anda di jemaat Anda dengan dan bagi sesama anggota lain yang berkekurangan.

(0.71) (Ul 10:17) (ende)

Ajat ini memberikan polemik dengan dewa-dewa asing, jang samasekali tidak boleh dipandang sedjadjar dengan Jahwe. Disamping Dia tak ada dewa lain (bdk. #TB Ula 5:7). Dewa-dewa suku-suku bangsa adalah kekuatan-kekuatan jang penuh dengan kemauan sendiri-sendiri, penuh dengan perasaan nafsu dan murka jang dapat dipengaruhi dengan kurban dan persembahan Jahwe adalah Allah jang adil setjara mutlak, jang tertarik kepada nasib kaum miskin dan jang berkekurangan. Disini kita lihat adanja perkembangan kesadaran religius kearah perasaan jang makin besar terhadap kemanusiaan. Orang asing disini ialah orang jang bukan bangsa Israel, jang tinggal dengan tenteram diwilajah Israel.

(0.71) (Yer 22:16) (full: ORANG SENGSARA DAN ORANG MISKIN. )

Nas : Yer 22:16

Rasul Yakobus menekankan kebenaran yang sama: iman yang diperkenan Allah ialah iman yang terungkap dalam perhatian yang sungguh-sungguh kepada mereka yang berkekurangan

(lihat cat. --> Yak 1:27).

[atau ref. Yak 1:27]

Apabila kita membantu orang kekurangan dan tertindas, kita akan menerima berkat dan pujian Allah (bd. Gal 6:10;

lihat art. PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT).

(0.59) (2Raj 4:1) (full: SEORANG DARI ISTERI-ISTERI PARA NABI. )

Nas : 2Raj 4:1

Perbuatan-perbuatan ajaib Elisa yang tercatat dalam pasal 2Raj 4:1-44 menyajikan kebenaran-kebenaran rohani dalam tindakan yang dramatis. Kisah janda dengan dua orang anaknya menyatakan bahwa Allah memperdulikan umat-Nya yang setia yang ada dalam kesulitan dan memerlukan pertolongan. Janda dan kedua anaknya itu mewakili umat Allah yang ditinggalkkan dan ditindas. Dalam PL dan PB, belas kasihan dan perhatian kepada mereka yang berkekurangan adalah tanda-tanda iman sejati kepada Allah dan kesalehan yang benar (Kel 22:22-24; Ul 10:18; 14:29; Ayub 29:12; Yak 1:27;

lihat art. PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT).

(0.47) (1Kor 13:2) (full: AKU SAMA SEKALI TIDAK BERGUNA. )

Nas : 1Kor 13:2

Mereka yang hidupnya dipenuhi dengan "kegiatan keagamaan" belum tentu menyenangkan hati Allah; bahkan, bisa jadi mereka itu sama sekali bukan orang percaya. Misalnya, mereka yang berkata-kata dengan bahasa roh, bernubuat, mempunyai pengetahuan atau melakukan pekerjaan-pekerjaan iman yang besar, namun pada saat yang sama kekurangan kasih dan kebenaran yang seperti Kristus, maka mereka itu "sama sekali tidak berguna" di pemandangan Allah. Menurut pertimbangan Allah, kerohanian dan pernyataan iman mereka itu hampa (ayat 1Kor 13:1), dan mereka tidak memiliki tempat yang sesungguhnya dalam kerajaan-Nya (bd. 1Kor 6:9-10). Mereka tidak saja berkekurangan dalam kepenuhan Roh, tetapi diri mereka juga tidak didiami oleh Roh. Manifestasi rohani melalui mereka tidak berasal dari Allah tetapi dari roh yang lain, yaitu roh jahat

(lihat cat. --> Kis 8:21;

lihat cat. --> 1Yoh 4:1;

[atau ref. Kis 8:21; 1Yoh 4:1]

lihat art. KRITERIA UNTUK BAPTISAN DALAM ROH).

Yang penting bagi iman Kristen yang sejati ialah kasih yang diungkap melalui suatu etika yang tidak menyakitkan orang lain dan yang bertekun dalam kesetiaan kepada Kristus dan Firman-Nya (juga

lihat cat. --> 1Kor 13:13).

[atau ref. 1Kor 13:13]

(0.47) (1Kor 11:17) (sh: Paulus mencela jemaat Korintus. (Kamis, 4 September 1997))
Paulus mencela jemaat Korintus.

Dua hal dicela Paulus. Pertama, jemaat Korintus tidak bersekutu ketika berkumpul sebab ada perpecahan di antara mereka. Hal ini sudah disinggung Paulus di bagian permulaan suratnya ini. Kedua, mereka memperlakukan Perjamuan Kudus dengan tidak hormat. Seperti orang rakus dan gelojoh, mereka makan seperti orang kelaparan dan minum sampai mabuk. Memalukan! Tentu saja Paulus tidak memuji hal tersebut. Orang yang berbuat demikian menghina Allah dan tidak peka akan orang yang berkekurangan (ayat 22).

Aturan dalam perjamuan kudus. Makan dan minum adalah kebutuhan manusia yang wajar. Manusia harus makan dan minum supaya bisa hidup dengan baik. Tetapi dalam pertemuan ibadah di mana juga dirayakan perjamuan Tuhan, adalah salah besar apabila orang makan dan minum dengan sepuas-puasnya. Perjamuan Kudus harus diterima dengan sikap hormat, memeriksa diri, sambil mengingat pokok-pokok iman yang dilambangkannya.

Renungkan: Bila kita tidak menghormati Allah dalam hidup ibadah kita, Tuhan akan bertindak atas kita supaya kemuliaan-Nya tetap dijunjung tinggi.

Doa: Tuhan, tolong kami untuk dapat beribadah dengan benar.

(0.41) (Ams 21:6) (sh: Masa depan ditentukan hari ini (Selasa, 24 Oktober 2000))
Masa depan ditentukan hari ini

Masa 5 atau 10 tahun mendatang tidaklah terjadi begitu saja. Kemiskinan sekarang mungkin akibat kemalasan tahun-tahun sebelumnya. Kesuksesan masa depan tak terlepas dari perjuangan hari demi hari. Walaupun mungkin ada faktor-faktor lain yang mempengaruhinya di luar kemampuan manusia, misalnya kegagalan bisnis di tengah tangga sukses atau kemiskinan nasional akibat bencana alam, dll. Namun demikian, perjuangan kini demi masa depan tak pernah sia-sia.

Orang yang suka bersenang-senang dan menikmati mabuk anggur akan hidup berkekurangan. Mereka tidak tahu bagaimana memanfaatkan lumbung kekayaannya, mereka justru memboroskan hartanya seolah hidup hanya untuk hari ini. Namun ada juga orang yang sangat kuatir akan masa depannya, sehingga menimbun banyak harta bagi dirinya sendiri seolah hidupnya masih 1000 tahun lagi. Bagaimana sikap hidup orang bijak? Orang bijak mempersiapkan masa depannya dengan sebaik-baiknya, sehingga harta yang indah dan minyak ada dalam kediamannya (20). Mereka tidak semata mendapatkannya dengan mudah, tetapi mereka memenangkan perjuangan yang sesulit apa pun dengan sikap bijak. Mereka dapat memanjat kota pahlawan-pahlawan dan merobohkan benteng yang mereka percayai (22), karena mereka mempertimbangkan secara bijaksana dan berani mempertaruhkan hidupnya demi masa depannya. Kota pahlawan-pahlawan dan benteng menggambarkan adanya perjuangan berat untuk memperolehnya.

Adakah orang yang bijak karena hikmatnya sendiri? Penulis Amsal mengatakan bahwa tidak ada hikmat dan pengertian yang dapat menandingi Tuhan (30), artinya Tuhanlah sumber hikmat dan pengertian. Orang akan menjadi bijak bila ia mengakui bahwa bukan karena kepandaiannya ia menjadi orang bijak, tetapi karena Tuhan yang Maha bijaksana. Dengan kesadaran ini, ia tidak akan pernah berlaku angkuh atau menyia-nyiakan hikmat dan pengertian Tuhan, sebaliknya dengan penaklukan diri mau hidup dipimpin hikmat Tuhan.

Renungkan: Banyak orang kaya dan sukses, tetapi sedikit orang yang kaya atau sukses karena hikmat dan pengertian dari Tuhan, sehingga dapat menggunakan harta indah yang dimilikinya dengan bijaksana. Jadilah bijak agar masa depan Anda penuh pengharapan di dalam Tuhan!

(0.41) (Yes 49:1) (sh: Misi hamba Tuhan (Selasa, 16 Agustus 2005))
Misi hamba Tuhan

Istilah hamba Allah sering dimengerti salah, yaitu sebagai status rohani yang lebih tinggi daripada orang lain. Padahal istilah hamba Allah ini menyiratkan ketaatan dan tugas seorang abdi pada tuannya.

Nas ini merupakan nubuat Nabi Yesaya tentang tugas seorang hamba Allah. Yesaya pasal 49:1-6 adalah Nyanyian Hamba kedua, sedangkan ayat 7-13 adalah respons Tuhan.

Hamba Tuhan itu menyatakan dirinya telah dipilih Allah untuk menjadi alat-Nya menyatakan dan melaksanakan kehendak-Nya (ayat 2-3). Tugasnya jelas yaitu menghimpun kembali Israel yang sudah kocar-kacir oleh karena hukuman Tuhan atas mereka (ayat 5). Namun, dalam melaksanakan misinya itu, hamba Tuhan itu mendapatkan penolakan bahkan perlawanan yang membuat ia hampir putus asa (ayat 4). Jawaban Allah sungguh mencengangkan karena Ia meluaskan tugasnya menjadi pembawa kabar keselamatan bagi bangsa-bangsa (ayat 6).

Allah tidak hanya memberi tugas, Ia juga menjamin hidup hamba-Nya (4b). Ia sendiri akan menegakkannya di antara para pemimpin bangsa-bangsa yang meremehkannya (ayat 7). Allah juga menjanjikan keberhasilan bagi hamba-Nya. Mereka yang tertindas akan dimerdekakan dan yang berkekurangan akan dilimpahi dengan segala berkat (ayat 9-10). Semua bangsa akan mengalami anugerah Allah ini sehingga sukacita akan meliputi alam semesta (ayat 11-13).

Hamba yang dimaksud pada nas ini adalah Koresy yang akan dipakai Allah menjadi alat-Nya untuk membawa Israel pulang. Nas ini sekaligus merujuk perbuatan Kristus yang akan menggenapi tuntas nubuat Yesaya ini. Betapa indahnya menjadi hamba Allah. Posisinya mulia sebab ia adalah alat Allah bagi umat-Nya. Karena itu, persiapkan diri Anda untuk dipakai jadi hamba-Nya. Berikan yang terbaik bagi Dia. Jangan jadikan profesi hamba Allah sebagai pilihan kedua.

Doaku: Tuhan, jadikan aku hamba-Mu yang dapat Engkau pakai secara efektif untuk memberikan penghiburan dan pengharapan bagi dunia ini.

(0.41) (Mat 14:13) (sh: Hati yang peka (Minggu, 6 Februari 2005))
Hati yang peka

Yesus peka akan keadaan orang banyak. Mereka kekurangan makanan. Timbullah belas kasihan Yesus. Jika pada Markus 6:34 belas kasihan Yesus timbul karena orang banyak seperti domba tanpa gembala, di sini belas kasihan Yesus muncul karena kebutuhan fisik. Orang banyak tidak mempunyai makanan. Yesus juga peka akan pendengar-pendengar-Nya. Meski jumlah mereka banyak, Ia masih memiliki waktu dan kesempatan untuk berbicara dan melayani mereka secara pribadi.

Siapa yang harus memberi mereka makan? Yesus melibatkan para murid. Yesus berhati peka, dan Ia ingin para murid-Nya pun peka bahkan sedia memberi. Murid-murid hanya memiliki lima roti dan dua ikan. Jelas tidak cukup untuk lebih lima ribu orang (ayat 21). Masih dibutuhkan sedikitnya 5000 roti dan 5000 ikan. Jumlah yang mustahil. Akan tetapi, di hadapan Yesus bukan jumlah yang membuat mustahil atau tidak. Segala hal yang dipersembahkan kepada-Nya, diterima-Nya, diberkati, dilipatgandakan. Hasilnya? Lima roti dan dua ikan yang telah diberkati Yesus itu membuat semua orang kenyang. Bahkan ada sisa 12 bakul.

Tidak cukup kita memiliki Yesus, kita harus juga membagi keberkatan dalam Yesus itu kepada sesama kita yang berkekurangan. Terlibat dalam berbagai pelayanan rohani memang baik, tetapi itu tidak boleh membuat kita beralasan untuk mengabaikan kebutuhan dalam hal materiil yang dialami banyak orang di sekitar kita. Krisis berkepanjangan di Indonesia menyebabkan banyak saudara-saudara kita kekurangan gizi dan nutrisi. Berilah mereka makan. Caranya? Salah satunya adalah dengan memberikan pelatihan yang memberdayakan mereka sehingga terbuka kesempatan untuk mencari makanan sendiri. Tanpa pemberdayaan ini mereka akan terus kelaparan.

Renungkan: Masihkah ada potensi dan milik yang Anda genggam sendiri dan tidak rela Anda serahkan untuk Yesus pakai memberkati orang lain?

(0.41) (Luk 9:10) (sh: Memberi perhatian (Sabtu, 31 Januari 2004))
Memberi perhatian

Kita perlu memberi perhatian kepada orang-orang yang kita layani. Bentuk perhatian itu beragam. Bisa berupa kesediaan mendengar, keterbukaan untuk menerima kehadirannya atau ketulusan dalam memberi apa yang orang-orang tersebut butuhkan. Yesus memberi contoh yang baik dalam memberi perhatian kepada orang banyak di Betsaida dalam perikop ini.

Pertama, perhatian Yesus kepada murid-murid-Nya (ayat 10). Yesus memberi perhatian khusus kepada murid-murid-Nya, sekembali dari pelayanan dengan memberi waktu dan tempat khusus untuk mendengarkan cerita murid-murid. Dapat dibayangkan betapa bahagianya murid-murid berbagi cerita dengan Sang Guru dan betapa hangatnya Yesus menyimak cerita murid-murid-Nya.

Kedua, perhatian Yesus kepada orang banyak (ayat 11-17). Yesus tidak merasa terganggu ketika orang banyak mengikuti-Nya. Ia bahkan melayani mereka dengan memberitakan Injil Kerajaan Allah dan memberi kesembuhan kepada orang sakit. Meski murid-murid-Nya kuatir akan tempat penginapan dan kebutuhan makanan, namun Yesus menegaskan: “Kamu harus memberi mereka makan!” Dengan lima roti dan dua ikan mereka harus memberi makan lebih dari lima ribu orang. Yesus mengajarkan mereka untuk tetap mengucap syukur dan membagi-bagikan apa yang ada. Hasilnya, ajaib! Mereka tidak berkekurangan, melainkan kenyang bahkan menyisakan dua belas bakul.

Melalui perikop ini kita mendapatkan pelajaran penting yaitu bahwa kita tidak hanya memerlukan kepekaan agar dapat memahami kebutuhan orang-orang yang kita layani, tetapi juga kepekaan agar dapat memberi perhatian secara tepat kepada orang yang kita layani. Allah akan menolong kita menjadi berkat bagi mereka.

Renungkan: Memberi perhatian kepada orang lain yang membutuhkan pertolongan adalah wujud nyata dari kepedulian Allah kepada mereka.

(0.35) (Mzm 113:1) (sh: Kewajiban memuji (Kamis, 2 Mei 2002))
Kewajiban memuji

Mazmur ini dibuka dengan suatu seruan kepada semua hamba Tuhan untuk memuji Tuhan pada segala waktu dan tempat. Mengapa? Karena Tuhan mengatasi segala sesuatu: Ia mengatasi waktu: “sekarang dan selamanya” (ayat 2). Ia mengatasi kehidupan: “Dari terbitnya hingga terbenamnya matahari” (ayat 3), yaitu di segala tempat di muka bumi. Ia juga mengatasi ketinggian, yang menyangkut Pemerintahan-Nya: “Ia ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi” (ayat 4). Kemuliaan Allah (ayat 4b) yang bersinar itu menunjuk pada kekuatan Khalik dan Penentu sejarah. Keberadaan-Nya itu menunjukkan betapa Tuhan, Allah Israel itu, Mahatinggi, tak ada yang sebanding dengan Dia (Yes. 40:12-26) dan tak ada Allah selain Dia (Yes. 44:6).

Namun, Allah yang bertakhta dalam ketinggian surgawi bukanlah Allah yang tidak peduli pada keberadaan umat-Nya di bumi. Umat-Nya yang dilecehkan dan diperlakukan tidak semena-mena diangkat dan didudukkan di tempat yang layak. Wujud kepedulian Allah pertama-tama ditujukan kepada orang-orang hina dan miskin, yaitu mereka yang lemah kedudukannya, mereka yang tidak mempunyai keterampilan atau keahlian yang diperlukan masyarakat, mereka yang menganggur dan berkekurangan. Mereka diangkat dan didudukkan di antara para bangsawan. Di tempat itu, masa depan mereka direncanakan, kedudukan mereka diperbarui, dan segala kerinduan mereka dipuaskan (ayat 7-8).

Kedua, Allah peduli terhadap keberadaan wanita mandul yang saat itu dipandang hina dan terkutuk, disakiti hatinya, dianggap tidak berguna. Wanita mandul inilah yang diangkat Tuhan tidak hanya untuk menjadi seorang yang penuh sukacita karena menjadi ibu, tetapi juga masa depannya. Tuhan telah menghapuskan aibnya di depan manusia (bdk. Kej. 30:23; Luk. 1:25). Perbuatan Allah di masa itu, digenapi penuh dalam sikap Yesus terhadap orang berdosa. Tuhan Yesus Kristus memberikan nyawa-Nya agar orang-orang berdosa dan hina terangkat menjadi anak-anak Allah.

Renungkan: Hidup yang memuji Allah mengandung dua aspek yang tak terpisahkan satu dengan lainnya yaitu ibadah kepada Allah dan kepada sesama.



TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA