Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 125 ayat untuk berpegang (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.44) (Ibr 10:25) (full: MENJELANG HARI TUHAN YANG MENDEKAT. )

Nas : Ibr 10:25

Saat kedatangan kembali Kristus untuk menjemput orang-orang yang setia makin mendekat

(lihat art. KEANGKATAN GEREJA).

Ketika saat itu mendekat, kita akan menghadapi banyak pencobaan rohani dan penganiayaan, dan banyak penipuan ajaran. Kita harus berkumpul secara tetap untuk saling menguatkan agar tetap berpegang teguh kepada Kristus dan iman rasuli perjanjian baru.

(0.44) (Mzm 15:4) (jerusalem: orang yang tersingkir) Ialah orang fasik yang disingkirkan, dibuang oleh Tuhan
(0.38) (Mzm 119:81) (sh: Kesetiaan kepada Tuhan dan Taurat-Nya tidak hanya menghasilkan kebahagiaan, tetapi bisa juga penderitaan (Jumat, 31 Mei 2002))
Kesetiaan kepada Tuhan dan Taurat-Nya tidak hanya menghasilkan kebahagiaan, tetapi bisa juga penderitaan

Bagian ini menggambarkan tentang keadaan pemazmur yang begitu menderita karena perbuatan orang-orang yang tidak berpegang pada Taurat. Mereka tidak mendukungnya bahkan menginginkan kecelakaan dirinya yang tetap setia dan berpegang pada Taurat Tuhan (ayat 84,85,95). Dalam kenyataannya, orang-orang jahat tidak menyukai kebaikan pemazmur yang bersumber pada Tuhan dan Taurat-Nya. Dalam keadaan seperti itu, pemazmur sungguh-sungguh menyadari bahwa ia sama sekali tidak mampu menahan penderitaannya sendiri. Karena itu, ia memohon kepada Tuhan agar menolongnya (ayat 81-84) sehingga ia tetap setia berpegang pada Tuhan dan Taurat-Nya. Keteguhan pemazmur ini didasari oleh keyakinan bahwa segala sesuatu telah diciptakan oleh Tuhan menurut hukum-hukum-Nya (ayat 90,91), termasuk hukum alam. Karena itu, apa pun d i bumi ini tidak ada yang dapat menggoyahkan Taurat Tuhan di surga (ayat 89). Bahkan segala sesuatu yang Tuhan adakan, khususnya mereka yang terhimpun dalam komunitas umat Allah, wajib melayani Tuhan (ayat 91). Keterpilihan umat menempatkan umat pada posisi yang istimewa; dan keistimewaan itu tampak dalam pelayanannya kepada Tuhan melalui ketaatan melaksanakan hukum-hukum-Nya. Dengan demikian, siapa pun yang terhisab dalam komunitas umat Allah memiliki panggilan untuk mengerjakan kehendak Allah sebagaimana yang terjabar dalam berbagai ketetapan dan peraturan hukum Taurat.

Sering kali orang percaya memiliki pemahaman yang salah tentang posisi istimewa mereka. Misalnya, lebih sering menekankan hak istimewa untuk memperoleh berkat materi dan rohani yang membahagiakan dari Allah ketimbang menderita karena menjalankan kehendak Allah. Karena itu, tidak jarang orang menilai penderitaan sebagai akibat ketidaktaatan. Padahal penderitaan pun bisa terjadi karena kesetiaan dan ketaatan seseorang kepada Allah.

Renungkan: Yesus disalibkan karena ketaatan-Nya yang sempurna kepada Allah, Bapa-Nya. Maukah kita menerima risiko penderitaan karena ketaatan kepada kebenaran dan keadilan Allah?

(0.38) (2Tim 3:10) (sh: Berpegang pada kebenaran (Sabtu, 31 Agustus 2002))
Berpegang pada kebenaran

Kembali Paulus memberikan kontras di sini dengan frasa "Tetapi, engkau ...." Paulus menasihati Timotius agar mengambil rute kehidupan yang bertolak-belakang dengan para pengajar sesat. Timotius didorong untuk mengikuti teladan hidupnya, yang setia dan senantiasa menantikan kedatangan Tuhan Yesus. Timotius perlu meneladani pengajaran dan kesalehannya. Ia juga perlu memiliki cara pikir seperti Paulus, memiliki niat untuk melayani Tuhan dengan daya tahan yang dilandasi kasih. Bukan hanya menasihati secara abstrak, Paulus kemudian mengingatkan Timotius tentang apa yang dialaminya sendiri di Antiokhia ketika ia dan Barnabas diusir, di Ikonium, ketika akan dilempari batu oleh masyarakat, dan di Listra, ketika ia dan Barnabas mula-mula disembah, tetapi lalu dilempari batu sampai hampir mati - namun Allah menyelamatkannya. Semua orang, termasuk Timotius, yang berketetapan untuk menjadi saleh akan mengalami penganiayaan. Mereka harus sadar akan hal itu.

Untuk kedua kalinya muncul frasa "Tetapi, engkau ..." (ayat 14). Timotius sekarang didorong untuk berpegang teguh pada keyakinan yang dimilikinya sejak muda. Ia telah belajar dari Lois dan Eunike tentang iman kepada Kristus. Ia telah belajar dari Paulus. Ia juga telah belajar dari Perjanjian Lama dan Injil. Semua sumber tersebut membawa Timotius kepada pemahaman yang benar tentang keselamatan di dalam Kristus. Paulus menyatakan bahwa "segala tulisan" merupakan embusan nafas Allah, artinya keluar dari mulut Allah sendiri. Yang dimaksud "segala tulisan" di sini adalah PL ditambah dengan pesan-pesan Injil Kristus yang telah Timotius terima, baik secara tulisan maupun tulisan. Segala tulisan itu menolong orang-orang percaya untuk mendapatkan pengajaran yang benar, menghardik ajaran sesat, mengoreksi kehidupan moral yang keliru, dan menolong orang untuk hidup dalam kesalehan. Tujuan Paulus mengemukakan ini adalah agar Timotius setia dalam pelayanannya dan dipersiapkan untuk pekerjaan baik: mengabarkan Injil Kristus dengan tekun.

Renungkan: Teladanilah mereka yang patut diteladani dan berpeganglah pada Alkitab. Itulah rahasia pelayanan yang sukses.

(0.38) (Kej 22:1) (ende)

Tuhan mentjoba kepertjajaan Ibrahim dengan memerintahkan, supaja ia mengorbankan anaknja, jang djustru mendjadi pohon harapannja, karena dalam anak ini djandji-djandji Tuhan akan terlaksana. Kepertjajaan Ibrahim tjukup kuat, sehingga ia mampu mengorbankan dan melepaskan perhitungan manusiawi, dan tetap berpegang pada Tuhan, sungguhpun rupa-rupanja Tuhan menghapuskan dasar kepertjajaan jang baginja lebih njata.

Begitulah Ibrahim telah mendjadi pola-teladan dan Bapa sekalian orang beriman (lihat: Wis 10:5; Sir 44:19,20; Rom 4:13-25; Ibr 11:17-19; Yak 2:20-24).

(0.38) (Ul 7:22) (ende)

Dalam kenjataannja penaklukan terhadap negeri Kanaan berlangsung lama, seperti jang nampak djuga dalam Kitab Para Hakim. Disana diberikan alasannja jakni ketidak-taatan bangsa Israel (Hak 2:3,20-23).

Dalam naskah kita ini penulis berpegang-teguh pada sifat adjaib dari penaklukan negeri itu. Hanja karena alasan-alasan praktis dan demi kesedjahteraan bangsa Israel maka proses itu diperlambat. Akan tetapi sementara itu musuh-musuh selalu hidup dalam ketakutan dan dalam keadaan terdjepit. (aj. 23(Ula 7:23); bdk. Kel 23:29).

(0.38) (Ibr 13:10) (ende: Altar)

Maksudnja: kurban jang dipersembahkan diatas altar. Ada jang mengartikan "altar" disini sebagai kurban Kristus disalib, atau berhubungan dengan itu: Kristus sendiri: Ada pula jang menafsirkannja sebagai landjutan dari kurban disalib, jang tetap dipersembahkan setjara rohani oleh Imam-Agung kita disurga, dan setjara sakramentil dalam Ekaristi jang Mahakudus.

(0.38) (1Raj 11:2) (full: JANGANLAH KAMU BERGAUL DENGAN MEREKA )

Nas : 1Raj 11:2

(versi Inggris NIV -- jangan saling menikah dengan mereka). Dengan mempunyai banyak istri Salomo bukan saja mengabaikan perintah Allah bagi para raja untuk tidak mengambil banyak istri (bd. Ul 17:17), tetapi juga melanggar perintah Allah untuk tidak menikahi istri-istri asing dari bangsa Kanaan (Kel 34:12-16; Yos 23:12-13). Jelaslah, Salomo gagal untuk merenungkan dengan cermat perintah Allah "untuk belajar takut akan Tuhan, Allahnya, dengan berpegang pada segala isi hukum dan ketetapan ini untuk dilakukannya" (Ul 17:19).

(0.38) (Mzm 119:105) (full: FIRMAN-MU ... TERANG BAGI JALANKU. )

Nas : Mazm 119:105

Firman Allah mengandung prinsip-prinsip rohani yang akan membantu kita menjauhi banyak kesusahan, perangkap, dan tragedi yang disebabkan oleh keputusan dan pilihan yang salah; oleh karena itu, kita harus menghargai hikmatnya dan berpegang teguh pada ketetapan-ketetapannya dalam segala situasi kehidupan (ayat Mazm 119:106,112).

(0.38) (Ams 11:19) (full: SIAPA BERPEGANG PADA KEBENARAN YANG SEJATI, MENUJU HIDUP. )

Nas : Ams 11:19

Lihat cat. --> Ams 10:11.

[atau ref. Ams 10:11]

(0.38) (Hos 5:6) (full: IA TELAH MENARIK DIRI. )

Nas : Hos 5:6

Orang Israel sedang datang dengan ternak dan kawanan domba mereka untuk mempersembahan korban dan mencari Tuhan, tetapi mereka tidak akan menemukan Dia. Ia telah menarik diri dari mereka karena perbuatan-perbuatan mereka itu jahat. Tidak ada kasih, iman, kesetiaan dan pertobatan sejati; hati mereka terlibat dalam kesenangan berdosa. Kadang-kadang apabila orang mencari pertolongan dari Tuhan, mereka tidak memperolehnya karena mereka terus berpegang pada daya tarik dunia yang amoral dan penuh dosa (bd. Yak 4:1-4;

lihat art. BERDOA DENGAN EFEKTIF).

(0.38) (Ibr 4:11) (full: BERUSAHA UNTUK MASUK. )

Nas : Ibr 4:11

Mengingat berkat yang mulia dari keadaan abadi itu serta nasib yang mengerikan dari mereka yang gagal memasukinya, maka orang-orang percaya harus dengan tekun berusaha untuk masuk rumah sorgawi umat Allah. Hal ini menuntut agar kita berlari-lari menuju tujuan sorgawi tersebut (Fili 3:13-14) dan berpegang teguh kepada Firman Allah (ayat Ibr 4:12) dengan tekun berdoa (ayat Ibr 4:16).

(0.38) (2Yoh 1:9) (full: TIDAK TINGGAL DI DALAM AJARAN KRISTUS. )

Nas : 2Yoh 1:9

Mereka yang menolak penyataan semula dari Kristus dan para rasul tidak memiliki Allah. Walaupun mereka mengaku mengenal Allah (1Yoh 2:4), mereka tertipu jikalau mereka tidak tinggal dalam ajaran Kristus; mereka yang meninggalkan ajaran Kristus meninggalkan Kristus sendiri. Semua teologi yang tidak berpegang kepada kebenaran yang dinyatakan dalam PB bukan merupakan teologi Kristen dan harus ditolak

(lihat cat. --> Ef 2:20).

[atau ref. Ef 2:20]

(0.38) (Why 2:24) (full: KEPADA ... ORANG-ORANG LAIN. )

Nas : Wahy 2:24

Dalam jemaat-jemaat terdapat orang yang tetap berpegang pada Firman Kristus dan standar-standar-Nya yang benar. Allah mengenal mereka dan berjanji bahwa mereka akan memerintah bangsa-bangsa bersama-sama dengan Dia (ayat Wahy 2:26). Apa yang mereka sebut "seluk-beluk Iblis" barangkali menunjuk kepada ajaran palsu yang mengatakan bahwa untuk dapat mengalami kasih karunia dan keselamatan Allah sepenuh, seorang harus memasuki kawasan dosa yang paling dalam dan mengenal segala macam kejahatan.

(0.38) (Why 3:11) (full: AKU DATANG SEGERA. )

Nas : Wahy 3:11

Kaitan yang erat antara ayat ini dengan ayat Wahy 3:10 menunjukkan

  1. (1) bahwa kedatangan Kristus untuk mengangkat jemaat-Nya dari bumi ini akan menjadi cara untuk membebaskan mereka (bd. 1Tes 1:10; 1Tes 4:14-18), dan
  2. (2) bahwa keluputan dari hari pencobaan dan kesengsaraan itu hanya akan terjadi bagi mereka yang setia dalam gereja yang berpegang erat kepada Kristus dan Firman-Nya (ayat Wahy 3:8).
(0.38) (Yes 56:1) (jerusalem) Mengenai bagian terakhir kitab Yesaya ini lihat Pengantar.
(0.38) (Yer 20:7) (jerusalem: Engkau telah membujuk aku) Bdk Yer 15:10. Kiasan bujukan dan pergumulan yang dipakai Yeremia ini bermaksud menggambarkan bahwa nabi seolah-olah digagahi oleh Tuhan. Dalam keluhurannya ini, Yer 15:7-18, nabi seolah-olah memberontak terhadap Tuhan yang dianggapnya bertanggungjawab atas kemalangannya. Jarang sekali dalam Alkitab terungkaplah rasa putus asa seperti ini (bdk Ayu 3:1 dst; Maz 88). Namun Yeremia tetap yakin bahwa Tuhan tetap berpegang pada kasih setiaNya. Dan di tengah-tengah pergumulannya nabi meneriakkan pengharapannya, Yer 19:11-13.
(0.35) (1Kor 15:2) (full: ASAL KAMU TEGUH BERPEGANG ... KUBERITAKAN KEPADAMU. )

Nas : 1Kor 15:2

Orang percaya bukanlah orang yang hanya memiliki iman dalam Yesus Kristus. Sebaliknya, orang percaya adalah orang yang beriman pada Yesus Kristus sebagaimana Dia dinyatakan dalam berita yang sepenuhnya dari Injil (ayat 1Kor 15:1-4). Iman mereka pada Kristus selalu terikat pada Firman Allah dan ajaran para rasul (ayat 1Kor 15:1,3; 11:2,23; Rom 6:17; Gal 1:12). Karena alasan inilah, orang percaya dapat dilukiskan sebagai umat yang tunduk kepada Kristus dari Alkitab sebagai Tuhan dan Juruselamat dan hidup menurut Firman Allah. Mereka tunduk tanpa ragu-ragu kepada kekuasaan Firman Allah, berpegang teguh pada ajarannya, percaya pada janjinya, mengindahkan peringatannya dan menuruti perintahnya. Mereka adalah orang yang ditawan oleh Firman Allah, menggunakan Alkitab untuk menguji semua gagasan manusia dan tidak menerima apa pun yang bertentangan dengan Alkitab.

(0.35) (Mzm 119:1) (sh: Dampak hidup berpegang pada firman Tuhan (Jumat, 20 Agustus 1999))
Dampak hidup berpegang pada firman Tuhan

Selama ini banyak orang beranggapan salah tentang sumber kebahagiaan. Kebahagiaan diukur pada keberhasilan "memperoleh" bukan pada kerelaan "memberi". Orang-orang berlomba-lomba mengejar kebahagiaan sekalipun dengan menggerogoti kebahagiaan orang lain. Cara seperti ini kasar, rakus, memalukan, dan menyeramkan. Kebahagiaan yang sebenarnya bersumber pada kehidupan yang bersih, berkepribadian seimbang, benar, dan jujur di hadapan Allah. Kebahagiaan sejati adalah kebahagiaan yang bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga orang lain. Itu sebabnya kebahagiaan hanya di dapat dalam Tuhan, di dalam ketaatan kepada hukum-hukum-Nya.

Mempertahankan kelakuan bersih. Kebahagiaan dan kegembiraan hidup bersumber pada kehidupan yang bersih. Mungkinkah seseorang tetap mempertahankan dan memelihara kehidupannya bersih dari dosa dan salah? Bukankah godaan-godaan di sekitar kita, kelemahan diri sendiri, dan aturan-aturan dalam masyarakat seolah membuat kita tidak bisa menjaga hidup bersih? Apa yang diusulkan pemazmur? Pengenalan akan Tuhan dan ketaatan pada firman Tuhan yang diikuti tekad untuk taat pada hukum-hukum Tuhan, mendasari kehidupan yang berkenan kepada-Nya.

(0.35) (Mzm 119:49) (sh: Firman yang menghibur (Senin, 23 Agustus 1999))
Firman yang menghibur

Pernyataan pemazmur dalam perikop ini menyajikan tiga hal untuk direnungkan. Pertama, pemazmur mengungkapkan sikap hidupnya yang mengandalkan Tuhan sebagai satu-satunya sumber penghiburan dan pengharapan dalam kesengsaraan. Kedua, pemazmur mengingatkan orang-orang fasik yang melakukan penyimpangan terhadap Taurat Tuhan. Ketiga, pemazmur menjalin persekutuan yang baik dengan orang-orang yang takut akan Tuhan dan berpegang pada perintah dan ketetapan-Nya. Firman yang menyuarakan janji Tuhan adalah firman yang menghibur, meneguhkan dan menyelamatkan orang beriman sehingga mampu bertahan dalam penderitaan.

Bagianku ialah Tuhan. Kehidupan pemazmur yang dipenuhi dengan syukur dan bakti kepada Tuhan, sungguh menyadari bahwa yang terutama dan terpenting dalam hidupnya adalah Tuhan. Oleh karena itu tak ada janji yang lebih indah selain berpegang pada firman-Nya. Ia senantiasa memperhatikan jalan-jalan hidupnya, apakah sesuai dengan peringatan-peringatan-Nya. Seorang yang hidup sepenuhnya bagi Tuhan tak pernah berlambat-lambat meninggalkan dosa, dan bersegera melangkahkan kaki menuju jalan-jalan-Nya.

Renungkan: Dalam hidup Anda, siapa atau apa yang menjadi terutama dan terpenting?



TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA