Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 26 ayat untuk congkak (0.440 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yer 49:4) (jerusalem: dengan lembahmu) Dalam naskah Ibrani tertulis: dengan lembah-lembah, lembahmu yang mengalirkan air. Lembah utama negeri Amon ialah lembah anak sungai Yabok. Mungkin naskah Ibrani dapat diterjemahkan sbb: Mengapa engkau memegahkan kekuatanmu? Kekuatanmu akan bersurut, hai puteri yang congkak.
(1.00) (Yer 50:29) (jerusalem: kurang ajar) Artinya: Kurang ajar terhadap Tuhan, angkuh hati dan congkak, Maz 119:21+; bdk Kej 3; 11:1-9; Yes 14:2-13; Yeh 28; Ams 4.
(0.80) (Yes 25:1) (jerusalem) Nyanyian syukur ini menyinggung kejadian-kejadian yang sudah diceritakan: kemusnahan kota yang kacau riuh, Yes 25:2 bdk Yes 24:10, pertobatan bangsa-bangsa yang jauh, Yes 25:3 bdk Yes 24:15; kemenangan atas orang congkak, Yes 25:2,4 bdk Yes 24:21,22.
(0.80) (Yer 15:17) (jerusalem: orang-orang yang bersenda gurau) Orang yang bersenda gurau (atau: tertawa) disebut bersama dengan orang kaya dan congkak. Kalangan orang itu dikutuk oleh pemazmur-pemazmur dan orang berhikmat serta oleh Injil. Luk 6:25; Mat 5:3+.dst.
(0.70) (Yes 2:11) (full: ORANG YANG ANGKUH AKAN DITUNDUKKAN. )

Nas : Yes 2:11

Salah satu akibat serius dari kesombongan manusia ialah kepercayaan bahwa terlepas dari Allah, kita dapat memutuskan untuk diri sendiri, bagaimana kita harus hidup dan menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Pada hari penghakiman, Allah akan sangat merendahkan sikap congkak ini.

(0.60) (Ob 1:3) (full: KEANGKUHAN HATIMU. )

Nas : Ob 1:3

Teks :
  1. 1) Orang Edom hidup di daerah pegunungan berbatu. Secara congkak mereka beranggapan bahwa negeri mereka itu aman dan menjadi sombong karena kemandirian dan kekuatan mereka; namun Allah akan meruntuhkan mereka.
  2. 2) Alkitab mengajarkan bahwa kesombongan dan kecongkakan menimbulkan penipuan diri sendiri, mendahului kejatuhan (ayat Ob 1:4; Ams 16:18) dan menyebabkan Allah menjadi musuh kita (ayat Ob 1:8; Yak 4:6; 1Pet 5:5).
(0.50) (Yak 4:6) (full: ALLAH MENENTANG ORANG YANG CONGKAK. )

Nas : Yak 4:6

Patut ditanam dalam hati dan pikiran kita betapa bencinya Allah terhadap kesombongan. Kesombongan menyebabkan Allah berpaling dari doa kita serta menahan kehadiran dan kasih karunia-Nya. Meninggikan diri di dalam pikiran kita sendiri atau mencari kehormatan dan penghargaan dari orang lain untuk memuaskan kesombongan kita berarti menutup pintu terhadap pertolongan Allah. Tetapi bagi mereka yang dengan rendah hati menyerah kepada-Nya dan menghampiri-Nya, Allah memberikan kasih karunia, kemurahan, dan pertolongan-Nya di dalam setiap situasi kehidupan (Ibr 4:16; 7:25;

lihat cat. --> Fili 2:3).

[atau ref. Fili 2:3]

(0.50) (2Ptr 2:16) (full: BERBICARA DENGAN SUARA MANUSIA. )

Nas : 2Pet 2:16

Jelas sekali Petrus percaya kepada mukjizat yang tercatat dalam PL. Dewasa ini orang-orang yang mengangkat diri sendiri untuk menjadi pengritik dalam gereja dengan congkak mengejek mukjizat-mukjizat yang tercatat dalam Firman Alllah dan menilai mereka yang percaya kepada mukjizat sebagai orang yang terbelakang. Akan tetapi, anak-anak Tuhan yang sejati percaya kepada Allah dan menerima semua mukjizat yang ada dalam Alkitab. Mereka juga percaya bahwa Allah masih mengadakan mukjizat dewasa ini ketika menanggapi doa dan iman umat-Nya

(lihat cat. --> Yoh 6:2).

[atau ref. Yoh 6:2]

(0.42) (Yeh 27:12) (sh: Siapa seperti Tirus, yang sudah dimusnahkan di tengah lautan? (Senin, 17 September 2001))
Siapa seperti Tirus, yang sudah dimusnahkan di tengah lautan?

Bersama mitra usaha multi regional yang berlimpah barang-barang mewah, Tirus kembali dilukiskan sebagai kapal yang berlabuh dengan megah di tengah lautan (ayat 12-25). Pada wilayah di mana Tirus berpikir untuk menjadi penguasa, di tengah lautan (ayat 4) ia dilanda oleh bencana. Kekuatan angin timur telah memecahkannya dan ia terbenam bersama segenap krunya ke dasar lautan (ayat 26-26). Mendengar teriakan maut para penumpang pada hari tenggelamnya Tirus, si kapal maha indah, para pemilik sahamnya turut meratap bersama karena kehilangan kapal yang penuh dengan semarak kemegahan (ayat 27-29). Mereka sangat berkabung karena kehancuran ini membuat mereka amat merana (ayat 30-31). Dalam syair ratapan, mereka berkata: "Siapa seperti Tirus, yang sudah dimusnahkan di tengah lautan?" (ayat 32).

Sungguh tragis, prestasi Tirus yang meraup keberuntungan dengan mitra dagangnya telah menyebabkan raja-raja dunia kehilangan referensi kekayaannya. Hal ini telah membuat Tirus terkagum-kagum kepada dirinya sendiri.

Kini, kapal molek telah dihancurkan oleh begitu banyak unsur dari kekayaan yang termuat di dalamnya. Barang-barang dan krunya telah berubah menjadi kuburan di dalam air (ayat 33-34). Orang-orang pesisir terheran-heran melihatnya, raja-rajanya menggigil, mukanya berkerut, dan para pesaing usahanya bersuit-suit kegirangan terhadapnya (ayat 35-35). Sebuah raksasa dalam keindahan kini telah musnah dan nubuatan Yehezkiel telah digenapi: "Aku menentukan bagimu akhir hidupmu yang mendahsyatkan dan engkau tidak terjumpai lagi. Engkau dicari orang, tetapi tidak ditemui lagi untuk selama-lamanya, demikianlah firman Tuhan." (ayat 26:21).

Renungkan: Burung merak walaupun berbulu sangat mempesona namun dari abad ke abad selalu dicela sebagai simbol kesombongan. Keanggunan Tirus sebagai kapal yang maha indah tentu saja tidak salah bila tidak disertai perilaku congkak. Titanic, yang didesain tidak dapat tenggelam juga mengalami nasib yang sama. Semua keangkuhan berakhir sama, yakni kebinasaan. Kristen, ingatlah, Allah menentang semua yang berhati congkak. Berhati-hatilah dengan manifestasi dosa yang selalu menarik manusia terpikat kepadanya.

(0.40) (Mzm 10:2) (full: KARENA CONGKAK ORANG FASIK GIAT MEMBURU. )

Nas : Mazm 10:2

Pemazmur bersusah hati atas sikap sombong orang yang jahat dan kejam yang kelihatannya berhasil (ayat Mazm 10:3-11).

  1. 1) Dia berdoa agar Allah merobohkan orang fasik, menolong yang tidak berdaya, dan memerintah sebagai raja untuk selamanya supaya dosa dan teror terhapus dari muka bumi ini (ayat Mazm 10:12-18).
  2. 2) Sedangkan orang percaya PB harus selalu sangat memperhatikan keselamatan orang fasik, mereka juga harus memahami bahwa dosa dan kekejaman tidak akan pernah dihancurkan sama sekali, atau kebenaran juga tidak akan pernah menang mutlak, hingga Kristus datang kembali untuk membinasakan semua kejahatan (Wahy 19:12-20:11). Oleh karena itu, kita harus berdoa agar Allah akan segera menghapus segala kejahatan, Kristus dijadikan raja untuk selama-lamanya dan bahwa di atas bumi ini dosa dan kesusahan akan berakhir (lih. pasal Wahy 19:1-22:21).
(0.40) (Mzm 10:8) (full: DI TEMPAT YANG TERSEMBUYI IA MEMBUNUH ORANG YANG TAK BERSALAH. )

Nas : Mazm 10:8-10

Ayat-ayat ini dapat dikenakan kepada mereka yang berdagang ganja, alkohol, dan melaksanakan pengguguran kandungan yang mengakibatkan kehancuran jasmaniah, emosional, dan rohani banyak orang.

  1. 1) Karena keserakahan mereka (bd. ayat Mazm 10:3) orang-orang ini menjaring yang miskin, kaum muda, dan yang ceroboh dalam perangkap mereka. Melalui kesaksian dan periklanan mereka, dengan lihai mereka menekankan kenikmatan produk mereka sambil menyembunyikan penderitaan tragis yang datang akibat usaha mereka (ayat Mazm 10:9).
  2. 2) Orang-orang fasik ini dengan congkak mengabaikan tanggung jawab moral mereka di hadapan Allah (ayat Mazm 10:3-4,11,13); akhir hidup mereka akan amat mengerikan (lih. pasal Mazm 73:1-28). Orang percaya tidak boleh ikut serta dalam memajukan sesuatu yang dapat merusak orang lain, tetapi sebaliknya di dalam kasih, belas kasihan, dan perhatian berusaha menolong orang lain menjauhi jebakan-jebakan itu.
(0.40) (Mzm 93:1) (sh: Tuhan Raja yang kekal dan Hakim yang adil. (Sabtu, 7 November 1998))
Tuhan Raja yang kekal dan Hakim yang adil.

Seorang raja di dunia, berada pada posisi sangat berkuasa dan penuh kemuliaan. Bagaimana dengan Allah sebagai Raja di atas segala raja? Ia sungguh dapat diandalkan (bdk. Mzm. 46)! Pemerintahan-Nya dan Kerajaan-Nya tidak tergoyahkan. Ia juga Hakim yang adil, yang akan melaksanakan pembalasan, sebagai hak mutlak Allah terhadap segala bentuk kejahatan.

Allah gunung batu perlindunganku. Orang-orang congkak dan fasik tidak menghiraukan Tuhan. Mereka meremukkan umat Tuhan, menindas dan berkata: Tuhan tidak melihatnya (ayat 94:5-7" context="true">94:5-7). Apa jalan keluar bagi si tertindas bila mengalami kesukaran dan penderitaan karena kejahatan orang lain? Berdiam diri, pasrah? Tidak! Adukan semua perbuatan jahat mereka pada Allah, Gunung batu perlindungan. Dia akan turun membela umat-Nya. Bacaan hari ini bermakna pengharapan: 1) berbahagialah orang yang dihajar dan diajar Tuhan melalui firman-Nya (ayat 94:12-13" context="true">94:12-13); 2) Allah tidak akan meninggalkan umat-Nya yang mengalami penindasan dan penderitaan; 3) Allah akan memberi penghiburan. Orang beriman tidak dipanggil untuk hidup pasif. Orang beriman harus memperingatkan orang fasik, menegur dan menasihati mereka untuk bertobat.

Doa: Terima kasih Tuhan atas perlindungan dan pengajaran-Mu.

(0.40) (Yes 15:1) (sh: Kemuliaan menjadi kehinaan. (Rabu, 07 Oktober 1998))
Kemuliaan menjadi kehinaan.

Sikap angkuh dan congkak Moab telah diketahui Israel sejak peristiwa keluar dari tanah Mesir. Saat itu Musa pernah berniat menghancurkan mereka, namun Allah melarangnya (bdk. 2:9">Ul. 2:9). Kebaikan Allah itu ternyata tidak membuat mereka berubah sikap terhadap umat Allah. Tetap saja jahat, memusuhi, menimbulkan masalah. Kini, Allah sendiri bertindak membalas mereka. Kehancuran besar akan terjadi, menimpa kota-kota dan penduduk mereka (ayat 15:1-5" context="true">15:1-5). Begitu dahsyat kehancuran tersebut sampai pelihat pilu hati. Namun kehancuran itu masih akan disusul yang lebih ngeri lagi (ayat 15:9" context="true">15:9).

Menyogok Israel, membatalkan rencana Allah? Moab mengirimkan upeti kepada Yerusalem (ayat 2:1" context="true">1) meminta agar wanita dan pengungsi mereka diberi perlindungan (ayat 2:2-4" context="true">2-4). Dengan cerdik mereka memperalat pengharapan Mesianis menjadi pembujuk (ayat 2:5" context="true">5). Tetapi semua bujukan itu ditolak. Rencana Tuhan tidak dapat dibelokkan, baik oleh perlawanan maupun oleh bujukan. Kehancuran bagi Moab dan janji pembaruan bagi Israel, jelas tak dapat dibatalkan. Yang akan menggenapi janji Mesianis itu adalah Allah sendiri. Kini, Kristen mengakui bahwa janji Allah itu terwujud dalam Tuhan Yesus Kristus.

Renungkan: Tak ada kekuasaan manusia setinggi apa pun mampu mengubah rencana Allah dalam dunia.

(0.40) (Dan 4:1) (sh: Pemimpin perlu mawas diri (Kamis, 22 April 1999))
Pemimpin perlu mawas diri

Melalui kedahsyatan kuasa-Nya, Allah mematahkan kesombongan raja. Meski Nebukadnezar mengakui kebesaran Allah (ay. 3), namun hal ini tetap membuatnya congkak dan tinggi hati. Bahkan, ia menantang semua bangsa dan segala kuasa harus tunduk kepadanya. Allah mengejutkannya lagi melalui mimpi. Dalam kemahakuasaan-Nya, Ia memperingatkan Nebukadnezar, agar tidak lupa diri karena segala kuasa yang dimilikinya (3-5). Sebagai pemimpin gereja, bangsa dan negara, kita perlu mawas diri, sebab Allah tidak mengizinkan pengagungan diri.

Kuasa sebagai karunia Tuhan. Melalui berbagai cara, Allah mengkomunikasikan kehendak dan pemerintahan-Nya. Melalui mimpi yang diberikan kepada Nebukadnezar, Allah menekankan bahwa rahasia sorga tidak dapat diterangkan oleh para ahli nujum, ahli jampi, hikmat dunia; melainkan hanya dimengerti oleh orang yang diberi kuasa dari sorga, sebagai karunia Allah. Dan, kuasa itu dikaruniakan-Nya kepada Daniel, yang diakui sebagai orang yang memiliki Roh di atas roh para dewa. Semakin besar kepercayaan dan karunia yang Tuhan berikan, semakin besar pula tuntutan tanggung jawabnya. Kiranya kuasa kebangkitan Kristus memampukan kita, memberikan makna dan jawaban bagi dunia di sekitar kita, yang mencari kepastian bagi keselamatannya.

(0.40) (Dan 5:1) (sh: Mengulangi kesalahan (Sabtu, 24 April 1999))
Mengulangi kesalahan

Belsyazar mengulangi kesalahan dan dosa Nebukadnezar. Sebagai pewaris kerajaan Babel, Belsyazar tidak belajar dari sejarah nenek moyangnya. Bahkan, ia melakukan hal yang lebih jahat dari Nebukadnezar. Perkakas kudus yang dipakai untuk melayani dan memuliakan Allah di Bait Allah, kini dipakai untuk mabuk-mabukan. Allah Israel tidak membiarkan kekudusan-Nya dinodai. Allah memberi Belsyazar sebuah kejutan di tengah pesta pora, yaitu sebuah tulisan di dinding, yang tak dapat dibaca oleh orang-orang bijaksana, ahli jampi dan ahli nujum istana.

Peristiwa yang menggentarkan. Semua yang hadir menyaksikan kuasa tangan Tuhan pada peristiwa itu. Belsyazar menjadi pucat, sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas, dan tidak berdaya. Tak seorang pun dari para pembantunya dapat menolongnya. Syukur, di antara mereka ada yang mengingat Daniel, hamba Allah yang pernah mengartikan mimpi Nebukadnezar. Di satu pihak, Daniel diakui kebijaksanaan dan kuasa ilahi yang menyertainya, namun di pihak lain raja Belsyazar tetap menunjukkan kepongahannya dengan menawarkan imbalan jasa bagi Daniel. Kita perlu waspada dalam jabatan dan tanggung jawab menjalankan kuasa. Sebab itu jangan lupa diri, menghina kekudusan dan kemuliaan Allah. Tuhan akan merendahkan orang yang congkak.

(0.35) (2Raj 19:20) (sh: Asyur bagai tong kosong (Sabtu, 9 Juli 2005))
Asyur bagai tong kosong

Tidak ada orang yang dapat bertahan di hadapan Tuhan. Sehebat-hebatnya orang itu, ia tetap manusia ciptaan-Nya. Jadi, sikap sombong pada hakikatnya adalah sikap tidak tahu diri, lupa hakikat diri, dan tidak mau mengakui Tuhan.

Melalui Nabi Yesaya, Allah menjawab doa Raja Hizkia yang meminta pertolongan-Nya agar Yehuda diselamatkan dari pengepungan tentara Asyur. Pertama, kesombongan Asyur tidak berarti apa pun di mata Allah (ayat 22). Allah sudah menentukan akhir hidup mereka maka Allah akan menggiring mereka pulang melalui jalan yang sama saat mereka datang (ayat 25-28). Mereka tidak akan mampu mengepung Yerusalem apalagi mengalahkan umat Allah (ayat 32-34). Kedua, Allah akan menyelamatkan umat Yehuda dari tangan Asyur, memelihara umat-Nya serta mencukupi kebutuhan hidup mereka. Allah sendiri akan memulihkan kehidupan umat-Nya dari segala penderitaan akibat penindasan musuh mereka (ayat 29-31).

Pernyataan firman Tuhan segera tergenapi. Allah menghukum Asyur dengan pukulan dahsyat. Pasukan Sanherib dibunuh oleh Malaikat TUHAN, sementara Sanherib, raja Asyur yang pongah itu akhirnya dibunuh oleh anak-anaknya sendiri (ayat 35-37). Sedangkan Yehuda luput dari penyerbuan Asyur. Yehuda terhindar dari kekerasan Asyur karena belas kasih Allah dan karena ikatan perjanjian Allah dengan Daud, leluhur mereka (ayat 34).

Jangan seperti tong kosong yang nyaring bunyinya. Jangan seperti Asyur yang sombong menghadapi umat Tuhan padahal Asyur tidak mampu. Jangan takut pada musuh yang sombong, Tuhan pasti melindungi kita. Namun, bila kita sudah ditolong-Nya, janganlah merasa diri sendiri lebih baik daripada para musuh kita. Tuhan menolong karena Ia mengasihi kita.

Camkan: Tangan Tuhan terangkat memukul mereka yang congkak, namun dengan lembut tangan-Nya melindungi mereka yang bersandar pada-Nya.

(0.35) (Mzm 76:1) (sh: Genapi nazar Anda (Sabtu, 23 April 2005))
Genapi nazar Anda


Apakah yang layak Allah terima dari umat tebusan-Nya? Bukan saja iman dan harap, tetapi juga hormat, syukur, dan pujian. Lebih daripada itu, Allah patut menerima diri kita seutuhnya, kita adalah milik yang sudah ditebus-Nya.

Selangkah lebih maju lagi dari pasal 75, Mazmur ini kini melukiskan pengalaman umat Allah. Penyelamatan bukan lagi janji melainkan fakta. Fakta itu sudah menjadi gunjingan sehari-hari seisi kota Allah, bahkan kehadiran-Nya merupakan pengalaman nyata. Wilayah umat yang sempat diduduki kekuatan kebatilan congkak yang mengacungkan kepalnya ke surga, kini telah direbut dan diduduki Allah. Allah telah menjadikan wilayah umat-Nya menjadi pondok-Nya (ayat 2-3; Ibr.: gua singa). Gambaran ini menegaskan salah satu penyataan diri Allah bahwa Ia adalah Singa dari Yehuda, kini kembali bertakhta sebagai Raja di antara umat-Nya (ayat 5). Salem atau Sion sungguh adalah rumah tempat Allah bertakhta dan memerintah! Dari sanalah pancaran kemuliaan Allah keluar. Ketika kedahsyatan Allah memancar meujudkan keadilan, penghakiman, dan pemerintahan-Nya, tak ada kekuatan sehebat apa pun dapat bertahan (ayat 6-10), tak ada kondisi terlalu pelik dari umat- Nya yang tak terubahkan (ayat 11).

Nazar atau ucapan syukur seperti apakah yang patut umat Tuhan sepanjang masa panjatkan? Respons tepat bagaimanakah patut kita tunjukkan kepada Dia yang telah menebus kita dari dosa dan yang setia menopang kita dalam segala macam kegelapan hidup? Pertama, pernyataan kesetiaan tunggal kepada Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kedua, kesetiaan melayani yang diujudkan dengan hidup yang memuliakan Tuhan, meninggalkan dosa, serta rajin menyaksikan penyelamatan-Nya seiring dengan perbuatan baik kita kepada banyak orang.

Tekadku: Hatiku, tubuhku, potensiku, segenap waktu kehidupanku adalah untuk-Mu, Tuhan, sebab Engkau telah menebusku dengan hidup Yesus Kristus yang tak ternilai harganya.

(0.35) (Mzm 82:1) (sh: Lupa diri (Kamis, 1 November 2001))
Lupa diri

"Power is knowledge", demikian ujar Foucault. Artinya, yang berkuasalah yang menentukan benar atau tidaknya sesuatu. Sayang sekali karena tidak semua penguasa mampu menjalankan tugas mereka dengan semestinya. Kepentingan pribadi atau golongan seringkali membuat mereka lupa diri, sehingga yang benar jadi salah dan yang salah jadi benar.

Mazmur 82 berbicara mengenai para hakim yang lupa diri. Ketika mazmur ini ditulis, para hakim tidak hanya menjalankan tugas yudikatif (hukum), tapi juga eksekutif (pemerintahan) dan legislatif (pembuat undang-undang). Mereka harus memerintah dengan adil dan menghukum kejahatan (Ul. 25:1). Namun, pada kenyataannya, ada hakim yang justru memutarbalikkan kebenaran dan membela kelaliman (ayat 2). Bagaimana mungkin mereka dapat membela kaum tertindas dan lemah (ayat 3-4) jika mereka tidak mengenal hikmat Allah dan tidak berjalan dalam kesucian (ayat 5)?

Itulah sebabnya kita melihat Allah berdiri di hadapan para "allah" untuk menghakimi mereka. Istilah "allah" dengan huruf kecil bukan merupakan suatu pujian untuk status para hakim yang seakan-akan menjadi wakil Allah, namun merupakan sindiran yang keras. Mereka adalah orang-orang yang mengangkat diri menjadi allah-allah palsu. Kepada orang-orang yang congkak dan lupa diri inilah, Allah akan menumpahkan gemas-Nya (ayat 7). Di dalam "kebesaran", mereka akan dihempaskan, karena wewenang telah disalahgunakan.

Mazmur ini ditutup dengan suatu permohonan pada Allah agar Ia segera mengulurkan tangan-Nya, membela kaum papa, dan menghajar para pemimpin yang sewenang-wenang. Ini adalah suatu pernyataan iman bahwa Allah tidak pernah menutup mata terhadap segala kejahatan dan penyimpangan. Ia adalah Hakim yang adil.

Renungkan: Jika Anda adalah seorang pemimpin, baik dalam keluarga, pekerjaan, pemerintahan, maupun di mana saja, pastikan bahwa Anda senantiasa bersikap benar di hadapan Allah dan sesama. Doakan pula agar para pemimpin bangsa kita memakai kekuasaan di dalam takut akan Allah, Sang Hakim yang adil.

(0.35) (Yes 18:1) (sh: Dihukum agar tunduk! (Jumat, 3 September 2004))
Dihukum agar tunduk!

Etiopia adalah sebuah kerajaan yang letaknya di selatan Mesir. Peran Etiopia tidak jelas dalam sejarah bangsa-bangsa zaman Perjanjian Lama. Yang jelas nubuat penghukuman Allah ini ditujukan kepada mereka oleh karena dosa-dosa mereka. Bangsa ini digambarkan sebagai bangsa yang mengirimkan duta-duta ke negara-negara lain (ayat 2a). Ciri-ciri Etiopia adalah bangsa yang berkulit mengkilap, jangkung, tangkas, ditakuti, ulet dan lalim (ayat 2b). Gambaran ringkas bangsa Etiopia ini menyiratkan dosa keangkuhan. Etiopia merasa diri sebagai bangsa digdaya (tak terkalahkan) yang menimbulkan keresahan di antara bangsa-bangsa lain.

Selain kepada Etiopia, penghukuman Allah juga dikumandangkan kepada seluruh umat manusia (ayat 3). Hukuman itu tidak diungkapkan secara spesifik, tetapi memakai bahasa kias. Pertama, Allah sendiri dari takhta-Nya dengan kewibawaan akan mengendalikan penghukuman (ayat 4a). Kedua, penghukuman ini diibaratkan angin panas kering yang merusakkan ladang dan kebun sehingga panen gagal (ayat 4b-5). Ketiga, penghukuman itu bertambah dahsyat karena binatang-binatang buas (mungkin gambaran dari bangsa-bangsa lain) akan memangsa sisa-sisa panen (ayat 6). Ayat 7 menjelaskan hasil penghukuman Allah terhadap Etiopia, yaitu Etiopia akan tunduk kepada Allah semesta alam, lalu menyembah Dia di Gunung Sion. Hal ini merupakan penggenapan Yesaya 2:1-4, yaitu Sion akan dipakai Allah untuk menghimpun semua bangsa agar beribadah kepada-Nya.

Apa yang kita pelajari dari nubuat ini? Tuhan dapat memakai berbagai cara untuk menaklukkan hati orang-orang yang keras, yang congkak, dan yang melawan-Nya. Motif tindakan Tuhan ialah agar mereka tunduk dan bertobat! Setelah pertobatan maka tugas gerejalah untuk menghimpun mereka agar beribadah kepada-Nya. Gereja adalah Sion masa kini!

Renungkan: Motivasi penghukuman Tuhan adalah selalu ingin membawa kita kepada pertobatan. Karena itu gereja harus senada dengan kasih Tuhan siap menerima dengan "tangan terbuka" siapa saja yang datang, meskipun dinilai "tidak layak".



TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.50 detik
dipersembahkan oleh YLSA