Matanya bagaikan merpati ^y  pada batang air, bermandi dalam susu, ^z  duduk pada kolam yang penuh.

Tiang-tiangnya dibuatnya dari perak, sandarannya dari emas, tempat duduknya berwarna ungu, bagian dalamnya dihiasi dengan kayu arang. Hai puteri-puteri Yerusalem,

--Aku adalah suatu tembok dan buah dadaku bagaikan menara. Dalam matanya ketika itu aku bagaikan orang yang telah mendapat kebahagiaan.

Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam. ^p 

Kepalamu seperti bukit Karmel, ^j  rambut kepalamu merah lembayung; seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya.

Telah dibawanya aku ke rumah pesta, ⁱ  dan panjinya ^j  di atasku adalah cinta.

--Kekasihku telah turun ^l  ke kebunnya, ^m  ke bedeng rempah-rempah ⁿ  untuk menggembalakan domba dalam kebun dan memetik bunga bakung.

--Bangunlah, hai angin utara, dan marilah, hai angin selatan, bertiuplah dalam kebunku, ^e  supaya semerbaklah ^f  bau rempah-rempahnya! Semoga kekasihku ^g  datang ke kebunnya dan makan buah-buahnya ^h  yang lezat.

Tariklah aku di belakangmu, marilah kita cepat-cepat pergi! Sang raja telah membawa aku ke dalam maligai-maligainya. ^g  Kami akan bersorak-sorai dan bergembira ^h  karena engkau, kami akan memuji cintamu ⁱ  lebih dari pada anggur! Layaklah mereka cinta kepadamu!

Akan kubimbing engkau dan kubawa ke rumah ibuku, ^y  supaya engkau mengajar aku. Akan kuberi kepadamu anggur yang harum untuk diminum, air buah delimaku.

Moleklah pipimu ^r  di tengah perhiasan-perhiasan dan lehermu di tengah kalung-kalung. ^s 

Betapa indah langkah-langkahmu dengan sandal-sandal itu, puteri ^e  yang berwatak luhur! Lengkung pinggangmu bagaikan perhiasan, karya tangan seniman.

Bagiku kekasihku ^v  setangkai bunga pacar ^{1  w}  di kebun-kebun anggur En-Gedi. ^x 

Baru saja aku meninggalkan mereka, kutemui jantung hatiku; kupegang dan tak kulepaskan dia, sampai kubawa dia ke rumah ibuku, ^h  ke kamar orang yang melahirkan aku. ⁱ 

Kekasihku serupa kijang, ^q  atau anak rusa. ^r  Lihatlah, ia berdiri di balik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap dan melihat dari kisi-kisi.

Gigimu bagaikan kawanan domba yang baru saja dicukur, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada. ^v 

Betapa cantik, ^k  betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang disenangi. ^l 

Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, ^b  yang bersandar pada kekasihnya? --Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung ^c  engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau.

¹ --Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta ^d  kuat seperti maut, kegairahan ^e  gigih seperti dunia orang mati ² , nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!

Di atas ranjangku pada malam hari kucari ^f  jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia ¹ .