Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 58 ayat untuk diingatkan (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Kor 15:39) (ende)

Dalam ketiga ajat ini kita bukan sadja diingatkan akan kemahakuasaan Allah, melainkan djuga mendapat kesan, bahwa dalam kehidupan abadi bukan semua manusia sama bentuk tubuh dan kemuliaannja.

(0.83) (Kis 10:31) (jerusalem: diingatkan di hadapanNya) Tidak dikatakan siapa yang mengingatkan. Cara bicara semacam itu mengungkapkan rasa hormat terhadap kebesaran Allah, tetapi disarankan juga bahwa malaikat-malaikatlah yang mengingatkan.
(0.67) (Yer 5:12) (full: MALAPETAKA TIDAK AKAN MENIMPA KITA. )

Nas : Yer 5:12

Kita selalu dicobai untuk percaya bahwa Allah akan mengabaikan dosa-dosa kita sehingga tidak akan mengirim hukuman sebagaimana diingatkan firman-Nya. Banyak umat Allah cenderung menerima janji-janji-Nya namun meragukan peringatan-peringatan-Nya.

(0.67) (Ibr 10:26) (full: JIKA KITA SENGAJA BERBUAT DOSA. )

Nas : Ibr 10:26

Di sini penulis surat ini sedang berbicara tentang hal meninggalkan Kristus yang diingatkan olehnya dalam Ibr 6:4-8

(lihat art. KEMURTADAN PRIBADI).

(0.67) (Ul 28:68) (jerusalem: tidak ada pembeli) Dengan menyebut macam-macam kemalangan dan kembalinya Israel masuk budak lagi, penulis bagian ini membuat ancaman-ancaman untuk masa depan menjadi imbalan segala karunia yang diterima dahulu dan yang diingatkan pada wejangan pembukaan kitab Ulangan. Sama seperti Tuhan dengan kuasa atas insaniNya telah menyelamatkan, demikian Ia akan membinasakan.
(0.67) (Mzm 111:4) (jerusalem: peringatan) Maksudnya: Sesuatu yang patut dan wajib diingatkan terus-menerus, yaitu dengan perayaan-perayaan ibadat, bdk Kel 23:24+, yang mengenangkan masa yang lampau, tetapi sekalipun menghadirkan kejadian-kejadian itu bagi umat yang melalui ibadat dapat ikut serta dalam karya penyelamatan Allah dahulu dan begitu menerima hasilnya.
(0.58) (Ul 10:12) (jerusalem) Bagian terakhir wejangan Musa ini kembali langsung berbicara kepada umat. Di dalamnya dikemukakan tuntutan-tuntutan yang dibebankan oleh perjanjian yang diadakan dengan Allah. Perumusannya serupa dengan perumusan yang di zaman dahulu lazim dipakai dalam mengadakan suatu perjanjian (dengan raja): Ada kata pembukaan, Ula 10:12 dst, lalu diingatkan sejarah dahulu, Ula 11:2-7, kemudian negeri Kanaan digambarkan, Ula 11:10-12,24, dan ada sebuah daftar berkat dan kutuk, Ula 11:16-17,22-23,26-29.
(0.50) (Mzm 136:1) (ende)

Lagu pudjian ini (Maz 136:1-3,24) berbentuk "litani" dan menjerupai Maz 135 dan Sir 51:12 (Naskah Hibrani). Dengan singkat diingatkan keadjaiban2 Allah, jakni: pentjiptaan (Maz 136:4-9), pengungsian Israil dari Mesir serta perdjalanannja dipadang (Maz 136:10-15), perebutan negeri Kena'an (Maz 136:16-22) dan perlindunganNja selandjutnja (23-24) dan achirnja penjelenggaraan Allah jang umum (Maz 136:25). Disebut oleh orang2 Jahudi: "Hallel Besar".

(0.50) (1Tim 5:5) (full: SEORANG JANDA ... BERTEKUN DALAM PERMOHONAN DAN DOA SIANG MALAM. )

Nas : 1Tim 5:5

Para janda yang telah menyerahkan hidupnya kepada pekerjaan doa perlu diperhatikan dan dibantu (apabila perlu) oleh gereja (ayat 1Tim 5:3). Kita diingatkan akan seorang janda bernama Hana yang "tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa" (Luk 2:37). Kekristenan yang mula-mula menyebut janda semacam itu "pendoa syafaat gereja", "penjaga pintu", dan "mezbah Allah".

(0.47) (Bil 15:1) (sh: Umat diingatkan kembali (Selasa, 26 Oktober 1999))
Umat diingatkan kembali

Prinsip ibadah dalam memberikan korban persembahan kepada Allah dalam kehidupan bangsa Israel sangat kompleks: pertama, karena tuntutan Allah, artinya, korban persembahan diberikan berdasarkan tuntutan Allah. Dalam ibadah tersebut umat menunjukkan penyesalan dan pengakuan dosa sebagai ungkapan pertobatan. Kedua, ibadah mempersembahkan korban merupakan ungkapan sukacita atas penyelamatan dan penyertaan Allah. Kisah perjalanan bangsa Israel ke tanah Kanaan, diisi dengan tindakan Allah mengingatkan umat tentang berbagai bentuk persembahan tersebut. Hal penting yang mendasari prinsip persembahan adalah kekudusan Allah.

"Berhenti sejenak". Allah menginginkan agar umat memusatkan hidup mereka pada kedaulatan-Nya selama menempuh perjalanan ke tanah perjanjian. Itu sebabnya Allah tidak memperkenankan umat berjalan terus sesuai keinginan mereka. Ada saatnya Allah menghentikan perjalanan itu agar mereka melihat dan merenungkan kebesaran Allah Pencipta dalam hidup mereka. Kita pun harus memusatkan seluruh hidup pada kedaulatan dan pemeliharaan Allah. Ada saat Allah menghimbau untuk berhenti sejenak dari aktivitas kita, untuk mengarahkan kita pada hal-hal yang telah Allah lakukan dalam kehidupan kita.

(0.47) (Bil 15:22) (sh: Melakukan perintah Tuhan, bukan keinginan sendiri (Rabu, 27 Oktober 1999))
Melakukan perintah Tuhan, bukan keinginan sendiri

Allah yang setia mengasihi adalah Allah yang adil dan berdaulat penuh. Dosa diurus-Nya dengan adil pula. Dosa-dosa yang dilakukan dengan tidak sengaja diselesaikan dengan korban penghapusan dosa. Tetapi dosa yang dilakukan dengan sengaja, orang itu menjadi penista Tuhan dan akibatnya akan dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya alias dihukum mati. Karenanya, segenap umat diperintahkan untuk membuat jumbai-jumbai berwarna ungu kebiruan pada punca jubah mereka. Maksud jumbai itu ialah agar dengan melihatnya mereka diingatkan untuk taat dan melakukan perintah Tuhan dan tidak menuruti keinginan sendiri.

Kedudukan sebagai anak Allah. Berbagai cara Allah pakai untuk mengingatkan umat pada kedudukan sebagai umat Allah. Tujuannya adalah membuat orang agar bertindak sesuai kehendak Allah. Syukurlah bahwa di dalam Kristus kini umat diingatkan akan kedudukannya sebagai anak-anak Allah dan telah diampuni dosanya, kecuali jika orang bersangkutan mengeraskan hati, memberontak, dan menolak Kristus sebagai Juruselamatnya.

Renungkan: Tuhan Yesus Kristus telah rela berkorban demi kita. Karena itu tinggalkanlah semua dosa-dosa kita, dan terimalah pengampunan dan pemulihan dari-Nya.

(0.41) (Yeh 43:1) (sh: Kemuliaan Allah kembali ke Bait Suci (Minggu, 25 November 2001))
Kemuliaan Allah kembali ke Bait Suci

Inilah klimaks dari seluruh penglihatan yang diterima Yehezkiel yaitu bahwa kemuliaan Allah yang meninggalkan Bait Suci akibat dosa umat-Nya (ayat 10:18-20) kini kembali ke Bait Suci yang baru. Melalui pintu gerbang timur kemuliaan Allah meninggalkan Bait Suci yang lama (ayat 10:19). Melalui pintu gerbang timur pula kemuliaan Allah kembali (ayat 43:2, 4). Karenanya,penglihatan ini menyatakan pengampunan Allah yang akan memulihkan kembali umat-Nya.

Allah sendiri menyatakan bahwa Bait Suci adalah tempat takhta dan tapak kaki-Nya (ayat 7). Dalam gambaran Kemah Suci, ruang mahakudus adalah tempat Allah bersemayam dengan tutup pendamaian dan tabut perjanjian sebagai takhta serta tempat meletakkan tapak kaki-Nya. Jelas di sini Allah menyatakan perkenanan-Nya untuk kembali menjadi raja atas Israel.

Segala kenajisan Israel akan disingkirkan karena raja mereka adalah Allah yang kudus. Dinding yang melingkupi kompleks Bait Suci memisahkan segala kenajisan tersebut dari kesucian Allah yang hadir dalam hidup mereka (ayat 7b-9). Yehezkiel disuruh menggambarkan rancangan Bait Allah yang baru agar umat Israel yang sudah sadar akan keberdosaan mereka, melalui gambar itu, diingatkan akan dan diajar tentang kekudusan Allah yang mereka sembah. Mereka diingatkan untuk melakukan dengan setia segala hukum Allah. Sungguh suatu hal yang indah karena Allah tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka, dan dengan penuh kasih membimbing mereka ke kehidupan yang baru.

Renungkan: Allah tetap mengasihi umat-Nya yang sering gagal dan berdosa. Sebuah rencana agung untuk menyelamatkan manusia dari dosa telah digenapi-Nya di dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.

PA 3: Yehezkiel 39:11-29

Nubuat tentang penyerangan Gog atas Israel yang sedang melakukan pembaharuan merupakan suatu pukulan yang sangat mengejutkan bagi mereka. Nubuat ini merupakan bunyi peringatan yang sungguh menakutkan. Namun demikian, nubuat ini juga memberikan jaminan kepada Israel bahwa mereka akan bertahan dan mampu melewati berbagai tantangan berat yang menyertai proses pemulihan mereka. Melalui peristiwa ini, Tuhan memperkenalkan Diri-Nya sebagai pribadi yang kudus dan mengendalikan sejarah bangsa-bangsa. Suatu saat Tuhan akan menyatakan kemenangan-Nya yang final terhadap yang jahat.

Pertanyaan-pertanyaan pengarah:

1. Apa yang akan terjadi pada Gog dan khalayak ramai (ayat 11- 16)? Bagaimana kekalahan mereka digambarkan (ayat 17-20)?

2. Apakah yang dilakukan Israel terhadap mereka (ayat 11-16)? Apakah tujuan dari tindakan masyarakat Yahudi ini (ayat 12, 14, 16)? Berkaitan dengan sifat Tuhan yang seperti apakah hal ini perlu dilakukan (ayat 38:16, 23; 39:7, 25, 27)?

3. Apakah yang dinyatakan Tuhan kepada Israel melalui kekalahan Gog (ayat 22, 28)? Apakah yang dinyatakan Tuhan kepada bangsa-bangsa dalam peristiwa ini (ayat 21, 23, 24)? Apakah alasan Tuhan membawa Israel ke pembuangan dan memulihkannya kembali?

4. Apakah yang dilakukan Tuhan kepada Israel ketika mereka berubah setia terhadap Tuhan (ayat 23)? Selaras dengan apakah hal ini dilakukan (ayat 24)? Apakah yang dikerjakan Tuhan dalam proses pemulihan umat-Nya (ayat 29)?

5. Sifat-sifat Tuhan apakah yang dinyatakan melalui pembuangan dan pemulihan Israel, serta kekalahan Gog (ayat 38:16, 23; 39:7, 12, 21, 25, 27)?

6. Melalui pelajaran hari ini kita dapat melihat bahwa kekudusan Tuhan harus dipelihara dalam kehidupan umat-Nya (ayat 11-16); Allah mendatangkan penghukuman bagi mereka yang meremehkan- Nya (ayat 17-20) dan memukul serta menyembuhkan umat yang dikasihi-Nya (ayat 21-24, 25-29). Bagaimanakah seharusnya Anda menghormati kekudusan Tuhan dalam rumah tangga, pekerjaan, pelayanan, pergaulan, dan hobby Anda?

(0.33) (Kej 2:16) (full: TUHAN ALLAH MEMBERI PERINTAH INI KEPADA MANUSIA. )

Nas : Kej 2:16

Sejak awal sejarah umat manusia terikat dengan Allah melalui iman dan ketaatan kepada Firman-Nya sebagai kebenaran mutlak.

  1. 1) Hidup melalui iman dan ketaatan diberikan sebagai prinsip pengatur di dalam hubungan Adam dengan Allah di taman Eden. Adam diingatkan bahwa dia akan mati jikalau melanggar kehendak Allah dan memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat (ayat Kej 2:17). Ancaman kematian ini harus diterima dengan iman berdasarkan firman Allah karena Adam belum melihat kematian manusia.
  2. 2) Perintah Allah (ayat Kej 2:16-17) diberikan kepada Adam sebagai ujian moral. Perintah itu menempatkan di hadapannya suatu pilihan yang tegas dan sengaja untuk percaya dan taat, atau tidak percaya dan tidak menaati kehendak Penciptanya.
  3. 3) Selama Adam mempercayai firman Allah dan taat, dia akan terus memiliki hidup kekal dan hubungan yang bahagia dengan Allah

    (lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

    Jikalau dia berdosa karena tidak taat, dia akan menuai bencana moral dan kematian (ayat Kej 2:17).
(0.33) (Yun 2:2) (jerusalem: katanya) Nyanyian berikut, Yun 2:2-9, terdiri atas kutipan-kutipan dari berbagai mazmur (bdk Maz 120:1; 42:8; 31:23; 5:8; 69:2; 30:4; 22:26; 3:8) dan berupa ucapan syukur yang tersusun sebagaimana nyanyian semacam itu lazimnya tersusun: Diingatkan kesusahan yang sudah-sudah lalu menyusullah kisah mengenai cara pemazmur dilepaskan. Pemazmur membandingkan bahaya-bahaya yang dihadapinya dengan kematian, sedangkan penyelamatan dibandingkan dengan pembangkitan, bdk Yun 2:6,7,8. Laut yang semula merupakan musuh Allah, bdk Ayu 7:12+, dianggap sebagai wilayah kekuasaan maut atau setidak-tidaknya jalan menuju wilayah itu. Begitulah ungkapan-ungkapan hebat yang dipakai dapat dipahami. Dapat dimengerti pula mengapa hal-ihwal Yunus oleh Yesus dikemukakan sebagai lambang tinggalnya Yesus "di dalam rahim bumi" (artinya: di dunia orang mati, bdk Yun 2:2-3, bukannya di kubur), Mat 12:40 (bdk Yun 2:3-9+); Luk 11:30. Dunia orang mati dibandingkan dengan binatang raksasa yang menelan orang. Tetapi ia tidak sanggup menahan Yesus sehingga melalui kebangkitan Yesus dilemparkan ke luar lagi. Atas dasar kesamaan kebangkitan Kristus dengan baptisan Kristen, maka hal-ihwal Yunus diartikan juga sebagai lambang baptisan.
(0.33) (Bil 16:1) (sh: Ancaman terhadap kesatuan (Kamis, 28 Oktober 1999))
Ancaman terhadap kesatuan

Hari ini bangsa Indonesia diingatkan akan komitmen persatuan yang diikrarkan tujuh puluh satu tahun yang lalu dalam "Sumpah Pemuda" yaitu: bertanah air, berbangsa, dan berbahasa satu, yaitu Indonesia. Namun terasa semakin jauh dari terwujudnya ikrar ini bila melihat berbagai peristiwa yang terjadi. Dalam bacaan ini kita pun melihat bagaimana Korah, Datan, dan Abiram, ketiganya orang Ruben, beserta 250 orang pengikutnya memberontak terhadap Musa dan Harun. Mereka telah menentang otoritas Ilahi: (ayat 1) merendahkan pemimpin pilihan Allah dan meninggikan diri sendiri; (ayat 2) memprovokasi rakyat dengan pertemuan-pertemuan rahasia; (ayat 3) memberikan korban persembahan ukupan yang bukan haknya.

Pemimpin pilihan Allah. Musa dan Harun adalah pemimpin pilihan Allah. Segala sesuatu yang difirmankan Allah untuk disampaikan kepada umat melalui mereka memiliki otoritas Ilahi. Tidak menaati mereka berarti memberontak untuk tidak menaati Allah. Hal ini akan mendatangkan hukuman. Kecenderungan manusia adalah menjadi pemimpin dan tidak mau dipimpin, sekalipun oleh Allah.

Renungkan: Bagaimanakah sikap kita selama ini kepada para pemimpin rohani kita, yakni para hamba Tuhan yang telah dipilih-Nya sebagai gembala bagi domba-domba-Nya?

(0.33) (Ul 11:1) (sh: Sumber kekuatan (Minggu, 11 Mei 2003))
Sumber kekuatan

Musa kembali memberikan nasihat agar bangsa Israel mencintai Tuhan dan menaati perintah-perintah-Nya. Mengapa Musa tidak bosan mengulang-ulang hal ini? Mengapa bangsa Israel seperti anak terbelakang mental yang harus diajarkan berulang-ulang kali? Karena perintah ini teramat penting, dan karena memang bangsa Israel sering melupakan hal yang esensial ini.

Musa menyatakan bahwa bangsa Israel perlu menaati hukum-hukum tersebut bukan karena pengalaman generasi terdahulu saja, tetapi karena mereka sendiri telah mengalami pemeliharaan Allah, mengalami kekuasaan dan kebesaran Allah. Mereka juga diingatkan akan hukuman yang keras bagi mereka yang menantang otoritas Tuhan (ayat 6, bdk. Bil. 16).

Perintah-perintah itu akan menjadi kekuatan bagi mereka untuk memasuki tanah yang begitu berlimpah (ayat 8). Tanah Kanaan adalah tanah yang bergantung dari hujan, tidak seperti Tanah Mesir yang bergantung dari Sungai Nil. Ketika bangsa Israel sungguh-sungguh taat maka kebergantungan mereka kepada Tuhan akan sungguh memberikan berkat kepada mereka. Perintah untuk mencintai Allah dengan demikian menjadi sumber kekuatan dan sumber kehidupan. Kehidupan nyata bangsa Israel langsung memancarkan atau tidak memancarkan fakta bahwa mereka umat dari Allah satu-satunya yang sejati.

Renungkan: Dalam kesulitan hidup Anda, ingatlah bahwa itulah kesempatan menyatakan bahwa Anda mencintai Tuhan dengan segenap hati -- dan bahwa Dialah sumber kekuatan dan kehidupan sejati.

Bacaan Untuk Minggu Paskah 4

Kisah Para Rasul 4:8-12; 1Yohanes 3:1-3; Yohanes 10:11-18; Mazmur 23

Lagu: NKB 128

(0.33) (1Sam 7:2) (sh: Saat untuk bertobat. (Kamis, 27 November 1997))
Saat untuk bertobat.

Kita tidak mengetahui dengan jelas apa yang dibuat Samuel ketika tabut perjanjian ada di tanah Filistin dan di Kiryat-Yearim. Ketika saatnya bangsa Israel mengeluh kepada Tuhan (ayat 2), Samuel tampil ke depan, menegur mereka karena terlalu dalam jatuh di dalam dosa (ayat 3). Mereka berbalik dari ilah-ilah kepada Yahwe (ayat 4). Upacara menimba air dan berpuasa (ayat 6) adalah simbol pertobatan. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Israel secara nasional bertobat kepada Allah.

Tindakan yang tepat. Bangsa yang baru bertobat itu gentar mendengar ancaman Filistin (ayat 7). Filistin menguasai teknologi besi dan memiliki perlengkapan perang unggul. Wajar bila Israel takut. Ungkapan pertobatan mereka terlihat dari tindakan tepat yang diambil. Kepada Samuel mereka mengutarakan ketergantungannya kepada Tuhan (ayat 8). Samuel pun bertindak tepat. Ia mendirikan batu peringatan Eben-Haezer sehingga generasi yang kemudian terus diingatkan akan perbuatan Allah yang luar biasa ini (ayat 12). Israel tetap setia kepada Allah. Terhadap kesetiaan ini, Allah mengganjar kemenangan atas Filistin (ayat 13). Wilayah mereka diperluas (ayat 14) dan terjadilah damai.

Renungkan: Berserah dan taat kepada Allah adalah permulaan hidup dalam naungan pemeliharaan Allah.

(0.33) (1Sam 10:17) (sh: Proses pembentukan pemimpin. (Selasa, 2 Desember 1997))
Proses pembentukan pemimpin.

Banyak teori mengenai kepemimpinan. Ada yang mengatakan kepemimpinan sudah dikaruniakan sejak lahir. Ada lagi anggapan, pemimpin disiapkan melalui pendidikan atau pelatihan. Masih banyak lagi teori dapat diajukan. Dalam bagian ini kita diingatkan bahwa kepemimpinan umat Allah ditentukan dan diurapi Allah sendiri. Pilihan Allah mutlak dan mendasari semua lainnya, namun bukan berarti meniadakan proses yang lain. Itu sebabnya, Tuhan sendiri mengatur agar Saul yang telah dipilih-Nya, dapat diurapi di depan umat.

Kesadaran diri yang bagaimana? Orang sering mengacaukan rendah hati dengan rendah diri. Rendah hati atau rendah dirikah Saul sehingga menyembunyikan diri? Mungkin ia bersikap demikian karena merasa tidak sanggup memikul tugas yang dipercayakan kepadanya. Seorang pemimpin seharusnya menerima tanggung jawab yang dipercayakan Tuhan dengan sikap syukur dan rendah hati. Kristuslah teladan paling sempurna tentang sikap pemimpin. Mari kita selaraskan sikap dan sifat kita dengan kemuliaan tugas yang Tuhan percayakan.

Renungkan: Meski kecil tak berdaya, jangan cemas menerima tugas besar dari Tuhan yang Maha Besar. Ia akan menolong kita.

Doa: Kiranya pemimpin gereja kami mengandalkan-Mu selalu.

(0.33) (1Sam 15:24) (sh: Tidak tertolong lagi. (Rabu, 10 Desember 1997))
Tidak tertolong lagi.

Ucapan demikian biasanya diucapkan orang yang telah berjerih payah menolong ternyata sia-sia. Itulah yang terjadi pada kerajaan Israel pertama. Kerajaan itu harus runtuh, karena rajanya tidak taat pada kehendak dan perintah Tuhan. Saul lebih takut kepada suara rakyat daripada firman Tuhan (ayat 24). Ia sadar telah berdosa, namun tidak berani melawan dosa itu dengan berpegang pada firman Tuhan. Memang ia memohon ampun, tetapi hal itu tidak sama dengan bertobat. Ia hanya ingin luput dari konsekuensi dosa, bukan benar-benar ingin kembali pada Tuhan apa pun konsekuensinya.

Hanya Satu yang dapat menolong. Boleh dikata tak satu pun pemimpin termasuk pemimpin gereja yang tak pernah gagal. Hanya Yesus yang taat sempurna pada kehendak Allah (2:5-11">Flp. 2:5-11). Di masa advent ini kita diingatkan akan ketaatan Yesus yang bersedia menjelma, menjadi sama dengan manusia, kecuali dalam hal dosa. Ia melakukan semua pengorbanan diri tersebut hanya untuk menggenapi keinginan Allah Bapa, menyelamatkan manusia dari kegagalan dan kebebalan dengan segala konsekuensinya.

Renungkan: Sebagai milik-Nya kita masih harus berjuang melawan dosa. Marilah kita bertekun melawan dosa dengan mengingat Dia yang telah berkorban bagi kita.



TIP #11: Klik ikon untuk membuka halaman ramah cetak. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA