| (0.20865113793103) | (2Sam 
	    				11:2) | (full: TAMPAK KEPADANYA ... SEORANG PEREMPUAN.
) Nas  : 2Sam 11:2 Pasal 2Sam 11:1-24:25 mencatat kegagalan rohani yang serius dari
Daud dan hukuman Allah atasnya untuk seumur hidupnya. 
    1) Kisah dosa-dosa dan aneka tragedi yang menyusul dalam kehidupan
   pribadi dan keluarga Daud menjadi suatu peringatan dan contoh yang
   serius untuk setiap orang percaya PB, bukan hanya untuk bangsa Israel.
   Mengenai aneka peristiwa yang mirip pada masa keluaran, Roh Kudus
   melalui Paulus menekankan, "Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai
   contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada
   waktu, di mana zaman akhir telah tiba" (1Kor 10:11); oleh karena itu
   kita harus berhati-hati supaya tidak menginginkan hal-hal jahat,
   bertindak mesum, dan mencobai Tuhan (bd. 1Kor 10:6-9).2) Pengalaman Daud menunjukkan bagaimana jauhnya seorang dapat jatuh
   apabila dia berbalik dari Allah dan pimpinan Roh Kudus. Ketika Allah
   mula-mula memanggilnya untuk menjadi raja, Daud menjadi orang yang
   berkenan di hati Allah (1Sam 13:14; Kis 13:22); akan tetapi dengan
   membunuh Uria dan mengambil istrinya, Daud telah menghina Allah dan
   firman-Nya (2Sam 12:9-10; bd. 1Kor 10:12).3) Sekalipun Daud bertobat dari dosa-dosanya dan menerima pengampunan
   Allah, Allah tidak meniadakan akibat dosanya. Demikian pula, seorang
   percaya mungkin melakukan dosa-dosa yang hebat, dan kemudian melalui
   dukacita menurut kehendak Allah dan pertobatan yang sungguh-sungguh
   menerima kasih karunia dan pengampunan Allah. Sekalipun demikian,
   pulihnya hubungan seorang dengan Allah tidaklah berarti bahwa orang itu
   akan lolos dari hukuman jasmani atau dibebaskan dari dampak-dampak dosa
   tertentu (ayat 2Sam 11:10-11,14).4) Allah tidak memaafkan dan mengampuni dosa-dosa Daud dengan alasan
   bahwa Daud itu manusia biasa, bahwa dosa-dosanya hanyalah sekedar
   kelemahan atau kegagalan manusiawi, atau bahwa dapatlah dimaklumi
   sebagai raja ia bisa mengambil jalan kejahatan dan kekejaman.
   Peristiwa-peristiwa yang tercatat menunjukkan bahwa Daud tidak perlu
   melakukan semuanya itu. Bahkan dengan penebusan perjanjian yang lama
   yang belum sempurna, orang seperti nabi Samuel menunjukkan suatu
   kesetiaan dan iman yang tekun kepada Allah dengan kasih karunia yang
   tersedia bagi mereka (bd. 1Sam 12:1-5,23;
           lihat cat. --> 1Sam 25:1). [atau ref.     1Sam 25:1]Penulis kitab ini dengan jelas menyalahkan dan bukan memaafkan semua
   pelanggaran besar Daud.5) Reaksi yang benar terhadap dosa ialah bertobat dengan
   sungguh-sungguh, menghampiri Allah untuk menerima pengampunan, kasih
   karunia, dan kemurahan-Nya (Mazm 51:1-21; Ibr 4:16; 7:25), serta
   bersedia menerima hukuman Allah tanpa dendam atau pemberontakan. Daud
   menyadari dan mengakui dosa-dosanya yang hebat, mengarahkan kembali
   hatinya kepada Allah dan menerima teguran Allah dengan kerendahan hati
   (2Sam 12:9-13,20; 16:5-12; 24:10-25; Mazm 51:1-21). |