(1.00391625) | (Mrk 7:24) | (jerusalem: Tirus) Sejumlah naskah menambah: dan Sidon, bdk Mat 15:21. |
(1.00391625) | (Rm 16:13) | (jerusalem: Rufus) Rufus ini barangkali anak Simon orang Kirene, Mar 15:21. |
(0.62744765625) | (Rm 15:20) |
(ende) Maksud ungkapan-ungkapan kedua ajat ini lebih djelas, kalau dibandingkan dengan 2Ko 10:13-18. |
(0.62744765625) | (Rm 16:13) |
(ende: Rufus) Ia diduga adalah putera Simon dari Sirene, sebab Markus dalam Indjil (Rom 15:21) menjebut Simon dari Sirene bapa Aleksander dan Rufus, dan harus diingat, bahwa Markus menulis Indjilnja di Roma bagi orang Roma. |
(0.62744765625) | (Mzm 63:11) | (jerusalem: demi Dia) Dalam naskah Ibrani tidak terang siapa yang dimaksud. Allah atau raja. Orang memang juga bersumpah demi raja, 1Sa 17:55; 25:26; 2Sa 11:11; 15:21; bdk Kej 42:15. |
(0.439213359375) | (Rm 15:20) |
(full: TIDAK MELAKUKANNYA ... DI MANA NAMA KRISTUS TELAH DIKENAL ORANG.
) Nas : Rom 15:20 Kebijaksanaan pelayanan Paulus berorientasi misioner. Dia telah memutuskan untuk mengarahkan kegiatannya ke wilayah-wilayah di mana Injil belum diberitakan dengan seluas-luasnya, dengan demikian memberikan kesempatan kepada mereka yang belum mendengar untuk menerima Kristus (ayat Rom 15:21). |
(0.439213359375) | (Kel 15:1) | (jerusalem) Beralasan musnahnya tentara Firaun mazmur ucapan syukur ini (kidung pertama dan terkenal yang dipungut ibadat Kristen dari Perjanjian Lama) meluhurkan segenap keselamatan yang secara mengagumkan dikerjakan Tuhan yang Mahakuasa dan penuh perhatian bagi umatNya. Nyanyian kemenangan yang tercantum dalam Kel 15:21 diperluas oleh mazmur ini, sehingga mencakup segala peristiwa ajaib yang menyertai baik keluaran maupun pendudukan tanah Kanaan, bahkan sampai dibangunnya bait Allah di kota Yerusalem. Kel 15:19 berupa sisipan. |
(0.376468625) | (Yl 3:1) | (jerusalem: Sebab...) Pemulihan umat Israel menyangkut penghakiman atas musuh yang telah menganiaya umat Allah, bdk Oba 15-21. Itulah yang dinubuatkan dalam Yeh 3:1-17. "Hari Tuhan" dalam nubuat ini tidak mengenai umat Israel, tetapi bangsa-bangsa yang bermusuhan. Sama seperti halnya dalam bab 1-2, demikianpun dalam bab 3 ini bercampurlah firman Tuhan, Yoe 3:1-8; 12-13,17(Yoe 3:21?) dan perkataan nabi sendiri, Yoe 3:9-11,14-16,18-20,21 |
(0.313723828125) | (Kel 15:1) |
(ende) Menurut adat-kebiasaan sesudah menang dalam perang orang-orang perempuan merajakannja dengan njanjian serta tari-tarian (lih. Hak 11:34; 1Sa 18:6). Tidak mengherankan, bahwa ini terdjadi disini pula. Akan tetapi sjairnja sendiri dalam bentuk seni sastra ini, merupakan uraian motif aj. 1(Kel 15:1) dan Kel 15:21 jang baru disusun kemudian. Antara lain ini ternjata dari disebutkannja orang-orang Pilisti (aj.14)(Kel 15:14), dan dari ajat-ajat jang melukiskan masuknja umat Israel dalam tanah Kanaan, dan menggambarkan bagaimana mereka menduduki kota Jerusalem. Djadi Pengungsian dari Mesir dipandang sebagai permulaan kemenangan-kemenangan besar, dan dihubungkan dengan kedatangan mereka ditanah jang didjandjikan. Gaja- bahasanja: sjair kepahlawanan. Djadi isinja harus ditafsirkan sesuai dengan tjorak-sastra ini. |
(0.313723828125) | (Kis 9:2) | (jerusalem: Jalan Tuhan) Harafiah: jalan itu. Jalan berarti kelakuan manusia dan seperti halnya di sini, ajaran dan hidup jemaat Kristen. Istilah itu sudah terdapat dalam Perjanjian Lama, bdk Maz 1, tetapi dalam Perjanjian Baru artinya diperdalam. Sebab dalam Perjanjian Baru jalan itu berarti gaya hidup yang sesuai dengan gaya hidup Kristen, Mat 7:13-14; 22:16; 1Ko 4:17; 12:31; Ibr 9:8; 10:19-22; 1Pe 2:2. Yesus menyebut diriNya "jalan", Yoh 14:6+. Hanya Kisah para rasul menggunakan istilah itu tanpa keterangan lebih jauh, Kis 18:25,26; 19:9,23; 22:4; 24:14,22 |
(0.313723828125) | (Ef 2:15) | (jerusalem) Hukum Musa yang membuat orang-orang Yahudi menjadi bangsa istimewa juga memisahkan mereka dari bangsa-bangsa lain. Yesus sudah membatalkan hukum Musa itu dengan sekali untuk selama-lamanya melaksanakannya guna semua manusia, Kol 2:14+ |
(0.313723828125) | (Ibr 8:6) | (jerusalem: Pengantara) Kata ini berupa istilah yang diterapkan pada Kristus, Ibr 9:15; 12:24; 13:20. Oleh karena benar-benar manusia sejati (Ibr 2:14-18; bdk Rom 5:15; 1Ko 15:21; 1Ti 2:5) dan mempunyai kepenuhan keAllahan, Rom 9:5+; Kol 2:9, maka Yesus adalah satu-satunya pengantara, Rom 5:15-19; 1Ti 2:5; bdk 1Ko 3:22-23; 11:3, antara Allah dan manusia dan mendamaikan manusia dengan Allah, 2Ko 5:14-20. Kristus menjadi penengah kasih-karunia, Yoh 1:16-17. Di sorga Ia terus menjadi Pengantara orang beriman, Ibr 7:25+. |
(0.313723828125) | (Why 4:6) | (jerusalem: lautan) Lautan itu barangkali "air di atas cakrawala", Kej 1:7; Maz 104:3, atau "Lautan" dalam bait Allah, 1Ra 7:23-26, wadah air pembasuh liturgis |
(0.219606671875) | (Kel 14:15) | (jerusalem) Kisah ini menceritakan mujizat penyeberangan Laut Teberau dengan dua cara yang berbeda: 1. Musa mengangkat tongkatnya ke atas laut, lalu airnya terbelah dan berdiri bagaikan tembok sebelah menyebelah. Orang Israel di tengah-tengah menyeberangi laut dengan berjalan kaki tidak kena air. Orang Mesir mulai mengejar mereka, tetapi air laut kembali ke tempatnya menenggelamkan orang Mesir. Ceritera ini berasal dari tradisi Para Imam atau dari tradisi Elohista. 2. Musa menenangkan hati orang Israel yang dikejar musuh dan meyakinkan mereka bahwa tidak perlu berbuat apa-apa. Lalu Tuhan membangkitkan angin kencang yang mengundurkan air laut. Orang Mesir menempuh tempat yang menjadi kering itu tetapi tenggelam waktu air pasang kembali. Menurut ceritera yang berasal dari tradisi Yahwista ini hanya Tuhan sajalah yang bertindak. Tradisi ini tidak berkata apa-apa tentang orang Israel yang menyeberang laut, tetapi hanya berceritera bahwa orang Mesir secara ajaib jatuh binasa. Ceritera kedua inilah yang merupakan tradisi asli. Nyanyian kuno yang tercantum dalam Kel 15:21 hanya berkata tentang dimusnahkannya orang Mesir. Nyanyian ini kemudian diperluas menjadi sajak yang termuat dalam Kel 15:1-18. Tidak mungkin lagi menentukan di mana dan bagaimana peristiwa itu terjadi. Hanya orang yang menyaksikannya mengartikannya sebagai buku turun tangan "TUHAN, pahlawan perang", Kel 15:1. Peristiwa itu menjadi salah satu pokok kepercayaan dasar agama Israel, Ula 11:4; Yos 24:7 dan bdk Ula 1:30; 6:21-22; 26:7-8. Mujizat Laut Teberau ini disejalankan dengan mujizat air yang lain. yaitu penyeberangan sungai Yordan, Yos 3-4. Keluaran Israel dari Mesir dibayangkan serupa dengan masuknya Israel ke tanah Kanaan. Demikian muncul dua gambar tentang peristiwa di Laut Teberau itu dan dalam Kel 14 kedua gambar itu bercampur. Tradisi Kristen mengartikan penyeberangan Laut Teberau sebagai lambang keselamatan dan khususnya sebagai lambang baptisan, 1Ko 10:1. |
(0.219606671875) | (Rm 5:12) | (jerusalem) Dosa bercokol di dalam manusia, Rom 7:14-24: nah, maut yang merupakan hukuman dosa, sudah masuk ke dalam dunia ini dikarenakan kesalahan Adam, Wis 2:24: maka Paulus menyimpulkan bahwa dosa sendiri memasuki bangsa manusia melalui kesalahan semula itu; ini tidak lain dari ajaran mengenai dosa asal. Sang Rasul di sini menaruh perhatian padanya oleh karena memberi kesempatan baik untuk memperlihatkan kesejalanan (paralel) antara tindakan sial Adam pertama dan pemulihan melimpah yang dikerjakan "Adam yang akhir", Rom 5:15-19; 1Ko 15:21 dst, 1Ko 15:25. Justru sebagai Kepala Keturunan Adam yang baru, sebagai Gambar yang di dalamnya Allah memulihkan ciptaanNya, Rom 8:29+; 2Ko 5:17+, maka Kristus menyelamatkan bangsa manusia. |
(0.219606671875) | (Kel 1:1) |
(sh: Dibabat malah merambat (Senin, 28 Maret 2005)) Dibabat malah merambatDibabat malah merambat
Pembacaan menyeluruh terhadap nas ini justru memperlihatkan anugerah Allah yang tetap memelihara Israel. Anugerah itu nampak dari penggenapan janji-Nya kepada Abraham bahwa Israel akan menjadi bangsa yang besar (ayat 7). Upaya raja Mesir untuk menghancurkan mereka melalui perbudakan tidak berhasil, bangsa Israel tetap semakin berkembang (ayat 8-14). Upaya kejam membunuh bayi lelaki yang baru lahir pun tidak mampu menghambat pertumbuhan umat Allah ini. Allah memakai dua bidan Mesir untuk menyelamatkan bayi-bayi itu (ayat 15-21). Umat Allah semakin bertambah berlipat ganda. Sekeras dan sekeji apa pun musuh Israel mau memusnahkan mereka, tangan Allah melindungi mereka. Nas kita hari ini ditutup dengan satu lagi upaya Firaun untuk membinasakan Mesir (ayat 22). Akankah ia berhasil? Jawaban iman Israel seharusnya: "tidak!" karena Allah pun akan sekali lagi bertindak dalam kasih karunia. Allah justru memakai kejadian ini untuk membangkitkan seorang pembebas bagi umat yang sedang tertindas ini (pasal 2). Allah yang sama yang memelihara umat-Nya pada masa lampau juga peduli dan memperhatikan kita, umat Allah masa kini. IMB gereja boleh dipersulit; kebijakan pendidikan Kristen bisa dijegal; Gereja dapat dirusak, ditutup, bahkan dibakar; orang Kristen mungkin diteror, dianiaya, bahkan dibunuh. Namun, Kerajaan Allah tidak dapat dimusnahkan. Tuhan tetap menopang umat-Nya. Iman Kristen sejati tidak akan luntur karena tekanan dan penganiayaan, malah bertumbuh dan menghasilkan buah berlipat ganda. Renungkan: Kekuatan destruktif yang berasal dari musuh-musuh Tuhan tidak akan mungkin dapat mengatasi kekuatan konstruktif rencana Allah. |
(0.219606671875) | (Im 23:1) |
(sh: Perayaan-perayaan hari raya (Rabu, 25 September 2002)) Perayaan-perayaan hari rayaPerayaan-perayaan hari raya. Dalam pasa 23 ini disebutkan beberapa perayaan yang penting untuk dirayakan dalam kehidupan umat Allah. Pertama. Hari Sabat (ayat 3). Hari raya pertama yang perlu diperhatikan umat Tuhan adalah Sabat. Hari itu mengingatkan kita akan beradaan kita sebagai makhluk ciptaan Allah. Pada hari ini, kita berhenti bekerja, dan beribadah serta menempatkan seluruh hidup selaras dengan Sang Pencipta. Kedua, hari raya Paskah (ayat 4-8). Perayaan Paskah, mengingatkan Israel akan kasih dan kuasa Allah yang telah melepaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Kejadian itu terus mereka ingatrayakan setahun sekali selama tujuh hari penuh. Perayaan itu ditandai dengan kesederhanaan makan roti tidak beragi. Ketiga, hari raya Penuaian (ayat 9-14). Pada hari ini seluruh persembahan sebelum kepada Allah, harus ditahbiskan terlebih dulu. Keempat, hari raya Pentakosta atau hari raya Tujuh Minggu (ayat 15-21). Hari itu dilaksanakan sebagai peringatan penyerahan hukum Taurat di Bukit Sinai. Kelima, Hari Pendamaian. Pada hari raya ini, orang-orang tidak boleh melakukan pekerjaan apa pun, dan harus berpuasa, merendahkan diri. Keenam, hari raya Pondok Daun (ayat 33-44). Bentuk perayaan ini sama prinsipnya dengan perayaan Paskah. Prinsip asasi dari seluruh perayaan yang dilangsungkan Israel adalah wujud respons umat terhadap Allah yang telah terlibat penuh dalam peristiwa-peristiwa sejarah keselamatan yang menyatakan kasih karunia Allah terhadap bangsa Israel. Seperti halnya bangsa Israel yang merayakan begitu banyak hari-hari raya dan menempatkannya sebagai bagian yang penting, kita pun demikian. Menempatkan perayaan-perayaan tersebut sebagai bagian hakiki dari dinamika iman kita kepada Allah, dan sekaligus menyadari bahwa memelihara prinsi-prinsip dasar dalam tiap-tiap perayaan, sama artinya memuliakan Allah dengan mensyukuri keberadaan kita, penyelamatan dan pemeliharaan-Nya untuk kita. Renungkan: Renungkan secara mendalam bahwa hari-hari gerejawi yang Anda lalui, merupakan hari-hari di mana Anda diingatkan akan keterlibatan Allah secara penuh, dan untuh dalam sejarah manusia. |
(0.219606671875) | (1Raj 19:1) |
(sh: Begitu ajal di depan mata, baru sadar arti hidup (Senin, 23 Agustus 2004)) Begitu ajal di depan mata, baru sadar arti hidupBegitu ajal di depan mata, baru sadar arti hidup. Ini adalah kutipan pernyataan DR. Morrie Schwartz, dosen senior fakultas sosiologi di Brandies University, kota Waltham, Massachusetts, Amerika Serikat, dalam buku yang berjudul Tuesdays with Morrie. Hal tersebut disadarinya setelah dokter memastikan di dalam tubuhnya ada penyakit ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis), yaitu penyakit syaraf yang mematikan. Pada saat kematiannya tinggal beberapa bulan, ia baru sadar dan melihat hidupnya secara sangat berbeda dan sangat berarti. Morrie seperti sleepwalker (= orang yang terbangun dari tidurnya). Elia pernah mengalami hal yang sama ketika ia takut dan putus asa saat menyadari kematiannya ada di depan mata (ayat 3). Penyebabnya karena ia menyadari sebentar lagi kesempatan melayani Tuhan akan berakhir, sedangkan tugasnya masih jauh dari selesai. Ini diungkapkan Elia dengan membandingkan diri tidak lebih baik daripada nenek moyangnya (ayat 4). Meski mengalami takut dan putus asa karena menantang arus di zamannya (ayat 10,14), Elia percaya bahwa Tuhan yang menentukan hidupnya, bukan Izebel. Kepercayaan Elia menyebabkan pemeliharaan Tuhan semakin nyata dalam hidupnya (ayat 6,8). Bahkan Tuhan memberi kesempatan kepada Elia untuk lebih mengenal-Nya secara utuh di Gunung Horeb. Di tempat ini, Elia mengenal Allah yang lembut dan kasih, bukan hanya perkasa dan dahsyat seperti yang selama ini dikenalnya (ayat 11-13). Di tempat ini, Tuhan juga memberitahukan pelayanan Elia selanjutnya, yaitu mengurapi Hazael menjadi raja Aram dan Elisa menjadi penggantinya (ayat 15-21). Pada umumnya kita sadar bahwa hidup ini ada batasnya, tetapi kita tidak mengetahui kapan batas itu. Sehingga dalam perjalanan hidup kita terjebak dalam rutinitas dan lupa akan makna kekekalan yang terkandung di dalamnya. Renungkan: Melalui pengalaman Morrie dan hidup Elia, kita belajar menyadari bahwa saat ini masih ada kesempatan bagi kita untuk hidup dan berjalan bersama Tuhan. Gunakan kesempatan ini untuk mengenal Tuhan dan melakukan tugas pelayanan dengan setia. |