Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh<n id="1" />,<x id="r" /> tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah<n id="2" />. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya;<x id="s" /> oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.<x id="t" />

Karena itu siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia harus berdoa, supaya kepadanya diberikan juga karunia untuk menafsirkannya.<x id="i" />

Demikianlah juga kamu yang berkata-kata dengan bahasa roh: jika kamu tidak mempergunakan kata-kata yang jelas, bagaimanakah orang dapat mengerti apa yang kamu katakan? Kata-katamu sia-sia saja kamu ucapkan di udara!

Tetapi jika aku tidak mengetahui arti bahasa itu, aku menjadi orang asing bagi dia yang mempergunakannya dan dia orang asing bagiku.<x id="f" />

Apa yang kukatakan ini bukanlah hanya pikiran manusia saja. Bukankah hukum Taurat juga berkata-kata demikian?

Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun<n id="1" />,<x id="u" /> menasihati<x id="v" /> dan menghibur.

Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh,<x id="w" /> ia membangun<x id="x" /> dirinya sendiri<n id="1" />, tetapi siapa yang bernubuat,<x id="y" /> ia membangun Jemaat.

Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh<n id="1" /> lebih dari pada kamu semua.

Tentang nabi-nabi<x id="f" />--baiklah dua atau tiga orang di antaranya berkata-kata dan yang lain menanggapi<n id="1" /> apa yang mereka katakan.<x id="g" />

Karena itu, saudara-saudaraku, usahakanlah dirimu<x id="t" /> untuk memperoleh karunia untuk bernubuat<x id="u" /> dan janganlah melarang orang yang berkata-kata dengan bahasa roh<n id="1" />.

Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh<n id="1" />, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat.<x id="z" /> Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.<x id="a" />

Jadi, saudara-saudara, jika aku datang kepadamu dan berkata-kata dengan bahasa roh, apakah gunanya itu bagimu, jika<n id="1" /> aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan<x id="b" /> Allah atau pengetahuan<x id="c" /> atau nubuat atau pengajaran?<x id="d" />

Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia,<x id="i" /> tetapi oleh Roh<n id="1" />.

Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani<n id="1" />,<x id="o" /> tetapi hanya dengan manusia duniawi,<x id="p" /> yang belum dewasa<x id="q" /> dalam Kristus.

atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh,<x id="l" /> atau untuk menafsirkan bahasa roh?

Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya<n id="1" />.

Jika tidak ada orang yang dapat menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan Jemaat dan hanya boleh berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah.

Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah.<x id="d" /> Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.<x id="e" />

Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang,<x id="u" /> yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini,<x id="v" /> dan yang bukan dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan.<x id="w" />

Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat<x id="x" /> Allah yang tersembunyi<x id="y" /> dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.