(0.99425810126582) | (Kej 33:18) | (jerusalem) Kej 33:18 berasal dari tradisi Para Imam Kej 19-20 dari tradisi Elohista. |
(0.74569367088608) | (Kej 44:21) | (jerusalem: mataku memandang dia) Dari pihak seorang pembesar atau Allah hal itu sebuah tanda kerelaan, Yer 39:12; 40:4; Maz 33:18; 34:16. |
(0.74569367088608) | (2Taw 33:18) | (jerusalem: doanya kepada Allahnya) Terpelihara sebuah doa Manasye yang tidak tercantum dalam Alkitab. Doa itu agaknya diciptakan berdasarkan keterangan 2Ta 33:18 ini. |
(0.52728502531646) | (Yer 33:18) |
(full: IMAM-IMAM ORANG LEWI.
) Nas : Yer 33:18 Yeremia mengantisipasi suatu keimaman abadi yang olehnya umat Allah akan dapat masuk ke hadapan-Nya dan bersekutu dengan Dia (bd. Bil 25:13). Nubuat ini digenapi di dalam Yesus Kristus yang selaku "imam untuk selama-lamanya ... sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah" (Ibr 7:21-25; bd. Mazm 110:4; Ibr 5:6-10; 6:19-20; 7:11-28). |
(0.49712906329114) | (Mzm 32:8) | (jerusalem: Aku) Dalam naskah Ibrani tidak jelas siapa yang berbicara, pemazmur sendiri yang memperingatkan orang lain, atau Allah. Terjemahan Indonesia ini berpendapat bahwa Allah berbicara |
(0.43498794936709) | (Kej 12:6) |
(ende) Sichem semula adalah tempat pemudjaan orang Kanaan; sekarang diambil-alih oleh para Bapa bangsa, dan mendjadi sutji bagi Israel djuga (lihat pula Kej 33:18). More = memberi adjaran. Mungkin dulu orang sering mentjari ilham dari para dewa didekat pohon ini. Sichem mengalami keruntuhan pada abad 9, karena Samaria didirikan. Namanja sekarang ialah Balata, dekat Nablus (Neapolis). Pernjataan tentang bangsa Kanaan menundjukkan, bahwa tradisi-tradisi ini dalam bentuknja sekarang ditulis sesudah Radja Dawud, tatkala bangsa Kanaan sudah diusir atau ditaklukkan. |
(0.31070565822785) | (Mzm 33:18) |
(full: KEPADA MEREKA YANG TAKUT AKAN DIA.
) Nas : Mazm 33:18-19 Sedangkan "mata Tuhan" tertuju kepada semua orang (ayat Mazm 33:13-14), mata itu secara khusus tertuju kepada mereka "yang takut akan Dia" (lih. Mazm 34:16). "Mata" Allah mengacu kepada kasih Allah yang memperhatikan dan pengawasan yang memelihara kehidupan kita. "Melepaskan jiwa mereka dari maut dan ... kelaparan" berarti bahwa selama kita takut akan Tuhan, berharap kepada-Nya, menantikan Dia dan tinggal di dalam kehendak-Nya, Allah akan mengawasi dan melindungi kita supaya kita tidak akan mati terkecuali menurut rencana-Nya. Untuk keterangan lebih banyak mengenai arti alkitabiah berharap kepada Allah lihat art. PENGHARAPAN ALKITABIAH. |
(0.21749397468354) | (Kel 33:20) | (jerusalem: tidak tahan memandang wajahKu) Antara kekudusan Allah dan ketidak-layakan manusia ada jurang, bdk Ima 17:1+, begitu rupa sehingga manusia pasti mati seandainya melihat Allah, Kel 19:21; Ima 16:2; Bil 4:20; bdk Kel 6:25+, atau hanya mendengarNya saja, Kel 20:19; Ula 5:24-26 bdk Kel 18:16. Itulah sebabnya mengapa Musa, Kel 3:6, dan nabi Elia, 1Ra 19:13, dan bahkan serafim, Yer 6:2, menutup mukanya di hadapan Tuhan. Orang kaget kalau terus hidup, meskipun melihat Allah, Kej 32:30; Ula 5:24, ataupun merasa takut (keagamaan). Hak 6:22-23; 13:22; Yes 6:5. "Memandang Allah" adalah sebuah karunia istimewa yang oleh Allah dianugerahkan, Kel 24:11, kepada Musa sebagai "sahabat Allah", Kel 33:11; Bil 12:7-8; Ula 34:10, dan kepada nabi Elia, 1Ra 19:11. Musa dan Elia nanti akan menyaksikan Yesus yang dimuliakan, ialah sebuah penampakan Allah dalam Perjanjian Baru, Maz 17:3 dsj. Dalam tradisi Kristen selanjutnya Musa dan Elia (bersama dengan Paulus, 2Ko 12:1 dst) tetap dianggap sebagai teladan unggul dari pengalaman mistik. Dalam Perjanjian Baru kemuliaan Allah. bdk Kel 33:18 dan Kel 24:16+, menyatakan diri melalui Yesus Kristus, Yoh 1:14+; Yoh 11:40; bdk 2Ko 4:4,6. Tetapi hanya Yesus sajalah yang melihat Manusia barulah melihat Allah berhadapan muka dalam kebahagiaan sorgawi, Mat 5:8; 1Yo 3:2; 1Ko 13:12 |
(0.18642341772152) | (Bil 6:23) |
(full: MEMBERKATI ORANG ISRAEL.
) Nas : Bil 6:23 Ayat Bil 6:22-27 menunjukkan tanggapan Allah yang pengasih kepada umat-Nya jikalau mereka memelihara kesucian di tengah jemaat dan mengungkapkan pengabdian dengan segenap hati sebagaimana terlihat dalam nazar seorang Nazir (lihat cat. --> Bil 6:2). [atau ref. Bil 6:2] "Memberkati" (Ibr. _barak_) mengandung ide bahwa kehadiran, tindakan, dan kasih Allah memasuki kehidupan dan lingkungan seseorang.
|