Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah;<x id="e" /> tetapi Anak Tunggal<x id="f" /> Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan<x id="q" /> Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,

karena anaknya perempuan yang satu-satunya, yang berumur kira-kira dua belas tahun, hampir mati. Dalam perjalanan ke situ Yesus didesak-desak orang banyak.

Seorang dari orang banyak itu berseru, katanya: "Guru, aku memohon supaya Engkau menengok anakku, sebab ia adalah satu-satunya anakku.

Firman itu telah menjadi manusia<n id="1" />,<x id="u" /> dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya,<x id="v" /> yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia<x id="w" /> dan kebenaran.<x id="x" />

Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.

<span class="red">Karena begitu besar kasih<x id="y" /> Allah akan dunia ini<n id="1" />, sehingga Ia telah mengaruniakan<x id="z" /> Anak-Nya<x id="a" /> yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya<x id="b" /> kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.<x id="c" />span>

<span class="red">Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum;<x id="f" /> barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak<x id="g" /> Tunggal Allah.span>

Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal<x id="l" /> ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.<x id="m" />