Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.

Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia,<x id="h" /> demikian juga kebangkitan orang mati<x id="i" /> datang karena satu orang manusia.

Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati,<x id="w" /> bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan<x id="x" /> orang mati?<x id="y" />

Jika tidak demikian, apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati<n id="1" />? Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal?

Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.

Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati,<x id="e" /> sebagai yang sulung<x id="f" /> dari orang-orang yang telah meninggal.<x id="g" />

Tetapi mungkin ada orang yang bertanya:<x id="f" /> "Bagaimanakah orang mati dibangkitkan<n id="1" />? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?<x id="g" />"

Demikianlah pula<x id="m" /> halnya dengan kebangkitan orang mati.<x id="n" /> Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan.<x id="o" />

Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas<x id="y" /> di Efesus,<x id="z" /> apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati<x id="a" />".

dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi<x id="g" /> dan orang-orang mati<x id="h" /> akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah<n id="1" />.

Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus<x id="a" />--padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan.