Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong,

dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan<n id="1" /><x id="d" /> dalam berbuat baik.<x id="e" /> Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,

Tetapi Yesus berkata: <span class="red">"Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.span>

Sebab ada seorang bernama Demetrius, seorang tukang perak, yang membuat kuil-kuilan dewi Artemis dari perak. Usahanya itu mendatangkan penghasilan yang tidak sedikit bagi tukang-tukangnya.

Ketika orang banyak itu mendengar ia berbicara dalam bahasa Ibrani,<x id="z" /> makin tenanglah mereka. Ia berkata:

ataupun sibuk dengan dongeng<x id="j" /> dan silsilah<x id="k" /> yang tiada putus-putusnya, yang hanya menghasilkan persoalan belaka,<x id="l" /> dan bukan tertib hidup keselamatan yang diberikan Allah dalam iman.

Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: <span class="red">"Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.span>

<span class="red">Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu<n id="1" />.span>

<span class="red">namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang<x id="h" /> dan akhirnya menyerang aku."span>

Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda<x id="f" /> milik Yesus.

Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur<x id="o" /> terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai tuan di sorga.

Peringatkanlah kepada orang-orang kaya<x id="b" /> di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan,<x id="c" /> melainkan pada Allah<x id="d" /> yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.<x id="e" />

<span class="red">masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara.span>

Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu,<x id="r" /> kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung<n id="1" />;<x id="s" /> dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar.

Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil<x id="x" /> akan menghakimi<x id="y" /> dunia<n id="1" /> oleh seorang yang telah ditentukan-Nya,<x id="z" /> sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati.<x id="a" />"

Penduduk pulau itu sangat ramah terhadap kami. Mereka menyalakan api besar dan mengajak kami semua ke situ karena telah mulai hujan dan hawanya dingin.