Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah.<x id="u" />

Mereka semua makan makanan<x id="w" /> rohani yang sama

Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia,<x id="i" /> tetapi oleh Roh<n id="1" />.

Yang ditaburkan adalah tubuh<x id="q" /> alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.

dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang<x id="x" /> rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.

Tetapi manusia rohani<x id="l" /> menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain.

<n id="1" /><n id="2" />Sekarang tentang karunia-karunia<x id="z" /> Roh. Aku mau, saudara-saudara, supaya kamu mengetahui<x id="a" /> kebenarannya.

Kejarlah kasih<x id="n" /> itu dan usahakanlah<x id="o" /> dirimu memperoleh karunia-karunia<x id="p" /> Roh<n id="1" />, terutama karunia untuk bernubuat.<x id="q" />

Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani<n id="1" />,<x id="o" /> tetapi hanya dengan manusia duniawi,<x id="p" /> yang belum dewasa<x id="q" /> dalam Kristus.

Jadi, jika kami telah menaburkan benih rohani bagi kamu, berlebih-lebihankah, kalau kami menuai hasil duniawi dari pada kamu?<x id="o" />

Jika seorang menganggap dirinya nabi<x id="q" /> atau orang yang mendapat karunia rohani,<x id="r" /> ia harus sadar, bahwa apa yang kukatakan kepadamu adalah perintah<x id="s" /> Tuhan.