Sebab laki-laki tidak berasal dari perempuan, tetapi perempuan berasal dari laki-laki.<x id="z" />

Dan laki-laki tidak diciptakan karena perempuan, tetapi perempuan diciptakan karena laki-laki.<x id="a" />

Namun demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada laki-laki tanpa perempuan.

Hendaklah suami memenuhi<n id="1" /> kewajibannya terhadap isterinya,<x id="m" /> demikian pula isteri terhadap suaminya.

Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami<n id="1" /> atau berdamai dengan suaminya.<x id="w" /> Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya.

Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.

Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu.

Sebab bagaimanakah engkau mengetahui, hai isteri, apakah engkau tidak akan menyelamatkan<x id="a" /> suamimu?<x id="b" /> Atau bagaimanakah engkau mengetahui, hai suami, apakah engkau tidak akan menyelamatkan isterimu?

Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran<x id="y" /> dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki.

Sebab sama seperti perempuan berasal dari laki-laki, demikian pula laki-laki dilahirkan oleh perempuan; dan segala sesuatu berasal dari Allah.<x id="b" />

Isteri terikat selama suaminya hidup.<x id="x" /> Kalau suaminya telah meninggal, ia bebas untuk kawin dengan siapa saja yang dikehendakinya, asal orang itu adalah seorang yang percaya.<x id="y" />

Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki<n id="1" /> ialah Kristus,<x id="s" /> kepala dari perempuan ialah laki-laki<x id="t" /> dan Kepala dari Kristus ialah Allah.<x id="u" />

tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri.

Kepada orang-orang yang telah kawin aku--tidak, bukan aku, tetapi Tuhan--perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya.<x id="v" />

Tiap-tiap laki-laki yang berdoa atau bernubuat<x id="v" /> dengan kepala yang bertudung, menghina kepalanya.

Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang<n id="1" />,

Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.<x id="h" />

Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat.

Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak<n id="1" /> kudus.<x id="y" />

dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami<n id="1" /> dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa<x id="t" /> mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.