Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat<x id="m" /> menurut dunia ini,<x id="n" /> biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat.

Dan di tempat lain: "Tuhan mengetahui rancangan-rancangan orang berhikmat; sesungguhnya semuanya sia-sia belaka.<x id="q" />"

Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan.<x id="l" />"

Di manakah orang yang berhikmat?<x id="m" /> Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini?<x id="n" /> Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini<n id="1" /> menjadi kebodohan?<x id="o" />

Sebab yang bodoh<x id="z" /> dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah<x id="a" /> dari Allah lebih kuat dari pada manusia.

Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil:<x id="b" /> menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak,<x id="c" /> tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.

Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku,<x id="c" /> aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar,<x id="d" /> dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.

Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan<x id="o" /> bagi Allah. Sebab ada tertulis: "Ia yang menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya.<x id="p" />"

Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu.<x id="i" /> Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya?<x id="j" />

Tetapi apa yang bodoh<x id="d" /> bagi dunia, dipilih<x id="e" /> Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah<n id="1" /> untuk memalukan apa yang kuat,