Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus.

Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa,<x id="i" /> datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus: "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"

Maka kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?<x id="l" />"

Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian<x id="v" /> untuk membunuh Dia.<x id="w" />

Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: <span class="red">"Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi<n id="1" /><x id="n" /> orang Farisi<x id="o" /> dan ragi Herodes.<x id="p" />"span>

Maka datanglah orang-orang Farisi,<x id="k" /> dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya: "Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?"

Kemudian disuruh beberapa orang Farisi dan Herodian<x id="c" /> kepada Yesus untuk menjerat Dia<x id="d" /> dengan suatu pertanyaan.

Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang<x id="h" /> mereka;

Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari sorga.<x id="l" />

Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi<x id="f" /> melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?<x id="g" />"

Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang<x id="j" /> kita, tetapi makan dengan tangan najis?"