Dalam segala hal<x id="y" /> kami ditindas, namun tidak terjepit<n id="1" />; kami habis akal,<x id="z" /> namun tidak putus asa;

kami dianiaya,<x id="a" /> namun tidak ditinggalkan sendirian,<x id="b" /> kami dihempaskan, namun tidak binasa.<x id="c" />

Jikalau aku kurang paham dalam hal berkata-kata,<x id="o" /> tidaklah demikian dalam hal pengetahuan;<x id="p" /> sebab kami telah menyatakannya kepada kamu pada segala waktu dan di dalam segala hal.

Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan<x id="x" /> dari firman Allah<n id="1" />. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni<x id="y" /> atas perintah Allah<x id="z" /> dan di hadapan-Nya.

Sebab itu kami tidak tawar hati,<x id="n" /> tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah<n id="1" /><x id="o" /> kami dibaharui<x id="p" /> dari sehari ke sehari.

Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka.

Sebab itu, jika aku telah menulis surat kepada kamu,<x id="y" /> maka bukanlah oleh karena orang yang berbuat salah,<x id="z" /> atau oleh karena orang yang menderita perbuatan salah, melainkan supaya kerelaanmu terhadap kami menjadi nyata bagi kamu di hadapan Allah.

Dengan diri kami sendiri<x id="h" /> kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.<x id="i" />

Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran<n id="1" />,

Tetapi Allah, yang menghiburkan orang yang rendah hati<n id="1" />,<x id="t" /> telah menghiburkan kami dengan kedatangan Titus.<x id="u" />

Apa yang aku katakan, aku mengatakannya bukan sebagai seorang yang berkata menurut firman Tuhan,<x id="h" /> melainkan sebagai seorang bodoh<x id="i" /> yang berkeyakinan, bahwa ia boleh bermegah.

Sebab kami hanya menuliskan kepada kamu apa yang dapat kamu baca dan pahamkan. Dan aku harap, mudah-mudahan kamu akan memahaminya sepenuhnya,

Bahkan ketika kami tiba di Makedonia,<x id="q" /> kami tidak beroleh ketenangan bagi tubuh kami. Di mana-mana<x id="r" /> kami mengalami kesusahan: dari luar pertengkaran dan dari dalam<x id="s" /> ketakutan<n id="1" />.

namun sekarang aku bersukacita, bukan karena kamu telah berdukacita, melainkan karena dukacitamu membuat kamu bertobat. Sebab dukacitamu itu adalah menurut kehendak Allah, sehingga kamu sedikitpun tidak dirugikan oleh karena kami.

Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan.

Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah<x id="p" /> yang membangkitkan orang-orang mati.<x id="q" />

Inilah yang kami megahkan<n id="1" />, yaitu bahwa suara hati<x id="v" /> kami memberi kesaksian kepada kami, bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan<x id="w" /> dan kemurnian<x id="x" /> dari Allah bukan oleh hikmat<x id="y" /> duniawi, tetapi oleh kekuatan kasih karunia Allah.

Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup,<x id="d" /> bukan pada loh-loh batu,<x id="e" /> melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati<x id="f" /> manusia<n id="1" />.

Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh<x id="w" /> oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian<x id="x" /> yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup.

Aku memegahkan kamu<x id="b" /> kepadanya, dan kamu tidak mengecewakan aku. Kami senantiasa mengatakan apa yang benar kepada kamu, demikian juga kemegahan kami di hadapan Titus<x id="c" /> sudah ternyata benar.