Akhirnya perempuan itupun mati.

Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati.

Mereka menertawakan Dia, karena mereka tahu bahwa anak itu telah mati.

Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa<n id="1" />,<x id="o" /> satu kali dan untuk selama-lamanya,<x id="p" /> dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.

Dan begitulah seterusnya, ketujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati.

Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan lalu mati dengan tidak meninggalkan anak.

Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: <span class="red">"Lazarus sudah mati;span>

Karena waktu kita masih lemah,<x id="s" /> Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka<x id="t" /> pada waktu yang ditentukan<x id="u" /> oleh Allah.

Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali,<x id="u" /> supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.<x id="v" />

berkatalah Ia: <span class="red">"Pergilah, karena anak ini tidak mati,<x id="i" /> tetapi tidur.<x id="j" />"span> Tetapi mereka menertawakan Dia.

Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: <span class="red">"Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!<x id="l" />"span>

Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: "Ia sudah mati."

Lalu yang kedua juga mengawini dia dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Demikian juga dengan yang ketiga.

Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka ia memanggil kepala pasukan dan bertanya kepadanya apakah Yesus sudah mati.

Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.<x id="m" />

Dengan jalan demikian orang yang lemah, yaitu saudaramu, yang untuknya Kristus telah mati, menjadi binasa<x id="u" /> karena "pengetahuan" mu.

Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran<n id="1" /> oleh hukum Taurat,<x id="u" /> maka sia-sialah kematian Kristus.

Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala<x id="i" /> rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?"

Semua orang menangis dan meratapi<x id="g" /> anak itu. Akan tetapi Yesus berkata: <span class="red">"Jangan menangis; ia tidak mati, tetapi tidur.<x id="h" />"span>

<span class="red">Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.span>