Lalu datanglah seorang janda yang miskin<n id="1" /> dan ia memasukkan dua peser<n id="2" />, yaitu satu duit.

Yang didaftarkan<n id="1" /> sebagai janda, hanyalah mereka yang tidak kurang dari enam puluh tahun, yang hanya satu kali bersuami

Lalu Ia berkata: <span class="red">"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu.span>

dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun.<x id="u" /> Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.<x id="v" />

<span class="red">Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku<x id="g" /> terhadap lawanku.span>

Sedangkan seorang janda yang benar-benar janda,<x id="m" /> yang ditinggalkan seorang diri, menaruh harapannya kepada Allah<x id="n" /> dan bertekun dalam permohonan dan doa<x id="o" /> siang malam<n id="1" />.

Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: <span class="red">"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.span>

Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.

Tetapi jikalau seorang janda mempunyai anak atau cucu, hendaknya mereka itu pertama-tama belajar berbakti kepada kaum keluarganya sendiri dan membalas budi orang tua dan nenek<x id="k" /> mereka, karena itulah yang berkenan kepada Allah.<x id="l" />

berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati<n id="1" />.<x id="e" /> Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung.<x id="f" />