Bagaimana pendapat kamu?" Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus dihukum mati!<x id="y" />"

<n id="1" />Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar<x id="h" /> di antara mereka.

Jika ada seorang menyangka, bahwa ia mempunyai sesuatu<x id="c" /> "pengetahuan", maka ia belum juga mencapai pengetahuan<n id="1" />,<x id="d" /> sebagaimana yang harus dicapainya.

Sebab kalau seorang menyangka, bahwa ia berarti,<x id="g" /> padahal ia sama sekali tidak berarti, ia menipu dirinya<x id="h" /> sendiri.

Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak<x id="x" /> kepada Kaisar atau tidak?"

<span class="red">"Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?"span> Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud.<x id="m" />"

<span class="red">Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"span>

Sebab pada hematku tidaklah wajar untuk mengirim seorang tahanan dengan tidak menyatakan tuduhan-tuduhan yang diajukan terhadap dia."

Tetapi jika ada orang yang mau membantah, kami maupun Jemaat-jemaat Allah<x id="c" /> tidak mempunyai kebiasaan yang demikian.

Jika seorang menganggap dirinya nabi<x id="q" /> atau orang yang mendapat karunia rohani,<x id="r" /> ia harus sadar, bahwa apa yang kukatakan kepadamu adalah perintah<x id="s" /> Tuhan.

Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya<x id="t" /> pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi:

<span class="red">"Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur.<x id="r" />span>

Mereka mencari Yesus<x id="j" /> dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?"

Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat<x id="m" /> menurut dunia ini,<x id="n" /> biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat.

Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai<x id="x" /> kepada mereka yang dilatih olehnya.

Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya,<x id="p" /> ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.

<span class="red">"Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?span>

<span class="red">Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi<n id="1" />, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya.<x id="j" />"span>

Jawabnya: "Memang membayar." Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: <span class="red">"Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak?<x id="q" /> Dari rakyatnya atau dari orang asing?"span>

Dan juga beberapa ahli pikir dari golongan Epikuros dan Stoa bersoal jawab dengan dia dan ada yang berkata: "Apakah yang hendak dikatakan si peleter ini?" Tetapi yang lain berkata: "Rupa-rupanya ia adalah pemberita ajaran dewa-dewa asing." Sebab ia memberitakan Injil<x id="e" /> tentang Yesus dan tentang kebangkitan-Nya.<x id="f" />