Aku berdoa, semoga dengan kehendak<x id="x" /> Allah aku akhirnya beroleh kesempatan untuk mengunjungi kamu.<x id="y" />

Tetapi jika ketidakbenaran kita menunjukkan<x id="h" /> kebenaran Allah, apakah yang akan kita katakan? Tidak adilkah Allah--aku berkata sebagai manusia<x id="i" />--jika Ia menampakkan murka-Nya?

Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya,<x id="k" /> mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?<x id="l" />

Sebab jikalau kita, ketika masih seteru,<x id="z" /> diperdamaikan<x id="a" /> dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya<n id="1" />!<x id="b" />

Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa<x id="w" /> yang diam di dalam aku.

Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah?<x id="y" /> Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya:<x id="z" /> "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?<x id="a" />"

Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran<x id="c" /> yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan<x id="d" />--

Dan seperti yang dikatakan Yesaya sebelumnya: "Seandainya Tuhan semesta alam<x id="n" /> tidak meninggalkan pada kita keturunan, kita sudah menjadi seperti Sodom dan sama seperti Gomora.<x id="o" />"

Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan<x id="a" /> dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya<x id="b" /> dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah,

Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah<n id="1" /><x id="p" /> yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan<x id="q" /> oleh Allah.

Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri.<x id="d" /> Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis.<x id="e" />

Sebab jika engkau menyakiti hati saudaramu oleh karena sesuatu yang engkau makan, maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih.<x id="f" /> Janganlah engkau membinasakan saudaramu oleh karena makananmu, karena Kristus telah mati<x id="g" /> untuk dia.

Keputusan itu memang telah mereka ambil, tetapi itu adalah kewajiban mereka. Sebab, jika bangsa-bangsa lain telah beroleh bagian dalam harta rohani orang Yahudi, maka wajiblah juga bangsa-bangsa lain itu melayani orang Yahudi dengan harta duniawi<x id="q" /> mereka.

Tidak ada dari penguasa dunia ini<x id="z" /> yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia.<x id="a" />

Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia<n id="1" />. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.

Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat<x id="m" /> menurut dunia ini,<x id="n" /> biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat.

Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima?<x id="j" /> Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri<n id="1" />, seolah-olah engkau tidak menerimanya?

Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia?<x id="h" /> Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?

Selanjutnya hendaklah tiap-tiap orang tetap hidup seperti yang telah ditentukan Tuhan baginya dan dalam keadaan seperti waktu ia dipanggil<x id="c" /> Allah. Inilah ketetapan yang kuberikan kepada semua jemaat.<x id="d" />

Tentang hal makan daging persembahan berhala<x id="f" /> kita tahu: "tidak ada berhala di dunia<x id="g" /> dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa.<x id="h" />"