Atau kitakah yang Ia maksudkan? Ya, untuk kitalah<x id="m" /> hal ini ditulis, yaitu pembajak harus membajak dalam pengharapan dan pengirik harus mengirik dalam pengharapan untuk memperoleh bagiannya.<x id="n" />

Bersukacitalah dalam pengharapan,<x id="a" /> sabarlah dalam kesesakan,<x id="b" /> dan bertekunlah dalam doa!<x id="c" />

dan berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal<x id="e" /> yang sebelum permulaan zaman<x id="f" /> sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta<n id="1" />,<x id="g" />

Dan sekarang aku harus menghadap pengadilan oleh sebab aku mengharapkan<x id="w" /> kegenapan janji, yang diberikan Allah kepada nenek moyang kita,<x id="x" />

Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya,<x id="u" />

Sebab kita diselamatkan<x id="c" /> dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi;<x id="d" /> sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?

satu tubuh,<x id="z" /> dan satu Roh,<x id="a" /> sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,<x id="b" />

Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram,

Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa,<x id="s" /> menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.<x id="t" />"

Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk<x id="k" /> oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri<x id="l" /> dan kita bermegah dalam pengharapan<x id="m" /> akan menerima kemuliaan Allah.

Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera<x id="n" /> dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus<x id="o" /> kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.