Dan selanjutnya: "Bersukacitalah, hai bangsa-bangsa, dengan umat-Nya.<x id="j" />"

Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan?<x id="p" /> Ini: bahwa bangsa-bangsa lain yang tidak mengejar kebenaran, telah beroleh kebenaran, yaitu kebenaran karena iman.<x id="q" />

Dan lagi: "Pujilah Tuhan, hai kamu semua bangsa-bangsa,<x id="k" /> dan biarlah segala suku bangsa memuji Dia."

Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat,<x id="g" /> maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri.

dan untuk memungkinkan bangsa-bangsa,<x id="g" /> supaya mereka memuliakan Allah<x id="h" /> karena rahmat-Nya, seperti ada tertulis: "Sebab itu aku akan memuliakan Engkau di antara bangsa-bangsa dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu.<x id="i" />"

Dan selanjutnya kata Yesaya: "Taruk dari pangkal Isai<x id="l" /> akan terbit, dan Ia akan bangkit untuk memerintah bangsa-bangsa, dan kepada-Nyalah bangsa-bangsa akan menaruh harapan.<x id="m" />"

Keputusan itu memang telah mereka ambil, tetapi itu adalah kewajiban mereka. Sebab, jika bangsa-bangsa lain telah beroleh bagian dalam harta rohani orang Yahudi, maka wajiblah juga bangsa-bangsa lain itu melayani orang Yahudi dengan harta duniawi<x id="q" /> mereka.

tetapi yang sekarang telah dinyatakan dan yang menurut perintah Allah yang abadi, telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi<x id="t" /> kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan<x id="u" /> iman--

yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi<x id="s" /> dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah,<x id="t" /> supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan<x id="u" /> yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.