Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar--

dengan tiada digentarkan sedikitpun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah.

Karena itu matikanlah<x id="b" /> dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi,<x id="c" /> yaitu percabulan,<x id="d" /> kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan,<x id="e" /> yang sama dengan penyembahan berhala<n id="1" />,<x id="f" />

Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat<x id="u" /> dari Allah<x id="v" /> yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran<n id="1" />.

bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan<x id="m" /> yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan<x id="n" /> dan oleh mereka yang telah mendengarnya,<x id="o" /> kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai<n id="1" />, sedangkan

Sebab ada dipersiapkan suatu kemah,<x id="r" /> yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian<x id="s" /> dan meja<x id="t" /> dengan roti sajian.<x id="u" /> Bagian ini disebut tempat yang kudus.<x id="v" />

Itu adalah kiasan<x id="n" /> masa sekarang. Sesuai dengan itu dipersembahkan<x id="o" /> korban dan persembahan yang tidak dapat menyempurnakan mereka yang mempersembahkannya menurut hati nurani<x id="p" /> mereka,

Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan<n id="1" />, dan janganlah putus asa<x id="p" /> apabila engkau diperingatkan-Nya;

Dan mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota besar,<x id="k" /> yang secara rohani disebut Sodom<x id="l" /> dan Mesir, di mana juga Tuhan mereka disalibkan.<x id="m" />

Dan ketika naga<x id="y" /> itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan<n id="1" /> yang melahirkan Anak laki-laki<x id="z" /> itu.

Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem,<x id="t" /> --karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud--

Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: "Jika Ia ini nabi,<x id="r" /> tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa."

Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: <span class="red">"Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan<n id="1" /><x id="y" /> orang Farisi.span>

Seorang dari mereka yang bernama Agabus<x id="d" /> bangkit dan oleh kuasa Roh ia mengatakan, bahwa seluruh dunia<x id="e" /> akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius.<x id="f" />

Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu,<x id="r" /> kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung<n id="1" />;<x id="s" /> dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar.

Sebab aku teringat akan imanmu<x id="l" /> yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike<x id="m" /> dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.

Hidup itu telah dinyatakan,<x id="d" /> dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi<x id="e" /> dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal<n id="1" />,<x id="f" /> yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.

sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya,<x id="a" /> karena Ialah yang telah menghakimi pelacur<x id="b" /> besar itu, yang merusakkan bumi dengan percabulannya; dan Ialah yang telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya<x id="c" /> atas pelacur itu."

Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya<x id="x" /> bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia.

Firman-Mu itu pelita<x id="r" /> bagi kakiku dan terang<x id="s" /> bagi jalanku<n id="1" />.