Sebab, jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai kemuliaan.

Sebab Tuhan adalah Roh;<x id="y" /> dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan<n id="1" />.<x id="z" />

Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh,<x id="u" /> karena kita rindu mengenakan tempat kediaman<x id="v" /> sorgawi di atas tempat kediaman kita yang sekarang ini,

Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan<x id="a" /> mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.

tidak seperti Musa, yang menyelubungi mukanya,<x id="s" /> supaya mata orang-orang Israel jangan melihat hilangnya cahaya yang sementara itu.

Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji<x id="m" /> Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin<n id="1" /><x id="n" />" untuk memuliakan Allah.<x id="o" />

Seperti ada tertulis: "Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan.<x id="b" />"

Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru,<x id="j" /> yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis,<x id="k" /> tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan<n id="1" />, tetapi Roh menghidupkan.<x id="l" />

Namun karena kami memiliki roh iman<x id="h" /> yang sama, seperti ada tertulis: "Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata<x id="i" />", maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.

Inilah pendapatku<x id="w" /> tentang hal itu, yang mungkin berfaedah bagimu. Memang sudah sejak tahun yang lalu kamu mulai melaksanakannya dan mengambil keputusan untuk menyelesaikannya juga.<x id="x" />

Maka sekarang, selesaikan jugalah pelaksanaannya itu! Hendaklah pelaksanaannya sepadan dengan kerelaanmu,<x id="y" /> dan lakukanlah itu dengan apa yang ada padamu.

Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan.

Aku mengutus saudara-saudara itu,<x id="y" /> agar kemegahan kami dalam hal ini atas kamu jangan ternyata menjadi sia-sia, tetapi supaya kamu benar-benar siap sedia seperti yang telah kukatakan,<x id="z" />

Aku telah mengambil keputusan di dalam hatiku, bahwa aku tidak akan datang lagi kepadamu<x id="x" /> dalam dukacita.

Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan,<x id="w" /> maka selubung itu diambil<x id="x" /> dari padanya.

Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu.<x id="r" />

Jadi, adakah aku bertindak serampangan dalam merencanakan hal ini? Atau adakah aku membuat rencanaku itu menurut keinginanku sendiri,<x id="g" /> sehingga padaku serentak terdapat "ya" dan "tidak"?

Kepada mereka, yang di masa yang lampau berbuat dosa,<x id="t" /> dan kepada semua orang lain, telah kukatakan terlebih dahulu dan aku akan mengatakannya sekali lagi--sekarang pada waktu aku berjauhan<x id="u" /> dengan kamu tepat seperti pada waktu kedatanganku kedua kalinya--bahwa aku tidak akan menyayangkan<n id="1" /><x id="v" /> mereka pada waktu aku datang lagi.

Ketika aku tiba di Troas<x id="k" /> untuk memberitakan Injil Kristus,<x id="l" /> aku dapati, bahwa Tuhan telah membuka jalan<x id="m" /> untuk pekerjaan di sana.

Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti.