yang andalannya seperti benang laba-laba, kepercayaannya seperti sarang<x id="h" /> laba-laba.

Hasil usahanya yang ada di rumahnya<x id="v" /> diangkut, semuanya habis pada hari murka-Nya.<x id="w" />

Ia mendirikan rumahnya<x id="u" /> seperti sarang<x id="v" /> laba-laba, seperti gubuk<x id="w" /> yang dibuat penjaga.

(39-9) Kepadanya telah Kuberikan tanah dataran<x id="x" /> sebagai tempat kediamannya dan padang masin<x id="y" /> sebagai tempat tinggalnya.<x id="z" />

atau bersama-sama pembesar-pembesar<x id="p" /> yang mempunyai emas, yang memenuhi rumahnya dengan perak.<x id="q" />

Ia tidak lagi kembali ke rumahnya, dan tidak dikenal lagi<x id="g" /> oleh tempat tinggalnya.<x id="h" />

Akar-akarnya membelit timbunan batu, menyusup ke dalam sela-sela batu itu.

Apabila aku mengharapkan dunia orang mati<x id="f" /> sebagai rumahku, menyediakan tempat tidurku<x id="g" /> di dalam kegelapan,<x id="h" />

Anak semang<x id="s" /> dan budak perempuanku<x id="t" /> menganggap aku orang yang tidak dikenal, aku dipandang mereka orang asing.

Karena ia telah menghancurkan orang miskin,<x id="b" /> dan meninggalkan mereka terlantar;<x id="c" /> ia merampas rumah<x id="d" /> yang tidak dibangunnya.

Rumah-rumah mereka aman, tak ada ketakutan,<x id="i" /> pentung Allah tidak menimpa mereka.<x id="j" />

Karena peduli apa ia dengan keluarganya sesudah ia mati,<x id="h" /> bila telah habis<x id="i" /> jumlah bulannya?<x id="j" />

Namun Dialah juga yang memenuhi rumah mereka dengan segala<x id="q" /> yang baik--tetapi rancangan orang fasik<x id="r" /> adalah jauh dari padaku.

Ya, aku tahu: Engkau membawa aku kepada maut,<x id="t" /> ke tempat segala yang hidup<x id="u" /> dihimpunkan.

sehingga engkau dapat mengantarnya ke daerahnya, dan mengetahui jalan-jalan<x id="j" /> ke rumahnya?

Pada suatu hari, ketika anak-anaknya yang lelaki dan yang perempuan<x id="g" /> makan-makan<x id="h" /> dan minum anggur di rumah saudara mereka yang sulung,

lebih-lebih lagi mereka yang diam dalam pondok tanah liat,<x id="x" /> yang dasarnya<x id="y" /> dalam debu,<x id="z" /> yang mati terpijat<x id="a" /> seperti gegat.<x id="b" />

Ia bersandar pada rumahnya,<x id="i" /> tetapi rumahnya itu tidak tetap tegak, ia menjadikannya tempat berpegang, tetapi rumah itu tidak tahan.<x id="j" />

ia menetap di kota-kota yang telah hancur, di rumah-rumah yang tidak dapat didiami<x id="r" /> orang, yang ditentukan untuk tetap menjadi reruntuhan.<x id="s" />

Katamu: Di mana rumah penguasa?<x id="v" /> Di mana kemah tempat kediaman<x id="w" /> orang-orang fasik?